Anizar . Ahmad
Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF MELALUI PERMAINAN POHON HURUF PADA ANAK USIA DINI DI TK BUNGONG SELEUPOEK Rifkafil . .; Anizar . Ahmad; Taat . Kurnita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idealnya, anak usia 5-6 tahun sudah mampu menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Namun yang terjadi di TK Bungong Seleupoek Banda Aceh, khususnya kemampuan mengenal lambang huruf belum berkembang secara optimal dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang huruf melalui permainan pohon huruf pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada 2 siklus, dalam setiap siklusnya dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Bungong Seleupoek Banda Aceh, berjumlah 7 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan pertama terdapat 6 orang anak belum berkembang (BB), dan 1 orang anak mulai berkembang (MB). Pertemuan kedua terdapat 6 orang anak mulai berkembang (MB), dan 1 orang anak berkembang sesuai harapan (BSH). Siklus ll pertemuan pertama terdapat 5 anak yang berkembang sesuai harapan (BSH), dan 2 orang anak berkembang sangat baik (BSB). Disimpulkan bahwa kemampuan mengenal lambamg huruf anak di TK Bungong Seleupoek yang distimulasi melalui permainan pohon huruf  menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat pada kemampuan anak yang sudah mampu menyebutkan lambang huruf pada pohon huruf. Kata Kunci: Lambang Huruf, Pohon Huruf
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL AKSARA MELALUI MEDIA HURUF AMPELAS DI TK IT MON KUTA BANDA ACEH Haira . .; Anizar . Ahmad; Rahmi . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan anak usia 5-6 tahun dalam lingkup aspek perkembangan bahasa seharusnya anak sudah berkembang keaksaraan awal yaitu mampu memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca dan menulis nama sendiri. Kenyataan di lapangan anak usia 5-6 tahun kelompok B3 di TK IT Mon Kuta Kota Banda Aceh anak belum mampu mengucapkan bunyi huruf dan menulis bentuk huruf dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak mengenal aksara melalui penerapan media huruf ampelas di TK IT Mon Kuta Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian berjumlah 12 orang anak, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan unjuk kerja. Cara yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak mengenal aksara melalui penggunaan media huruf ampelas yaitu dengan melakukan permainan tebak huruf nama diri anak dan istilah-istilah pada tema Negaraku, bermain klasifikasi mengelompokkan huruf kapital dan huruf kecil, bermain sensori motor meraba media huruf ampelas, menyusun huruf menjadi kata nama diri anak dan istilah-istilah dalam tema Negaraku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak mengenal aksara melalui penerapan media huruf ampelas di TK IT Mon Kuta Banda Aceh telah terjadi peningkatan, hal ini dibuktikan pada siklus I terdapat lima orang anak (41,6%) sedangkan pada siklus II terdapat 10 orang anak (83%) yang telah berkembang dengan baik. Disimpulkan bahwa melalui penerapan media huruf ampelas dapat mengembangkan kemampuan anak mengenal aksara di TK IT Mon Kuta Banda Aceh hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang signifikan pada hasil penelitian siklus II sebanyak 50% dibandingkan hasil siklus sebelumnya yaitu anak dapat menyusun huruf, menulis, membaca nama sendiri dan istilah-istilah dalam tema Negaraku. Disarankan agar guru menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam mengenalkan keaksaraan pada anak usia dini.Kata Kunci: Kemampuan Anak, Mengenal Aksara, Media Huruf Ampelas, Anak Usia Dini
MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO DI PAUD BUNGONG TANJUNG KABUPATEN ACEH BESAR Madrisah . .; Anizar . Ahmad; Siti Naila Fauzia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rasa percaya diri adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk mengekspresikan perasaan, mampu berinteraksi dengan orang lain dan berani menghadapi kehidupan di lingkungan. Masalah yang dijumpai di PAUD Bungong Tanjong, Kabupaten Aceh Besar ada 5 orang anak yang tidak percaya diri yaitu kurang berkomunikasi, takut dan malu maju ke depan kelas. Seharusnya pada usia 4-5 tahun anak sudah bisa menunjukkan rasa percaya diri, mandiri, dan yakin atas kemampuan diri sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan rasa percaya diri anak usia dini melalui metode bermain peran makro di PAUD Bungong Tanjong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada siklus I pertemuan  pertama anak yang mulai berkembang 5 orang, pertemuan kedua anak mulai berkembang 2 orang anak dan anak berkembang sesuai harapan 3 orang anak. Siklus II pertemuan pertama anak yang berkembang sesuai harapan berjumlah 3 orang anak dan anak yang berkembang sangat baik berjumlah 2 orang anak. Pertemuan kedua anak berkembang sangat baik berjumlah 5 orang anak. Disimpulannya bahwa melalui bermain peran makro dapat mengembangkan rasa percaya diri anak. Sebaiknya guru dapat menerapkan permainan yang bisa mengembangkan rasa percaya diri anak salah satunya dengan bermain peran makro. Kata Kunci: rasa percaya diri, anak usia dini, metode bermain peran makro.
MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA SERBUK KAYU DI TK SATU ATAP TANJUNG SELAMAT KABUPATEN ACEH BESAR Putri . Handayani; Anizar . Ahmad; Taat . Kurnita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motorik halus merupakan salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan pada anak usia dini. Masalah yang terjadi pada TK Satu Atap Tanjung Selamat Kabupaten Aceh Besar, tepatnya dalam proses pembelajaran masih terdapat 6 orang  anak kesulitan melakukan aktivitas motorik halus ketika menulis, menempel,  dan  memegang pensil masih dengan cara menggenggam. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dengan media serbuk kayu di TK Satu Atap Tanjung Selamat Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada 2 siklus, dalam setiap siklusnya dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah  anak kelas A yang berjumlah 6 orang anak, terdiri 4 laki-laki dan 2 perempuan. Teknik pengumpulan data dengan  observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada siklus I pertemuan pertama terdapat 2 orang anak Belum Berkembang (BB), 3 orang anak Mulai Berkembang (MB), 1 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Pertemuan kedua 3 orang anak  Mulai Berkembang, dan  3 orang anak Berkembang Sesuai Harapan. Siklus II pertemuan pertama 2 orang anak Mulai Berkembang (MB), 3 orang anak  Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan  1 orang anak Berkembang Sangat Baik (BSB), pertemuan kedua 2 orang anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 4  orang  anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah melalui kegiatan kolase dengan media serbuk kayu dapat mengembangkan motorik halus anak usia dini di TK Satu Atap Tanjung Selamat Kabupaten Aceh Besar. Disarankan bagi guru agar keterampilan motorik halus anak dapat dikembangkan melalui kegiatan kolase dengan media serbuk kayu, dapat diterapkan pada proses pembelajaran di TK Satu Atap Tanjung Selamat Kabupaten Aceh Besar.Kata Kunci: Motorik Halus, Media Serbuk Kayu
Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Menggunakan Media Bahan Alam Pasir Berwarna di TK Mon Kuta Banda Aceh Harsila . Taniara; Anizar . Ahmad; Siti Naila Fauzia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motorik halus anak merupakan salah satu aspek penting yang harus dikembangkan pada anak. Hasil observasi di Kelas A1 TK IT Mon Kuta Banda Aceh, terdapat anak dengan keterampilan motorik halus yang belum berkembang yaitu anak belum mampu mengkoordinasi mata dan tangan untuk melakukan gerakan rumit, melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan bentuk dengan berbagai media, mengontrol gerakan tangan menggunakan otot halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase menggunakan media bahan alam pasir berwarna di TK IT Mon Kuta. Penelitian ini tergolong jenis penelitian eksperimen dengan rancangan penelitiannya One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data dengan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif Subjek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di Kelas A1 TK IT Mon Kuta Banda Aceh, berjumlah 9 orang anak terdiri atas 4 laki-laki dan 5 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus anak dapat berkembang sangat baik melalui kegiatan kolase menggunakan media bahan alam pasir berwarna. Hal tersebut berdasarkan hasil pretest, anak belum mampu mengkoordinasi mata dan tangan, melakukan gerakan manipulatif dan mengontrol gerakan tangan. Treatment pertemuan I, 3 orang anak mulai berkembang dalam kegiatan kolase, yaitu anak dapat mencolek, menaruh dan menaburkan pasir pada pola gambar dengan bantuan guru. Treatment pertemuan II, 4 orang anak mulai berkembang sesuai harapan yaitu anak dapat mencolek, manaruh dan menabur pasir pada pola gambar tanpa bantuan dari guru. Treatment pertemuan III, 7 orang  anak berkembang sangat baik yaitu anak mandiri mencolek, manaruh dan menabur pasir dengan baik tanpa bantuan dari guru. Hasil akhir pada posttest, 7 orang anak berkembang sangat baik karena sudah mampu mengkoordinasi mata dan tangan, memanipulasi gerakan, dan mengontrol otot halus dengan baik. Berdasarkan data hasil penelitian melalui kegiatan kolase menggunakan media bahan alam pasir berwarna, anak mampu mengkoordinasi mata dan tangan, memanipulasi gerakan, dan mengontrol otot halus dengan baik.Kata Kunci: Motorik Halus, Media Bahan Alam Pasir Berwarna, Anak Usia Dini
