Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Inovasi Pembelajaran Biologi Materi Morfologi Tumbuhan Berbasis Etnobiologi Bagi Peserta Didik Yula Miranda
Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 12, No 1 (2020): Wahana-Bio Edisi Mei 2020
Publisher : Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/wb.v12i1.9557

Abstract

Inovasi pembelajaran penting untuk dilakukan agar peserta didik senang belajar dan mudah memahami apa yang dipelajari. Sumber belajar peserta didik berbagai macam, tidak terbatas hanya dari pengajar, tetapi tersedia di sekitar peserta didik dimanapun mereka berada. Salah satu sumber belajar yang ada di sekitar sekolah peserta didik adalah tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan memiliki manfaat yang beranekaragam dan sangat penting bagi masyarakat, sebab itu peserta didik penting mengetahui dan memahami karakteristik tumbuhan. Pengenalan karakteristik tumbuhan dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan berdasarkan karakteristik dan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi yang dimulai dengan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta pemanfaatannya berdasarkan budaya masyarakat setempat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang memiliki lima ciri pokok karakteristik; (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data yang dilakukan untuk menganalisis kebutuhan; (2) deskriptif analitik untuk pertimbangan menyusun LKPD berbasis etnobiologi; (3) implementasi LKPD berbasis etnobiologi hasil inovasi untuk memperoleh data yang penekanannya pada proses pembelajaran biologi berkenaan dengan pertanyaan apa yang dilakukan peserta didik, mengapa peserta didik melakukan proses pembelajaran menggunakan LKPD berbasis etnobiologi hasil inovasi, dan bagaimana cara peserta didik melakukannya. Peneliti tidak mengintervensi peserta didik dalam melakukan kegiatan agar data yang diperoleh sesuai keadaan sebenarnya; (4) penelitian bersifat induktif; (5) penelitian mengutamakan makna dari memperbaiki proses pembelajaran biologi di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran biologi berbasis etnobiologi pada materi morfologi tumbuhan mampu berkontribusi dalam memfasilitasi guru dan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan kemampuan afektif pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dibuktikan melalui hasil kerja peserta didik, angket untuk peserta didik, lembar observasi pengamat, dan refleksi diri guru. Hasil proses pembelajaran dapat dicapai dengan sangat baik.
EFFORTS TO IMPROVE SCIENTIFIC ATTITUDE AND PRESERVATION OF LOCAL CULTURE THROUGH ETHNOBIOLOGY-BASED BIOLOGICAL PRACTICUM Siti - Sunariyati; Suatma Suatma; Yula Miranda
EDUSAINS Vol 11, No 2 (2019): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.347 KB) | DOI: 10.15408/es.v11i2.13622

Abstract

UPAYA PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL MELALUI PRAKTIKUM BIOLOGI BERBASIS ETNOBIOLOGI AbstrakPotensi lokal yang ada di sekitar sekolah pada umumnya belum banyak dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber belajar biologi, oleh sebab itu perlu dikembangkan praktikum biologi berbasis etnobiologi sebagai upaya pelestarian budaya lokal.Tujuan penelitian ini adalah 1) mengkaji pengetahuan Etnobiologi dan meningkatkan sikap ilmiah peserta didik SMA melalui praktikum biologi. 2) mengintegrasikan budaya lokal masyarakat suku Dayak Ngaju di wilayah Kabupaten Gunung Mas pada materi pelajaran biologi. Tahap pertama merupakan penelitian deskriptif kualitatif, pada tahap ini dilakukan pengkajian potensi lokal berbasis etnobiologi meliputi sumber daya alam hewan, tumbuhan dan potensi lokal lainnya, yang dimanfaatkan masyarakat.Tahap kedua dilaksanakan praktikum biologi berbasis etnobiologi pada peserta didik kelas X di tiga SMA wilayah Kabupaten Gunung Mas dengan menggunakan angket respons peserta didik terhadap pelaksanaan praktikum. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan sikap ilmiah setelah mendapatkan pembelajaran biologi berbasis etnobiologi dibanding kelompok kontrol dengan rata-rata skor sebesar 0,47 (kriteria sedang).Budaya lokal perlu didokumentasikan dan diajarkan kepada generasi berikutnya untuk menghindari kehilangan budaya lokal di wilayah setempat.AbstractLocal potentials that exist around the school, in general, have not been maximally utilized as a source of biology learning. Therefore, it needs to be developed learning biology-based on ethnobiology efforts of preservation of local culture. The purpose of this research is 1) to study the knowledge of ethnobiology and to improve the scientific attitude of the learner of high school students through biology practicum. 2) integrate the local culture of the Dayak Ngaju tribe community in the Gunung Mas District area in biology subject matter. The first stage is qualitative descriptive research. At this stage conducted an assessment of local potency based on ethnobiology covering natural animal resources, plants, and other local potencies, which is utilized by society. The second stage is practicum based on ethnobiology biology of class X students in three high schools in Gunung Mas District by using the questionnaire of students' responses to the practicum implementation. The results showed that there was an increase in scientific attitude after obtaining biology learning based on ethnobiology- compared to the control group with an average score of 0.47 (medium criterion). Local culture needs to be documented and taught to the next generation to avoid losing local culture in the local area. 
Implementasi Model PjBL terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VIII SMP Anthony Firdaus; Yula Miranda; Soaloon M Sinaga
Journal of Environment and Management Vol. 1 No. 3 (2020): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v1i3.2572

