Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengetahuan Demam Berdarah Dengue pada Siswa di Berbagai Level Pendidikan Wilayah Pangandaran Joni Hendri; Heni Prasetyowati; Dewi Nur Hodijah; Rizal Pratama Sulaeman
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Aspirator Volume 12 Nomor 1 2020
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.999 KB) | DOI: 10.22435/asp.v12i1.2838

Abstract

Abstract. School is one of the potential sites for transmission of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). The level of education is thought to be a major knowledge determinant about the disease and its transmission, as well as attitudes and practices for controlling dengue fever. This study aims to describe dengue knowledge in a student at various levels of education to prevent dengue transmission. Three hundred students participated in this study, as many as 98 students were male, while 202 students were female. The average elementary school student is 10.7 years old, junior high school students are 14 years old, and senior high school students are 16.5 years old. Based on the interview results it can be seen the percentage of students with favorable knowledge about DHF for elementary school level 49.5%; Junior High 38.89%; Senior High 37.50%, while knowledge of DHF vector control at the elementary level is 3.4%; Junior High 3.7% and Senior High 2.5%. The percentage of students taking vector control measures for the elementary level is 0.49%, Junior High 9.26%, and high school 5%. Age and sex do not show a relationship with knowledge and actions towards DHF. Knowledge about DHF and the eradication of DHF vectors and the eradication of DHF vectors in students at various levels of education in the Pangandaran area is still low. The socialization of 3M Plus must be carried out thoroughly and continuously in schools to increase the knowledge and participation of students in controlling DHF. Keywords: Knowledge, Dengue, School, Pangandaran Abstrak. Sekolah merupakan salah satu tempat potensial dalam penyebaran dan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Level pendidikan diduga merupakan penentu utama pengetahuan tentang penyakit dan penularannya, serta sikap dan praktik untuk pengendalian demam berdarah. Tujuan dari penelitian kami adalah untuk menggambarkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sekolah pada berbagai level pendidikan dalam kaitannya dengan upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan penyakit DBD. Total sampel dalam penelitian ini adalah 300 siswa yang diambil berdasarkan teknik perhitungan sampel dari populasi siswa pada masing-masing tingkatan pendidikan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner yang terstruktur. Siswa yang diwawancara merupakan siswa yang ditunjuk oleh sekolah sebagai anggota Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Dari 300 siswa yang ikut serta dalam penelitian ini sebanyak 98 siswa berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 202 siswa berjenis kelamin perempuan. Usia rata-rata siswa SD berkisar 10,7 tahun, siswa SLTP adalah 14 tahun sedangkan usia rata-rata anak SLTA adalah 16,5 tahun. Berdasarkan hasil wawancara terlihat persentase siswa dengan pengetahuan baik tentang DBD untuk level SD 49,5%; SLTP 38,89%; SLTA 37,50% sedangkan pengetahuan tentang pengendalian vektor DBD pada level SD 3,4%; SLTP 3,7% dan SLTA 2,5%. Persentase siswa yang melakukan tindakan pengendalian vektor untuk level SD 0,49%; SLTP 9,26%; dan SLTA 5%. Usia dan jenis kelamin tidak menunjukkan hubungan dengan pengetahuan dan tindakan terhadap DBD. Pengetahuan tentang DBD dan pemberantasan vektor DBD serta tindakan pemberantasan vektor DBD pada siswa di berbagai level pendidikan di wilayah Pangandaran masih rendah. Sosialisasi PSN 3M Plus perlu dilakukan di sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan peran serta siswa dalam pengendalian DBD. Kata Kunci: Pengetahuan, Demam Berdarah Dengue, Sekolah, Pangandaran
Risiko Penularan DBD Berdasarkan Maya Index dan Key Container pada Rumah Tangga Kasus dan Kontrol di Kota Bandung Heni Prasetyowati; Endang Puji Astuti; Joni Hendri; Hubullah Fuadzy
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 14 Nomor 2 Desember 2018
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.406 KB) | DOI: 10.22435/blb.v14i2.399

Abstract

Dengue virus infection in Bandung city in 2016 reach as amount 3381 cases. The high number of dengue cases indicated that dengue prevention and vector control have not been implemented optimally. Therefore, people who live in this area is at risk of DHF transmission. The risk of transmission and potential breeding place of Aedes sp. can be analyzed by maya index and key container. The aim of this study was to describe maya index and key containers in case and control household in the Bandung City. This study is a further analysis of the study entitled "Determination of Risk Factors for Household Sanitation in the Dengue Hemorrhagic Fever case in Bandung city". Data analysis including data of the number of houses examined, the number of houses that were positive larvae, the number of containers examined, the number of positively larvae containers and the location of containers. Data analysis was carried out to calculate maya index and identifying key container. Based on indicators risk of breeding and environmental sanitation, the values ​​of breeding risk index, hygiene risk index, and maya index in Bandung city were in the moderate category in both case and control households. The key containers case and control households were dispensers, bathtubs and buckets. ABSTRAKKasus Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung mencapai 3.381 kasus pada tahun 2016. Masih tingginya kasus DBD menunjukkan upaya pengendalian vektor DBD belum optimal. Setiap penduduk yang tinggal di wilayah ini berisiko tertular DBD. Risiko penularan dan tempat perkembangbiakan potensial Aedes di suatu wilayah dapat dianalisa dengan maya index dan key container. Tujuan dari studi ini adalah menggambarkan maya index dan key container pada rumah tangga kasus dan kontrol di wilayah Kota Bandung. Kajian ini merupakan analisis lanjut dari hasil penelitian “Penentuan Faktor Risiko Sanitasi Rumah Tinggal Pada Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung”. Kajian ini menganalisa data berupa jumlah rumah yang diperiksa, jumlah rumah yang positif jentik, jumlah kontainer yang diperiksa, jumlah kontainer yang positif jentik serta letak kontainer. Data tersebut dianalisis lebih lanjut untuk menghitung maya index dan mengidentifikasi key container. Berdasarkan indikator risiko tempat perkembangbiakan dan sanitasi lingkungan, nilai Breeding Risk Index (BRI), Hygiene Risk Index (HRI), serta maya index di wilayah Kota Bandung termasuk kategori sedang baik pada rumah tangga kasus maupun kontrol. Key container yang ditemukan di rumah tangga kasus dan kontrol adalah dispenser, bak mandi dan ember.