Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PREDICTION-OBSERVATION-EXPLANATION DALAM SETTING GURU KUNJUNG Susi Marcelina; Theo Jhoni Hartanto
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2021): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada topik pesawat sederhana (tuas dan katrol) setelah diterapkan pembelajaran predict-observe-explain (POE). Pembelajaran ini dilaksanakan dalam setting guru kunjung dimana guru mengunjungi tempat tinggal peserta didik untuk memberikan pembelajaran mengingat Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest design. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII di SMP Kristen Katingan Hilir pada semester gasal tahun ajaran 2020/2021 yaitu berjumlah 8 peserta didik. Instrumen menggunakan tes pemahaman konsep. Analisis data menggunakan uji sampel berpasangan menggunakan uji Wilcoxon (Wilcoxon signed rank test) dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada topik pesawat sederhana setelah diterapkan pembelajaran POE melalui program guru kunjung. Selain itu, pembelajaran POE dalam setting guru kunjung berhasil mereduksi pemahaman konsep yang salah. Kata Kunci: guru kunjung, predict observe explain, pemahaman konsep, pesawat sederhana
PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PREDICTION-OBSERVATION-EXPLANATION DALAM SETTING GURU KUNJUNG Susi Marcelina; Theo Jhoni Hartanto
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2021): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada topik pesawat sederhana (tuas dan katrol) setelah diterapkan pembelajaran predicition-observation-explanation (POE). Pembelajaran ini dilaksanakan dalam setting guru kunjung dimana guru mengunjungi tempat tinggal peserta didik untuk memberikan pembelajaran mengingat Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest design. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII di SMP Kristen Katingan Hilir pada semester gasal tahun ajaran 2020/2021 yaitu berjumlah 8 peserta didik. Instrumen menggunakan tes pemahaman konsep. Analisis data menggunakan uji sampel berpasangan menggunakan uji Wilcoxon (Wilcoxon signed rank test) dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada topik pesawat sederhana setelah diterapkan pembelajaran POE melalui program guru kunjung. Selain itu, pembelajaran POE dalam setting guru kunjung berhasil mereduksi pemahaman konsep yang salah.Kata kunci: guru kunjung, predict observe explain, pemahaman konsep, pesawat sederhana.
Pendekatan Scientific Aproach Yang Terintegrasi dalam Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Sebagai Upaya Pencapaian Kompetensi Ilmiah Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UPR Saulim D.T. Hutahaean; Muhammad Nawir; Theo Jhoni Hartanto
JURNAL PENDIDIKAN Vol 18 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpn.v18i2.941

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimple-mentasikan Pembelajaran Pendekatan Scientific Aproach yang Terintegrasi dalam Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)Sebagai Upaya Pencapaian Kompetensi Ilmiah Mahasiswa PadaProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP UPR. Secara rincikompetensi yang diteliti adalah keterampilan mahasiswa dalam: a)melakukan perencanaan, b) melakukan perancangan,c) melaksanakan penyelidikan, dan d) melakukan pelaporan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studikasus dan desain penelitian praeksperimen dengan rancangan OneGroup Pretest-Posttest Design, dimana sampel penelitian ini adalah48 orang mahasiswa prodi fisika yang sedang menempuh mata kuliahpengembangan program pengajaran fisika. Data kuantitatif diperolehmelalui tes kinerja dan tes kognitif yang kemudian dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasiPembelajaran Pendekatan Scientific Aproach yang Terintegrasidalam Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) membawadampak pada penguasaan keterampilan mahasiawa dalam hal a)melakukan perencanaan kategori cukup baik, b) melakukanperancangankategori baik, c) melaksanakan penyelidikan kategorisangat baik, dan d) melakukan pelaporan kategori baik.
Penguatan Integrasi TIK Dalam Pembelajaran IPA Di Era Pandemi Covid-19 Kepada Guru IPA Di Palangka Raya Saulim DT Hutahaen; Theo Jhoni Hartanto; Pri Ariadi Cahya Dinata; Dermawati S.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 12 No 02 (2021): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v12i02.137