Abstract

It has been observed that the level of science process skills and students' scientific attitudes, to seome extent, has not been formed, so the learning activity process has been running in slow motion. This study aims to examine the impact of project based learning (PjBL model) on the improvement of students‘ science process skills (KPS) and scientific attitudes, especially on plant tissue lesson. A pretest-posttest research design was applied to two classes of 8th grade students of SMPN 9 Palangka Raya, namely class VIIIA as the treated group, and while VIIIb as the control class using conventional learning models. The instruments used were lesson plans, science process skills observation sheets, scientific attitude questionnaires, and a number of test questions for testing. The results show that PjBL can improve science process skills with an N-gain of 0.70 in treated group, which is classified as high category, and N-gain of 0.48 in the control class which is in the moderate category. The PjBL implementation does not improve scientific attitudes because the N-gain value is 0.58 in the experimental class, quite similar to 0.32 point in the control class; both fall on moderate category.
Implementasi Program Adiwiyata di Sekolah Dasar Santa Maria Kota Palangka Raya Melga Hotma Ida Marsauli Simanjuntak; Gunarjo Suryanto Budi; Yula Miranda
Journal of Environment and Management Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v3i1.4292

Abstract

SD Santa Maria di Palangka Raya dikenal sebagai sekolah dengan sejumlah prestasi membanggakan serta memiliki pelayanan pendidikan yang baik. Pada tahun 2018 SD Santa Maria Palangka Raya meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional dan saat ini sedang dalam persiapan mengikuti Adiwiyata mandiri. Seriring meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan, termasuk di sekolah, penelitian ini bertujuan mengetahui impmentasi program Adiwiyata di SD Santa Maria beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan refleksi bagi sekolah lainnya dalam melaksanakan program serupa dan menjadi masukan untuk meningkatkan kinerja SD Santa Maria. Penelitian bersifat deskriptif kualitatatif dan melibatkan 10 orang responden kunci dari internal sekolah. Implementasi program adiwiyata mengacu pada empat komponen yaitu pengembangan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, implementasi kurikulum berwawasan lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan sarana pendukung ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SD Santa Maria telah membuat program-program yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan berbudaya lingkungan, yaitu perumusan visi dan misi berbudaya lingkungan, implementasi kurikulum berwawasan lingkungan, program pengelolaan sampah, Jum’at bersih, penghematan penggunaan listrik, air, dan ATK, serta pengelolaan layanan kantin sekolah. Faktor pendukung yang dominan yaitu, pertama, kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua/wali siswa, dan masyarakat. Kedua, lingkungan sekolah yang memungkinkan untuk dijadikan ruang terbuka hijau karena memiliki areal luas dan sarana prasana yang mendukung. Faktor penghambat yaitu alokasi dana yang dibatasi pada anggaran sekolah (RKAS), dan kurangnya personil dalam perawatan sarana prasarana.
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas X Susilawati Susilawati; Liswara Neneng; Yula Miranda
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 11 No 2 (2016): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.983 KB) | DOI: 10.33084/pedagogik.v11i2.569

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) analisis kebutuhan modul pembelajaranbiologi hasil pengembangan, 2) bentuk modul hasil pengembangan pembelajaran biologi, 3) peningkatan keterampilan proses sains dan 4) peningkatan hasil belajar siswa dan 5) efektivitas penggunaan modul terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa SMA.Penelitian ini mengacu pada model pengembangan perangkat ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).Modul pembelajaran biologi materi keanekaragaman hayati dianalisis sesuai kurikulum 2013 baik kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), tujuan dan indikator untuk ranah kognitif, psikomotorik dan afektif, serta keterampilan proses sains. Bentuk hasil pengembangan modul keanekaragaman hayati dilengkapi dengan gambar-gambar yang bersifat kontekstual untuk melatih keterampilan proses sains (KPS). Hasil pengembangan modul pembelajaran biologi materi keanekaragaman hayati dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMA Kelas X, dengan nilai N-gain sebesar 0,57 kategori sedang, peningkatan ini tidak berbeda signifikan dengan kelas kontrol yakni sebesar 0,51 kategori sedang.Hasil pengembangan modul pembelajaran biologi materi keanekaragaman hayati dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA Kelas X, dengan nilai N-gain sebesar 0,60 kategori sedang, peningkatan ini tidak berbeda signifikan dengan kelas kontrol yakni sebesar 0,55 kategori sedang.Persentase efektivitas keterampilan proses sains dan hasil belajar pada eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Kontekstual pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya Maria Elisha Otis; Yula Miranda; Titin Purnaningsih
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 1 No. 1 (2020): BiosciED December 2020
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v1i1.2199

