Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS OF WELDING WORKERS ON VISUAL LOANS IN THE WELDING INDUSTRY, PONTIANAK CITY Iskandar Arfan; Rochmawati Rochmawati; Irvan Ardiansyah Zulmianto
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 1 (2019): Cultivate and Sustain a Safety Culture for Building Nation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v4i1.3442

Abstract

Vision (visual acuity) is a measure of how far the details of an object can caught by the eye so that the vision can be called an important eye physiology. Preliminary observations to 10 welding workers showed that 10 workers or 100% experience visual complaints with VFI more than 0.4 and many workers who complain of a sharp decrease in vision. This research is analytic observation research with cross sectional method. In this study the population was 91 respondents with Purposive Sampling sampling method so that the total sample was 74 respondents. Chi-Square test results on the discipline variable of  PPE use obtained p - value (0.001) PR=283.500(CI 95%= 30.060-2673.699), length of work obtained p - value (0.001) PR=24.600 (CI 95%= 6.961-86.935), length of exposure obtained p - value (0.001) PR=30.000 (CI 95%= 7.491-120.138), exposure distance obtained p - value (0.001) PR=24.667 (CI 95%= 6.824-89.157), and daily habits obtained p - value (0.001) PR=23.611 (CI 95%= 6.021-92.591) on sharpness vision so that it can be concluded that all variables have a significant relationship to sharp vision (vision ). Advive to the Manpower Office to make policies related to occupational safety and health for welding, fostering,and supervising workers in promoting and preventing efforts to prevent occupational diseases, especially those related to providing information that is expected to provide understanding to owners and welding workers on how to conduct safe welding and conduct periodic monitoring of occupational safety and health conditions to the welding industry and provide guarantees of safety to workrs so as to avoid occupational diseases.Keywords: Sharp Vision (Vision), Characteristics of Welding Workers, Welding Industry
Gambaran Kecukupan Energi, Status Gizi, Tingkat Kepuasan Hidangan, dan Sisa Makanan pada Narapidana Di LPKA/LPAS Kabupaten Kubu Raya Yuyun Agustina; Marlenywati Marlenywati; Rochmawati Rochmawati
Jumantik Vol 6, No 1 (2019): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.188 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v6i1.1997

Abstract

Masalah gizi yang dialami oleh remaja adalah status gizi lebih dan kurang.  Data Riskesdas tahun 2013 menunjukan 9.4% (1.9 % sangat kurus dan 7.5% kurus. Hasil survey pendahuluan di LPKA II B  Kubu Raya  menunjukkan persentase status gizi kurang  sebesar  14.89  %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kecukupan energi, status gizi, tingkat kepuasan hidangan dan sisa makanan pada anak-anak LPKA II B Kabupaten Kubu Raya. Penelitian deskriptif observasional jumlah sampel 35 anak penghuni LPKA. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran TB, penimbangan BB, wawancara kuesioner, dan recall 1x24 jam. Hasil menunjukkan 60.0% asupan energi lebih, 65.7% asupan protein lebih dan 74.3% asupan karbohidrat lebih. Rata-rata sisa makanan pagi hari pada nasi sebesar  100.00 gram,  siang  hari nasi sebesar  43.43  gram, siang hari sayur sebesar 71.05 gram, dan siang hari lauk sebesar 100.00 gram,  malam hari lauk sebesar 38.75 gram, dan malam hari nasi 25.51 gram. Status gizi normal sebanyak 66.7%. Sebanyak 68.6% responden kurang puas terhadap penyajian makanan dan 54.3% terkait besar porsi yang disajikan 34.3% puas terhadap cita rasa makanan dan sebesar 22.9% puas terhadap aroma makanan. Disarankan pemberian asupan makanan sesuai kebutuhan asupan umur remaja.
Gambaran Lingkungan Fisik Ruang Kamar Asrama Mahasiswa Putra Kayong 1 Kota Pontianak Rama Nugraha; Rochmawati Rochmawati; Ismael Saleh
Jumantik Vol 8, No 1 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v8i1.3576

Abstract

Pencemaran udara dalam ruang (indoor air pollution) adalah suatu keadaan satu atau lebih polutan dalam ruangan rumah yang karena konsentrasinya dapat berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Studi pendahuluan pada penghuni asrama denagn keluhan bersin 30%, batuk 25%, iritasi mata 10%, sakit kepala 25% dan lain-lain 10%. Keluhan-keluhan tersebut biasanya menetap setidaknya satu sampai dua minggu. Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran lingkungan fisik ruang kamar asrama mahasiswa putra kayong 1 kota pontianak. Jenis penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan crooss sectional. Sample penelitian berjumlah 15 kamar asrama mahasiswa putra kayong 1 kota pontianak, dan analisis data yaitu univariat.Hasil penelitian pada kamar asrama mahasiswa putra kayong 1 kota Pontianak menunjukan suhu sebagian besar memenuhi syarat sebesar 73,3%, kelembaban sebagian besar tidak memenuhi syarat sebesar 66,7%, pencahayaan sebagian besar tidak memenuhi syarat sebesar 53,3%, luas ventilasi 100% tidak memenuhi syarat, kepadatan hunian 100% memenuhi syarat, sanitasi kamar sebagian besar memenuhi syarat sebesar 53,3%.Saran kepada penghuni asrama untuk selalu membuka jendeka kamar setiap pagi agar cahaya matahari dapat masuk secara maksimal ke dalam kamar, serta ventilasi dimaksimalkan funsinya agar terjadi sirkulasi udara.