This Author published in this journals
All Journal JURNAL AGRILAND
Ratna Mauli Lubis
Universitas Islam Sumatera Utara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Respon pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.) secara hidroponik terhadap pemberian berbagai konsentrasi produk nutrisi hidroponik Irwansyah Deni; Basyaruddin Basyaruddin; Ratna Mauli Lubis
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2020): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i2.3076

Abstract

Sawi merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode rekayasa pembuatan produk nutrisi hidroponik dari bahan kimia, mempelajari komposisi nutrisi (mikro dan makro) produk nutrisi hidroponik dan efektivitasnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan mengetahui formulasi produk nutrisi hidroponik yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UISU Jalan Karya Wisata Gedung Johor, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 m di atas permukaan laut dengan topografi datar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial 3 ulangan dengan formulasi produk nutrisi hidroponik sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman sawi terbaik secara hidroponik dengan pemberian produk nutrisi hidroponik dengan konsentrasi 1249.09 mL nutrisi/15 mL air dan 1619.42 mL nutrisi /15 mL air.
Efektivitas ekstrak kasar lengkuas (Alpinia galanga L.) terhadap hama perusak daun dan polong tanaman kedelai (Glycine max L. Merr.) di Kecamatan Beringin, Deli Serdang Melinda Sari; Asmanizar Asmanizar; Syamsafitri Syamsafitri; Aldywaridha Aldywaridha; Edi Sumantri; Ratna Mauli Lubis
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 3 (2020): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i3.4396

Abstract

Hama perusak daun dan polong merupakan hama yang sering menyerang tanaman kedelai. Penggunaan insektisida kimia sintetis dalam usaha pengendalian hama-hama ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap makhluk non-target dan lingkungan. Ekstrak bahan tanaman merupakan alternatif pengendalian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar rimpang Alpinia galanga terhadap hama perusak daun dan polong kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non-Faktorial dengan 4 perlakuan yaitu kontrol, konsentrasi 0.25; 0.5% ekstrak kasar aseton (ekstrak diperoleh dengan ekstraksi alat Soxhlet dan pelarut aseton) dan 5% ekstrak air (ekstrak diperoleh secara manual dengan pelarut air) dan lima ulangan yang dilaksanakan di areal pertanaman kedelai Desa Sidodadi, Kacamatan Beringin, Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar rimpang A. galanga mempengaruhi intensitas kerusakan daun dan produksi biji. Ekstrak aseton pada konsentrasi 0.5% menunjukkan hasil terbaik yaitu pada 83 hari setelah tanam (HST) intensitas kerusakan 22.34% dan produksi per plot 510.6 g dibandingkan dengan kontrol yaitu masing-masing 31.48% dan 381.4 g. Sedangkan Ekstrak air 5% menunjukkan intensitas kerusakan daun dan produksi biji masing-masing 26.28% dan 452.6 g. Sementara itu parameter polong hampa dan berat 100 biji kedelai tidak dipengaruhi oleh aplikasi ekstrak kasar rimpang A. galanga. Ekstrak kasar A. galanga yang diperoleh dengan ekstraktor Soxhlet dan pelarut aseton dapat mengendalikan hama perusak daun dan polong pada tanaman kedelai.
Pemanfaatan Limbah Organik Plus Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L) Varietas Inpari 32 Ratna Mauli Lubis; Diapari Siregar
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i1.4458

Abstract

Limbah organik plus merupakan campuran dari berbagai limbah pertanian dan pupuk buatan (anorganik) yang bertujuan untuk melengkapi kandungan haranya dan untuk mempercepat proses pengomposan. Tingkat kesuburan lahan sawah di Indonesia semakin menurun yaitu sekitar 65%, dari ± 5 juta ha lahan sawah irigasi memiliki kandungan bahan organik kurang dari 2%, sedangkan dalam kondisi normal lahan sawah subur biasanya mengandung bahan organik minimal 3%. Untuk menambah bahan organik ke dalam tanah maka dimanfaatkan limbah-limbah organik khusus hasil pengolahan hasil budidaya pertanian yang dimodfikasi dengan penambahan bahan-bahan anorganik.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah organik plus terhadap pertumbuhan dan produksi pada tanaman padi sawah Varietas Inpari 32. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kassa Fakultas Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Wisata, Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan, ketinggian ± 25 m dpl, dengan topografi datar dari April sampai Agustus 2020. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok non factorial lima ulangan dengan dosis pemupukan sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis limbah organik plus 5 t/ha sudah mampu menunjukkan produksi yang sama dengan deskripsi varietas padi Inpari 32. Namun produksi padi tertinggi didapat pada pemberian dosis limbah organic plus 15 t/ha.
pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max. L.) pada tanah ultisol Yodhia Yodhia; Rahmawati Rahmawati; Ratna Mauli Lubis
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2020): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i2.3082

Abstract

Salah satu kendala yang dapat membatasi pertumbuhan dan produksi tanaman pada lahan kering adalah ketersediaan air yang rendah,karena itu diperlukan varitas kedelai yang berpotensi produksi dan mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap cekaman air. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan dan produksi dari beberapa varitas tanaman kacang kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf pemberian air berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman yaitu jumlah polong,tapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,jumlah cabang, bobot polong dan berat kering akar tanaman. Perlakuan yang terbaik dari taraf pemberian air adalah perlakuan A1 =80 % (1200 ml air/polybag). Kemudian perlakuan tiga varitas berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang kedelai yaitu tinggi tanaman,jumlah polong, bobot polong dan berat kering akar tanaman ,namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang tanaman. Sedangkan kombinasi taraf pemberian air dari ketiga varitas kacang kedelai berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Ketersediaan Hara Abu Vulkanik yang Diberi Air Gambut pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L) Diapari Siregar; Ratna Mauli Lubis
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 2 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i2.4459

Abstract

Abu vulkanik mengandung silika (SiO2) yang berbahaya bagi kesehatan manusia jika keasamannya berlebihan. Walaupun demikian abu vulkanik dapat dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman karena abu vulkanik mengandung unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan air gambut terhadap ketersediaan hara abu vulkanik pada pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah yang dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Penelitian ini menggunakan rancangan petak terpisah tiga ulangan jenis air sebagai petak utama dan abu vulkanik sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air biasa dan air gambut mampu memperbaiki pertumbuhan dan hasil padi sawah, sedangkan abu vulkanik belum mapu meningkatkan ketersediaan hara lahan sawah.