Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS REPRESENTASI VISUAL BUKU BIOLOGI SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 PADA MATERI SEL Vivi Sophie Elfada; Edy Chandra; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.684 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.488

Abstract

Representasi Visual (RV) yang ditampilkan di dalam buku teks akan menambah nilai estetika buku, namun buku yang berkualis akan memperhatikan seluruh aspek tampilan buku agar bermanfaat dalam penyampaian materi, termasuk tampilan RV. Penggunaan RV yang tepat akan mempermudah pembaca dalam mempelajari konsep materi dan menghindari terjadinya miskonsepsi. Keberadaan RV sangat signifikan di dalam buku teks, oleh karena itu perlu adanya penelitian RV pada buku teks.Penelitian analisis RV bertujuan untuk mengetahui kualitas buku teks dari segi ketepatan RV yang digunakan di dalam buku teks. Analisis yang dilakukan meliputi: 1) ketepatan konsep; 2) tipe RV; 3) hubungan RV dengan konten materi; 4) hubungan RV dengan realitas; dan 5) fungsi RV. Buku teks yang dianalisis meliputi tiga penerbit buku kurikulum 2013 yaitu penerbit Erlangga  (buku sampel A), Platinum (buku sampel B), dan Yrama Widya (buku sampel C). Analisis RV yang dilakukan yaitu pada materi sel kelas XI semester I. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah tabel daftar (list table) yang terdiri dari tabel analisis ketepatan konsep dan tabel analisis RV. Konsep materi sel terlebih dahulu dianalisis, kemudian dilakukan analisis RV.   Penelitian menghasilkan data bahwa buku sampel yang memiliki ketepatan konsep memadai yang tertinggi ialah buku sampel A sebesar 65,85%. Buku sampel B memiliki ketepatan konsep memadai sebesar 51,22%, dan buku sampel C sebesar 41,46%. Buku sampel A, B, dan C ditinjau dari segi tipe RV, masing – masing sudah relatif tepat dalam menampilkan tipe RV karena disesuaikan dengan kebutuhan bacaan. Tipe RV buku sampel A, B, dan C yang tertinggi ialah tipe sketsa – komik sebesar 30,00% pada buku sampel A; 28,26% pada buku sampel B; dan  28,99% pada buku sampel C. Analisis hubungan RV dengan konten materi menghasilkan data bahwa Buku sampel B memiliki hubungan bermakna dengan konten materi paling tinggi dibandingkan buku sampel A dan C, yaitu sebesar 71,74%. Buku sampel A memiliki hubungan bermakna sebesar 62,50% dan buku sampel C memiliki hubungan bermakna sebesar 66,67%. Buku sampel A, B, dan C ditinjau dari segi hubungan RV dengan realitas, masing – masing sudah tepat dalam menampilkan RV. Ketiga buku sampel menampilkan proporsi aspek metafora yang lebih tinggi dari aspek realistis. Buku sampel A memiliki aspek metafora sebesar 85,00%; buku sampel B sebesar 73,91%; dan buku sampel C sebesar 71,01%. Buku sampel C memiliki fungsi pelengkap tertinggi dibanding buku sampel A dan B yaitu sebesar 27,54%. Buku sampel A, B, dan C secara keseluruhan memiliki fungsi ilustratif yang tinggi dibandingkan dengan fungsi dekoratif, pemberi contoh, pelengkap, dan penjelas. Kata kunci: analisis, buku teks, representasi visual, ketepatan konsep. 
STUDI ANALISIS PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE KABUPATEN CIREBON Eka Fitriah; Yuyun Maryuningsih; Edy Chandra; Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.688 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.521

