Rahmawati, Rahmawati
Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Program Diabetes Self-Management Education Terhadap Manajemen Diri Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rahmawati, Rahmawati; Teuku Tahlil; Syahrul Syahrul
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume IV No.1 Januari-Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.305 KB)

Abstract

AbstrakDiabetes Self-Management Education (DSME) merupakan salah satu metode pengelolaan diabetes secara berkelajutan dengan memfasilitasi pengetahuan, dan ketrampilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh DSME terhadap manajemen diri penderita DM tipe 2. Penelitian quasi-experimental design ini menggunakan pendekatan pre and post test non equivalent gruop design. Sampel terdiridari 66 responden yang dipilih secara purposive sampling (33 responden kelompok intervensi dan 33 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah perempuan (72.7% kelompok intervensi dan 69.7% kelompok kontrol), berusia 36-45 tahun (78.8% kelompok intervensi dan 87.9% kelompok kontol).Analisis hasil penelitian juga menunjukkan DSME berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan (p=0.000), peningkatan pola makan (p=0.000), peningkatan latihan fisik (p=0.001), peningkatan terapi farmakologis (p=0.000) dan peningkatan monitoring guladarah (p=0.000) pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Trienggadeng Kecematan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan hasi lpenelitian ini dapat disimpulkan bahwa DSME dapat bermanfaat bagi pasien DM tipe 2 untuk mengontrol dan mengelola penyakit yang dialaminya.Kata Kunci : DSME, Pengetahuan, Pola Makan, Latihan Fisik, Monitoring Gula Darah, Terapi FarmakologisAbstractDiabetes Self-Management Education (DSME) is a method of managing diabetes continuously by facilitating knowledge and skills. The purpose of this study was to find out the effect of DSME on self-management in patients with DM type 2. This study used quasi-experimental design with pre and posttest nonequivalent group design approach. The sample consisted of 66 respondents selected with purposive sampling technique (33 respondents for intervention group and 33 respondents for control group). The result of the study showed that the majority of respondents were female (72.7% for intervention group and 69.7% for control group), and 36-45 years old (78.8% for intervention group and 87.9% for control group). The analysis of the result of study showed that DSME affected the increasing of knowledge (P=0.000), dietary habit (P=0.000), physical exercise (P=0.001), pharmacologic therapy (P=0.000), and blood sugar monitoring (P=0.000) in the patients with DM type 2 in Trienggadeng Community Health Center of Trienggadeng Sub-district of Pidie Jaya Regency. Based on the result of this study, it can be concluded that DSME is beneficial for patients with DM type 2 to control and manage their disease.Keywords : DSME, Knowledge, Dieatary Habit, Physical Exercise, Blood Sugar Monitoring, Pharmacologic Therapy
PENGARUH DIABETES SELF-MANAGEMENT EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Rahmawati Rahmawati; Irfanita Nurhidayah; Jufrizal Jufrizal; Laras Cyntia Kasih
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume IX No.1 Januari-Juni 2021
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Diabetes Self Management Education  terhadap pengetahuan pada penderita DM tipe 2. Desain penelitian quasi eksperiment dengan rancangan pretest-postes non equivalent group design, menggunakan kelompok kontrol . Populasi penelitian ini seluruh pasien penderita DM tipe 2 yang mendapat pengobatan di Puskesmas Trienggadeng yang berjumlah 204 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria bersedia menjadi responden, berusia 20-45 tahun, mampu baca tulis, dan kooperatif, yang memenihi kriteria berjumlah 66 orang, dan dibagi dalam dua kelompok (kelompok intervensi dan kelompok control.  Instumen dalam penelitian ini menggunakan intrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti berdahaskan hasil kajian literatur dan sudah melakukan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil analisis bivariat didapatkan P value postest 0.000, artinya ada pengaruh yang sangat signifikan Diabetes Self Management Education  pada responden terhadap pengetahuan. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Diabetes Self management Education terhadap pengetahuan pada penderita DM tipe 2 di wilayah Kerja Puskesmas Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya.Kata Kunci                          : Diabetes Self management Education, DM tipe 2
KEPATUHAN LANJUT USIA TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 DI KOTA BANDA ACEH Tessya Melzana; Rahmawati Rahmawati; Ibrahim Ibrahim; Nurul Hadi; Juanita Juanita
Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i2.22464

