Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Yuli Widiyono
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jpse.v2i1.3319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran wayang dan mengetahui efektivitas media pembelajaran wayang di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini mengacu pada jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model 4-D (four  D model). Pengembangan media tersebut menggunakan empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development) dan tahap penyebaran (disseminate). Pengujian media dilakukan di SMAN 5 Kabupaten Purworejo. Pengujian efektivitas media pembelajaran wayang dengan metode pre-test dan post-test. Metode yang digunakan dalam analisis data menggunakan uji-t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penelitian pengembangan media pembelajaran wayang yang dikembangkan yaitu dengan mengacu pada tahap pendefisian meliputi analisis awal dan akhir, analisi kebutuhan siswa, analisis konsep, analisis tugas, perumusan tujuan pembelajaran. Tahap perancangan meliputi tahap desain awal media pembelajaran wayang, tokoh wayang, video, kuis, dan pustaka. Tahap pengembangan meliputi penilaian validator, pengujian terbatas, pengujian secara luas. dan tahap penyebaran media pembelajaran. kelompok kontrol jumlah siswa 32  memiliki rata-rata nilai 6,00. Kelompok ekperimen dengan jumlah siswa 30 memiliki rata-rata 7,49. Nilai standar deviasi kelompok yang melakukan pembelajaran  tanpa menggunakan multimedia wayang sebesar 0,779. Nilai standar deviasi kelompok yang melakukan pembelajaran  menggunakan multimedia wayang sebesar 0,731.  standard error of mean untuk kelompok yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan multimedia wayang dan kelompok yang melakukan pembelajaran  menggunakan multimedia adalah 0,137 dan 0,133. Dari hasil tersebut diketahui bahwa media pembelajaran wayang memberikan kontribusi yang efektif dan efisien untuk peningkatan pembelajaran tentang wayang.
Nilai Budi Pekerti Dalam Serat Partawigena Karya K.P.A Kusumadiningrat Desy Nur Rahmawati; Yuli widiyono; rchim mansyah
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 13, No 1 (2019): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.374 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budi pekerti yang terkandung dalam naskah Serat Partawigena. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu naskah Serat Partawigena karya K.P.A Kusumadiningrat. Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung nilai budi pekerti di dalam teks Serat Partawigena karya K.P.A Kusumadiningrat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka dan teknik simak catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kartu data. Keabsahan data diperoleh dari proses peningkatan ketekunan. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan teknik content analysisatau analisis isi penelitian sastra. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode penyajian data informal.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Serat Partawigena karangan K.P.A Kusumadiningrat berisi delapan belas jenis tembang yaitu Dhandhanggula, Sinom, Pangkur, Kinanthi, Maskumambang, Girisa, Durma, Asmarandana, Mijil Dhandhanggula, Sinom, Gambuh, Pocung, Wirangrong, Megatruh, Jurudemung, Durma, dan Dhandanggula. Nilai budi pekerti dalam Serat Partawigena yaitu tentang (i) nilai budi pekerti terhadap Tuhan Yang Maha Esa meliputi, ingat kepada Tuhan, berdoa kepada Tuhan percaya kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, (ii) nilai budi pekerti terhadap sesama manusia meliputi, rendah hati, setia, rasa tanggungjawab, tolong menolong, rela berkorban, baik hati, jujur, patuh, menjadi teladan, dan (iii) nilai budi pekerti terhadap lingkungan meliputi cinta lingkungan.   Kata kunci: nilai budi pekerti, Serat Partawigena
UPAYA PENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Yuli Widiyono; Eko Santosa; Eni Susiyati
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 1, No 1 (2012): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eni Susiyati “Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Wacana Berhuruf Jawa Menggunakan Model Kooperatif Tipe  Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 7 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013”.Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2012 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) langkah-langkah pembelajaran membaca wacana berhuruf Jawa menggunkan model (TAI) padasiswa kelas VIII C SMP N 7 Purworejo, (2) motivasi belajar siswa terhadap penggunaan model (TAI) dalam membaca wacana berhuruf Jawa, (3) kemampuan hasil belajar siswa setelah menggunakan model (TAI). