Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X DI SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA Otis, Maria Elisha; Miranda, Yula; Purnaningsih, Titin
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v1i1.2199

Abstract

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual dirancang dan disusun untuk membantu peserta didik agar mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga materi pelajaran akan menjadi lebih berarti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bentuk dan mengetahui kelayakan LKPD berbasis kontekstual pada materi keanekaragaman hayati kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket validasi uji ahli materi, angket validasi uji ahli media, angket validasi uji bahasa, angket respons guru dan angket respons peserta didik. LKPD diujicobakan dalam dua tahap yaitu tahap skala kecil dan skala besar. Hasil penelitian pengembangan LKPD ini telah menghasilkan produk LKPD berbasis kontekstual berbentuk buku dengan struktur yang terdiri dari (1) bagian depan yaitu sampul; judul; lembar redaksi; kata pengantar; daftar isi; daftar gambar; daftar tabel; (2) bagian isi yaitu identitas peserta didik; kompetensi dasar; tujuan pembelajaran; alat dan bahan; cara kerja; tabel pengamatan; wacana; pertanyaan; kesimpulan; (3) bagian belakang yaitu daftar pustaka; profil penulis; dan lampiran. LKPD berbasis kontekstual juga telah memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini ditunjukkan dari hasil persentase perolehan nilai kelayakan LKPD oleh ahli materi yaitu sebesar 83,45%; ahli media yaitu sebesar 90%; ahli bahasa yaitu sebesar 83,08%; respons guru yaitu sebesar 91,25%; dan respons peserta didik yaitu sebesar 84,37%.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ANTIBAKTERI VIRGIN COCONUT OIL HASIL FERMENTASI BAKTERI ASAM LAKTAT [Physicochemical and Antibacterial Characteristics of Virgin Coconut Oil Fermented with Lactic Acid Bacteria] Anton Rahmadi; Ipnatul Abdiah; Maya Dewi Sukarno; Titin Purnaningsih
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 24 No. 2 (2013): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.236 KB) | DOI: 10.6066/jtip.2013.24.2.178

Abstract

Destabilization of oil-water emulsion in coconut milk, in the production of virgin coconut oil (VCO), can be accelerated with the utilization of lactic acid bacteria fermentation. This research was aimed to determine physicochemical and antibacterial characteristics of VCO from coconut hybrid variety fermented with L. casei of Yakult® and two isolates of L. plantarum from mandai (traditionally fermented Artocarpus campeden) and coconut water. The observed physicochemical of VCO included yield, specific gravity, moisture content, saponification value, peroxide value, and free fatty acid. The antibacterial activity was subjected to the well diffusion method against E. coli and S. aureus with chloramphenicol as the positive control. L. casei yielded the best VCO-BAL at 34.5% (v/v), while L. plantarum from mandai and coconut water yielded 29.5% (v/v) and 25.3% (v/v), respectively. VCO-BAL from L. casei had the lightest specific gravity of 0.84±0.04 g.mL-1. Average of measured moisture contents (0.03-0.05%), saponification values (161.3-163.6), peroxide values (0.53-0.86), and free fatty acids (0.11-0.12%) of the three VCO-BALs were not significantly (p>0.05) different with respect to control. VCO-BAL produced from L. plantarum of coconut water did not exhibit better antibacterial activity compared to control. VCO-BAL from L. casei demonstrated highest antibacterial activity against E. coli, 6.45±0.50 mm (58.1% of positive control) and S. aureus, 5.23±0.40 mm (51.3% of positive control). It is deduced that antibacterial activity from VCO-BAL is contributed by hydrophobic bacteriocins.
Studi Etnomikologi Pemanfaatan Jamur Karamu (Xylaria Sp.) sebagai Obat Tradisional Suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti Siti Sunariyati Arya Frantika; Titin Purnaningsih
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 13, No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional XII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etnomikologi (ethnomycology)merupakan cabang ilmu dari etnobiologi (ethnobiology). Studi etnomikologi mengkaji pemanfaatan jamur oleh masyarakat sebagai bahan makanan, obat-obatan, kerajinan, atau ritual. Studi etnomikologi jamur karamu di desa Lamunti, mengkaji tentang kehidupan masyarakat suku Dayak Ngaju dalam  memanfaatkan jamur karamu (Xylariasp.)sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit kanker payudara dan polip. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan Jamur Karamu (Xylaria sp.) sebagai obat tradisional oleh masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif (qualitative research) dengan metode survey, data dikumpulkan denganmenggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data.Penelitian ini dilakukan di Desa Lamunti yang terletak di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Data penelitian didapatkan langsung dari informan, yakni masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti, melalui wawancara terstruktur menggunakan panduan wawancara dengan melibatkan 5 orang informan yang mengetahui informasi tentang jamur karamu dan merupakan suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti.  Hasil penelitian yang diperoleh dari keterangan informan yang diwawancara dan pernah menggunakan jamur karamu, menyatakan bahwa jamur karamu yang tumbuhnya di tanaman karet dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya, untuk mengobati penyakit kanker dan polip. Cara pemakaiannya yaitu seteh jamur diambil dan dicuci bersih, selanjutnya disangrai sampai kering dan berwarna hitam (seperti membuat kopi), jamur yang sudah kering kemudian dihaluskan dan diayak hingga menjadi serbuk halus seperti bubuk kopi. Kemudian serbuk yang sudah halus diseduh dalam air panasdengan dosis ½ (setengah) sampai 2 (dua) sendok the diminum 3 kali sehari. Selain itu cara pemakaian jamur karamu dapat juga dengan cara dioleskan langsung dibagian yang terkena kanker.Key Word         : Etnomikologi, Jamur Karamu (Xylaria sp.), Obat tradisional, Kanker
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Kontekstual pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya Maria Elisha Otis; Yula Miranda; Titin Purnaningsih
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 1 No. 1 (2020): BiosciED December 2020
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v1i1.2199