Abstract

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual dirancang dan disusun untuk membantu peserta didik agar mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga materi pelajaran akan menjadi lebih berarti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bentuk dan mengetahui kelayakan LKPD berbasis kontekstual pada materi keanekaragaman hayati kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket validasi uji ahli materi, angket validasi uji ahli media, angket validasi uji bahasa, angket respons guru dan angket respons peserta didik. LKPD diujicobakan dalam dua tahap yaitu tahap skala kecil dan skala besar. Hasil penelitian pengembangan LKPD ini telah menghasilkan produk LKPD berbasis kontekstual berbentuk buku dengan struktur yang terdiri dari (1) bagian depan yaitu sampul; judul; lembar redaksi; kata pengantar; daftar isi; daftar gambar; daftar tabel; (2) bagian isi yaitu identitas peserta didik; kompetensi dasar; tujuan pembelajaran; alat dan bahan; cara kerja; tabel pengamatan; wacana; pertanyaan; kesimpulan; (3) bagian belakang yaitu daftar pustaka; profil penulis; dan lampiran. LKPD berbasis kontekstual juga telah memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini ditunjukkan dari hasil persentase perolehan nilai kelayakan LKPD oleh ahli materi yaitu sebesar 83,45%; ahli media yaitu sebesar 90%; ahli bahasa yaitu sebesar 83,08%; respons guru yaitu sebesar 91,25%; dan respons peserta didik yaitu sebesar 84,37%.
Pengaruh Model Discovery Learning pada Materi Pencemaran Lingkungan terhadap Kemampuan Metakognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya Selvia Erianti; Yula Miranda; Akhmadi
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 1 No. 1 (2020): BiosciED December 2020
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v1i1.2201

Abstract

Evaluasi pencapaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru hanya berorientasi pada hasil belajar yang berkaitan dengan domain kognitif tanpa memperhatikan dimensi proses kognitif, khususnya kemampuan metakognitif. Kemampuan metakognitif merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Hasil observasi di SMA Negeri 3 Palangka Raya menunjukkan bahwa 60% siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan metakognitif siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya; dan (2) mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya. Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan rancangan Pretest-Posttest control group design yang melibatkan dua kelompok sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yakni kelompok eksperimen (kelas X-MIPA 1) dan kelompok kontrol (kelas X-MIPA 3). Tes tertulis berupa pretest dan posttest dengan soal pilihan ganda digunakan sebagai instrumen pengumpulan data hasil belajar kognitif. Data kemampuan metakognitif siswa dikumpulkan menggunakan instrumen angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI) yang terdiri dari 30 pernyataan. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan analisis statistik Uji t yang dihitung menggunakan hitungan manual. Hasil analisis menunjukkan dari kemampuan metakognitif siswa bahwa thitung (3,33) > ttabel (1,99) pada taraf signifikasi 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif siswa dengan kategori berkembang sangat baik dan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa thitung (2,51) > ttabel (1,99) pada taraf signifikasi 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif siswa pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest dan kemampuan metakognitif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control.
Implementasi Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep pada Topik Pencemaran Lingkungan Susi Marcelina*; Yula Miranda; Soaloon Sinaga; Theo Jhoni Hartanto
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 10, No 4 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.479 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v10i4.25846

Abstract

Based on the results of observations of learning activities carried out on students in junior high school, it is known that students' science process skills are still relatively low. In addition, students' understanding of concepts on the topic of environmental pollution is still low. The purpose of this study was to describe the effect of predict-observe-explain (POE) based problem model on students’s conceptual mastery and science process skills in learning environmental pollution. The method that was used in this research was pre-experiment and the design was one-group pretest-posttest. Sample of the research were took from one class, namely class VII in a junior high school in Kasongan, Katingan Regency, Central Kalimantan. The instruments used for the research were: (1) achievement test and (2) the science process skills observation sheet. The result showed that there was an improvement in students’ conceptual mastery in learning environmental pollution, indicated by average normalized gain of 0,68. Science process skills of students in environmental pollution topic through POE based problem model gained an average of good category. Therefore, the indicator of science process skills with highest score was the prediction and collecting data aspect, while the lowest score was communicating aspect. From this research can be conclude  that applyng the POE based problem model can improve students’ learning outcomes and also give positive effect on students’ science process skills,especially on the topic of environmental pollution