Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Fisik Dan Mekanik Tanah Residual Balikpapan Utara Akibat Pengaruh Variasi Kadar Air Mohammad Muntaha; Lintang Caraka; Andika A.I. Saputra
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3353

Abstract

Kota Balikpapan terletak di dekat garis khaturistiwa yang beriklim tropis mengakibatkan peristiwa alam berupa pembasahan pada musim pen­ghujan dan pengeringan saat musim kemarau yang berlangsung sepanjang tahun. Proses pembasahan dan pengeringan akan mempengaruhi sifat fisik dan mekanik dari tanah, karena perubahan kadar air dapat mengakibatkan perubahan volume tanah. Sampel pengujian tanah residual di ambil dari 3 lereng tanah residual yaitu ITK Balikpapan, PLTU Kariangau Balikpapan, dan PJI Balikpapan Utara; dengan menitikberatkan pengaruh variasi kadar air (pembasahan dan pengeringan) terhadap sifat fisik dan sifat mekanik tanah, pada tanah yang diambil pada kedalaman -0.5 m sampai dengan -1.5 m. Pengujian sifat fisik meliputi berat jenis tanah (γt), berat jenis kering tanah (γd), kadar air (wc), derajat kejenuhan (Sr), porositas (n), angka pori (e), Spesific Gravity (Gs) dan batas Atterberg (LL, PL, PI). Pengujian sifat mekanik yaitu kohesi (c) dan sudut geser dalam (φ). Proses pembasahan dilakukan dengan cara menambahkan kadar air dari kondisi awal (wi) sampai kondisi kadar air jenuh (wsat), variasi penambahan kadar air sebesar 25%, 50%, 75%, dan 100% dari selisih kondisi kadar air. Sedangkan proses pengeringan dilakukan dengan cara mengurangi kada­­­r air­ dari kondisi awal (wi) sampai kondisi kadar air kering (wdry), variasi pengurangan kadar air sebesar 25%, 50%, 75%, dan 100% dari selisih kadar air. Hasil pengujian menunjukkan terjadinya variasi perubahan sifat fisik dan mekanik yang cukup besar selama proses pembasahan dan pengeringan. Pada kedalaman 0,5 m tanah residual ITK, saat pembasahan mengalami penurunan kohesi 30,24%, dan angka pori naik sebesar 42,25%; tanah residual PLTU mengalami penurunan kohesi tanah 15,29%, dan angka pori naik sebesar 35,38%; tanah residual PJI mengalami penurunan kohesi tanah 31,59%, dan angka pori naik sebesar 31,79%. Selama proses pengeringan dari kondisi inisial kekondisi pengeringan 100 %, tanah residual ITK mengalami peningkatan kohesi tanah 34,09%, dan angka pori turun sebesar 55,30%; tanah residual PLTU mengalami peningkatan kohesi tanah 26,01%, dan angka pori turun sebesar 53,40%; dan tanah residual PJI mengalami penigkatan kohesi tanah 29,14%, dan angka pori turun sebesar 53,87%.
Pengaruh Penambahan H2O2 sebagai Foaming Agent pada Karakteristik Batu Bata Ringan Tahan Api Berbahan Dasar Fireclay dan Fly Ash PLTU Teluk Balikpapan Adrian Gunawan; Amelia Anggraini Pangestu; Etty Rahmayanti; Andika A.I. Saputra; Intan Dwi Wahyu Setyo Rini; Ainun Zulfikar; A. I. Arobi
SPECTA Journal of Technology Vol. 6 No. 1 (2022): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.494 KB) | DOI: 10.35718/specta.v6i1.390

Abstract

Total kebutuhan material refractory di Indonesia mencapai 200.000 ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan bahan baku alternatif selain bahan baku utama yakni fireclay yang berasal dari tanah liat, yakni Fly Ash (FA) dari sisa pembakaran batu bara di PLTU. Jenis material refractory dalam penelitian ini adalah batu bata ringan tahan api, dengan menggunakan zat Hidrogen Peroksida (H2O2) sebagai foaming agent. Fly Ash digunakan berasal dari PLTU Teluk Balikpapan dengan tingkat substitusi fireclay sebesar 5% s.d 25%, serta H2O2 dengan variasi 5 ml s.d 9 ml. Analisis yang dilakukan adalah XRF untuk FA, serta kuat tekan, densitas, penyerapan, porositas, dan shrinkage untuk specimen batu bata ringan tahan api. Hasil kuat tekan terbaik adalah 0,549 Mpa dengan linier shrinkage 2%, penyerapan 37,46%, 2%, densitas 1,44 g/cm3, dan porositas 50%