Abstract

Telah dilakukan studi analisis Pengelolaan Hutan Mangrove kabupaten Cirebon dengan pendekatan kulitatif deskriptif untuk mengkaji Peningkatan kerusakan yang berpotensi terhadap pelestarian kawasan mangrove, penurunan produktivitas sumber daya di kawasan mangrove, pelanggaran dan penyalahgunaan dalam pemanfaatan kawasan mangrove, potensi konflik horizontal pada masyarakat di kawasan mangrove dan Terjadi degradasi kearifan lokal dalam pengelolaan kawasan mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan  pendekatan kualitatif deskriptif. Metode Penelitian yang digunakan adalah Field Research. Penelitian diawali dengan studi pustaka mengumpulkan referensi, kemudian melakukan Observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan masyarakat. Kerusakan ekosistem mangrove merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan, kerusakan ini disebabkan tekanan dari luar yang diperoleh dari perkembagan yang ada di sekitar wilayah mangrove, dan tekanan dari dalam yang berasal eksploitasi yang berlebihan terhadap kawasan mangrove. Masalah kerusakan hutan mangrove dapat ditangani dengan mengatasi akar permasalahan klasik yang melingkupinya. Pengolahan dapat diwujudkan melalui pengelolaan dan perlindungan ekosistem hutan mangrove secara terpadu dan berbasis masyarakat. Strategi pelibatan masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove dengan menerapkan sistem insentif yang diharapkan dapat merangsang dan memacu usaha-usaha kegiatan pengelolaan ekosistem hutan mangrove yaitu melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan peran serta masyarakat. Kata kunci: Analisis hutan mangrove, kabupaten Cirebon, berbasis masyarakat.
ANALISIS POLA WACANA PEDAGOGIS GURU BIOLOGI DI SMA NEGERI 7 CIREBON Edy Chandra; Novianti Muspiroh; Dede Cahyanti Syahrir
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.476 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.528

Abstract

Permasalahan yang berkembang di kalangan pengajar muda yang belum memiliki pengalaman dalam dunia pengajaran adalah membutuhkan profil seorang guru ideal  yang disenangi oleh siswa.Analisis wacana pedagogis guru tidak hanya dapat mengungkap kualitas pengajaran seorang guru di kelas, tetapi merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengungkap proses belajar mengajar secara totalitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil seorang guru Biologi yang terbaik di salah satu SMA Negeri di Cirebon berdasarkan kemampuannya dalam menyampaikan materi dan memberikan pemahaman kepada siswa. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah dengan mengamati tingkat relevansi penguasaan materi guru biologi pada indikator RPP, tingkat analisis wacana pedagogis guru menggunakan model representasi, tingkat analisis wacana pedagogis guru berdasarkan penyajian motif dan tingkat analisis wacana pedagogis guru berdasarkan level penyajian konsep.Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode Kualitatif Deskriptif. Prosedur pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan melakukan observasi, wawancara, penyebaran angket dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah seorang guru biologi yang dianggap guru biologi terbaik di SMA Negeri 7 Cirebon.Data utama yang diperoleh berupa rekaman audio visual, diubah kedalam bentuk teks atau transkripsi untuk dapat dianalisis lebih lanjut.Hasil penelitian ini menunjukan tingkat relevansi penguasaan materi guru terhadap RPP yang dibuatnya dikatakan baik karena sebagian besar sudah teraktualisasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase tingkat relevansi indikator 90% materi terakomodasi, dan 10% tidak terakomodasi. Sementara itu, hasil analisis wacana pedagogis guru pada representasi teks mencapai struktur 5 level. Artinya semakin banyak konsep yang disampaikan guru dan semakin tinggi kompleksitas penguasaan materi guru. Analisis wacana pedagogis berdasarkan penyajian motif menunjukan bahwa motif yang dominan adalah motif eliciting yaitu sebesar 56%. Hal tersebut mengungkapkan bahwa dalam pengajarannya guru lebih banyak menggali pengetahuan siswa.Kemudian analisis wacana pedagogis berdasarkan level pencapaian konsep, menunjukan bahwa guru dalam pengajarannya masih sekitar 32% mengoptimalisasi kemampuan berfikir tingkat tinggi yaitu dengan pencapaian level classificatory dan level formal.Kata kunci: Profil Guru, Analisis Wacana Pedagogis, Pedagogi Materi Subyek
IDENTIFIKASI KESULITAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 SUSUKAN Usfatul Aeni; Edy Chandra; novianti muspiroh
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.237 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i2.975

