Kartimi Kartimi
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS SAINS LOKAL MELALUI BUDAYA PARAJI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM REPRODUKSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 JATIWANGI Nani Karnia; Kartimi Kartimi; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.128 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.520

Abstract

Pembelajaran berbasis sains lokal (budaya lokal) adalah suatu bentuk pembelajaran yang memadukan sekolah dengan budaya masyarakat. Penerapan pembelajaran sains berbasis budaya atau pembelajaran berbasis sains lokal melalui budaya dapat membuat siswa lebih mandiri dan memberikan peluang siswa untuk lebih mengeksplor kemampuannya sendiri baik itu pengetahuan awal maupun keyakinannya. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui : 1) seberapa besar perbandingan peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains lokal melalui budaya paraji dengan pembelajaran secara konvensional, 2) perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains lokal melalui budaya paraji dengan yang secara konvensional, dan 3)  respon siswa terhadap pembelajaran berbasis sains lokal melalui budaya paraji pada materi pokok bahasan sistem reproduksi. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui tes, angket, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Jatiwangi kelas XI IPA 1 berjumlah 40 siswa dengan pembelajaran berbasis sains lokal melalui budaya paraji dan kelas XI IPA 4 berjumlah 40 siswa dengan pembelajaran konvensional. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas, homogenitas, uji t uji One Way Anova dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen (912,03%) lebih besar dibandingkan kelas kontrol (9,78%). Rata-rata N-Gain kelas eksperimen (0,56) lebih besar daripada kelas kontrol (0,43). Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai sig. 0,000<0.05 artinya terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis sains lokal dengan pembelajaran konvensional. Hasil uji One Way Anova dengan sig.(0,291) > 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai tes antar kelompok, dan uji Tukey menunjukkan pembelajaran berbasis sains lokal cocok digunakan untuk kelompok atas dan kelompok tengah. Pembelajaran berbasis sains lokal dapat dikatakan baik untuk diterapkan pada pembelajaran Biologi, hal ini terlihat dari prosentase respon siswa yang kuat sebesar 79% .Kata Kunci : Sains Lokal dan Hasil Belajar.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS LOKAL MELALUI BUDAYA MINUM JAMU UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI MA DARUL FALAH KABUPATEN INDRAMAYU Syarif Hidayatulloh; Kartimi Kartimi; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.013 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i2.540

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran biologi berbasis sains lokal. (2) Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran biologi berbasis sains lokal. (3) Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran biologi berbasis sains lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 siswa kelas XI IPA MA Darul Falah Kabupaten Indramayu. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Sampling purposive. Sampel dalam penelitian ini adalah XI IPA-2 dengan jumlah 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen lembar observasi, tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik yaitu uji Paired Samples Test , one-way anova dan uji Tukey dengan software SPSS v.18. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi berbasis sains lokal sebesar 76,30% termasuk dalam kriteria tinggi. Hasil uji Paired Samples Test didapat nilai signifikansi 0,00 < 0,05, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah penerapan pembelajaran berbasis sains lokal melalu budaya minum jamu pada materi jaringan tumbuhan. Rata-rata peningkatan N-gain kelas eksperimen sebesar 0,28. Penerapan pembelajaran bilogogi berbasis sains lokal melalui budaya minum jamu mendapat respon positif dari siswa dengan kategori sangat kuat ( 90%).
IMPLEMENTATION OF BIOLOGY LEARNING BASED ON LOCAL SCIENCE CULTURE TO IMPROVEMENT OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS LEARNING OUTCOME IN CIREBON DISTRICT AND KUNINGAN DISTRICT Kartimi Kartimi
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.193 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i2.536

Abstract

           The purposes of this research are to assess : 1) Application of biology learning based on local science culture in Cirebon district and Kuningan district, 2) Improvement of students learning outcome which apply biology learning based on local science culture in Cirebon district and Kuningan district, 3) The difference of students learning outcome which apply biology learning based on local science culture in Cirebon district and Kuningan district, 4) Students’ respond to application of biology learning based on local science culture in Cirebon district and Kuningan district.          This research uses quantitative approach with experimental methods, and the research design called by one group pretest-postest design. Population of 10th grade senior high school students is 1055 persons, 129 persons are picked as the sample. Sample is chosen by Cluster random sampling technique. Written test and questionnaire are used as the instruments. Two way annova statistical research is used as data analysis techniques.          The results of the study showed the average improvement of Students Learning outcome which apply biology learning based on local science culture in Kuningan district is higher than Cirebon district. Based on a Two Way Anova test, significance values obtained 0.04 <0.05. There are significant differences between the improvement students’ learning outcome which apply biology learning based on local science culture in Cirebon district and Kuningan district. Biology learning based on local science culture gets positive responses from the students.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS KEUNGGULAN LOKAL PENYEMAIAN BIJI MANGGA (MANGIFERA INDICA) DI SALAGEDANG TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA Dede Sri Mulyati; Kartimi Kartimi; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.545 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.266

