Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEKTIVITAS SISTEM ELECTRONIC MONITORING DAN EVALUASI (E-MONEV) DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA Mellia Seyselis; Galih Wahyu Pradana
Publika Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n1.p37-48

Abstract

Abstrak E-Monev merupakan salah satu instrumen pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan (PEPP) yang digunakan untuk menghimpun data dan informasi hasil pemantauan (data realisasi) pelaksanaan rencana pembangunan. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya telah menerapkan sistem ini setelah adanya kasus penggelapan uang oleh mantan bendahara Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya sendiri pada tahun 2016, dengan hadirnya sistem yang lebih modern diharapkan tidak akan mengulang terjadinya penyelewengan di Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. Proses monitoring dan evaluasi difasilitasi menggunakan perangkat lunak berbasis secara online yang dapat dilakukan pengaksesan melalui laman monev.surabaya.go.id. E-Monev mulai dijalankan di Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya di tahun 2017 kemudian sampai sekarang masih dipergunakan. Tujuan dari adanya pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan analisis dan mendeskripsikan keefektifan dari e-monev pada badan perencanaan pembangunan kota Surabaya. Penggunaan pendekatan kualitatif dan penelitian studi kepustakaaan (library research) dimanfaatkan dalam penelitian ini yang mana data-data yang dimuat berasal dari literatur-literatur terkait dengan topik penelitian seperti jurnal, buku, skripsi, dan berita dari website (internet). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sistem e-monev yang diterapkan di Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan hasil data penilaian evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, tingkat capaian keberhasilan program pembangunan, persentase produk hukum yang di selesaikan, juga rata-rata penyerapan anggaran yang meningkat. Saran dari penelitian ini adalah memperbaiki interface aplikasi, melakukan pelatihan penggunaan sistem yang lebih masif dan melakukan pemeliharaan sistem secara rutin supaya dapat terus berfungsi dengan maksimal. Kata Kunci:E-Government, Efektivitas Sistem, E-Monev. Abstract E-Monev is one of the development monitoring, evaluation and control instruments which used to collect data and information on the results of monitoring (data realization) on the implementation of development plans. The e-monev at government’s development planning agency of Surabaya is implemented this system after a diversion of funds by the former of The government’s development planning agency of Surabaya treasurer, the e-monev is expected to prevent from insident recurring. The process is facilitated using online application accessed through the monev.surabaya.go.id website. E-Monev implemented at the the government’s development planning agency of Surabaya in 2017 and still continues to this day. The purpose of this research is to analyze and describe the effectiveness of e-monev at the Surabaya city development planning agency. The use of qualitative approach and library research in this research where the data that published from literature such as journals, books, theses, and news from website (internet). Based on the research results, it is known that e-monev system which implemented at The government’s development planning agency of Surabaya has been running effectively as evidenced by the results data on the evaluation of the Performance Accountability System of Government Agencies, the level of achievement of the success of the development program, the percentage of legal products that have been completed, also the increased average absorption of the budget. Suggestions from this research are to improve the application interface, conduct training on more massive system use and carry out routine system maintenance so it can continue to function optimally. Keywords: E-Government, System Effectivness, E-Monev
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA HENDROSARI MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA LONTAR SEWU Rani Wahyuningsih; Galih Wahyu Pradana
Publika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n2.p323-334

