Media Zainul Bahri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Ruh Hidup dalam Jasad Kaku: Mengenang Peran Intelektual Jaringan Islam Liberal (JIL) dalam Diskursus Islam Indonesia Media Zainul Bahri
ILMU USHULUDDIN Volume 2, Nomor 3, Januari 2015
Publisher : Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.581 KB) | DOI: 10.15408/jiu.v2i3.2632

Abstract

This esssay describes the Islamic main ideas of Jaringan Islam Liberal/JIL(Liberal Islam Network) since its beginning till the golden age of the first period(2001-10.) Although some scholarsstate that the religious view of JIL is unoriginal, but it is an interesting phenomenon in which it gave a significant contribution to Indonesian Islam. The article is ended with an explanation of the dim factors of JIL movement and the possibility of its future.
CINTA KASIH AGAMA-AGAMA: HIDUP BERSAMA TUHAN DAMAI BERSAMA MANUSIA MEDIA ZAINUL BAHRI
Jurnal Dialog Vol 34 No 1 (2011): JURNAL DIALOG
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.361 KB) | DOI: 10.47655/dialog.v34i1.135

Abstract

Love is the sacred mission of world religions and it must be a real practice in daily life. The religion-based conflicts occurred recently shows that love in religions is disappeared. In this circumstance, love as sacred mission must urgently be reborn to eliminate the conflicts. This article elaborates love from some religions such as Islam, Christian, Hindu and Buddha. It also explains why the Semitics religions always matters and raises conflicts.
Transformasi Pendidikan Melalui Penguatan Hak Asasi Manusia: Studi Kasus di Al Binaa Islamic Boarding School Muntolib; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1496

Abstract

Kasus pelanggaran hak anak dan diskriminasi yang marak di lingkungan pendidikan, termasuk pesantren, menjadi tantangan serius bagi pembangunan pendidikan Islam yang berkeadilan di Indonesia. Pendidikan berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi pendekatan krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menghormati martabat setiap individu, dan menyiapkan generasi yang peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran guru sebagai agen transformatif dalam penguatan nilai-nilai HAM di Al Binaa Islamic Boarding School, Bekasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memegang peran sentral dalam menginternalisasi nilai-nilai HAM melalui keteladanan, praktik kesetaraan, penghargaan atas kebebasan berpendapat, serta pendampingan siswa dalam memilih jurusan sesuai minat dan bakat mereka. Tantangan seperti resistensi budaya, kurangnya pelatihan guru, dan dominasi pola relasi hierarkis menjadi hambatan dalam integrasi HAM di pesantren. Namun, peluang besar muncul melalui sinergi nilai-nilai Islam dan prinsip HAM, membuka jalan bagi terciptanya pendidikan Islam yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga humanis, demokratis, dan berorientasi pada pembentukan karakter santri sebagai agen perubahan sosial.
Kesetaraan Gender dalam Pengasuhan Anak: Studi Kualitatif pada Pasangan Muslim Perkotaan di Indonesia Ulfih Qori Khairunnisa; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1512

Abstract

Kesetaraan gender dalam pengasuhan anak merupakan isu strategis dalam membangun keadilan relasional dan karakter keluarga Muslim urban. Studi ini mengeksplorasi praktik dan makna kesetaraan dalam pengasuhan di kalangan pasangan Muslim. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur terhadap 14 pasangan dari berbagai kota dan dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan ketegangan antara ideal kesalingan berbasis tafsir mubadalah dan praktik yang masih dipengaruhi konstruksi gender tradisional. Peran ayah mulai bergeser ke arah keterlibatan emosional dan spiritual, meskipun dibatasi struktur kerja dan norma patriarkis. Sementara itu, ibu tetap dominan dalam pengasuhan, namun menunjukkan resistensi halus melalui negosiasi peran. Pandangan egaliter tumbuh secara organik tanpa label feminisme. Pendidikan tinggi dan pemahaman agama inklusif menjadi faktor pendukung pengasuhan yang lebih setara, termasuk melalui gaya otoritatif berbasis nilai Islam. Studi ini berkontribusi pada literatur pengasuhan Islam kontemporer dengan menawarkan kerangka tafsir mubadalah dan pendekatan kesalingan sebagai dasar relasi gender. Temuan menekankan pentingnya rekonstruksi pemahaman keagamaan, edukasi gender kritis, dan kebijakan publik yang mendukung distribusi peran adil dalam keluarga Muslim.
Profesionalisme Guru di SMP Adhyaksa Medan Hairil Anwar; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1532

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat profesionalisme guru di SMP Adhyaksa Medan, dengan meninjau berbagai tantangan yang dihadapi oleh guru, seperti kurangnya pemerataan akses pelatihan, resistensi terhadap perubahan, ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah negeri dan swasta, serta kurangnya apresiasi terhadap profesi guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri atas 13 orang guru, serta 93 siswa dari 3 kelas yang menjadi objek dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun guru di SMP Adhyaksa Medan menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap profesi mereka, terdapat kendala teknis dalam penggunaan teknologi pembelajaran dan kurangnya dukungan profesional yang berkelanjutan. Saran yang diajukan meliputi pemerataan akses pelatihan, peningkatan fasilitas teknologi, serta pemberian apresiasi yang lebih kepada profesi guru.