Muntolib
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KEMATANGAN KARIR SANTRI SMA PONDOK PESANTREN Muntolib; Alim, Akhmad; Rahman, Imas Kania
Inspiratif Pendidikan Vol 12 No 2 (2023): JURNAL INSPIRATIF PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ip.v12i2.46925

Abstract

This research is motivated by the fact that senior high school students at Islamic boarding schools have problems in career maturity, namely not being able to prepare and plan a career properly. This causes a loss of time, finance, and learning failure for these students. This research is a type of qualitative research with a case study approach that aims to explore the career maturity program of Islamic boarding school students through primary and secondary literature related to the research object and then integrated with field research in an effort to create a career maturity guidance and counseling program for Islamic boarding school students. This research resulted in a career maturity guidance and counseling program for high school Islamic boarding school students in accordance with the Minister of Education and Culture Number 111 of 2014 and the Operational Guidelines for the Implementation of High School Guidance and Counseling (SMA) of the Ministry of Education and Culture Directorate General of Teachers and Education Personnel 2016 which has the following structure : 1) rationale, 2) legal basis, 3) vision and mission, 4) description of needs, 5) objectives, 6) program components, 7) service areas, 8) operational plan (action plan), 9) theme/topic development , 10) evaluation plan, reporting and follow-up, 11) infrastructure and budget.
Relevansi Pemikiran Al-Ghazali dan John Locke dalam Pendidikan Karakter Generasi Alpha Muntolib; Suparto; Abuddin Nata; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 3 (2024): Oktober 2024-Januari 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v4i3.546

Abstract

Pendidikan karakter memiliki peranan penting dalam membangun individu yang bermoral, berintegritas, dan mampu berkontribusi bagi masyarakat. Kajian ini mengeksplorasi relevansi teori pendidikan karakter yang diajukan oleh dua tokoh besar, Imam Al-Ghazali dan John Locke, dalam konteks generasi Alpha yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025. Generasi ini menghadapi tantangan besar, termasuk meningkatnya perilaku bullying, di mana 43% anak-anak terlibat dalam perilaku tersebut, baik secara langsung maupun online. Selain itu, terjadi penurunan nilai empati dan peningkatan perilaku agresif akibat pengaruh media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif terhadap pemikiran Al-Ghazali dan Locke mengenai pendidikan karakter, melalui studi literatur dan analisis dokumen. Integrasi prinsip pendidikan karakter yang didasarkan pada moral dan pendekatan empiris menjadi penting dalam konteks ini. Melalui pemikiran tokoh besar ini, pendidikan karakter dapat memberikan fondasi yang kuat bagi generasi Alpha dalam menghadapi tantangan di era digital.
Model Pesantren Tanpa Perundungan dalam Pembentukan Santri Milenial Muntolib; Sapiudin Sidik; Muhammad Zuhdi; Armai Arief
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 3 (2024): Oktober 2024-Januari 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v4i3.579

Abstract

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan khas Indonesia yang berperan penting dalam pembentukan karakter santri. Namun, masalah perundungan di pesantren menjadi tantangan serius bagi sistem pendidikan Islam. Data Pusdatin KPAI 2024 mencatat bahwa 35% dari 114 kasus kekerasan di lingkungan pendidikan menunjukkan tingkat kekhawatiran tinggi, dengan 46 anak mengakhiri hidupnya. Sebanyak 48% kekerasan terjadi di lingkungan pendidikan. Penelitian Adawiah dan Eleanora (2023) menyebutkan bahwa 45% santri pernah mengalami perundungan, baik fisik maupun non-fisik, yang berdampak negatif pada kesehatan mental, proses belajar, dan tujuan pendidikan. Fenomena ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan kasih sayang, penghormatan, dan perlakuan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis kajian literatur untuk mengeksplorasi peran prinsip-prinsip Islam dalam mencegah perundungan dan meningkatkan interaksi sosial antar santri. Ditekankan pentingnya pengintegrasian pendidikan karakter berbasis nilai Islam ke dalam kurikulum pesantren sebagai langkah strategis membangun budaya positif, mencegah perundungan, dan mendukung pengembangan karakter. Hal ini bertujuan menciptakan pesantren yang harmonis, sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Transformasi Pendidikan Melalui Penguatan Hak Asasi Manusia: Studi Kasus di Al Binaa Islamic Boarding School Muntolib; Alpha Amirrachman; Media Zainul Bahri; Abdul Mu’ti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1496

Abstract

Kasus pelanggaran hak anak dan diskriminasi yang marak di lingkungan pendidikan, termasuk pesantren, menjadi tantangan serius bagi pembangunan pendidikan Islam yang berkeadilan di Indonesia. Pendidikan berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi pendekatan krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menghormati martabat setiap individu, dan menyiapkan generasi yang peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran guru sebagai agen transformatif dalam penguatan nilai-nilai HAM di Al Binaa Islamic Boarding School, Bekasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memegang peran sentral dalam menginternalisasi nilai-nilai HAM melalui keteladanan, praktik kesetaraan, penghargaan atas kebebasan berpendapat, serta pendampingan siswa dalam memilih jurusan sesuai minat dan bakat mereka. Tantangan seperti resistensi budaya, kurangnya pelatihan guru, dan dominasi pola relasi hierarkis menjadi hambatan dalam integrasi HAM di pesantren. Namun, peluang besar muncul melalui sinergi nilai-nilai Islam dan prinsip HAM, membuka jalan bagi terciptanya pendidikan Islam yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga humanis, demokratis, dan berorientasi pada pembentukan karakter santri sebagai agen perubahan sosial.