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII C yang berjumlah 31 siswa. Faktor yang diteliti berupa peningkatan keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa. Terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.  Teknik pengumpulan data  yang digunakan observasi, angket, tes dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa penggunaan model (TAI) dapat meningkatkan (1) aktivitas siswa maupun guru, (2) motivasi belajar siswa dan, (3) hasil tes kemampuan siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan ini, terlihat dari hasil observasi, pada kegiatan pra siklus aktivitas belajar siswa sebesar 40 %, guru 40%, siklus I sebesar 76,6%, guru 80% dan pada  siklus II sebesar 93,3%, guru 100%.  Rerata gabungan tiap pernyataan motivasi siswa pada siklus I yaitu sebesar 3,88 termasuk baik  meningkat menjadi 4,61 termasuk sangat baik pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada hasil pre test kegiatan pra siklus mean yang diperoleh sebesar 65,03 dengan rata-rata ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 32,26% belum memenuhi KKM. Pada kegiatan siklus I diperoleh mean post test 1 sebesar 73,68 dengan rata-rata ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 67,74%. Hasil belajar siswa meningkat menjadi 78,84 mean post test II, dengan rata-rata ketuntasan belajar sebesar 83,87% sudah memenuhi KKM, pada siklus II. Pemberian penghargaan berdasarkan skor rata-rata nilai kemajuan yang diperoleh tiap kelompok. Jadi, penerapan model (TAI), dapat meningkatkan keterampilan membaca wacana berhuruf Jawa siswa Kelas VIII C SMP N 7 Purworejo tahun ajaran 2012/2013.     Kata Kunci: Peningkatan, Keterampilan, Membaca Wacana Berhuruf Jawa, Team Assisted Individualization (TAI)
Workshop Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Guru MI Muhammadiyah di Kecamatan Gombong Rochi mansyah; Herlina Setyowati; Yuli Widiyono
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 13, No 1 (2019): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.321 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Januari 2019. Pelaksanaannya di gedung MI Semondo, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Metode yang dilakukan yakni ceramah, diskusi dan tutorial. Permasalahan belum maksimalnya pemanfaatan internet dalam pembelajaran, dan belum paham penulisan aksara jawa dengan media netbook pada guru MI Muhammadiyah di Kecamatan Gombong. Workshop ini memberikan solusi permasalahan tersebut. Guru menjadi paham pentingnya media pembelajaran dan pemanfaatan internet dalam pembelajaran. Guru dapat membuat media pembelajaran berbasis online. Guru paham pedoman penulisan aksara Jawa dan penulisannya menggunakan netbook. Pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahap penjelasan konsep, diskusi dan tutorial, evaluasi produk media pembelajaran.   kata kunci: media pembelajaran, teknologi informasi
Pengembangan Model Pemrosesan Informasi Sosial dalam Pembelajaran Berbicara Unggah-ungguh Bahasa Jawa Yuli Widiyono
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 10, No 1 (2017): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Pembelajaran berbicara unggah-unggah basa Jawa dengan pendekatan komunikatif menekankan kemampuan berkomunikasi sesuai dengan stratifikasi atau tingkatan/undha usuk basa yang tepat.Hasil pengembangan dari model pembelajaran yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Model pembelajaran pemrosesan informasi sosial (social information processing models) yang dikembangkan dengan pendekatan komunikatif merupakan model pembelajaran yang menekankan kemampuan pembelajar untuk membentuk makna dengan memperoleh, mengolah data, dan menghasilkan solusi-solusi yang tepat terhadap masalah, serta mengembangkan konsep bahasa dalam berinteraksi  untuk mempersiapkan dalam mengembangkan proses pembelajaran yang demokratis dan terpadu, baik dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan kegiatan berbasis demokrasi sosial yang produktif. Dengan menerapkan model pemrosesan infomasi sosial dalam pembelajaran berbicara unggah-ungguh basa diharapkan mampu memberikan peranan dalam meningkatkan nilai budi pekerti siswa sehingga memiliki karakter yang kuat dengan nilai budaya bangsa  yang adiluhung.   Kata Kunci: Pemrosesan Informasi Sosial, Berbicara, Unggah-ungguh basa
SOSIOBUDAYA MASYARAKAT PURWOREJO SEBAGAI MODEL PENYUSUNAN PENGEMBANGAN DAERAH DITINJAU DARI ASPEK SEJARAH DALAM BABAD BANYUURIP, BABAD DIPANEGARA LAN BABAD NAGARI PURWOREJO Yuli Widiyono; Aris Aryanto; Rochi mansyah
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 4, No 4 (2014): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.156 KB)