Abstract

Sektor pariwisata yang saat ini sedang banyak diminati masyarakat adalah konsep pariwisata pedesaan, seperti desa wisata. Di Gresik sendiri terdapat banyak sekali wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes seperti Desa Wisata Lontar Sewu di Desa Hendrosari. Berawal dari potensi desa yang apabila dikembangkan secara optimal dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyakat Desa Hendrosari. Sebab itu perlu untuk dilakukan penelitian lebih jauh mengenai pentingnya pemberdayaan masyarakat. Sehingga penting untuk dilakukan pemberdayaan masyarakat dimana di Desa Hendrosari terdapat sumber daya alam yang mumpuni untuk dikelola sehingga jika dikelola lebih baik bisa untuk menambah pendapatan desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian menggunakan teori Pemberdayaan Masyarakat oleh Tim Delivery (Totok Mardikanto, 2013: 125-127). Karena pada awalnya dahulu desa hendrosari terkenal dengan desa penghasil minuman fermentasi sehingga konotasi dari Desa Hendrosari lebih ke arah negatif. Sehingga dengan adanya program kerja tersebut mampu mengubah image masyarakat tentang desa tersebut menjadi desa wisata. Masyarakat Desa Hendrosari mempunyai peran penting untuk melestarikan dan mengembangkan potensi yang ada seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sehingga mereka memiliki peran penting dalam tindakan pengambilan keputusan, mempengaruhi serta memberi manfaat bagi kondisi lingkungan yang ada disekitar. Pengelolaan yang baik menghasilkan tempat wisata yang dikenal dengan nama lontar sewu. Dengan adanya tempat wisata baru tersebut menghasilkan banyak pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata lontar sewu. Kata kunci :Lontar Sewu, Desa Hendrosari, Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat, The tourism sector which is currently in great demand by the public is the concept of rural tourism, such as a tourist village. In Gresik itself, there are lots of tours developed by the Government through Village-Owned Enterprises or BUMDes such as Lontar Sewu Tourism Village in Hendrosari Village. Starting from the potential of the village which, if developed optimally, can increase the income of the surrounding community so as to improve the economy of the Hendrosari Village community. Therefore it is necessary to conduct further research on the importance of community empowerment. So it is important to do community empowerment where in Hendrosari Village there are natural resources that are qualified to be managed so that if they are managed better they can increase village income. This study used a qualitative descriptive approach with a research focus using the theory of community empowerment by the delivery team (Totok Mardikanto, 2013: 125-127). Because in the beginning, Hendrosari Village was known as a village that produced fermented drinks, so the connotation of Hendrosari Village was more negative. So that the existence of this work program is able to change the image of the community about the village into a tourist village. The Hendrosari Village community has an important role to play in preserving and developing existing potentials such as natural and human resources. So that they have an important role in decision-making actions, influence and benefit the surrounding environmental conditions. Good management produces a tourist spot known as lontar sewu. With this new tourist spot, it has resulted in a lot of community empowerment through the development of the Lontar Sewu tourism village. Keywords :Lontar Sewu, Hendrosari Village, Tourism Village, Community Empowerment
Pengembangan Buku Ajar Mata Kuliah Komunikasi Bagi Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya Trenda Aktiva Oktariyanda; Galih Wahyu Pradana
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 8, No 2 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.721 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v8i2.2511

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan buku ajar yang layak untuk mata kuliah Komunikasi. Model pengembangan yang dipakai adalah model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluate), yang terdiri dari beberapa langkah; penentuan materi  yang perlu disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester; mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam menyusun buku ajar; menyusun materi; mengompilasi hasil penyusunan materi; pengujian oleh reviewer; penyelesaian penyusunan buku ajar.  Dalam melakukan design uji coba terdapat tahapan-tahapan pengujian, yaitu draft buku ajar  di review oleh dosen pengampu mata kuliah Komunikasi di luar tim penyusun buku ajar, uji coba satu-satu, dilakukan oleh penyusun buku ajar dengan pakar atau ahli.Berikut hasil dari pengembangan buku ajar Komunikasi yaitu dimulai dari mengkaji RPS mata kuliah, menetapkan substansi kajian dan sumber referensi, menyusun bagian isi buku hingga menjadi draft utuh, sampai menganalisis dan mendiskusikan dengan reviewer dan melakukan Focus Grup Discussion (FGD) dengan tim ahli, hingga merevisi buku ajar tersebut. Kesimpulannya adalah substansi kajiannya sudah sesuai, cara penyusunan sudah melalui tahapan yang ditentukan, dan beberapa catatan dari reviewer dan tim ahli terkait hal teknis dan redaksionalnya, sehingga disarankan untuk melanjutkan dan menyempurnakan buku ajar sesuai arahan hasil review dan FGD.
Tourism Village Management Requires Good Tourism Governance: Study in the Kampung Lampion Code 18 Yogyakarta area Galih Wahyu Pradana; Amni Rahman; Hafids Haryono
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol. 6 No. 1 (2021): November 2021
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.67 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v6n1.p20-27