Abstract

Corona Virus Disease 19 (COVID-19) dinyatakan sebagai pandemi di dunia, karena penyebaran virus ini sudah mencapai diseluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat dengan persentase angka kematian terbesar terjadi pada kelompok lansia. Lansia merupakan kelompok yang paling rentan terkena COVID-19 sehingga diperlukan penerapan kebijakan pencegahan penularan COVID-19 dengan cara patuh protokol kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kepatuhan lanjut usia terhadap protokol kesehatan COVID-19 di Kota Banda Aceh. Jenis desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Kota Banda Aceh sebanyak 13.979 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 374 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner kepatuhan lansia terhadap protokol kesehatan COVID-19 yang dimodifikasi dari Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) yang terdiri dari 24 item pertanyaan dalam bentuk skala Guttman. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terpimpin. Hasil penelitian didapatkan bahwa lansia yang memiliki kategori kepatuhan rendah terhadap protokol kesehatan COVID-19 sebanyak 109 (29,1%) orang, kategori kepatuhan sedang terhadap protokol kesehatan COVID-19 sebanyak 126 (33,7%) orang, dan kategori kepatuhan tinggi terhadap protokol kesehatan COVID-19 sebanyak 139 (37,2%) orang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan kepada lansia untuk dapat mempertahankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 dan bagi petugas kesehatan untuk dapat melakukan edukasi terkait protokol kesehatan COVID-19 saat kegiatan posyandu lansia.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI KOTA BANDA ACEH Dian Nellisa; Khairani Khairani; Rahmawati Rahmawati
Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i3.22403

Abstract

Diabetes mellitus adalah salah satu masalah kesehatan dunia yang meningkat setiap tahunnya. Kualitas hidup penderita diabetes mellitus menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Untuk meningkatkan kualitas hidup diperlukan self efficacy yang baik. Self efficacy adalah keyakinan yang dimiliki oleh lansia terhadap kemampuannya untuk melakukan pengelolaan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kualitas hidup pada lansia dengan diabetes mellitus di Kota Banda Aceh.  Penelitian ini bersifat deskriptif correlative menggunakan desain cross sectional study dengan populasi berjumlah 7.365 lansia dengan diabetes mellitus di Kota Banda Aceh. Metode pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling  menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 379 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) dan WHOQOL-BREF yang dilakukan dengan wawancara terpimpin. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan self efficacy baik (79,9%) dan kualitas hidup baik (96,8%) sehingga ada hubungan antara self efficacy dengan kualitas hidup lansia dengan diabetes mellitus (p-value = 0,000). Direkomendasikan kepada petugas kesehatan agar terus memberikan promosi kesehatan terkait pentingnya melakukan manajemen pengobatan diabetes mellitus, sehingga dapat meningkatkan self efficacy dan kualitas hidup serta kesehatan lansia.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI ACEH Mauidhah Mauidhah; Farah Diba; Rahmawati Rahmawati
Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i3.22462

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan pelayanan kesehatan rutin salah satunya kegiatan imunisasi dasar lengkap. Hal ini dapat dibuktikan dari kepatuhan imunisasi di Aceh yang masih berada pada kategori rendah dengan capaian hanya 23,76%. Kepatuhan pemberian imunisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti disebutkan dalam Health Belief Model yaitu faktor modifikasi, persepsi dan kemungkinan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi dasar lengkap pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian berupa deskriptif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua Baduta di wilayah kerja Puskesmas Peusangan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 104 orang, dilakukan dengan cara survey. Hasil menunjukkan bahwa faktor modifikasi (pengetahuan) responden yang dikategorikan baik (51,9%), persepsi responden dikategorikan kurang (53,8%), dan kemungkinan tindakan responden dikategorikan kurang (61,5%). Direkomendasikan kepada petugas Puskesmas Peusangan untuk memberikan edukasi dan promosi terkait imunisasi sejak dari masa kehamilan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, persepsi dan tindakan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap.
Efektivitas Penggunaan Madu dalam Proses Penyembuhan Pada Luka Bakar Derajat II: Literatur Review Rahmawati Rahmawati; Marlina Marlina; Irfanita Nurhidayah
Idea Nursing Journal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i3.20653

