Syarifah, Dewi
Departemen Psikologi Industri Dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Safety Performance pada Pekerja Berisiko Tinggi Ditinjau dari Kepribadian, Pengetahuan dan Motivasi Keselamatan Kerja Dewi Syarifah; Rosatyani Puspita Adiati
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.443 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.23-30

Abstract

Safety performance merupakan perilaku kerja yang terkait dengan keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Banyaknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia menguatkan urgensi dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi safety performance seseorang dalam bekerja. Skala untuk mengukur kepribadian, pengetahuan dan motivasi seseorang tentang keselamatan kerja, serta safety performance diberikan kepada 142 pekerja dengan risiko tinggi. Analisis regresi menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan dari tipe kepribadian neuroticism (B=-0.067, SE=0.031, nilai p=.03), dan korelasi positif dari safety knowledge (B=0.387, SE=0.06, nilai p<.001) dan safety motivation (B=0.317, SE=0.064, nilai p<.001) terhadap aspek compliance pada safety performance. Lebih lanjut, ada korelasi negatif yang signifikan dari pendidikan (B=-0.406, SE=0.160, nilai p=.012), serta korelasi positif dari aspek kepribadian openness to experience (B=0.082, SE=0.03, nilai p=.008), safety knowledge (B=0.355, SE=0.068, nilai p<.001) dan safety motivation (B=0.454, SE=0.073, nilai p<.001) terhadap aspek partisipasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar seleksi maupun pengembangan karyawan, khususnya untuk mereka yang bekerja pada lingkungan dengan resiko tinggi.
Perilaku Kerja Inovatif pada Karyawan Industri Pariwisata Ditinjau dari Resiliensi Devanny Kireina Dewi; Dewi Syarifah
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.82-91