Abstract

The general objective of this strengthening technical guidance program is to provide technical guidance to elementary school teachers on the integration of ICT in science/physics learning in junior high/high school. The specific objectives of this program are to produce (1) a design for integrating ICT in science/physics learning, (2) task packages for integrating ICT in science/physics learning, (3) developing media and teaching materials based on integrating ICT in learning. To achieve the specific objectives of this program, several stages of development were carried out referring to Thiagarajan (1974), known as the Four-D model, namely (1) the Define stage which included analysis of the science/physics curriculum, theoretical assessment of science/physics material, and formulation of science/physics. Physics with appropriate tasks, (2) the Design phase includes: writing ICT integration tasks, and formulating instructions for implementing tasks for teachers and students, (3) the development phase includes: limited trial (two partner teachers), analysis of test results, revision of test results package, and review and evaluation by, and (4) the dissiminate stage includes: expansion of package use test, and monitoring and evaluation of package use. The benefits that can be obtained from this program are: (1) the design package for integrating ICT in science/physics learning can be a guide/examples in learning. (2) the application of ICT integration design packages in science/physics learning can improve teachers' understanding of several ICT integration techniques in learning, and (3) this ICT integration design package in science/physics learning can be recommended to the government, in particular.
Analisis Kemampuan Calon Guru Penggerak (CGP) Sebagai Pemimpin Pembelajaran Yang Menerapkan Prinsip Merdeka Belajar Saulim DT Hutahaen; Theo Jhoni Hartanto; Suhartono Suhartono; Dermawati S.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v13i2.165

Abstract

The essence of independent learning is the freedom of teachers and students in the learning process. This freedom has not been experienced by teachers and students so far because teachers are more involved in the administration of education and learning. Teachers also do not understand the concept and its role in the policy of independent learning. The purpose of this study is to explain the concept and meaning of independent learning, the role of teachers in independent learning. The method used is the library method. Content analysis was used to analyze research data. The results of this study are (1) independent learning includes 4 policies, namely national standard school exams carried out by the school, minimum skill assessments and character surveys, simplification of lesson plans, zoning system for new student admissions; (2) the meaning of independent learning includes freedom of thought, freedom to innovate, independent and creative learning, freedom for happiness; (3) the role of teachers varies widely, including facilitators of independent learning, innovative and creative teachers, teachers with the characteristics of teachers, and driving teachers. Based on this explanation, this study concludes that understanding the meaning of independent learning and the role of teachers in independent learning helps teachers and students be more independent in thinking, more innovative and creative, and happy in learning activities. The six aspects of the Pancasila Student Profile must be owned by students and teachers in order to achieve the goal of Independent Learning. This is also the reason for the existence of the Motivating Teacher program because its establishment aims to fulfill these six aspects. The six aspects of the Pancasila Student Profile formulated by the Ministry of Education and Culture are: 1) Faithful, devoted to God Almighty and with Noble Morals, 2) Creative, 3) Mutual Cooperation, 4) Global Diversity, 5) Critical Reasoning, 6) Independent. A good teacher is a teacher with good performance but only in the classroom. They are able to improve student achievement, teach creatively and innovatively, and develop their own competence. Meanwhile, the role of the Motivating Teacher is not only limited to success in managing the class he or she is teaching. In addition to being a good teacher, a Motivating Teacher must also have the will to lead, innovate, and make changes. On this basis, Kejarcita is here to support teachers to become professional driving teachers.
Efektivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pasca Pandemi Di Sekolah Menengah Pertama Kota Palangka Raya Gunarjo Suryanto Budi; Theo Jhoni Hartanto; Marcel Tri Maruto; Yemima Yemima; Muhammad Risqi
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v13i2.166

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of post-pandemic face-to-face learning on science subjects in the new normal era based on learning outcomes and student attendance from four Junior High Schools (SMP) in the city of Palangka Raya. This research was conducted using a quantitative approach with a survey method. Quantitative research is research where the researcher is placed as a key instrument, data collection techniques are combined and data analysis is inductive. This research was conducted in four stages, namely: 1) research preparation stage, 2) research implementation stage, 3) data analysis stage, and 4) conclusion drawing stage. This study shows that post-pandemic face-to-face learning is effective. This is based on the percentage of student attendance which shows the level of student enthusiasm in participating in face-to-face learning after the pandemic is quite high with a percentage value of 80% to 100%. In addition, student learning outcomes also increased from before the implementation of face-to-face learning (online learning) and after the implementation of face-to-face learning after the pandemic, from an average value of 78.76 increased to 80.91 after the implementation of face-to-face learning. In addition, the percentage of students who scored above the KKM score (75) also increased from 77.5% to 86.25%.
Implementasi Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep pada Topik Pencemaran Lingkungan Susi Marcelina*; Yula Miranda; Soaloon Sinaga; Theo Jhoni Hartanto
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 10, No 4 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.479 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v10i4.25846

