Eka Fitriah
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL MODIFIED FREE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN ZOOLOGI AVERTEBRATA UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER KREATIF DAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI Eka Fitriah
Holistik Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.573 KB) | DOI: 10.24235/holistik.v1i2.1118

Abstract

Pre service biology teacher students are demanded to have skills of beeing a good facilitator in learning process. However, the student’s dependent on information delivered by the lecturer of avertebrate zoologi is still dominated. The learning process can be done with student centered one so they can achieve their self autonomy and responsibility to the task given. Besides, laboratory activities are still verificated, so that the character of the creative and scientific work of students is less explored. One of the alternatives learning model that can be applied to foster the skills of scientific work and creative character of student teachers are model of modified free inquiry. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the implementation of MFI models, to know the increase of creative character and skills of scientific work as well as responses biology student teachers after the implementation of MFI models. The method used is the method of quasi-experimental research design with one group pretest posttest design. Sampling techniques using cluster random sampling from the 3rd semester student population of 160 people was taken a sample of 40 people. Techniques of data collection is using tests, observation and questionnaire. Data analysis techniques to the analysis item (validity, reliability, level of difficulty), N-Gain, Hypothesis Tests, scoring the percentage of creativity and skills of scientific work. The results showed that the average value of the N-gain of 0.65 at medieval criteria. Based on the results obtained t test p value <0.05 was so effective MFI models to be applied. Creativity of students included in the criteria for an excellent 25%, good kriteia 57.5% and 17.5% enough and no student is low creativity. The average percentage of students' scientific work skills by 85.55% including the criteria very well. The percentage of student responses by 54% stronger and 46% criteria very strong criterion, the students gave positive responses to the implementation of MFI learning model.Keyword : Modified Free Inquiry, Character Creativity, Scientific Working SkillABSTRAKMahasiswa calon guru biologi dituntut untuk memiliki kemampuan menjadi fasilitator yang baik dalam proses pembelajaran. Namun ketergantungan mahasiswa terhadap informasi yang diberikan dosen pada pembelajaran zoologi avertebrata masih mendominasi. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berpusat pada mahasiswa sehingga dapat dicapai kemandirian belajar dan mahasiswa lebih tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh dosen. Selain itu, dalam kegiatan praktikum zoologi avertebrata yang selama ini dilakukan masih bersifat verifikasi sehingga karakter kreatif dan kerja ilmiah mahasiswa kurang tergali.Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan keterampilan kerja ilmiah dan karakter kreatif mahasiswa calon guru, yaitu model modified free inquiry. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas implementasi model modified free inquiry, mengetahui peningkatan karakter kreatif dan keterampilan kerja ilmiah, serta tanggapan mahasiswa calon guru biologi setelah implementasi model modified free inquiry. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest postest design. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling, dari populasi mahasiswa semester tiga, sebanyak 160 orang diambil sampel sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, lembar observasi dan angket.Teknik analisis data dengan melakukan analisis butir soal (uji validitas,reliabilitas, tingkat kesukaran), N-Gain, Uji hipotesis, skoring persentase kreativitas dan keterampilan kerja ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata N-gain sebesar 0,65 dengan kriteria sedang. Berdasarkan uji t diperoleh hasil p value < 0,005 sehingga model modified free inquiry efektif untuk diterapkan. Kreativitas mahasiswa yang termasuk dalam kriteria sangat baik 25%, kriteria baik 57,50 % dan Cukup 17,50 % dan tidak ada siswa yang kreativitasnya yang masuk kriteria rendah. Persentase rata-rata keterampilan kerja ilmiah mahasiswa sebesar 85,55 % termasuk kriteria sangat baik. Persentase tanggapan mahasiswa sebesar 54 % kriteria kuat dan 46% kriteria sangat kuat, mahasiswa memberikan tanggapan yang positif terhadap implementasi model pembelajaran modified free inquiry.Kata kunci: Modified Free Inquiry, Karakter Kreatif, Keterampilan Kerja Ilmiah
STUDI ANALISIS PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE KABUPATEN CIREBON Eka Fitriah; Yuyun Maryuningsih; Edy Chandra; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.688 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.521