Abstract

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual dirancang dan disusun untuk membantu peserta didik agar mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga materi pelajaran akan menjadi lebih berarti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bentuk dan mengetahui kelayakan LKPD berbasis kontekstual pada materi keanekaragaman hayati kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket validasi uji ahli materi, angket validasi uji ahli media, angket validasi uji bahasa, angket respons guru dan angket respons peserta didik. LKPD diujicobakan dalam dua tahap yaitu tahap skala kecil dan skala besar. Hasil penelitian pengembangan LKPD ini telah menghasilkan produk LKPD berbasis kontekstual berbentuk buku dengan struktur yang terdiri dari (1) bagian depan yaitu sampul; judul; lembar redaksi; kata pengantar; daftar isi; daftar gambar; daftar tabel; (2) bagian isi yaitu identitas peserta didik; kompetensi dasar; tujuan pembelajaran; alat dan bahan; cara kerja; tabel pengamatan; wacana; pertanyaan; kesimpulan; (3) bagian belakang yaitu daftar pustaka; profil penulis; dan lampiran. LKPD berbasis kontekstual juga telah memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini ditunjukkan dari hasil persentase perolehan nilai kelayakan LKPD oleh ahli materi yaitu sebesar 83,45%; ahli media yaitu sebesar 90%; ahli bahasa yaitu sebesar 83,08%; respons guru yaitu sebesar 91,25%; dan respons peserta didik yaitu sebesar 84,37%.
ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL TANAMAN HIAS AGLAONEMA Rahmadyah Kusuma Putri; Sri Puryaningsih; Titin Purnaningsih; Edy Prasetyo; Riky Riky
JURNAL BIOSENSE Vol 5 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.861 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v5i01.1904

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan kandungan klorofil pada sepuluh sampel Aglaonema hibrida (Aglaonema Ruby Chiang Mai, Aglaonema Heng – Heng, Aglaonema Dut White, Aglaonema Blanceng Susu, Aglaonema Dona Carmen, Aglaonema Aurora, Aglaonema Musa King, Aglaonema Suksom, Aglaonema Sherly dan Aglaonema Pink Anjamani), serta mendeskripsikan hubungannya dengan morfologi dan fisiologinya. Pengukuran kandungan klorofil dilakukan di laboratorium Jurusan Pertanian Universitas Palangka Raya. dengan menggunakan Metode Winterman de Mots. Pengukuran absorbansi sampel ekstrak menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 645nm dan 663 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan Klorofil a paling tinggi terdapar pada Aglaonema Ruby Chiang Mai (0,56 mg/g), Kandungan klorofil b paling tinggi terdapat pada Aglaonema Sherly (0,37 mg/g) dan Kandungan klorofil total paling tinggi terdapat pada Aglaonema Sherly (0,80 mg/g). Abstract This research is an exploratory study that aims to describe the chlorophyll content in ten samples of Aglaonema hybrids (Aglaonema Ruby Chiang Mai, Aglaonema Heng – Heng, Aglaonema Dut White, Aglaonema Blanceng Susu, Aglaonema Dona Carmen, Aglaonema Aurora, Aglaonema Musa King, Aglaonema Suksom, Aglaonema Sherly and Aglaonema Pink Anjamani), and describe its relationship with morphology and physiology. The measurement of chlorophyll content was carried out in the laboratory of the Department of Agriculture, University of Palangka Raya. using the Winterman de Mots method. The absorbance measurement of extract samples used UV-Vis spectrophotometer at 645nm and 663 nm wavelengths. The results showed that the highest chlorophyll a content was found in Aglaonema Ruby Chiang Mai (0.56 mg/g), the highest chlorophyll b content was found in Aglaonema Sherly (0.37 mg/g) and the highest total chlorophyll content was found in Aglaonema Sherry (0.80 mg/g).
ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN BAWAH DI HUTAN SERBAGUNA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA Purnaningsih, Titin; Kusuma Putri, Rahmadyah; Neneng, Liswara; Hartanti, Rio Eka Desi Purwandari; Rahmawati, Rahmawati; Wijaya, Nuriman; Akhmadi, Akhmadi; Adam, Chaidir
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 6 No 2 (2024): BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bioma.v6i2.4266