Abstract

The objective of this research is to fully understand the use of the Good Tourism Governance principles in the management of the tourist villages of the Kampung Lampion Code 18 in Yogyakarta. There was a negative perception of settlements around the Code river, Yogyakarta. They were considered to cause river water pollution, narrowing of rivers, sedimentation and flooding. Then, the community changed that perception. Together with the Non-Governmental Organization the Center for Civic Engagement & Studies and assisted by several university students, they turned the area into a tourist spot with the name Kampung Lampion Code 18. This is qualitative research with a descriptive method. Data analysis was applied at both the first step (data processing) and the second step (interpretation). The study results indicate that the management of Kampung Lampion Code 18 has tried to apply the principles of good tourism governance. However, its implementation has not been effective. Stakeholder synergy has not been realized, training programs have not been sustainable, the benefits of tourism have not been widely felt, have not encouraged local ownership, and promotion is still minimal. The limitations of this study are that it relies heavily on the researcher's interpretation of the interview data; therefore, the possibility of bias persists. However, this study suggests the need for Good Tourism Governance Principles if the village wants to compete as an alternative tourism destination.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam penerapan prinsip Good Tourism Governance dalam pengelolaan kampung wisata di kawasan Kampung Lampion Code 18 Kota Yogyakarta. Berawal dari keberadaan permukiman di sekitar sungai Code yang dianggap membawa dampak negative seperti pencemaran air sungai, penyempitan badan sungai, serta erosi, dan sedimentasi yang menyebabkan banjir. Kemudian, masyarakat sekitar sungai Code merubah persepsi tersebut. Bersama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Center for Civic Engagement & Studies dan dibantu oleh beberapa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, mengubah permukiman di bantaran sungai Code menjadi kawasan wisata dengan nama Kampung Lampion Code 18. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan dua tahap baik analisis pada langkah permulaan (pengolahan) maupun langkah lanjut (penafsiran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip good tourism governance dalam pengelolaan kampung wisata di kawasan Kampung Lampion Code 18 sudah diterapkan, namun penerapannya belum optimal. Hal tersebut terlihat dari sinergitas pemangku kepentingan belum sepenuhnya terwujud, program pelatihan belum berkelanjutan, manfaat wisata dan kemitraannya belum dirasakan secara luas, belum mendorong kepemilikan lokal, promosi masih minim dan berdiri sendiri-sendiri, serta pedoman monitoring dan evaluasi program masih sederhana. keterbatasan penelitian adalah subjektivitas peneliti. Studi ini sangat bergantung pada interpretasi peneliti tentang makna yang ditunjukkan dalam wawancara; oleh karena itu, kemungkinan bias tetap ada. Prinsip Good Tourism Governance tersebut perlu dioptimalkan apabila kampung wisata di kawasan Kampung Code Lampion 18 hendak dijadikan alternatif wisata yang berdaya saing. Kata kunci: good tourism governance, kampung wisata, dan Kampung Lampion Code 18
PELATIHAN TATA KELOLA KEARSIPAN BERBASIS PRINSIP 5 S UNTUK MENDUKUNG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA KUPANG, KECAMATAN JABON, KABUPATEN SIDOARJO Galih Wahyu Pradana; Badrudin Kurniawan; Meirinawati Meirinawati; Indah Prabawati
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v5n2.p89-95

Abstract

Tata kelola kearsipan memiliki peranan penting bagi setiap instansi tidak terkecuali bagi Pemerintah Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah Desa Kupang membutuh beragam informasi sebagai sumber daya pendukung. Tata kelola kearsipan yang baik mampu mendukung kedua kegiatan tersebut. Namun peneliti menemukan beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemerintah Desa Kupang sehingga tata kelola kearsipan belum berjalan optimal. Berberapa hal yang menjadi kekurangan pemerintah Kupang misalnya (1) Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penerapan 5 S (Seiton, Seiri, Seisou, Seiketsu dan Shitsuke); (2) masih terbatasnya ketrampilan aparat dalam penerapan 5S; (3) Terbatasnya pemahaman perangkat tentang format baru buku register desa dan keterkaitan tata kelola kearsipan yang baik dengan pencatatan buku register desa. Berdasarkan permasalahan tersebut Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, berkeinginan untuk membantu perangkat Desa Kupang untuk meningkatkan kualitas tata kelola kearsipan dan administrasi pemerintahan desa. Terdapat 2 kegiatan diselenggarakan oleh tim yakni (1) Pemaparan dan diskusi tentang penerapan prinsip 5 S untuk mendukung administrasi pemerintah desa dan (2) Simulasi penerapan prinsip 5S dan pencatatan buku register desa. Meskipun perangkat desa menyambut positif kegiatan yang tim lakukan namun masih ada beberapa masukan yang mereka berikan terkait pelaksanaan PKM, misalnya perangkat desa menginginkan waktu pelatihan yang lebih lama dan Tim PKM diberikan saran juga untuk berkoordinasi dengan pemerintah Kecamatan Jabon tentang tata kelola kearsipan, mengingat selama ini Pemerintah Kecamatan yang melakukan penilaian kepada Desa Kupang. Kata Kunci : tata kelola kearsipan, prinsip 5S, administrasi pemerintahan desa
Penerapan Student T-Test Untuk Menilai Efektivitas Pengembangan Buku Ajar Mata Kuliah Desentralisasi Fiskal di Jurusan Administrasi Publik Unesa Galih Wahyu Pradana; Muhammad Farid Ma'ruf; Deby Febriyan Eprilianto
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 10, No 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v10i2.5096

