Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SEKTOR DI PROVINSI ACEH Riski Maulana; Abd. Jamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSYIAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.684 KB)

Abstract

This study aims to analysis which sector the most superior in the province of Aceh. This study uses secondary data processing methods. 9 sectors selected for analysis consisted of Agriculture, Mining and Quarrying Manufacturing Electricity, Gas and Water, Construction, trading, Hotels and Restaurants, Transport and Communication, Finance, Leasing and Business Services and Services. Through his analysis using input-output analysis can be ascertained which sectors are the most crucial as follows: Industrial Products pengilingan Oil and Gas, Land Transport and Industrial Goods sector of Metal, Machinery and Equipment becomes Sector base in the province. Expected for the Aceh government to be able to create policies that can encourage the growth of a sector basis in addition to empowering potential of this sector in terms of supporting the non base. These efforts must be supplied by the government of Aceh in order to provide benefits to the people of Aceh.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor manakah yang paling unggul di Provinsi Aceh.Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode diolah. 9 sektor dipilih untuk di analisis yang terdiri dari sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih, Kontruksi, Perdanganan, Hotel danRestoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan danJasa-jasa. Melaluianalisis yang dilakukan menggunakan analisis input-output dapat dipastikan sektor mana yang paling berperan penting sebagai berikut: Industri Produk Pengilingan Minyak dan Gas, Angkutan Darat dan sektor Industri Barang dari Logam, Mesin dan Perlengkapan menjadi Sektor basis di Provinsi Aceh. Diharapkan bagi pemerintah Aceh untuk dapat menciptakan kebijakan yang dapat mendorong tumbuhnya sektor basis di samping memberdayakan potensi sektor pendukung dalam hal ini sektor non basis. Upaya ini harus dapat di penuhi oleh pemerintah Aceh agar memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh.
PERBEDAAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG PENGELOLAAN POSYANDU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PELATIHAN DI DESA WANANTARA KECAMATAN SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU Dedeh Husnaniyah; Depi Yulyanti; Dewi Yunita Sari; Riski Maulana; Tarkawi Tarkawi
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 8, No 1 (2022): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2022
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu adalah kegiatan yang dilaksankan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Pelayanan di posyandu dilakukan oleh para kader yang bersifat sukarela. Kader posyandu merupakan anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu. Peran Kader dalam menggerakkan masyarakat dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk mengikuti kegiatan posyandu. Pentingnya peran kader, maka harus dibekali dengan pengetahuan yang baik agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kader yang berada di Desa Wanantara semuanya adalah kader baru, yang sudah mengikuti pelatihan kader 1 orang, sehingga untuk dapat menjalankan perannya dengan baik maka diperlukan adanya pelatihan bagi kader tentang pengelolaan posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan kader posyandu tentang pengelolaan posyandu sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Metode penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional study. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kader yang berada di Desa Wanantara sebanyak 20 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan kepada kader sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebelum dilakukan pelatihan kader yang memiliki pengetahuan baik tentang pengelolaan posyandu sebanyak 7 (35%) dan kader dengan pengetahuan kurang cukup sebanyak 13 (65%). Setelah dilakukan pelatihan, kader yang memiliki pengetahuan baik tentang pengelolaan posyandu menjadi 20 kader (100%) mengalami peningkatan. Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengetahuan kader tentang pengelolaan posyandu setelah dilakukan pelatihan.Kata Kunci: Pengetahuan, pelatihan, kader, pengelolaan posyandu
Hubungan Jumlah Trombosit Dan D-Dimer Pasien Covid-19 Di RSI Fatimah Banyuwangi Rosidah Rosidah; Riski Maulana; Anik Eko Novitasari; Lina Madyastuti
Jurnal Medika Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v2i1.917

