Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Dampak Infertil terhadap Kesehatan Jiwa pada Wanita yang Sudah Menikah di Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2021 Nurfadhilah Nurfadhilah; Hafnidar A. Rani; Melania Hidayat
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil, ketidak mampuan mempertahankan kehamilan, ketidak mampuan untuk membawa kehamilan kepada kelahiran hidup. Infertilitas dapat bersifat primer dimana pasangan yang gagal untuk mendapatkan kehamilan sekurang- kurangnya dalam satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi dengan angka kejadian sebanyak 62,0% dan infertilitas sekunder yaitu ketidakmampuan seseorang memiliki anak atau mempertahankan kehamilannya dengan angka kejadian sebanyak 38,0%. Wanita yang mengalami infertil akan cenderung terganggu tingkat emosionalnya, maka semakin tinggi angka infertil akan mempengaruhi tingkat psikologi pada wanita. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui menganalisis dampak infertil terhadap kesehatan jiwa pada wanita diKecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ferminologi yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi fenomena dampak infertil terhadap kesehatan jiwa pada wanita yang telah menikah. Dimana informan penelitian ini sebanyak delapan orang informan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, in-depth interview, dan dokumentasi selama proses penelitian dan analisis data yaitu menggunakan analisis komponensial (content).
Meninjau Angka Kasus Hipertensi di Puskesmas Lampisang Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Defi Cintia Dewi; Muhammad Fikri; Eni Erlina; Farrah Fadhienie; Melania Hidayat; Dharina Baharuddin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 3 (2025): November : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v5i3.7922

Abstract

The working area of the Lampisang Community Health Center, Peukan Bada District, Aceh Besar Regency, has shown an increasing trend in hypertension cases over the past three years, making this disease the most common case treated. Hypertension is one of the main causes of morbidity and mortality due to non-communicable diseases, and is a significant burden both clinically and economically in various countries, including Indonesia. This study aims to conduct the implementation of the hypertension program at the Lampisang Community Health Center in 2022–2024 with a comprehensive evaluation approach that includes input, process, output, outcome, and impact. The evaluation was conducted using quantitative and qualitative descriptive approaches. Data were collected from Posbindu PTM forms, Community Health Center activity reports, and interviews with cadres and health workers. The analysis focused on service achievements, education effectiveness, therapy fulfillment, and long-term impacts on patients and the health care system. During 2022–2024, the number of hypertension patients increased from 320 to 404 cases. Blood pressure screening coverage reached 63.4% in 2024. The percentage of educated patients increased from 56.3% to 73.0%, and therapy adherence reached 62.6% in 2024. Outcomes showed that 64.0% of patients experienced a decrease in blood pressure and 59.0% made positive lifestyle changes. Long-term impacts showed improved early detection, but complications were still found in 36 cases over three years. Key challenges included limited facilities, low service coverage, and minimal village fund allocation for Posbindu (Community Health Post). The hypertension program at the Lampisang Community Health Center (Puskesmas) showed increasing achievements and outcomes year after year. However, program effectiveness still needs to be improved through strengthening facilities, ongoing education, and cross-sector collaboration to significantly reduce the prevalence and complications of hypertension.