Abstract

Identifikasi bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai landasan dalam menyusun program intervensi yang diharapkan dapat mencegah masalah di sekolah. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 harus mencapai 5 ranah pembelajaran diantaranya mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) kesulitan guru biologi dalam tahapan perencanaan, (2) kesulitan guru biologi dalam tahapan pelaksanaan proses pembelajaran, (3) respon siswa terhadap proses pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru biologi di SMA Negeri 1 Susukan.Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Susukan dengan objek penelitian Guru Biologi dikelas X. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara dan angket, adapun teknik analisis data diantaranya transkripsi, organisasi data, tahapan interprestasi, temuan, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, ada beberapa beberapa kesulitan diantaranya: 1) kesulitan pada tahap perencanaan yaitu guru biologi, kesulitan yang terdapat pada penyusunan RPP yaitu apek Perangkat awal, alokasi waktu, metode, sumber belajar, dan penilaian (Rubrik), 2) Kesulitan pada tahap proses pembelajaran, pada aspek kegiatan pendahuluan Guru sulit membuat peserta didik untuk berkonsentrasi dalam proses pembelajaran, Guru sulit untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Aspek kegiatan inti diantaranya guru sulit untuk menerapan pendekatan scientific, Guru masih mengalami kesulitan dalam pendekatan berbasis sainstifik (5M), Guru masih kesulitan menggunakan metode pembelajaran, Guru kurang aktif dalam proses pembelajaran. Aspek kegiatan penutup meliputi Guru sulit untuk membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, Guru jarang memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, Guru sulit untuk menilai proses pembelajaran. 3) Respon siswa terhadap proses pembelajaran, hasil yang menjawab sering merupakan hasil yang paling tinggi dengan persentase 85%.Keywords: Identifikasi, Kesulitan Guru, Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Kurikulum 2013
ANALISIS TINGKAT KETEPATAN KONSEP DAN TINGKAT AKOMODASI SCIENTIFIC APPROACH (PENDEKATAN SAINTIFIK) BUKU TEKS IPA BIOLOGI KURIKULUM 2013 KELAS XI SMA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH Rita Triasafifah; Edy Chandra; Ina Rosdiana Lesmanawati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.397 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.492

Abstract

Buku sebagai sumber dari segala informasi, harus sesuai dengan kebutuhan yaitu penyesuaian terhadap tuntutan kurikulum yang berlaku. Kurikulum 2013 mengacu pada scientific approach (pendekatan saintifik), sehingga pendekatan ini harus tercermin dalam buku yang berbasis kurikulum 2013.Penelitian ini, bertujuan mengkaji tingkat ketepatan konsep dan tingkat setiap aspek scientific approach meliputi observing, questioning, associating, experimenting dan networking. Tiga buku yang digunakan, untuk mengetahui kualitas buku yang relatif baik berdasarkan ketepatan kosep dan setiap aspek scientific approach. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dimana hasil penelitian dituangkan dalam bentuk narasi. Teknik analisis data yang dilakukan melalui observasi secara mendalam terhadap ketiga buku teks. Analisis ini meliputi analisis terhadap ketepatan konsep dan analisis terhadap setiap aspek scientific approach. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat ketepatan konsep pada buku Erlangga relatif baik dengan presentase paling tinggi yaitu 87.2% konsep memadai. Tingkat akomodasi aspek observing buku Platinum memiliki presentase relatif tinggi yaitu 22%. Tingkat akomodasi aspek questioning buku Grafindo memiliki presentase relatif lebih besar yaitu 21.3%. Tingkat akomodasi aspek associating relatif lebih tinggi pada buku Erlangga yaitu 8.5%. Tingkat akomodasi aspek experimenting antara buku Erlangga dan Platinum memiliki presentase sama yaitu 4.9%. Tingkat akomodasi aspek networking pada buku Platinum relatif lebih besar yaitu 16.3%. Kata Kunci: Kurikulum 2013, Analisis Buku, Buku Kurikulum 2013, Ketepatan Konsep, Scientific Approach (pendekatan saintifik).
PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK UNTUK MENGUKUR MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER II Dewi Fortuna; Edy Chandra; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.048 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.514

Abstract

Salah satu faktor yang berperan dalam perkembangan potensi siswa dari suatu proses pembelajaran adalah program evaluasi, alasan mengapa evaluasi berperan dalam perkembangan potensi siswa itu karena evaluasi merupakan faktor penting untuk menentukan sukses atau tidaknya proses pembelajaran dan sekaligus dapat mempengaruhi proses pembelajaran selanjutnya. Salah satu alat evaluasi yang sering digunakan adalah tes. Karena fungsi tes sangat penting dalam proses evaluasi maka penulis bermaksud mengembangkan penelitian tentang pengembangan tes. Tes yang dikembangkan oleh penulis adalah tes diagnostik untuk mengukur miskonsepsi siswa dengan jumlah soal awal 100 soal. Metode pada penelitian ini adalah metode pengembangan termodifikasi, yaitu dilakukan dalam tiga tahapan, pertama uji ahli/validasi ahli, kedua uji coba terbatas dan ketiga uji coba lapangan. Metode yang digunakan dalam mendiagnosa miskonsepsi yaitu menggabungkan 2 metode antara Metode Matriks Analisis Konsep dan dan Certainty Of Response Index (CRI). Hasil pengembangan tes diagnostik menghasilkan 25 soal valid dengan konsistensi reliabilitas produk tes sangat baik dengan rata-rata reliabilitas keseluruhan uji coba mendapatkan nilai 0,631 (tinggi). Kata kunci: metode pengembangan, tes diagnostik, miskonsepsi.
PENGEMBANGAN VISUAL BRAND IDENTITY DE GROOMING SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN LAYANAN PET GROOMING Jemima Katherine Lemuela; Edy Chandra
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jdd.v8i1.16692

