Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA KEBUN REFUGIA DI DINAS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA PERKEBUNAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAGETAN Tiya Faradella; Trenda Aktiva Oktariyanda
Publika Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n1.p321-322

Abstract

Pemerintah terus berupaya melakukan pengembangan obyek-obyek pariwisata di Indonesia guna menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Adapun salah satu contoh obyek pariwisata yang terus dikembangkan hingga saat ini adalah obyek wisata Kebun Refugia di Kabupaten Magetan. Obyek wisata ini merupakan salah satu sektor pariwisata unggulan di Kabupaten Magetan akan tetapi masih kurangnya fasilitas yang disediakan mengakibatkan kualitas pelayanan kurang maksimal. Dibutuhkan strategi dari Pemerintah Daerah melalu Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Tanaman Pangan untuk meningkatkan mutu pelayanan di Kebun Refugia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan manajemen strategi dalam upaya pengembangan obyek wisata Kebun Refugia di Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berfokus pada manajemen strategi dengan menggunakan teori strategi pengembangan pariwisata menurut Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor PM.35/UM.001/MPEK/2012 yang terdiri dari strategi pengembangan pariwisata, strategi pengembangan sumber daya manusia, strategi investasi dan strategi pengelolaan lingkungan. Teknik pengumpulan yang digunakan antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan proses pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan serta penarikan kesimpulan. Untuk menunjukkan strategi yang dilakukan oleh dinas terkait dalam mengembangan obyek wisata Kebun Refugia penulis menggunakan 4 indikator yaitu, pertama strategi sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif dengan mengembangan obyek wisata Kebun Refugia Magetan, penyediaan fasilitas sarana dan prasarana bagi pengunjung yang terus ditingkatkan, kedua strategi pengembangan sumber daya manusia dengan merekrut pegawai yang sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan khusus yang telah ditentukan, yang ke tiga strategi investasi pihak pengelola memanfaatkan media social Facebook, Instagram yang murah, mudah, serta cepat dan yang ke empat strategi pengelolaan lingkungan yang ramah dan hemat energi dengan menggunakan air kolam tanpa kaporit, serta tetap melestarikan pohon-pohon, serta menyediakan bak-bak sampah. Kata Kunci : Manajemen Strategi, Pengembangan Wisata, Kebun Refugia The government continues to develop tourism objects in Indonesia to attract tourists both domestic and foreign. One example of a tourism object that continues to be developed until now is the tourist attraction Of Refugia Garden in Magetan Regency. This tourist attraction is one of the leading tourism sectors in Magetan Regency. However, the lack of available facilities resulted in the quality of service is not maximal.The Local Government through the Department of Horticultural Food Crops Plantation and Food Crops need a strategy to improve the quality of services in the Refugia Garden. The aim of the xtudy is to describe strategy management as an effort to develop tourism objects Refugia Garden at the Department of Food Crops Horticulture Plantation and Food Security Magetan Regency. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. This study also focuses on the management of strategies using tourism development theory according to Regulation of the Minister of Tourism and Creative Economy Number PM.35/UM.001/MPEK/2012, which consists of tourism development strategy; human resource development strategies; investment strategies; and environmental management strategies. Data collection techniques that used are interviews, observations, and documentations. Furthermore, data analysis is carried out by the process of data collection; data processing; presentation of data; and conclusion. To show the strategy carried out by the agency related to the development of tourism objects Refugia Garden, the study use 4 indicators. First, the strategy of tourism resources and creative economy by developing tourism objects Refugia Magetan Garden and the provision of facilities and infrastructure for visitors are constantly improved. Second, the human resource development strategy by recruiting employees who are by the specific qualifications and requirements that have been determined. Third, the management's investment strategy utilizes Facebook and Instagram social media that are cheap, easy, and fast. And fourth, a friendly and energy-efficient environmental management strategy by using pond water without chlorine, preserving trees, and providing garbage cans. Keywords: Strategi management, Tourist development, Refugia Gardens
PENDAMPINGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS DIGITAL SEBAGAI UPAYA ADAPTASI DESA DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI ERA NEW NORMAL Deby Febriyan Eprilianto; Yuni Lestari; Suci Megawati; Trenda Aktiva Oktariyanda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2587