Abstract

Pembelajaran yang baik harus mampu menjelaskan bagaimana seharusnya peserta didik belajar dan berpikir, tetapi kenyataan di sekolah pembelajaran tidak lebih dari menghafal konsep dan memahami konsep-konsep umum materi pelajaran. Hal tersebut menyebabkan keterampilan berpikir kritis siswa rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi dalam pembelajaran yaitu dengan menerapkan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Perbedaan aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal dengan siswa yang tidak menerapkan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal. (2) Perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal dengan siswa yang tidak menerapkan dengan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal. (3) Respon siswa terhadap pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014-2015 di SMAN 1 Sukahaji. Kelas eksperimen dalam penelitian adalah kelas X-1 dan X-5 (44 siswa) serta kelas X-4 dan X-6 (44 siswa) sebagai kelas kontrol. Desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group design. Teknik pengumpulan data berupa tes, observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan aktivitas belajar siswa dan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal dengan kelas yang tidak menerapkan pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal, serta siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran berbasis sains keunggulan lokal penyemaian biji mangga (Mangifera indica) di Salagedang. Kata kunci: Sains Keunggulan Lokal, Penyemaian Biji Mangga (Mangifera indica), Keterampilan Berpikir Kritis
Penerapan Pembelajaran Berbasis Sains Budaya Lokal Ngarot Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Plantae (Studi Eksperimen Kelas X di SMA N 1 Lohbener) Fatihatul Qolbi; Kartimi Kartimi; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.252 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.958

Abstract

Pembelajaran berbasis sains budaya lokal sangat penting dilakukan untuk memberikan wawasan pembelajaran secara kontekstual dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis karena pembelajaran ini mengaitkan antara budaya lokal yang sudah ada dengan pengetahuan sains yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji (1) perbedaan peningkatan aktivitas siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains budaya lokal, (2) perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa, dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran berbasisi sains budaya lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis sains budaya lokal Ngarot lebih besar. (2) keterampilan berpikir kritis (KBK) siswa menunjukkan peningkatan N-Gain dengan kategori kuat. Hasil statistik menunjukkan bahwa nilai Sig 0.000 < 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis sains budaya lokal dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. (3) presentase rata-rata angket respon siswa secara keseluruhan sebesar 97,50% dengan kriteria kuat, artinya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran berbasis sains budaya lokal Ngarot. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas yang diajar dengan pembelajaran sains lokal jauh lebih baik bila dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional, terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis sains budaya lokal dengan kelas yang menggunakan metode konvensional dan siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal.Kata Kunci : Pembelajaran berbasis sains budaya lokal, Ngarot, keterampilan berpikir kritis
PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS SAINS BUDAYA LOKAL KESENIAN SINTREN PADA KONSEP SPERMATOPHYTA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 1 CIWARINGIN Juita Ratna Sari; Kartimi Kartimi; Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.244 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.267

Abstract

Pembelajaran biologi di SMAN 1 Ciwaringin belum mengkaitkan  lingkungan dengan konsep pembelajaran biologi. Keadaan ini membuat pembelajaran biologi hanya menuntut siswa untuk memehami konsep. Oleh karena itu kemampuan siswa untuk menganalis, mengkritisi, dan menalar menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan aktivitas belajar siswa pada penerapan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal, 2) perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal dan siswa yang tidak diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal, dan 3) respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, dan desain penelitian pretest-postest control group design. Teknik pengambilan sempel dilakukan dengan cara purposive sampling, kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes, dan angket. Data dianalisis dengan uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas), serta uji beda hipotesis (uji parametrik dan uji non-parametrik). Hasil penelitian ini menunjukkan, 1) aktivitas siswa pada saat ditearapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren lebih besar daripada kelas yang tidak ditearapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren. 2) keterampilan berpikir kritis siswa menunjukkan peningkatan, dilihat dari N-Gain dengan kategori sedang. Hasil uji statistik menunjukkan nilai Sig 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang signifikan antara yang diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren dan siswa yang tidak diterapkan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren. 3) siswa merespon positif terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis sains budaya lokal kesenian sintren dengan rata-rata respon siswa sebesar 65% dengan kriteria sangat kuat.Kata Kunci : pembelajaran berbasis budaya lokal, kesenian sintren, keterampilan berpikir kritis
THE EFFECT OF USING CIPO LOCAL SCIENCE AND CULTURE BASED TEACHING MODEL ON STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN THE CONCEPT OF ENVIRONMENT MANAGEMENT IN GRADE VII OF MTS ASSUNNAH CIREBON Elis Sulastri; Kartimi Kartimi; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.355 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.549