Abstract

Based on the results of observations of learning activities carried out on students in junior high school, it is known that students' science process skills are still relatively low. In addition, students' understanding of concepts on the topic of environmental pollution is still low. The purpose of this study was to describe the effect of predict-observe-explain (POE) based problem model on students’s conceptual mastery and science process skills in learning environmental pollution. The method that was used in this research was pre-experiment and the design was one-group pretest-posttest. Sample of the research were took from one class, namely class VII in a junior high school in Kasongan, Katingan Regency, Central Kalimantan. The instruments used for the research were: (1) achievement test and (2) the science process skills observation sheet. The result showed that there was an improvement in students’ conceptual mastery in learning environmental pollution, indicated by average normalized gain of 0,68. Science process skills of students in environmental pollution topic through POE based problem model gained an average of good category. Therefore, the indicator of science process skills with highest score was the prediction and collecting data aspect, while the lowest score was communicating aspect. From this research can be conclude  that applyng the POE based problem model can improve students’ learning outcomes and also give positive effect on students’ science process skills,especially on the topic of environmental pollution
Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) pada Materi Cahaya di Kelas VIII SMP Asa Nugroho; Theo Jhoni Hartanto; Gunarjo Suryanto Budi
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 2 No. 1 (2020): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa setelah diterapkan model POE pada materi cahaya. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen menggunakan rancangan one-shot case study. Sampel penelitian adalah kelas VIII-2 di salah satu SMP di Palangka Raya dengan jumlah 23 orang siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar kognitif secara individu diperoleh 23 siswa yang mengikuti tes, 14 siswa tuntas belajarnya dan 9 siswa tidak tuntas. Secara klasikal, pembelajaran tidak tuntas karena hanya 60,00% siswa yang tuntas belajarnya. Persentase ini tidak mencapai standar ketuntasan klasikal yaitu 75%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tes keterampilan proses sains yang diikuti sebanyak 23 siswa diperoleh 2 (8,7%) siswa memperoleh kategori sangat baik, 17 (73,9%) siswa memperoleh kategori baik dan 4 (17,4%) siswa memperoleh kategori cukup baik.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Berbentuk Komik Berbasis Eksperimen Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Pesawat Sederhana Fitria; Abustan; Theo Jhoni Hartanto
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 2 No. 2 (2020): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan, keefektifan dan kepraktisan dari LKPD IPA berbentuk komik berbasis eksperimen yang dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4D dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Model 4D memiliki 4 tahapan yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini hanya sampai tahap develop. Uji coba produk dilakukan di sekolah MTs Negeri 2 Palangka Raya di kelas VIII E. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penilaian validator, pemberian tes hasil belajar kognitif, penilaian psikomotor, dan pemberian angket respon. Hasil analisis terhadap penilaian validator menunjukkan persentase 84,91% dengan kriteria sangat baik sehingga komik dinyatakan valid (layak). Analisis terhadap hasil belajar kognitif menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal 32,43% dan persentase TPK yang tuntas 39,28% (keduanya kurang dari 75%) sehingga komik tidak efektif dalam aspek kognitif. Analisis terhadap hasil belajar psikomotor menunjukkan persentase rata-rata nilai keterampilan psikomotor setiap kelompok berada di atas angka 70% sehingga komik efektif dalam aspek psikomotor. Hasil analisis terhadap respon peserta didik menunjukkan presentase respon positif sebesar 83,57% sehingga komik IPA berbasis eksperimen dapat dinyatakan praktis.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Eksperimen pada Materi Suhu dan Kalor Khensi Paskah Aruminanti; Theo Jhoni Hartanto; Muhammad Nawir
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 3 No. 2 (2021): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bpjps.v3i2.3913

Abstract

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran dimana peserta didik diorganisasikan untuk bekerja dan belajar dalam kelompok yang memiliki aturan tertentu. Metode eksperimen merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui tahapan-tahapan didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan psikomotor peserta didik (2) ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental menggunakan rancangan one-shot case study. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VII Semester I SMP Negeri 7 Palangka Raya Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 5 kelas. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak satu kelas dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-4 dengan jumlah 27 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan keterampilan psikomotor dan lembar tes hasil belajar. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut (a) Hasil keterampilan psikomotor secara individu berdasarkan tes diperoleh 60% dengan kategori sangat baik, 24% dengan kategori baik, 16% dengan kategori cukup baik. (c) Hasil ketuntasan (1) Ketuntasan individu yaitu sebanyak 65% tuntas dan 35% tidak tuntas.