Abstract

According to the Indonesian Ministry of Health (2020), Corona virus (CoV) is a large family of viruses that can cause illness ranging from mild, moderate to severe symptoms. Corona virus is zoonotic (transmitted between animals and humans). Research says that SARS-CoV is transmitted from civet cats (civetcats) to humans and MERS-CoV from camels to humans. Platelets are an important component in the hemostatic response which are closely related to other hemostatic components (NugrahaGilang, 2017). Platelets were obtained from the cytoplasm of megakaryocytes (80-150 m in size). D-dimer is a fibrin degradation product formed during the degradation of blood clots by fibrinolysis. Elevated D-dimer in the blood is a marker of suspected thrombosis. Platelet examination using the Direct method. Analysis of platelet levels with an average of 379.231.6 cells/permicroliter of blood. The purpose of this study was to determine the relationship between platelet levels and D-dimer in Covid-19 patients. The conclusion of this study is that there is a relationship between the results of the examination of platelet levels with D-dimer levels, if the platelet levels increase, the D-dimer levels increase.
INTERKONEKSI AGAMA DAN SAINS: MEMAHAMI MAKNA BUAH DELIMA DALAM AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENELITIAN KESEHATAN KONTEMPORER Vita Susmita; Intan Safira; Riski Maulana; Laila Sari Masyhur
Almustofa Journal of Islamic Studies and Research Vol 2 No 01 (2025): almustofa
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah delima (Punica granatum) memiliki kedudukan penting dalam tradisi Islam dan mendapatkan perhatian signifikan dalam kajian ilmiah modern. Meskipun demikian, kajian interdisipliner yang mengintegrasikan perspektif teologis dari Al-Qur’an dan hadis dengan temuan ilmiah di bidang kesehatan masih relatif terbatas. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka tematik untuk mengkaji posisi dan manfaat delima berdasarkan sumber-sumber primer keislaman dan literatur ilmiah kontemporer. Dalam Al-Qur’an, delima disebutkan pada Surah Al-An‘am (6):99 dan Ar-Rahman (55):68 sebagai salah satu tanda kebesaran Allah, sementara hadis menganjurkan konsumsi delima dengan alasan nilai spiritual dan potensi terapeutiknya. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa delima mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, serta berperan dalam menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular dan kanker. Hasil kajian ini menegaskan bahwa buah delima tidak hanya memiliki nilai religius dan simbolik yang tinggi, tetapi juga manfaat empiris yang signifikan dalam konteks kesehatan. Oleh karena itu, delima relevan untuk dimasukkan dalam praktik kesehatan holistik yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Penelitian lanjutan sangat diperlukan untuk mengeksplorasi potensi aplikatif buah delima secara klinis dan farmakologis dalam pengobatan modern.
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP UMKM SEKTOR KULINER Reza Selviana; Reicha Vebriyana; Riski Maulana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kelayakan bisnis merupakan alat penting dalam menentukan kelayakan suatu usaha dari berbagai aspek seperti pasar, teknis, manajemen, keuangan, dan hukum. Dalam perspektif Islam, studi kelayakan tidak hanya mengejar keuntungan finansial tetapi juga mempertimbangkan prinsip-prinsip syariah seperti kehalalan, keadilan, dan kemaslahatan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji penerapan studi kelayakan bisnis dalam kerangka ekonomi Islam dengan fokus pada UMKM sektor kuliner. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan kajian literatur dari berbagai jurnal ilmiah. Hasil kajian menunjukkan bahwa studi kelayakan berbasis Islam dapat memperkuat keberlanjutan bisnis dengan menanamkan nilai-nilai etika, spiritualitas, dan tanggung jawab sosial.
MERUMUSKAN MODEL INTEGRASI MAQASID SYARIAH DALAM TATA KELOLA ZAKAT PRODUKTIF UNTUK TRANSFORMASI UMKM MUSTAHIK ACEH Riski Maulana; Noufal Muksalmina
JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 3 No. 12 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jiem.v3i12.7424

Abstract

Productive Zakat is a type of zakat provided as a resource to support individuals or groups, especially Micro, Small, and Medium Enterprise (MSME) actors who are in need. With this approach, it is hoped that the income of the mustahik (zakat recipients) can increase in the long term, ultimately impacting poverty reduction, particularly in the Aceh region. The organized management and distribution of productive zakat, guided by the principles of Maqasid Syariah (the objectives of Islamic law), is crucial to ensure the comprehensive and maximum impact of the program, especially in supporting the development of mustahik MSMEs in Aceh. The objective of this study is to develop an Integration Model of Maqasid Syariah in Productive Zakat Management to achieve social and economic transformation for mustahik MSMEs in the Aceh region. The study adopts a qualitative descriptive approach, focusing on field research and literature review. Primary data was collected through in-depth interviews with zakat managers (amil institutions) in Aceh, as well as aid recipients from mustahik MSME actors. Meanwhile, secondary data was obtained from a literature review on Maqasid Syariah, zakat management, and relevant reports on productive zakat programs in Aceh. The results of this research are expected to form a holistic model that assesses the impact of productive zakat not only from the perspective of increased income (net profit and capital growth) but also from the achievement of Maqasid Syariah aspects, such as protection of wealth (hifzh al-mal) and improvement of the quality of life (hifzh al-nafs) for the mustahik. The resulting model is also expected to serve as a reference for zakat institutions in Aceh to present more strategic productive zakat programs capable of bringing about better change in the future. Keywords: Integrated Productive Zakat, Maqasid Syariah, Mustahik MSMEs, Zakat Management, Social and Economic Transformation, Aceh.