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar Desentralisasi Fiskal sebagai alternatif bahan ajar untuk dosen dan mahasiswa Prodi S1 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya. Pengembangan buku ajar dilakukan dengan menggunakan rancangan pengembangan media pembelajaran Borg dan Gall, akan tetapi desain pengembangan buku teks ini tidak mengambil semua tahapan pada model pengembangan dari Borg dan Gall dikarenakan keterbatasan dan efisiensi waktu bagi penulis. Dalam melakukan design uji coba terdapat tahapan-tahapan pengujian, yaitu draft buku ajar di review oleh ahli bidang studi di luar tim penyusun buku ajar, uji coba satu persatu yang dilakukan oleh penyusun buku ajar dengan satu atau dua mahasiswa secara individual. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan analisis kuantitatif melalui   uji t (independent-sample t test). Secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar matakuliah Desentralisasi Fiskal sudah memenuhi kelayakan dari segi substansi maupun kebahasaan, hanya perlu dilakukan perbaikan dalam penulisan atau redaksional serta perlu penambahan index dan glosarium. Berdasarkan hasil uji t (independent-sample t test) diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,034 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (nyata) antara rata-rata hasil belajar mahasiswa pada kelas A dengan kelas B yang menandakan bahkan buku ajar memberikan pengaruh yang efektif.AbstractThis study aims to produce Fiscal Decentralization textbooks as alternative teaching materials for lecturers and students of the State Administration Science Study Program, Faculty of Social Sciences and Law, State University of Surabaya. The Borg and Gall learning media creation model was used to create textbooks, although the design did not include all of the steps of the Borg and Gall development model owing to time constraints for the author. In carrying out the trial design there are stages of testing, namely the draft of the textbook is reviewed by experts in the field of study outside the textbook drafting team, one by one trial is carried out by the textbook compiler with one or two students individually. The data in this study were collected using quantitative analysis and t-test (independent-sample t-test). Broadly speaking, the results of the study indicate that the textbook for Fiscal Decentralization courses has met the feasibility in terms of substance and language, it only needs to be improved in writing or editorial and it is necessary to add an index and a glossary. Based on the results of the t test (independent-sample t test) it is known that the value of Sig. (2-tailed) of 0.034 0.05, so as the basis for decision making in the independent sample t test, it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted. Thus, it can be concluded that there is a significant (significant) difference between the average student learning outcomes in class A and class B, which indicates that even textbooks have an effective influence.
The Development of Village Data and Information Management through the Innovation Diffusion Indah Prabawati; Galih Wahyu Pradana; Muhammad Farid Ma'ruf; Badrudin Kurniawan; Deby Febriyan Eprilianto; Tolentino de Araujo Tolentino
The Journal of Society and Media Vol. 6 No. 2 (2022): Relationship between The Usage of Social Media and Society
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v6n2.p566-590

Abstract

Public services, including in villages, have begun to be directed and adjusted to the concept of data services based on information, communication, and technology (ICT). E-Monografi Desa is expected to be able to present village data profiles used to determine the characteristics of potential resources, the development of all development sectors, as well as development problems in each village and sub-district. The research was conducted in Kedung Peluk Village, Candi District, Sidoarjo Regency, using a qualitative approach. The data collection techniques used by the researcher include interviews (interviews), Focus Group Discussions (FGD), and Literature Studies. We used Rogers' Diffusion of Innovation theory to analyze the phenomena and issues discovered. Based on the results of the FGD, there are also inputs to improve the design of the E-Monografi Desa application for users.  
PELATIHAN KEUANGAN DIGITAL BERBASIS APLIKASI BAGI WARGADESA RENDENG KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO M.Noer Falaq Al Amin; Muhammad Farid Ma’ruf; Tjitjik Rahaju; Galih Wahyu Pradana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10038