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA DI PAUD BUNGONG TANJONG KABUPATEN ACEH BESAR Siti . Hardianti; Anizar . Ahmad; Siti Naila Fauzia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan interpersonal dapat berkembang melalui permainan ular naga pada anak usia dini yang ditandai dengan anak sudah mampu bermain dengan teman sebaya, mengikuti aturan, mengetahui perasaan orang lain, menghargai hak dan pendapat orang lain dan mau bekerja sama. Kenyataan pada lembaga PAUD Bungong Tanjong ditemukan 6 orang anak yang tidak mau bermain dan kurang berkomunikasi dengan temannya, suka menganggu temannya dan ingin menang sendiri, tidak mau mengikuti aturan dan tidak mau bekerja sama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini melalui permainan ular naga di PAUD Bungong Tanjong Kabupaten Aceh Besar. Penelitian  ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak melalui permainan ular naga di PAUD Bungong Tanjong Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B1 yang berjumlah 6 orang anak yang berusia 5-6 tahun. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada siklus I pertemuan I yang belum berkembang berjumlah 2 anak, mulai berkembang berjumlah 4 anak, pertemuan kedua yang mulai berkembang berjumlah 4 anak, berkembang sesuai harapan berjumlah 2 anak. Siklus II pertemuan I yang mulai berkembang berjumlah 1 anak, berkembang sesuai harapan berjumlah 3 anak, berkembang sangat baik berjumlah 2 anak, pertemuan kedua yang berkembang sesuai harapan berjumlah 1 anak, berkembang sangat baik berjumlah 5 anak. Kesimpulannya bahwa melalui permainan ular naga dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini di PAUD Bungong Tanjong Kabupaten Aceh Besar. Disarankan bagi guru agar dapat lebih memperhatikan kecerdasan interpersonal dan permainan ular naga dapat diterapkan pada pembelajaran di PAUD.Kata kunci: kecerdasan interpersonal, permainan ular naga, anak usia dini
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA JARI DI PAUD AL KAMAL KABUPATEN ACEH BESAR Rahmatul . Ulya; Anizar . Ahmad; Bahrun . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idealnya anak yang berusia lima sampai enam tahun memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa dalam menceritakan atau mengungkapkan kembali informasi yang didapat. Pada kenyataannya, anak yang berusia lima sampai enam tahun di PAUD Al-Kamal Kabupaten Aceh Besar, mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan bahasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita dengan boneka jari. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian tindakan ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 8 anak. Data dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bahasa anak mengalami perkembangan setiap siklus. Siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua terdapat 2 anak belum berkembang dan 4 anak mulai berkembang. Siklus I pertemuan kedua 3 anak yang belum berkembang, 2 anak mulai berkembang dan 2 anak berkembang sesuai harapan. Dilanjutkan pada siklus II pertemuan pertama tidak terdapat anak yang belum berkembang, 2 anak mulai berkembang, 4 anak berkembang sangat baik dan 1 anak berkembang sesuai harapan. Siklus II pertemuan kedua tidak terdapat anak yang belum berkembang, 1 anak mulai berkembang, 3 anak berkembang sesuai harapan, dan 4 anak berkembang sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode bercerita dengan media boneka jari dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak. Sebaiknya guru dapat menggunakan metode bercerita dengan media dan cerita lainnya.Kata Kunci: Kemampuan Bahasa, Metode Bercerita, Boneka Jari