Rochi mansyah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Workshop Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Guru MI Muhammadiyah di Kecamatan Gombong Rochi mansyah; Herlina Setyowati; Yuli Widiyono
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 13, No 1 (2019): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.321 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Januari 2019. Pelaksanaannya di gedung MI Semondo, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Metode yang dilakukan yakni ceramah, diskusi dan tutorial. Permasalahan belum maksimalnya pemanfaatan internet dalam pembelajaran, dan belum paham penulisan aksara jawa dengan media netbook pada guru MI Muhammadiyah di Kecamatan Gombong. Workshop ini memberikan solusi permasalahan tersebut. Guru menjadi paham pentingnya media pembelajaran dan pemanfaatan internet dalam pembelajaran. Guru dapat membuat media pembelajaran berbasis online. Guru paham pedoman penulisan aksara Jawa dan penulisannya menggunakan netbook. Pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahap penjelasan konsep, diskusi dan tutorial, evaluasi produk media pembelajaran.   kata kunci: media pembelajaran, teknologi informasi
SOSIOBUDAYA MASYARAKAT PURWOREJO SEBAGAI MODEL PENYUSUNAN PENGEMBANGAN DAERAH DITINJAU DARI ASPEK SEJARAH DALAM BABAD BANYUURIP, BABAD DIPANEGARA LAN BABAD NAGARI PURWOREJO Yuli Widiyono; Aris Aryanto; Rochi mansyah
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 4, No 4 (2014): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.156 KB)

Abstract

Abstrak: Perkembangan kehidupan masyarakat dapat dilihat dari kehidupan sosiobudaya masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan mendeskripsikan 1) transliterasi naskah Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo, 2) bentuk-bentuk sosiobudaya masyarakat Purworejo dalam naskah Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo, 3) model pengembangan Kabupaten Purworejo terkait dengan Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo. Penelitian ini akan menganalisis mengenai isi naskah dari ketiga naskah yang dijadikan sebagai sumber data, yaitu: Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo. Naskah yang digunakan sebagai sumber adalah naskah tunggal. Bentuk penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan cara kerja penelitian filologi. Cara kerja penelitian filologi yang dimaksud meliputi: inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan transliterasi dengan edisi standar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian dengan menggunakan materi dan bahan-bahan yang ada di perpustakaan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bahan yang terkait. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa : 1) Pada transliterasi naskah ini tidak dapat dilakukan secara menyeluruh disebabkan oleh kondisi naskah berupa salinan dari naskah sebelumnya sehingga banyak diketemukan tulisan-tulisan yang sudah rusak atau tak terbaca. Untuk membantu mengetahui isi naskah dengan menggunakan terjemahan bebas, 2) Bentuk-bentuk sosiobudaya yang terdapat dalam kedua naskah ini meliputi: sejarah desa Bagelen beserta mitos yang melingkupinya, tentang budaya pengobatan tradisional masyarakat Purworejo, silsilah keturunan dari Nabi Adam sampai dengan Cakranegara 1, masyarakat yang gemar melihat seni pertunjukan wayang kulit, adanya budaya among-among di masyarakat, adanya pendidikan etika Jawa anak kepada orang tua, 3) Dalam Renstra Purworejo, belum diketemukan mengenai pengenalan dan pengembangan tanaman obat herbal. Sehubungan dengan penggalian sosiobudaya yang ada di naskah Babad Banyuurip, diketemukan mengenai pengobatan tradisional Jawa yang memanfaatkan kelapa sebagai obat sakit meriang atau masuk angin. Melihat kondisi geografis Purworejo yang menjadi salah satu penghasil kelapa,   Kata kunci : sosiobudaya, model pengembangan daerah
ANALISIS SEMIOTIK DALAM SERAT PEPELING LAN PAMRAYOGA KARYA JAGAWIGATA Rochi mansyah; Taufik Suhardi
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 1, No 1 (2012): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serat Pepeling lan Pamrayoga sebagai salah satu karya sastra tulis mengandung nilai-nilai kehidupan. Hal ini dipengaruhi oleh masyarakat Jawa yang masih menjunjung tinggi keluhuran budi atau nilai-nilai kehidupan. Tidak mengherankan jika karya sastra yang ada dipengaruhi oleh situasi dan kondisi pada zaman ketika karya itu diciptakan. Cara yang paling mudah menyampaikan informasi adalah menggunakan bahasa. Bahasa sebagai bahasa komunikasi yang dianggap paling praktis. Akan tetapi, tidak semua karya sastra yang ada dapat dimaknai secara mudah. Bahasa sebagai sebuah sistem tanda dalam teks sastra menyaran kepada sistem makna tingkat pertama (first order semiotic system) dan sistem makna tingkat kedua (second order semiotic system). sajak (karya sastra) timbul dari arti bahasa karena pemakaian bahasa yang sesuai dengan struktur sastra menurut konvensinya, yaitu arti tambahan berdasarkan konvensi-konvensi sastra dan teori yang mengemukakan bahwa dalam menganalisis puisi melalui pendekatan semiotik dapat mengikuti langkah pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik atau retroaktif. Teks Serat Pepeling lan Pamrayoga ditemukan banyak penyimpangan frasa (kata) dan kalimat (sintaksis) yang disebabkan oleh penggunaan konvensi guru lagu, guru gatra dan guru wilangan, sehingga pembacaan heuristik dianggap sangat membantu pembaca dalam memaknai teks tembang tersebut. Namun hasil pembacaan heuristik yang dilakukan dengan pengembangan frasa dan kalimat belum dapat memaknai teks secara lengkap, karena dalam teks terdapat makna yang lebih luas yang disebabkan konvensi bahasa kiasan sarana retorika dan gaya bahasa pada umumnya, sehingga diperlukan analisis pembacaan hermeneutik. Makna yang didapatkan dari isi teks tersebut adalah pentingnya menjadi manusia yang selalu waspada, konsisten, rukun, jujur, adil, dan pantang menyerah dalam mengusahakan kemajuan organisasi ataupun kemajuan negara. Kata-kata kunci : heuristik, hermeneutik, tembang