Abstract

Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Berdasarkan data di portal resmi milik Kabupaten Bojonegoro, mayoritas penduduk di kabupaten Bojonegoro bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil. Namun tak sedikit pula penduduk yang memiliki industri atau usaha sendiri untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan. Sementara itu, di masa pandemi covid-19 seperti ini tentu berdampak signifikan terhadap segala aspek kehidupan masyarakat. Dengan adanya pandemi covid-19, tingkat stabilitas perekonomian masyarakat kian menurun, sehingga mau tidak mau masyarakat pun harus memutar otak dan menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kembali taraf perekonomian masing-masing. Desa Rendeng merupakan salah satu desa yang ada di kabupaten Bojonegoro, dimana mayoritas masyarakat merintis suatu usaha demi memperoleh pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pelaku UMKM di desa Rendeng masih terbilang tradisional, dimana mereka melakukan seluruh pengelolaan usaha secara manual tanpa adanya campur tangan dari teknologi. Mulai dari perencanaan, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan masih dilakukan secara tradisional. Menindaklanjuti permasalahan di atas, maka sangat diperlukan adanya pelatihan pengelolaan keuangan berbasis digital. Disini kami menawarkan untuk menggunakan aplikasi “BukuWarung”. Aplikasi ini dilengkapi berbagai fitur menarik yang mempermudah pelaku UMKM dalam mengelola usahanya
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN DESA WISATA BUDAYA LOKAL DI DESA TLEMANG KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN Deby Febriyan Eprilianto; Galih Wahyu Pradana; Suci Megawati; Eni Febriyanti; Dewy Rahmah Shobirin; Rania Hanin Sajida
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.16825

Abstract

Desa wisata saat ini telah menjadi prioritas pembangunan disetiap desa di Indonesia. Nyatanya dari trend yang ada jumlah desa wisata yang telah berkembang semakin tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun sangat disayangkan fenomena yang ada menunjukkan masih terdapat desa yang belum mampu untuk melakukan tata kelola desa wisata dengan baik, sehingga keberadaan desa wisata tidak mampu berkelanjutan. Disisi lain pengembangan desa wisata masih terfokus pada pengemban desa wisata alam, buatan dan kuliner. Perhatian terhadap potensi desa dengan memperhatikan aspek budaya lokal, nyatanya masih sangat minim sekali. Termasuk halnya di Desa Tlemang yang memiliki potensi budaya lokal Mendhak Nyanggring belum dioptimalkan secara baik. Oleh karena itu tim PKM merasa perlu adanya program pendampingan untuk membantu Pemerintah Desa Tlemang dalam mengembangkan potensi budaya lokal tersebut menjadi asset desa wisata. Metode yang dilakukan yaitu melalui pendampingan dan Focus Group Discussion bersama stakeholder sebagai wujud kolaborasi pentahelix dari unsur pemerintah, pihak swasta, masyarakat, akademisi dan media. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu meningkatkan pemahaman pemerintah desa dalam pengembangan desa wisata budaya lokal, dan terjalinnya kolaborasi antar setakeholder untuk mewujudkan pengembangan desa wisata di Desa Tlemang. Besar harapan tim, dari luaran yang telah dihasilkan yaitu buku saku desa wisata budaya dan policy brief mampu membantu desa dalam mengoptimalkan pengembangan desa wisatanya.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGUATAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PEMBERDAYAAN ISTRI PETANI TAMBAK DI DESA BANJARSARI KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK Suci Megawati; Muhammad Farid Ma’ruf; Deby Febriyan Epilianto; Galih Wahyu Pradana; Yoan Wandan Sari; Rania Hanin Sajida; Dewi Rahma Shobirin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17982

Abstract

Pemberdayaan masyarakat terutama di pedesaan tidak cukup hanya dengan upaya meningkatkan produktivitas, memberikan kesempatan usaha yang sama atau modal saja, tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu masyarakat yang saat ini masih harus di support antara lain yaitu petani tambak atau penambak. Masyarakat penambak atau tambak selalu identik dengan minimnya tingkat kesejahteraan, untuk itu senantiasa penting adanya penguatan dan kemandirian mengingat betapa potensialnya sumber daya kelautan sangat signifikan di daerah pesisir, kawasan Gresik, salah satunya Desa Banjarsari kecamatan Manyar yang tentu saja olahan ikan dan kebutuhan ikan segar merupakan komoditas menjanjikan. Mengoptimalkan peran istri petani tambak menjadi lebih produktif sehingga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga petambak. PKM ini bertujuan untuk membangun kemitraan dengan fokus pada aset yang dimiliki untuk mengembangkan kemandirian desa pesisir dan memberdayakan istri-istri petani tambak. Metode penelitian yang digunakan adalah Pelatihan kepada para istri petani tambak Desa Banjarsari yang selanjutnya akan dilakukan pendampingan secara berkala sebagai bentuk upaya pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan dengan beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Data diperoleh dengan teknik observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah para istri petani tambak mendapatkan pengetahuan mengenai pendaftaran dan pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB), mengetahui syarat-syarat dan alur pendaftaran sertifkasi makanan halal, dan pengemasan produk serta logo branding. Adapun hasil Pre-Test dan Post-Test yang diujikan kepada para peserta sebagai bentuk pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan oleh narasumber sehingga diharapkan pengetahuan mengenai perizinan berusaha dapat diterapkan secara berkelanjutan di Desa Banjarsari.