Abstract

Abstract Visual Development of De Grooming Brand Identity as a Pet Grooming Service Development Strategy. The development of ownership and maintenance of pets (pets) during the pandemic to the endemic period experienced a significant increase, especially the maintenance of cats and dogs. Most of the owners are office workers who have high activity. The amount of logistical needs for pets has increased from 2014 to 2021. Based on statistical data, the consumption volume of Pet Food Indonesia between 2014-2021 increased from 512.2 in 2014 to 942.2 in 2021. Apart from the statistical data, there are other factors that will encourage the emergence of new independent entrepreneurs or franchises in logistics and pet care services. Currently, one of the needs for pet care mobility services is a great opportunity for one of the Hi Pets micro, small and medium units (MSMEs) to develop additional mobility services for their prospective customers. The solution provided in this study is in the form of visual development using the linear design strategy method from Alina Wheeler. The result is a brand identity called De Grooming. Keywords: brand identity, mobile pet grooming, logo Abstrak Pengembangan Visual Brand Identity De Grooming Sebagai Strategi Pengembangan Layanan Pet Grooming. Perkembangan kepemilikan dan pemeliharaan terhadap hewan peliharaan (pet) semasa pandemi hingga masa endemi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama pemeliharaan terhadap hewan kucing dan anjing. Para pemiliknya sebagian besar adalah dari kalangan pekerja kantor yang memiliki aktivitas tinggi. Jumlah kebutuhan logistik untuk hewan peliharaan meningkat sejak tahun 2014 hingga tahun 2021. Berdasarkan data statistik volume konsumsi Pet Food Indonesia antara tahun 2014-2021 mengalami kenaikan pada nilai 512,2 pada tahun 2014 menjadi 942,2 di tahun 2021. Selain data statistik angka tersebut tentunya ada faktor lainnya yang akan mendorong munculnya para wirausaha baru secara mandiri atupun waralaba di bidang logistik dan pelayanan perawatan hewan peliharaan (pet). Saat ini salah satu kebutuhan akan layanan mobilitas perawatan pet menjadi peluang besar untuk salah satu unit mikro kecil menengah (UMKM) Hi Pets untuk mengembangkan tambahan layanan mobilitas bagi calon konsumennya. Solusi yang diberikan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk pengembangan visual dengan menggunakan metode strategi perancangan linier dari Alina Wheeler. Hasilnya berupa brand identity yang diberi nama De Grooming. Kata kunci: brand identity, mobile pet grooming, logo
MANFAAT PERSONAL BRANDING & PROFESSIONAL NETWORKING UNTUK HIRING DECISION PADA MEDIA LINKEDIN BAGI PERUSAHAAN Edy Chandra
JOURNAL AKSES STIA MALANG Vol 5 No 1 (2023): JOURNAL AKSES STIA MALANG
Publisher : STIA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58535/jasm.v5i1.35

Abstract

Most of the large companies in Indonesia have implemented online recruitment as a recruitment methodbecause it is considered to save costs, time and effort in the recruitment process. This study uses descriptivedata types collected through documents available on the linkedin web, companies and users or applicants.To ensure that the data is appropriate as REQUIRED, triangulation is carried out, to test the validity of thedata by utilizing the sources, methods, investigators, and theories used. The results of this study prove thatappropriate personal branding, professional networking and professional networking provide benefits forapplicants and companies in recruitment. For companies, if the data and information listed by applicantson LinkedIn is not appropriate, then the purpose of online recruitment has not provided optimal results,saving costs, time and effort in the recruitment process. So the company needs to be observant in seeingand knowing the applicant's information and the applicant must present complete and up to dateinformation. So companies must improve the screening process in the recruitment process with LinkedInmedia by utilizing the tools provided by LinkedIn to simplify the recruitment process, and be able to searchfor and find the prospective employees needed to improve effective hiring decisions
PENGEMBANGAN VISUAL BRAND IDENTITY DE GROOMING SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN LAYANAN PET GROOMING Jemima Katherine Lemuela; Edy Chandra
Jurnal Dimensi DKV: Seni Rupa dan Desain Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jdd.v8i1.16692