Abstract

Beberapa literatur melaporkan keberhasilan penggunaan madu untuk menangani berbagai jenis luka termasuk salah satunya adalah luka bakar.  Madu sebagai pengobatan luka bakar telah diterapkan secara luas selama berabad-abad. Manfaat kesehatan dari madu telah dilaporkan dalam berbagai kondisi termasuk antibakteri terhadap berbagai mikroorganisme termasuk yang berasal dari diagnosa terkait luka bakar, penyembuhan luka, peradangan, toleransi glukosa, analgesi serta lebih murah dan mudah diserap dengan pembalut Aquacel  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan madu dalam proses penyembuhan pada luka bakar derajat II. Meotde dalam penelitian ini adalah literaur review. Literatur review ini dibuat dengan strategi pencarian untuk studi ini mengunakan bahasa inggris dan bahasa Indonesia dengan mengunakan database, proquest, google scholar,dan PNRI Keyword yang digunakan adalah “Burn”, “Burns”, “treatment”, “wound healing”. “Honey” dan “madu” “luka bakar derajat II” burn degree II”dari keseluruhan jurnal dipilih 6 jurnal sesuai dengan criteria intervensi dilakukan pada luka bakar derajat II. Hasil dari keseluruhan artikel yaitu 5 artikel dari 6 artikel merekomendasikan penggunaan madu dalam perawatan luka bakar derajat 2. Dengan meningkatnya jumlah laporan tentang penggunaan madu pada luka bakar  derajat 2 dapat dijadikan sebagai  alternatif pada luka bakar dan dapat disimpulkan bahwa  penggunaan madu lebih unggul dibandingkan dengan  perawatan lain dengan persyaratan tertentu. Kata kunci: madu, penyembuhan, luka bakar derajat IIABSTRACTSome of the literature reported in honey reports for various types of wounds including burns. Honey as a burn treatment has been widely applied for centuries. The health benefits of honey have been reported in various conditions including antibacterial against various microorganisms including those from diagnosis related to burns, wound healing, wounds, glucose tolerance, analgesia, cheaper and easier to absorb with Aquacel dressings. The aim of this study was to determine the use of honey use. in the healing process of second degree burns. The meaning of this research is literature review. The literature review was made with a search strategy for this study using English and Indonesian using a database, proquest, google scholar, and PNRI. The keywords used are "Burn", "Burns", "treatment", "wound healing". "Honey" and "honey" "second degree burns" second degree burns "from a total of 6 journals selected according to the criteria for intervention carried out on second degree burns. The results of the total articles are 5 out of 6 articles on the use of honey in the treatment of second degree burns. certain requirements.Keywords: honey, healing, second degree burns
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI KOTA BANDA ACEH Dian Nellisa; Khairani Khairani; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume X No.1 Januari-Juni 2022
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus adalah salah satu masalah kesehatan dunia yang meningkat setiap tahunnya. Kualitas hidup penderita diabetes mellitus menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Untuk meningkatkan kualitas hidup diperlukan self efficacy yang baik. Self efficacy adalah keyakinan yang dimiliki oleh lansia terhadap kemampuannya untuk melakukan pengelolaan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kualitas hidup pada lansia dengan diabetes mellitus di Kota Banda Aceh.  Penelitian ini bersifat deskriptif correlative menggunakan desain cross sectional study dengan populasi berjumlah 7.365 lansia dengan diabetes mellitus di Kota Banda Aceh. Metode pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling  menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 379 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) dan WHOQOL-BREF yang dilakukan dengan wawancara terpimpin. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan self efficacy baik (79,9%) dan kualitas hidup baik (96,8%) sehingga ada hubungan antara self efficacy dengan kualitas hidup lansia dengan diabetes mellitus (p-value = 0,000). Direkomendasikan kepada petugas kesehatan agar terus memberikan promosi kesehatan terkait pentingnya melakukan manajemen pengobatan diabetes mellitus, sehingga dapat meningkatkan self efficacy dan kualitas hidup serta kesehatan lansia. Kata kunci: self efficacy, kualitas hidup, diabetes mellitus,  ABSTRACT                                                                                                                                Diabetes mellitus is one of the global health problems, and its prevalence keeps on increasing every year. The quality of life of patients with diabetes mellitus must receive serious attention. Self-efficacy is one of the determinant factors to improve quality of life. In this study, self-efficacy refers to the beliefs owned by the elderly towards their ability to control their diabetes mellitus conditions. The aim of this study was to examine the relationship between self-efficacy and the quality of life of the elderly in Banda Aceh City. This study was descriptive correlative research with a cross sectional study.  