Abdul Mu’ti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ISLAMISASI BANTEN: DINAMIKA SEJARAH, BUDAYA, DAN POLITIK DALAM PENYEBARAN ISLAM DI UJUNG BARAT JAWA Siti Mubadi Awaliyah; Muhammad Abdul Azis; Abdul Mu’ti; Maftuhsujana
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 7 (2025): Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi (Edisi Juli 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i7.584

Abstract

The entry of Islam in Banten is an important part of history in the archipelago. The spread of Islam in Banten is not only through a military approach, but also through a peaceful approach that adapts to the local culture. This article contains about the history of the entry of Islam in Banten, With a focus on how Islam spread to the Banten region and who were the figures in the spread.This research was carried out using a literature study of text studies by collecting various related sources. This article describes the process of the entry of Islam into Banten, and when did Islam enter the Banten area. Hopefully this article will provide an overview and add to our insight into the Islamic history of the archipelago and can contribute to forming a better civilization.  
Transformasi Pendidikan Melalui Penguatan Hak Asasi Manusia: Studi Kasus di Al Binaa Islamic Boarding School Muntolib; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1496

Abstract

Kasus pelanggaran hak anak dan diskriminasi yang marak di lingkungan pendidikan, termasuk pesantren, menjadi tantangan serius bagi pembangunan pendidikan Islam yang berkeadilan di Indonesia. Pendidikan berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi pendekatan krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menghormati martabat setiap individu, dan menyiapkan generasi yang peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran guru sebagai agen transformatif dalam penguatan nilai-nilai HAM di Al Binaa Islamic Boarding School, Bekasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memegang peran sentral dalam menginternalisasi nilai-nilai HAM melalui keteladanan, praktik kesetaraan, penghargaan atas kebebasan berpendapat, serta pendampingan siswa dalam memilih jurusan sesuai minat dan bakat mereka. Tantangan seperti resistensi budaya, kurangnya pelatihan guru, dan dominasi pola relasi hierarkis menjadi hambatan dalam integrasi HAM di pesantren. Namun, peluang besar muncul melalui sinergi nilai-nilai Islam dan prinsip HAM, membuka jalan bagi terciptanya pendidikan Islam yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga humanis, demokratis, dan berorientasi pada pembentukan karakter santri sebagai agen perubahan sosial.
Kesetaraan Gender dalam Pengasuhan Anak: Studi Kualitatif pada Pasangan Muslim Perkotaan di Indonesia Ulfih Qori Khairunnisa; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1512

Abstract

Kesetaraan gender dalam pengasuhan anak merupakan isu strategis dalam membangun keadilan relasional dan karakter keluarga Muslim urban. Studi ini mengeksplorasi praktik dan makna kesetaraan dalam pengasuhan di kalangan pasangan Muslim. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur terhadap 14 pasangan dari berbagai kota dan dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan ketegangan antara ideal kesalingan berbasis tafsir mubadalah dan praktik yang masih dipengaruhi konstruksi gender tradisional. Peran ayah mulai bergeser ke arah keterlibatan emosional dan spiritual, meskipun dibatasi struktur kerja dan norma patriarkis. Sementara itu, ibu tetap dominan dalam pengasuhan, namun menunjukkan resistensi halus melalui negosiasi peran. Pandangan egaliter tumbuh secara organik tanpa label feminisme. Pendidikan tinggi dan pemahaman agama inklusif menjadi faktor pendukung pengasuhan yang lebih setara, termasuk melalui gaya otoritatif berbasis nilai Islam. Studi ini berkontribusi pada literatur pengasuhan Islam kontemporer dengan menawarkan kerangka tafsir mubadalah dan pendekatan kesalingan sebagai dasar relasi gender. Temuan menekankan pentingnya rekonstruksi pemahaman keagamaan, edukasi gender kritis, dan kebijakan publik yang mendukung distribusi peran adil dalam keluarga Muslim.
Profesionalisme Guru di SMP Adhyaksa Medan Hairil Anwar; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1532

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat profesionalisme guru di SMP Adhyaksa Medan, dengan meninjau berbagai tantangan yang dihadapi oleh guru, seperti kurangnya pemerataan akses pelatihan, resistensi terhadap perubahan, ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah negeri dan swasta, serta kurangnya apresiasi terhadap profesi guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri atas 13 orang guru, serta 93 siswa dari 3 kelas yang menjadi objek dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun guru di SMP Adhyaksa Medan menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap profesi mereka, terdapat kendala teknis dalam penggunaan teknologi pembelajaran dan kurangnya dukungan profesional yang berkelanjutan. Saran yang diajukan meliputi pemerataan akses pelatihan, peningkatan fasilitas teknologi, serta pemberian apresiasi yang lebih kepada profesi guru.
Globalisasi dan Pembelajaran Sosial-Emosional Berbasis Pendidikan Islam : Globalization and Social-Emotional Learning Based on Islamic Education Nufus, Dewi Hayati; Abdul Mu’ti; Alpha Amirrachman
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol. 9 No. 2 (2023): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v9i2.1009

Abstract

The reseacrh aims to develop the concept of social-emotional learning based on Islamic education in order to enhance students' social and emotional intelligence in Islamic educational institutions in light of difficulties with globalization. The research uses a qualitative approach with library research. Data collection through literature searches was obtained from primary data sources, namely the Qur'an and books of interpretation, and secondary data, namely from various literature books, journals, and other research results relevant to the theme. Data analysis techniques use descriptive and interpretive content analysis which is carried out by reading and reviewing/analyzing the data sources collected. The research results found that the concept of social-emotional learning is based on the main character principles of the characters described in Q.S. al-Aḥzāb/33: 35 as Ten Excellent Characteristics which can be developed into a Social-Emotional Learning program curriculum for students in Islamic educational institutions. The concept of social emotional learning based on Islamic education with specifications on the character concept explained in Q.S. al-Aḥzāb/33: 35 is a catalyst for the development of character education which can be developed in further research to be implemented.