Rahmi . .
Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL AKSARA MELALUI MEDIA HURUF AMPELAS DI TK IT MON KUTA BANDA ACEH Haira . .; Anizar . Ahmad; Rahmi . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan anak usia 5-6 tahun dalam lingkup aspek perkembangan bahasa seharusnya anak sudah berkembang keaksaraan awal yaitu mampu memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca dan menulis nama sendiri. Kenyataan di lapangan anak usia 5-6 tahun kelompok B3 di TK IT Mon Kuta Kota Banda Aceh anak belum mampu mengucapkan bunyi huruf dan menulis bentuk huruf dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak mengenal aksara melalui penerapan media huruf ampelas di TK IT Mon Kuta Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian berjumlah 12 orang anak, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan unjuk kerja. Cara yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak mengenal aksara melalui penggunaan media huruf ampelas yaitu dengan melakukan permainan tebak huruf nama diri anak dan istilah-istilah pada tema Negaraku, bermain klasifikasi mengelompokkan huruf kapital dan huruf kecil, bermain sensori motor meraba media huruf ampelas, menyusun huruf menjadi kata nama diri anak dan istilah-istilah dalam tema Negaraku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak mengenal aksara melalui penerapan media huruf ampelas di TK IT Mon Kuta Banda Aceh telah terjadi peningkatan, hal ini dibuktikan pada siklus I terdapat lima orang anak (41,6%) sedangkan pada siklus II terdapat 10 orang anak (83%) yang telah berkembang dengan baik. Disimpulkan bahwa melalui penerapan media huruf ampelas dapat mengembangkan kemampuan anak mengenal aksara di TK IT Mon Kuta Banda Aceh hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang signifikan pada hasil penelitian siklus II sebanyak 50% dibandingkan hasil siklus sebelumnya yaitu anak dapat menyusun huruf, menulis, membaca nama sendiri dan istilah-istilah dalam tema Negaraku. Disarankan agar guru menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam mengenalkan keaksaraan pada anak usia dini.Kata Kunci: Kemampuan Anak, Mengenal Aksara, Media Huruf Ampelas, Anak Usia Dini
PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI PAUD IT-HAFIZUL ‘ILMI KABUPATEN ACEH BESAR Marisa . Sardi; Bahrun . .; Rahmi . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dalam mengolah tubuh untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan tubuh. Pencapaian perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun adalah anak sudah mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinir, melakukan koordinasi mata, kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam, melakukan permainan fisik dengan aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri, dan melakukan kegiatan pembersihan diri. Kenyataan di lapangan ada beberapa anak yang tidak dapat mengikuti senam sehingga fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik, pada saat inilah terlihat rendahnya kecerdasan kinestetik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permainan tradisional dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak di PAUD IT-Hafizul ‘Ilmi Kabupaten Aceh Besar. Permainan tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan tradisional bentengan yang dimainkan oleh 4-8 orang anak. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 8 orang anak. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan unjuk kerja melalui kegiatan bermain permainan tradisional. Hasil penelitian menunjukkan pada pertemuan pertama anak belum mampu menjaga keseimbangan, pada pertemuan kedua anak mulai mampu menjaga keseimbangan berlarinya, dan pada pertemuan ketiga anak sudah mampu menjaga keseimbangan tubuh saat berlari dengan cepat. Permainan tradisional bentengan selain dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik, juga dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan lainnya seperti nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif dan bahasa anak. Disimpulkan bahwa melalui penerapan permainan tradisional bentengan dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di PAUD IT-Hafizul ‘Ilmi Kabupaten Aceh Besar.Kata Kunci: Permainan Tradisional, Kecerdasan Kinestetik, Anak Usia Dini
PERKEMBANGAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO DI TK IT MON KUTA BANDA ACEH Riska . Ochtoviana; Fakhriah . .; Rahmi . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku prososial ialah tindakan sukarela yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan apapun. Perilaku prososial terdiri dari bermain dengan teman sebaya, bekerja sama, dan menolong. Salah satu cara untuk dapat mengembangkan perilaku prososial adalah dengan metode bermain peran makro. Bermain peran makro adalah bermain dengan memerankan suatu tokoh tertentu yang menggunakan alat berukuran seperti sesungguhnya untuk memerankan peran apa yang dipilihnya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perkembangan perilaku prososial anak usia dini dengan metode bermain peran makro di TK IT Mon Kuta Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan perilaku prososial anak usia dini dengan metode bermain peran makro di TK IT Mon Kuta Banda Aceh. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini berjumlah 8 orang anak berusia 5-6 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan unjuk kerja. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, pada pertemuan ketiga perilaku prososial anak berkembang yaitu anak bermain dengan teman sebaya, bekerja sama dan menolong. Dengan demikian perilaku prososial anak usia dini usia 5-6 tahun di TK IT Mon Kuta Banda Aceh dapat berkembang dengan metode bermain peran makro.Kata Kunci: Perilaku Prososial, Bermain Peran Makro, Anak Usia Dini.
POLA ASUH ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK TK DI KABUPATEN BENER MERIAH Listiandari . .; Bahrun . .; Rahmi . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh orangtua adalah cara orangtua mendidik, membimbing, mengasuh, mendisiplinkan anak dan merawat anak. Penting bagi para orangtua untuk menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak agar dapat membentuk watak, kepribadian dan memberikan nilai-nilai yang baik pada anak. Pola asuh orangtua terhadap anak akan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak di masa mendatang, salah satunya adalah untuk membentuk perilaku prososial pada anak yaitu perilaku senang berbagi, suka menolong dan bekerjasama dengan teman sebaya anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pola asuh orangtua dalam mengembangkan perilaku prososial anak usia taman kanak-kanak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di tiga Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Subjek penelitian terdiri dari tiga subjek yakni orangtua yang memiliki anak berperilaku prososial. Objek penelitian adalah tiga anak berusia 5-6 tahun yang memiliki perilaku prososial dan berasal dari lembaga TK yang berbeda. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demokratis yang lebih dominan diterapkan oleh para orangtua yang memiliki anak berperilaku prososial, meskipun ada orangtua yang menerapkan aturan-aturan seperti layaknya pola asuh otoriter namun orangtua masih memberikan keterangan atau sebuah penjelasan tentang aturan yang sengaja dibuat. Anak juga sangat dilibatkan dalam diskusi untuk menyetujui tidak melanggar aturan yang telah disepakati bersama. Diharapkan kepada para ayah dan ibu yang memiliki anak harus memiliki kesiapan mental menjadi orangtua dan harus sepakat memilih pola asuh mana yang cocok dan yang akan diterapkan kepada anak agar tidak salah dalam mengasuh, mendidik dan membimbing anak nantinya.Kata Kunci: Pola Asuh, Orangtua, Perilaku Prososial