Abstract

Abstrak: Perkembangan kehidupan masyarakat dapat dilihat dari kehidupan sosiobudaya masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan mendeskripsikan 1) transliterasi naskah Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo, 2) bentuk-bentuk sosiobudaya masyarakat Purworejo dalam naskah Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo, 3) model pengembangan Kabupaten Purworejo terkait dengan Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo. Penelitian ini akan menganalisis mengenai isi naskah dari ketiga naskah yang dijadikan sebagai sumber data, yaitu: Babad Banyuurip, Babad Dipanegara lan Babad Nagari Purworejo. Naskah yang digunakan sebagai sumber adalah naskah tunggal. Bentuk penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan cara kerja penelitian filologi. Cara kerja penelitian filologi yang dimaksud meliputi: inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan transliterasi dengan edisi standar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian dengan menggunakan materi dan bahan-bahan yang ada di perpustakaan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bahan yang terkait. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa : 1) Pada transliterasi naskah ini tidak dapat dilakukan secara menyeluruh disebabkan oleh kondisi naskah berupa salinan dari naskah sebelumnya sehingga banyak diketemukan tulisan-tulisan yang sudah rusak atau tak terbaca. Untuk membantu mengetahui isi naskah dengan menggunakan terjemahan bebas, 2) Bentuk-bentuk sosiobudaya yang terdapat dalam kedua naskah ini meliputi: sejarah desa Bagelen beserta mitos yang melingkupinya, tentang budaya pengobatan tradisional masyarakat Purworejo, silsilah keturunan dari Nabi Adam sampai dengan Cakranegara 1, masyarakat yang gemar melihat seni pertunjukan wayang kulit, adanya budaya among-among di masyarakat, adanya pendidikan etika Jawa anak kepada orang tua, 3) Dalam Renstra Purworejo, belum diketemukan mengenai pengenalan dan pengembangan tanaman obat herbal. Sehubungan dengan penggalian sosiobudaya yang ada di naskah Babad Banyuurip, diketemukan mengenai pengobatan tradisional Jawa yang memanfaatkan kelapa sebagai obat sakit meriang atau masuk angin. Melihat kondisi geografis Purworejo yang menjadi salah satu penghasil kelapa,   Kata kunci : sosiobudaya, model pengembangan daerah
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TEMBANG CAMPURSARI KARYA MANTHOUS Yuli Widiyono
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.747 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i2.1443