Abstract

Telah dilakukan studi analisis Pengelolaan Hutan Mangrove kabupaten Cirebon dengan pendekatan kulitatif deskriptif untuk mengkaji Peningkatan kerusakan yang berpotensi terhadap pelestarian kawasan mangrove, penurunan produktivitas sumber daya di kawasan mangrove, pelanggaran dan penyalahgunaan dalam pemanfaatan kawasan mangrove, potensi konflik horizontal pada masyarakat di kawasan mangrove dan Terjadi degradasi kearifan lokal dalam pengelolaan kawasan mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan  pendekatan kualitatif deskriptif. Metode Penelitian yang digunakan adalah Field Research. Penelitian diawali dengan studi pustaka mengumpulkan referensi, kemudian melakukan Observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan masyarakat. Kerusakan ekosistem mangrove merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan, kerusakan ini disebabkan tekanan dari luar yang diperoleh dari perkembagan yang ada di sekitar wilayah mangrove, dan tekanan dari dalam yang berasal eksploitasi yang berlebihan terhadap kawasan mangrove. Masalah kerusakan hutan mangrove dapat ditangani dengan mengatasi akar permasalahan klasik yang melingkupinya. Pengolahan dapat diwujudkan melalui pengelolaan dan perlindungan ekosistem hutan mangrove secara terpadu dan berbasis masyarakat. Strategi pelibatan masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove dengan menerapkan sistem insentif yang diharapkan dapat merangsang dan memacu usaha-usaha kegiatan pengelolaan ekosistem hutan mangrove yaitu melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan peran serta masyarakat. Kata kunci: Analisis hutan mangrove, kabupaten Cirebon, berbasis masyarakat.
IMPLEMENTASI MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING BERVISI SETS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KREATIVITAS SISWA SMA BERBASIS PESANTREN Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.904 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.516

Abstract

Pembelajaran biologi tidak hanya bersifat materi oriented akan tetapi harus memberikan pengalaman secara langsung pada siswa. Penggunaan model dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan akan membuat guru dapat berkomunikasi baik dengan siswa, membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga siswa dapat mempelajari seluruh konsep dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, melatih keterampilan proses sains dalam memecahkan masalah, dan meigkatkan hasil belajar siswa adalah model Creative Problem Solving (CPS). Tujuan penelitian, adalah : untuk mengkaji tahap-tahap implementasi model Creative Problem Solving Bervisi SETS pada pembelajaran biologi, mengetahui peningkatan KPS siswa SMA berbasis pesantren setelah diterapkan model Creative Problem Solving bervisi SETS, mengetahui peningkatan kretativitas siswa SMA berbasis pesantren setelah diterapkan Model Creative Problem Solving bervisi SETS, mengetahui respon siswa dan guru terhadap Implementasi Model Creative Problem Solving bervisi SETS pada pembelajaran biologi. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif,dengan metode penelitian quasi eksperimen, desain penelitian one group pretest dan postes design. Hasil penelitian menunujukkan bahwa dalam menerapkan model Creative Problem Solving bervisi SETS, ada lima tahap yang dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yaitu: klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi dan pemilihan, implementasi dan performance kreativitas. Terdapat peningkatan KPS siswa ditunjukkan dengan rata-rata nilai  N-gain sebesar 0,63. Persentase kriteria KPS siswa SB 61,92%, B 28,52%, C 9,52%. Persentase kriteria kreativitas siswa SB 23,80%, B 47,61%, 21,57% C. Siswa dan Guru memberikan tanggapan positif terhadap penerapan pembelajaran yang telah dilakukan. Kata Kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving, SETS, KPS dan Kreativitas
PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI IMTAQ PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI – IPA SMA NEGERI 1 MANDIRANCAN Sutisna Sutisna; Eka Fitriah; Anda Juanda
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.248 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.548