Abstract

Bencana pandemi Covid-19 memberikan dampak perubahan yang luar biasa disemua sektor, termasuk sektor publik. Nyatanya pandemic Covid-19 ini menjadi momentum yang tepat dalam percepatan digitalisasi sektor publik. Tetapi realitas dilapangan menunjukkan bahwa banyak pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) kesulitan dalam mendukung penerapan e-government ini. Bukan hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang harus beradaptasi dengan digital, melainkan pemerintah desa juga diharuskan untuk menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan akan digital ini. Salah satu pemerintah desa yang mengalami keterbatasan dalam melakukan pengembangan e-government yaitu Pemerintah Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Kegiatan pendampingan tata kelola pemerintahan berbasis digital sebagai upaya adaptasi desa dalam penyelenggaraan pelayanan publik di era new normal sangat perlu dilakukan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pengembangan platform sistem informasi desa dan pelatihan pengelolaannya. Pengembangan sistem informasi desa melalui tahap pembuatan website desa dengan platform desatlemang.org. Sedangkan dalam pelatihan yaitu melalui penyampaian materi tentang sistem informasi desa dan pengenalan website desa yang telah dikembangkan, selain itu juga dilakukan metode pre-test dan post-test untuk evaluasi kegiatan pelatihan yang telah dilakukan. Hasil dari kegiatan ini tim berhasil mengembangkan platform sistem informasi Desa Tlemang dengan url desatlemang.org yang disesuaikan dengan kebutuhan yaitu fitur pelayanan publik, fitur informasi desa dan fitur pengelolaan data desa. Selanjutnya pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan pemahaman perangkat desa dan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan platform tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat memberikan perubahan pada Pemerintag Desa Tlemang yang sebelumnya belum memiliki website desa menjadi memiliki website desa. Sedangkan dalam kegiatan pelatihan dari hasil pre-test dan post-test disimpulkan bahawa terjadi peningkatan pemahaman perangkat desa terkait dengan website desa dan kegunaannya. Besar harapan dengan pengembangan yang dilakukan dapat memberikan kebermanfaatan bagi pemerintah desa alam penyelenggaraan pelayanan publik di era new normal ini kepada masyarakat.
Pengembangan Buku Ajar Mata Kuliah Komunikasi Bagi Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya Trenda Aktiva Oktariyanda; Galih Wahyu Pradana
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 8, No 2 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.721 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v8i2.2511

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan buku ajar yang layak untuk mata kuliah Komunikasi. Model pengembangan yang dipakai adalah model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluate), yang terdiri dari beberapa langkah; penentuan materi  yang perlu disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester; mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam menyusun buku ajar; menyusun materi; mengompilasi hasil penyusunan materi; pengujian oleh reviewer; penyelesaian penyusunan buku ajar.  Dalam melakukan design uji coba terdapat tahapan-tahapan pengujian, yaitu draft buku ajar  di review oleh dosen pengampu mata kuliah Komunikasi di luar tim penyusun buku ajar, uji coba satu-satu, dilakukan oleh penyusun buku ajar dengan pakar atau ahli.Berikut hasil dari pengembangan buku ajar Komunikasi yaitu dimulai dari mengkaji RPS mata kuliah, menetapkan substansi kajian dan sumber referensi, menyusun bagian isi buku hingga menjadi draft utuh, sampai menganalisis dan mendiskusikan dengan reviewer dan melakukan Focus Grup Discussion (FGD) dengan tim ahli, hingga merevisi buku ajar tersebut. Kesimpulannya adalah substansi kajiannya sudah sesuai, cara penyusunan sudah melalui tahapan yang ditentukan, dan beberapa catatan dari reviewer dan tim ahli terkait hal teknis dan redaksionalnya, sehingga disarankan untuk melanjutkan dan menyempurnakan buku ajar sesuai arahan hasil review dan FGD.
PENGUATAN KELEMBAGAAN KARANG TARUNA JATI KENONGO DESA PEPELEGI MELALUI PELATIHAN EVENT ORGANIZING DALAM MENINGKATKAN EKSISTENSI ORGANISASI KEPEMUDAAN DI MASYARAKAT Deby Febriyan Eprilianto; Meirinawati Meirinawati; Eva Hany Fanida; Trenda Aktiva Oktariyanda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.6934