Abstract

Industri Pariwisata kini dihadapi dengan lingkungan yang mudah berubah dan kian kompetitif sehingga menunjukkan kebutuhan yang semakin kuat untuk melakukan inovasi. Pada proses inovasi produk atau layanan baru, karyawan dapat menghadapi berbagai tantangan dan masalah sehingga individu memerlukan kapasitas untuk menghadapi situasi tersebut, yaitu resiliensi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara resiliensi dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan industri pariwisata di Bali. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei melalui kuisioner dengan menggunakan skala The Resilience Scale-14 oleh Wagnild (2009) dan skala Innovative Work Behavior oleh Janssen (2000). Penelitian terhadap 117 karyawan industri pariwisata di Bali kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi dengan teknik Pearson Product Moment Correlation. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan industri pariwisata di Provinsi Bali. Hasil penelitian ini kemudian dapat menjadi panduan bagi industri pariwisata dalam meningkatkan potensi inovatif karyawan, melalui pengembangan kapasitas resiliensinya.Kata kunci: Industri Pariwisata, Perilaku Kerja Inovatif, Resiliensi
Pengaruh Organizational Constraints dan Kepribadian Terhadap Work Engagement Pada Relawan Fermansyah Bagus Yudha Pratama; Dewi Syarifah
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.1-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh organizational constraints dan kepribadian terhadap work engagement pada relawan. Penelitian mengenai work engagement pada konteks pekerjaan tidak dibayar seperti relawan masih terbatas (Vecina, Chacon, Sueiro, & Barron, 2012). Adanya turnover yang terjadi pada relawan di organisasi non-profit mengindikasikan rendahnya work engagement pada relawan (Scherer, Allen, & Harp, 2015). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan jumlah subjek 141 relawan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Organizational Constraints Scale (OCS) (Liu, Nauta, Li, & Fan, 2010), Big Five Inventory (BFI) versi Indonesia (Ramdhani, 2012), dan Utrecth Work Engagement Scale (UWES) versi relawan (Vecina, Chacon, Sueiro, & Barron, 2012). Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda dalam IBM SPSS 22 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan organizational constraints dan kepribadian berpengaruh terhadap work engagement relawan. Sementara dimensi yang berpengaruh terhadap work engagement relawan yaitu dimensi interpersonal constraints dan agreeableness.
Peranan Religiusitas dalam Menjelaskan Intensi Membeli Kosmetik Berlabel Halal Lita Indah Cahyani; Dewi Syarifah
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.142-149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas terhadap intensi membeli kosmetik berlabel halal. Religiusitas adalah tingkat konsepsi dan komitmen seseorang terhadap agamanya. Sedangkan, intensi membeli adalah indikasi seberapa kuat keyakinan seseorang untuk mencoba suatu perilaku dan mengupayakan perilaku tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 183 wanita Muslim di Surabaya. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi skala religiusitas berjumlah 19 aitem sedangkan intensitas membeli menggunakan skala yang berjumlah 8 aitem. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan intensi membeli kosmetik berlabel halal.
PENGARUH WORKPLACE INCIVILITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN NEGATIVE RUMINATION SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR Hamidah Yulia Mustika Setyorini; Dewi Syarifah
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh workplace incivility terhadap turnover intention dengan negative rumination sebagai variabel mediator. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik survei. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner secara online. Terdapat sampel sejumlah 109 orang karyawan di instansi perbankan di Indonesia yang menjadi responden dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan uji regresi menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 25 for Windows dan Sobel Test. Hasil regresi untuk menguji pengaruh menunjukkan nilai signifikansi <0,05 sehingga hasil dinyatakan signifikan. Uji sobel test untuk menguji efek mediasi menghasilkan nilai 2,826 atau >1,98 sehingga hasil dinyatakan memediasi. Selain itu, diketahui bahwa nilai dari pengaruh langsung workplace incivility terhadap turnover intention ialah sebesar 0,889 dan nilai dari pengaruh workplace incivility terhadap turnover intention melalui negative rumination ialah sebesar 0,779. Adapun efek mediasi yang terjadi adalah mediasi parsial. Hal ini menunjukkan bahwa kedua hipotesis diterima, yaitu terdapat pengaruh workplace incivility terhadap turnover intention dan terdapat efek mediasi negative rumination pada pengaruh workplace incivility terhadap turnover intention.
PERAN EFIKASI DIRI DALAM MEMODERASI PENGARUH KETIDAKSOPANAN OLEH PELANGGAN TERHADAP KELELAHAN EMOSI Farhana Lailati Rahmah; Dewi Syarifah
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ketidaksopanan oleh pelanggan terhadap kelelahan emosi, serta menguji efikasi diri sebagai variabel moderator pada pengaruh ketidaksopanan oleh pelanggan terhadap kelelahan emosi pada karyawan hotel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang terdiri dari 95 partisipan yang berprofesi sebagai karyawan hotel. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana dan Moderated Regression Analysis (MRA) menggunakan SPSS versi 25 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaksopanan oleh pelanggan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kelelahan emosi (p=0,000) dan efikasi diri tidak memoderasi pengaruh ketidaksopanan oleh pelanggan terhadap kelelahan emosi pada karyawan hotel (p=0,139).
PENGARUH WORKPLACE INCIVILITY TERHADAP WORK ENGAGEMENT DENGAN SUPERVISOR SUPPORT SEBAGAI VARIABEL MODERATOR PADA KARYAWAN MILENIAL Vira Dwina Rachmaniar Putri; Dewi Syarifah
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh workplace incivility terhadap work engagement dengan supervisor support yang menjadi variabel moderator pada karyawan milenial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif survei dengan pengambilan sampel pada karyawan milenial berusia 23-42 tahun berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Terdapat sampel sejumlah 101 orang. Analisis data menggunakan metode moderated regression analysis (MRA) dengan bantuan aplikasi SPSS 25.0 for Windows. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan workplace incivility dengan work engagement sebesar 0,000 di bawah 0,05, yang berarti bahwa incivility memiliki pengaruh terhadap work engagement dan supervisor support sebagai variabel moderator 0,532 yang berarti tidak dapat memoderasi pengaruh workplace incivility terhadap work engagement.
PENGARUH WORKPLACE INCIVILITY TERHADAP BURNOUT DENGAN COLLECTIVISM SEBAGAI VARIABEL MODERATOR Verina Maya Syahrani; Dewi Syarifah
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh workplace incivility terhadap burnout dengan collectivism sebagai variabel moderator. Penelitian ini dilakukan pada karyawan yang bekerja di perushaan atau instansi di Indonesia yang telah bekerja selama minimal satu (1) tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Jumlah partisipan dari penelitian ini adalah 127 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari workplace incivility terhadap burnout (p<0,05). Selanjutnya ditemukan juga bahwa collectivism sebagai variabel moderator tidak memoderasi pengaruh workplace incivility terhadap burnout (p=0,257; p=0,218).
PENGARUH WORKPLACE INCIVILITY DAN REGULASI EMOSI TERHADAP JOB STRESS PADA PERAWAT Novi Rahayu Febrianti; Dewi Syarifah
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh workplace incivility dan regulasi emosi terhadap job stress perawat. Stres di tempat kerja merupakan salah satu dampak kehidupan dalam organisasi dan setiap karyawan dalam pekerjaanya setidaknya pernah mengalami stres kerja karena tuntutan lingkungan pekerjaan. Terdapat berbagai tipe dan kuantitas stres kerja pada karyawan, diantaranya karyawan yang bekerja dibidang pelayanan kesehatan. Perawat yang bekerja di bidang pelayanan kesehatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang tinggi, yang mana angka stres kerja perawat di Indonesia sebesar 50.9 %. Penelitian ini dilakukan pada 101 perawat, yang pernah mengalami incivility yang dilakukan oleh rekan kerja, data diperoleh dengan metode survei dan menggunakan instrumen IIBS Indonesian Incivility Behaviour Scale 28 aitem, General Work Stres Scale 9 aitem dan emotion regulation questionnaire 10 aitem. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ha1 di terima terdapat pengaruh workplace incivility terhadap job stress perawat, dan Ha2 diterima bahwa terdapat pengaruh dimensi cognitive reappraissal terhadap job stress, Ha3 ditolak bahwa tidak ada pengaruh dimensi expressive supression terhadap job stress, dan Ha4 diterima bahwa terdapat pengaruh workplace incivility dan regulasi emosi terhadap job stress.
HUBUNGAN WORKPLACE INCIVILITY DAN TURNOVER INTENTION DENGAN EMOTIONAL EXHAUSTION SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR PADA KARYAWAN GENERASI MILLENIAL Anastyasya Dyah Purwanti; Dewi Syarifah
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan workplace incivility dan turnover intention dengan emotional exhaustion sebagai variabel mediator pada karyawan generasi millenial. Penelitian yang dilakukan merupakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik survei yang menggunakan alat pengumpulan berupa kuesioner yang disebarkan secara online. Partisipan dalam penelitian ini merupakan karyawan generasi millenial dengan rentang usia 22-42 tahun. Total jumlah partisipan pada penelitian ini adalah 106 orang. Workplace incivility diukur menggunakan Indonesia Incivility Behavior Scale (IIBS), turnover intention diukur menggunakan instrumen dari Mobley, dan emotional exhaustion diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bootstrap melalui aplikasi Jamovi 1.2.27. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara workplace incivility dan turnover intention dengan emotional exhaustion memediasi hubungan diantara kedua variabel tersebut.