Abstract

Bangsa indonesia saat ini sedang mengalami krisis akhlak khususnya dikalangan pelajar seperti tawuran antar pelajar, tindak kekerasan, perilaku seks yang tidak normal, seks bebas dikalangan pelajar dan lain-lain sepertinya sudah menjadi penghias rutin setiap berita dimedia massa. Peran guru sebagai agent of change (agen perubahan) sangatlah penting dalam pendidikan dan pembelajaran. Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa mendapatkan pengalaman belajar dalam membangun kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) untuk mencapai puncak prestasi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mandirancan, tepatnya dikelas XI IPA 1 (Kelas eksperimen) dengan jumlah siswa 27 siswa dan kelas XI IPA 3 (kelas kontrol) dengan jumlah siswa 27 siswa. Penelitian menggunakan desain Pre test Post test Control Group Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji t (hipotesis). Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran biologi berbasis nilai imtaq. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata N-Gain 0,61 dengan kriteria  sedang pada kelas ekperimen dan 0,43 pada kelas kontrol dengan kriteria  sedang. Aktivitas on task siswa pada kegiatan awal, kegiatan pembelajaran dan kegiatan evaluasi sebesar 72,48% dengan off task sebesar 27,52% pada kelas eksperimen dan respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis nilai imtaq sangat baik dengan rata-rata pernyataan positif memperoleh persentase 68,79% dengan kriteria kuat, sedangkan rata-rata pernyataan negatif memperoleh presentase 64,31% dengan kriteria kuat. Kata Kunci : Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Imtaq, Hasil Belajar
PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS SAINS BUDAYA LOKAL KESENIAN SINTREN PADA KONSEP SPERMATOPHYTA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 1 CIWARINGIN Juita Ratna Sari; Kartimi Kartimi; Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.244 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.267

Abstract

Pembelajaran biologi di SMAN 1 Ciwaringin belum mengkaitkan  lingkungan dengan konsep pembelajaran biologi. Keadaan ini membuat pembelajaran biologi hanya menuntut siswa untuk memehami konsep. Oleh karena itu kemampuan siswa untuk menganalis, mengkritisi, dan menalar menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan aktivitas belajar siswa pada penerapan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal, 2) perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal dan siswa yang tidak diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal, dan 3) respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, dan desain penelitian pretest-postest control group design. Teknik pengambilan sempel dilakukan dengan cara purposive sampling, kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes, dan angket. Data dianalisis dengan uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas), serta uji beda hipotesis (uji parametrik dan uji non-parametrik). Hasil penelitian ini menunjukkan, 1) aktivitas siswa pada saat ditearapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren lebih besar daripada kelas yang tidak ditearapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren. 2) keterampilan berpikir kritis siswa menunjukkan peningkatan, dilihat dari N-Gain dengan kategori sedang. Hasil uji statistik menunjukkan nilai Sig 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang signifikan antara yang diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren dan siswa yang tidak diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren. 3) siswa merespon positif terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren dengan rata-rata respon siswa sebesar 65% dengan kriteria sangat kuat.Kata Kunci : pembelajaran berbasis budaya lokal, kesenian sintren, keterampilan berpikir kritis
ANALISIS PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMANFAATAN TUMBUHAN MANGROVE SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF UNTUK MENGHADAPI KETAHANAN PANGAN Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.646 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.487