Abstract

Hutan Serbaguna yang berada di Universitas Palangka Raya merupakan kawasan hutan gambut yang didalamnya memiliki berbagai macam jenis vegetasi salah satunya yaitu vegetasi tumbuhan bawah. Tumbuhan bawah adalah suatu tipe vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan yang meliputi herba, semak belukar, dan rerumputan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tumbuhan bawah, mengetahui tingkat keragaman dan struktur vegetasi tumbuhan bawah di kawasan Hutan Serbaguna UPR. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat (quadrat transect). Titik lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling menjadi tiga titik (stasiun) pengamatan, yaitu Stasiun 1 merupakan daerah pinggir hutan di dekat jalan raya (Jalan Yos Sudarso). Stasiun 2 merupakan daerah hutan semak belukar dengan kondisi terbuka.Stasiun 3 merupakan di tengah hutan. Terdapat 5 plot pada setiap stasiun. Luas masing-masing plot adalah 20 x 20 m. Total plot yang digunakan adalah 15 buah pada tiga stasiun. Data penelitian dianalisis secara deskriptif, meliputi Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian diperoleh empat belas spesies tumbuhan bawah. yaitu Melastoma malabathricum, Pennisetum polystachion, Plectranthus monostachyus, Fimbristylis pauciflora, Xyris complanata, Nephentes gracilis, Nephrolepis sp, Scleria sumatrensis, Baeckea frutescens, Stenochlaena palustris, Mikania micrantha, Phyllanthus sp, Spermacoce alata, dan Lygodium microphylum. Berdasarkan perhitungan indeks keanekaragaman, diperoleh bahwa keanekaragaman tumbuhan bawah di stasiun 1 adalah sedang (1,127), stasiun 2 adalah sedang (1,126) dan stasiun 3 adalah sedang (1,124). Berdasarkan perhitungan indeks nilai penting, diketahui pada stasiun 1 dan 2 tumbuhan yang memiliki indeks nilai penting tertinggi adalah Lygodium microphylum, pada stasiun 3, tumbuhan yang memiliki indeks nilai penting tertinggi adalah Nephentes gracilis.
Long-tailed Macaques Macaca fascicularis (Simiiformes: Cercopithecidae) Coexistence with Settlements in the Nyaru Menteng Arboretum Area, Central Kalimantan Hasanah, Rizka; Purnaningsih, Titin; Anggoro, Rahayu Opi; Decenly; Syafutra, Randy
BIO PALEMBANICA Vol 2 No 1 (2025): Bio Palembanica
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/bio.v2i1.5529

Abstract

The Nyaru Menteng Arboretum area in Central Kalimantan serves as a habitat for approximately 200 Long-Tailed Macaques Macaca fascicularis within its 65.2-hectare area, as recorded in 2024. A lack of food causes presumed M. fascicularis to descend to settlements in search of food, resulting in losses for the people of Nyaru Menteng Arboretum which leads to coexistence. This study aims to identify the types of coexistences that occur between M. fascicularis and villagers. The method used to identify coexistences is a survey method. The survey results explain that the types of coexistences that occur range from stealing side dishes (25%), damaging ceilings (25%) and messing up the kitchen (50%). Human resistance in the form of repellent using slingshots 32%, wood 40%, nets 20% and air rifles 8%. The findings of this study can serve as a reference for managing future coexistences and inform decision-making for effective M. fascicularis management in the Menteng Arboretum Area, Central Kalimantan.   Keywords: Endangered, Indonesian Borneo, interaction, Long-Tailed Monkey, Macaca fascicularis.