Abstract

Abstrak: Pendidikan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta saran dalam membangun watak bangsa. Dalam pemberian pendidikan karakter bangsa di sekolah, salah satu cara penanaman karakter bangsa dengan pengenalan terhadap budaya dan keanekaragaman kesenian, yaitu tembang campursari. Tembang campursari diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan dan menanamkan karakter bagi penggemar karena di dalamnya terkandung nilai-nilai moral dan keindahan yang penting perannya dalam rangka pendidikan karakter. Salah satu tokoh yang banyak menciptakan tembang campursari yang memuat nilai moral dan keindahan adalah Manthous. Dengan pemahaman isi dan makna pada tembang campursari tersebut lewat pembelajaran formal dan nonformal diharapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat berperan dalam pembentukan karakter bangsa. Kata Kunci: tembang campursari, nilai moral, pendidikan karakter CHARACTER EDUCATION VALUES OF MANTHOUS’S MISCELLANEOUS SONGS Abstract: Education contributes substantially to the advancement of a nation and serves as a means of translating constitutional messages and providing suggestions in building the nation’s character. In providing the nation’s character education at school, one of the ways of nurturing the nation’s character is by introducing culture and varieties of arts such as tembang campursari (miscellaneous songs). Miscellaneous songs are expected to be able to generate the love and inculcation of character for the fans as these songs contain moral values and beauty which play an important role in character education. One of the figures who has composed many miscellaneous songs containing moral values and beaty is Manthous. By understanding the content and meaning of those songs through formal and nonformal teaching, it is expected that the values contained in the songs can play a role in shaping the nation’s character. Keywords: miscellaneous songs, moral values, character education
Training on making flipbook-based digital module for junior high school Javanese language teachers in Purworejo District Aris Aryanto; Yuli Widiyono; Murhadi Murhadi
Community Empowerment Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.7914

Abstract

The technological prowess of most junior high school Javanese teachers in Purworejo District is still lacking, especially in the development of innovative digital modules. The purpose of this community service is to provide additional knowledge and skills in developing innovative teaching materials in the form of flipbook-based digital modules for Middle School Javanese teachers in Purworejo Regency. The training implementation method consists of four stages, namely planning, implementation, monitoring and evaluation. All activities ran smoothly and the teachers enthusiastically participated in the training series. The result of this program is an increase in knowledge, motivation and enthusiasm in making flipbook-based learning modules.
Improving Activity and Learning Outcomes Through the Student Team Achievement Divisions Learning Model for Elementary School Students Natijatul Khusna; Yuli Widiyono; Muflikhul Khaq
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School VOL 6 NO 1 APRIL 2023
Publisher : IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pijies.v6i1.2985

Abstract

Learning mathematics is still considered a difficult thing for students. Therefore, the activity and learning outcomes of mathematics are still not optimal. Proper, interesting and fun learning needs to be done to obtain maximum learning outcomes. The purpose of this research is to increase the activeness and learning outcomes of mathematics through the STAD learning model. The type of research is classroom action research. Methods of collecting data by observation, interviews, and tests. The results showed that the activeness of learning the material of flat shapes has increased. The average learning activity in the first cycle was 73.26% with the moderately active category, in the second cycle it increased to 87.85% with the active category. The increase in student activity from cycle I to cycle II was 14.58%. The average student learning outcomes in the first cycle was 73, then in the second cycle increased to 85.6. The conclusion of this study is that the use of the STAD learning model can increase the activity and learning outcomes of mathematics in the fourth grade elementary school flat-building material.
Analisis Ketrampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PGSD melalui Medote Simulasi Widia Nur Jannah; Yuli Widiyono; Ruganda Ruganda
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran bahasa Indonesiamahasiswa PGSD melalui metode simulasi di Universitas Muhammadiyah Cirebon. Metode penelitian mengunakan deskriptif analisis dengan tujuan untuk memaparkan dan atau menjelaskan secara faktual dan objektif mengenai implementasi keterampilan mengajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia mahasiswa PGSD. Instrumen utama penelitian ini adalah lembar observasi yang mengacu kepada indikator keterampilan mengajar. Instrumen pendukung penelitian ini adalah wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif, dengan tujuan untuk memperoleh data yang mendalam, kredibel, dan bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar dengan metode simulasi memiliki kategori cukup baik. Kertampilan membuka dan menutup pelajaran sebesar (87,78), keterampilan memberi penguatan sebesar (85,83), keterampilan bertanya (88,43), keterampilan bertanya (88,43), keterampilan membimbing diskusi (89,12). Sedangkan tergolong katagori baik yaitu keterampilan mengadakan variasi yang memiliki persentase 90,4. Selain itu, dalam menyusun RPP mahasiswa tergolong kedalam katagori baik, dengan prosentase 90,60.