The population of the study was 7.365 elderlies with diabetes mellitus in Banda Aceh. The sampling technique used was non-probability sampling to select 379 respondents. The instruments used to collect the data werw  Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) and WHOQOL-BREF administered trough the guided interview. The data were analyzed using Chi-square statistical test. The results revealed that self-efficacy was in good category (97.9%) and  quality of life was also in the good category (86.8%), suggesting that there was a correlation between self-efficacy and the quality of life of the elderly with diabetes mellitus (p-value = 0.000). It is expected that the health workers continuously provide education regarding the importance of diabetes mellitus treatment management to improve patients’ self-efficacy and quality of life. Keywords: self efficacy, quality of life, diabetes mellitus, elderly
TINGKAT DEPRESI, ANSIETAS, STRES PADA LANSIA SELAMA PANDEMI COVID-19 Cut Dharwina Amir; Ibrahim Ibrahim; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa pandemi COVID-19 telah memberikan perubahan psikologis terhadap kelompok lansia yang terdiri dari depresi, ansietas, dan stres. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran depresi, ansietas dan stes pada lansia selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif melalui pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 107 responden. Alat penumpulan data menggunakan kuesioner Depression Anxiety Sress Scale 21 (DASS-21). Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat depresi lansia sebagian besar berada pada kategori normal 73 responden (68,2%), tingkat ansietas hampir setengahnya pada kategori normal 47 responden (43,9%), dan tingkat stres sebagian besar pada kategori normal 73 responden (68,2%). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan promosi kesehatan kepada lansia mengenai depresi, ansietas dan stres serta informasi mengenai COVID-19 agar kesejahteraan psikologis lansia dapat ditingkatkan dan dipertahankan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GOUT ARTHRITIS DI KABUPATEN ACEH BESAR : SUATU STUDI KASUS Tatiya Mahdalena Z; Nurul Hadi; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gout Arthritis merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi di Indonesia sebesar 11,9% dan prevalensi paling tinggi berada di provinsi Aceh, yaitu sebesar 13,26%.  Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan gout arthritis, menggunakan metode studi kasus. Hasil pengkajian didapatkan klien sudah menderita gout arthritis dan hipertensi selama lebih dari 10 tahun, mengeluh nyeri pada area paha hingga kedua lutut dengan skala nyeri 4 NRS. Klien menggunakan tongkat, mempunyai riwayat jatuh 1 bulan yang lalu serta mempunyai masalah penglihatan dan pendengaran. Diagnosa keperawatan pada klien yaitu nyeri kronis, risiko jatuh, dan manajemen kesehatan tidak efektif. Implementasi keperawatan pada diagnosa nyeri kronis yaitu pemberian edukasi terapi nonfarmakologi serta demonstrasi terapi kompres hangat kayu manis dan implementasi untuk diagnosa risiko jatuh berupa pemberian edukasi tentang pencegahan risiko jatuh serta latihan Range Of Motion (ROM). Hasil evaluasi terjadi penurunan skala nyeri dari 4 NRS menjadi 2 NRS dan kadar asam urat dari 10,5 mg/dl menjadi 9,7 mg/dl. Disarankan kepada pihak pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas agar dapat memberikan edukasi kesehatan terkait terapi kompres hangat kayu manis kepada msyarakat yang menderita gout arthritis.
PENGETAHUAN LANSIA TENTANG PHBS PADA MASA PANDEMIC COVID-19 Devi Afridayanti Siregar; Ibrahim Ibrahim; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mewabahnya Covid-19 pada Desember 2019 merupakan tantangan penting untuk kesehatan masyarakat, penelitian, dan komunitas medis. Mengingat lansia merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19, maka dibutuhkannya upaya untuk pencegahan Covid-19. Pengetahuan lansia terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selama masa pandemic Covid-19 dapat menjadi salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan perluasan infeksi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan lanjut usia tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masa Pandemic Covid-19 di Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Jenis Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh berjumlah 4927 responden. Teknik pengumpulan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 370 responden menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan lansia dikategorikan baik sebanyak 219 (59,2%) responden dan kurang baik sebanyak 151 (40,8%) responden. Diharapkan untuk penyedia layanan kesehatan agar dapat melakukan penguatan promosi kesehatan terhadap lansia untuk meningkatkan pengetahuan  lansia tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada masa pandemic Covid-19 untuk meminimalisir terjadinya penyebaran dan perluasan terinfeksi Covid-19.