Abstract

Tujuan dari kegiatan PKM ini yaitu untuk meningkatkan eksistensi organisasi kepemudaan Karang Taruna Jati Kenongo Desa Pepelegi melalui pelatihan event organizing. Pentingnya kegiatan ini dilakukan mengingat pentingnya kontribusi organisasi kepemudaan desa dalam mendukung berbagai program pembangunan pemerintah desa melalui berbagai kegiatan yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam PKM ini yaitu melalui Focus Group Discussion, peltihan event organizing, dan pelaksanaan mini turnamen sepak bola. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu a) melalui kegiatan Focus Group Discussion tim PKM dapat mengidentifikasi kebutuhan dan analisis pentingnya kegiatan pelatihan event organizing dilakukan, b) pelatihan event organizing dapat meningkatkan pemahaman anggota Karang Taruna Jati Kenongo dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu kegiatan/event, dan c) pelaksanaan mini turnamen sepak bola menjadi media untuk praktik lansung bagi Karang Taruna Jati Kenongo dan sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya. Harapannya dengan dilakukannya kegiatan PKM ini dapat menambah wawasan dan pengalaman anggota karang taruna dalam menyusun progam kerja tahunan, sehingga kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sebagai bentuk eksistensisnya pada masyarakat.
PELATIHAN PERANCANGAN PROGRAM DI DESA ALASGUNG KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO Melda Fadiyah Hidayat; Tjitjik Rahaju; Tauran Tauran; Trenda Aktiva Oktariyanda; Badrudin Kurniawan; Novia Agustyas Putri; Salsa Izza Shafinaz Sukardi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24721

Abstract

Berdasarkan Renstra Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal menyatakan bahwa isu strategis yang masih menjadi permasalahan salah satunya adalah kurangnya kapasitas sumberdaya manusia perdesaan yang unggul. Selain itu, Diantara potensi sumberdaya manusia pedesaan adalah kelompok perempuan. Hal ini sejalan dengan sasaran rencana pembangunan yang terdapat dalam dalam RPJM 2005-2025 adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk peran perempuan dalam pembangunan. Permasalahan yang ada adalah lemahnya partisipasi perempuan yang kurang di dalam kebijakan publik khusunya dalam perencanaan pembangunan desa. Minimnya peran kelompok perempuan dalam kebijakan publik terlihat mulai dari proses perencanaan hingga proses evaluasi kebijakan. Metode yang diterapkan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dalam bentuk pemberian pelatihan yang bersifat teori dan praktek kepada kelompok perempuan dan aparatur pemerintah Desa Alasagung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pemberian pelatihan bersifat teori di lakukan dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil pretest dan post test yang didapatkan jika , Nilai mean, minimum, maksimum, dan modus mengalami peningkatan. Pertama mean, rata-rata nilai partisipan naik dari 43 menjadi 55. Kedua minimum, nilai minimum partisipan naik dari 15 menjadi 25. Ketiga maksimum, nilai maksimum partisipan naik dari 60 menjadi 70. Dan Keempat adalah modus, nilai paling banyak muncul sebelum pretes adalah 45 sedangkan saat ini adalah 65. Melalui pengukuran mean, min, maks, modus, terlihat bahwa tingkat kemampuan partisipan meningkat. Partisipan memahami materi-materi yang sudah disampaikan oleh pemateri.