Abstract

Salah satu potensi sumber daya alam yang terdapat di lingkungan perairan pantai adalah tumbuhan mangrove. Masyarakat umum belum begitu mengetahui akan potensi hutan mangrove terutama sebagai penghasil cadangan pangan untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Masyarakat Desa Ambulu kecamatan Losari Kabupaten Cirebon selama ini belum optimal memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai bahan pangan alternatif. Tujuan Penelitian ini mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat pesisir Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon dalam memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai pangan alternatif untuk menghadapi ketahanan pangan,  mengetahui kandungan gizi dari tumbuhan mangrove sabagai pangan alternatif untuk menghadapi ketahanan pangan, mengetahui fokus pemberdayaan yang diharapkan oleh masyarakat pesisir Desa Ambulu dalam memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai pangan alternatif. Penelitiaan merupakan studi kasus dengan desain studi lapangan (Field research). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi teknik interview/ wawancara, teknik dokumentasi, serta teknik observasi. teknik analisis deskriptif yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu; reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di desa Ambulu, pada umumnya menganggap bahwa  hutan  mangrove mempunyai banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Keberadaan tumbuhan mangrove di desa ambulu dapat berperan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, tempat berkembang biak ikan, udang dan kepiting (Nursery ground), selain itu dapat dimanfaatkan juga untuk kayu bakar, bahan bangunan dan tumbuhan seperti bakau dan avicennia dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan. Masyarakat desa ambulu yang memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai bahan pangan sekitar 5%. Partisipasi masyarakat desa Ambulu dalam pengelolaan kawasan mangrove cukup baik, terdapat kelompok pengawas mangrove (Pokwasma) yang sudah terlatih. Masyarakat dan pokwasma berperan serta aktif dalam menanam, merawat, menjaga kelestarian hutan mangrove di desa Ambulu. Kandungan gizi tumbuhan mangrove antara lain mengandung karbohidrat yang tinggi, lemak, protein dan kadar air sehingga dapat dijadikan pangan alternatif. Diperlukan suatu pemberdayaan berbasis masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan keterampilan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai pangan alternatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan untuk menjaga, memelihara dan melestarikan tumbuhan mangrove. Kata Kunci : Tumbuhan Mangrove, Pangan Alternatif, Ketahanan pangan
ANALISIS STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MAJALENGKA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 Ummi Mukarramah; Anda Juanda; Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.399 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.269

Abstract

Standar proses sebagai acuan utama di dalam pengembangan proses pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang penerapannya ditentukan menurut peraturan Pemerintah berdasarkan kurikulum yang diberlakukan. Kurikulum 2013 sebagai salah satu kurikulum yang diterapkan di beberapa sekolah rintisan penerapan kurikulum 2013 menjadi acuan evaluasi pengembangan dan penerapan sistem kurikulum di Indonesia. Standar proses berdasarkan kurikulum 2013 ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses yang meliputi tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil dan proses pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data utama penelitian adalah guru biologi kelas X dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai informan/ narasumber, serta siswa kelas X MIA 5 dan siswa kelas X MIA 6 untuk pengisian angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan perencanaan pembelajaran menunjukkan bahwa kelengkapan isi dan validasi instrumen RPP dominan sudah terisi dengan prosentase 80% (cukup lengkap). Analisis pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa indikator analisis dan validasi instrumen pelaksanaan pembelajaran dominan terlaksana dengan prosentase 88,88% (sangat baik). Penilaian hasil dan proses pembelajaran yang dianalisis menunjukkan kesesuaian dengan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses terkait penilaian otentik. Hasil analisis pengawasan proses pembelajaran belum sesuai dengan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses dikarenakan beberapa komponen pelaksanaannya seperti pemantauan dan supervisi tidak direalisasikan penerapannya di SMA Negeri 1 Majalengka tahun pelajaran 2014/ 2015. Respon siswa kelas X terhadap proses pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru menunjukkan respon yang positif, ditunjukkan berdasarkan interpretasi skor angket kelas X MIA 5 dengan prosentase 90% (sangat kuat) dan interpretasi skor angket kelas X MIA 6 dengan prosentase 79,29% (kuat).Kata Kunci: Standar Proses, Kurikulum 2013, Pembelajaran Biologi