Abstract

The purpose of this study is to know: 1) the achievement of students who applied cipo local science and culture based teaching in the concept of environment management in grade VII of MTs Assunah Cirebon, 2) the difference in achievement between students who applied cipo local science and culture based teaching model and students who did not apply cipo local science and culture based teaching in the concept of environment management in grade VII of MTs Assunah Cirebon, 3) the students’ response to the application of cipo local science and culture based teaching in the concept of environment management in grade VII of MTs Assunah Cirebon. This study used quantitative approach with experiment method and pretest-posttest control group design. The population was the whole grade VII students of MTs Assunah totaling 108. The purpose of this study is to know: 1) the achievement of students who applied cipo local science and culture based teaching in the concept of environment management in grade VII of MTs Assunah Cirebon, 2) the difference in achievement between students who applied cipo local science and culture based teaching model and students who did not apply cipo local science and culture based teaching in the concept of environment management in grade VII of MTs Assunah Cirebon, 3) the students’ response to the application of cipo local science and culture based teaching in the concept of environment management in grade VII of MTs Assunah Cirebon. This study used quantitative approach with experiment method and pretest-posttest control group design. The population was the whole grade VII students of MTs Assunah totaling 108. The sample was 26 students of grade VIIA as the experiment group and 26 students of grade VIIB as the control group taken using Cluster Random Sampling technique. The instruments used were written test and questionnaire. Data were analyzed using statistic tests i.e. Mann Whitney, Anova, and Tukey tests. Based on the result of Mann-Whitney test we obtained significance value of a 0.00 < 0.05, there was a difference in the achievement between experiment and control group. The result of One-Way Anova test showed there was a difference in the students’ achievement between upper group, middle group, and lower group. The result of Tukey test showed that cipo local science and culture based teaching was more appropriate to be used in upper group. Cipo local science and culture based teaching received positive response from the students. Key Words: Teaching Model, Cipo local science and culture, Achievement The sample was 26 students of grade VIIA as the experiment group and 26 students of grade VIIB as the control group taken using Cluster Random Sampling technique. The instruments used were written test and questionnaire. Data were analyzed using statistic tests i.e. Mann Whitney, Anova, and Tukey tests. Based on the result of Mann-Whitney test we obtained significance value of a 0.00 < 0.05, there was a difference in the achievement between experiment and control group. The result of One-Way Anova test showed there was a difference in the students’ achievement between upper group, middle group, and lower group. The result of Tukey test showed that cipo local science and culture based teaching was more appropriate to be used in upper group. Cipo local science and culture based teaching received positive response from the students.Key Words: Teaching Model, Cipo local science and culture, Achievement
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN BIOLOGI UNTUK MENGETAHUI HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII DI SMPN 1 TALUN Kartimi Kartimi; Ria Yulia Gloria; Ayani Ayani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.057 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.524

Abstract

Pendidikan IPA sebagai salah satu contoh pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Proses IPA berkaitan dengan keterampilan proses dan kegiatan ilmiah yang dapat berupa penelitian, percobaan atau praktikum. Pembelajaran IPA pada pokok pembahasan ekosistem sangat dibutuhkan suatu pendekatan keterampilan proses, dengan pendekatan tersebut siswa akan lebih paham dengan materi yang diajarkan karena dalam proses belajarnya siswa akan terjun langsung melakukan observasi, interprestasi, klasifikasi, berkomunikasi, dan berhipotesis.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan KPS, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan dan yang tidak menggunakan KPS, dan untuk mengetahui perbedaan penerapan hasil observasi dari 5 aspek yaitu observasi, interpretasi, klasifikasi, berkomunikasi, dan berhipotesis.Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses sains dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII H dan VII G masing-masing berjumlah 30 siswa, dan pengambilan sampelnya dengan teknik random sampling. Alat instrumennya berupa tes pilihan ganda dan lembar observasi. Setelah data diperoleh, data dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas dan uji t.Berdasarkan hasil analisis didapat hasil belajar siswa yang menggunakan keterampilan proses mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata N Gain 59,3 dengan kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang tidak menggunakan keterampilan proses  mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata N Gain 33,1 dengan kriteria sedang. Adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan keterampilan proses dan yang tidak menggunakan keterampilan proses dengan masing-masing rata-rata N Gain 59,3 dan 33,1. Penerapan KPS yang dinilai dengan lembar observasi diketahui nilai tertinggi terletak pada aspek observasi dengan nilai rata-rata 4 dan nilai rata-rata terendah terdapat pada aspek hipotesis dengan nilai rata-rata 2,6. Kata kunci : keterampilan proses, hasil belajar dan ekosistem.