Abstract

Abstract Visual Development of De Grooming Brand Identity as a Pet Grooming Service Development Strategy. The development of ownership and maintenance of pets (pets) during the pandemic to the endemic period experienced a significant increase, especially the maintenance of cats and dogs. Most of the owners are office workers who have high activity. The amount of logistical needs for pets has increased from 2014 to 2021. Based on statistical data, the consumption volume of Pet Food Indonesia between 2014-2021 increased from 512.2 in 2014 to 942.2 in 2021. Apart from the statistical data, there are other factors that will encourage the emergence of new independent entrepreneurs or franchises in logistics and pet care services. Currently, one of the needs for pet care mobility services is a great opportunity for one of the Hi Pets micro, small and medium units (MSMEs) to develop additional mobility services for their prospective customers. The solution provided in this study is in the form of visual development using the linear design strategy method from Alina Wheeler. The result is a brand identity called De Grooming. Keywords: brand identity, mobile pet grooming, logo Abstrak Pengembangan Visual Brand Identity De Grooming Sebagai Strategi Pengembangan Layanan Pet Grooming. Perkembangan kepemilikan dan pemeliharaan terhadap hewan peliharaan (pet) semasa pandemi hingga masa endemi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama pemeliharaan terhadap hewan kucing dan anjing. Para pemiliknya sebagian besar adalah dari kalangan pekerja kantor yang memiliki aktivitas tinggi. Jumlah kebutuhan logistik untuk hewan peliharaan meningkat sejak tahun 2014 hingga tahun 2021. Berdasarkan data statistik volume konsumsi Pet Food Indonesia antara tahun 2014-2021 mengalami kenaikan pada nilai 512,2 pada tahun 2014 menjadi 942,2 di tahun 2021. Selain data statistik angka tersebut tentunya ada faktor lainnya yang akan mendorong munculnya para wirausaha baru secara mandiri atupun waralaba di bidang logistik dan pelayanan perawatan hewan peliharaan (pet). Saat ini salah satu kebutuhan akan layanan mobilitas perawatan pet menjadi peluang besar untuk salah satu unit mikro kecil menengah (UMKM) Hi Pets untuk mengembangkan tambahan layanan mobilitas bagi calon konsumennya. Solusi yang diberikan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk pengembangan visual dengan menggunakan metode strategi perancangan linier dari Alina Wheeler. Hasilnya berupa brand identity yang diberi nama De Grooming. Kata kunci: brand identity, mobile pet grooming, logo
ANALISIS EFEKTIVITAS SIGNAGE DI FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS TARUMANAGARA: Analysis of Signage Effectiveness at the Faculty of Fine Arts and Design, Tarumanagara University Edy Chandra; Matthew Agustino; Budi Darmo
Jurnal Dimensi DKV: Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jdd.v10.i1.22591

Abstract

Analysis of Signage Effectiveness at the Faculty of Fine Arts and Design, Tarumanagara University. This study analyzes the effectiveness of Signage at the Faculty of Fine Arts and Design (FSRD), Tarumanagara University, in assisting students, faculty members, and visitors in navigating campus facilities. Signage plays a crucial role in visual communication, functioning not only as a directional tool but also as an essential representation of the institution’s identity. Effective signage ensures that users can easily locate classrooms, offices, studios, and other key areas within the campus. This research employs a combination of direct observation methods, Focus Group Discussions (FGD), and literature studies to assess the current state of signage at FSRD. FGD discussions with first-year students highlight frequent difficulties in locating important campus information, emphasizing the need for signage with clearer typography, better contrast, and strategic positioning. Literature studies support these findings, underscoring the significance of a consistent and well-structured wayfinding system. The findings indicate that existing signage remains inadequate in three critical aspects: quantity, design, and informational clarity. Observations reveal that the number of signs available is insufficient, leading to confusion, especially for new students and visitors. Additionally, the placement of signs is often ineffective, reducing their visibility and accessibility. From a design perspective, the visual elements of the signage do not adequately reflect the artistic identity of the faculty, missing an opportunity to reinforce FSRD’s creative and academic branding.