Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DESIGNING PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP FOR BONTANG INDUSTRIAL ESTATE Adjie Pamungkas; Yudha Ardian; Tony Hanoraga; Mohammad Sodiq; M Muhktasor; Vely Kukinul Siswanto
TATALOKA Vol 17, No 4 (2015): Volume 17 Number 4, November 2015
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.912 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.17.4.186-195

Abstract

Bontang Local Government has planned Bontang Industrial Estate (BIE) to accommodate oil, gas, condensate and other industries.  The estate will need investment for about IDR. 2.27 Trillion while the total annual local government budget is near to IDR 2 Trillion. Moreover, the estate has to be operated in a business manner while the local government officers have a culture in non-profit organisation as part of bureaucracy. However, the BIE feasibility study 2013 has determined that the estate will generate economic multipliers boosting the city development.  Therefore, a partnership among government and private parties should be determined and accommodated in a proper cooperation arrangement. To design the partnership, we review literature, interview related private parties and confirm opinions of the private parties to the governments. A content analysis was used to assess information from the interviews. Considering the final outputs, BIE should be organised by a pure private enterprise or Ltd. to ensure the economic viable of the estate. The Ltd. is a partnership among the government and private parties via shareholders. The government can still hold a majority share with special arrangement in investment scheme. For the initial investments, the government can use its assets valued as 51% of total share while private parties can inject cash money equal to 49% of the total.  With this capital arrangement, the estate can be operated with initial investment for about IDR. 267.11 Billion on 244.97 Ha land. This initial investment can be profitable with IDR. 650 Billion NPV, 19.93% IRR and 13.95 year PP.Bontang Local Government has planned Bontang Industrial Estate (BIE) to accommodate oil, gas, condensate and other industries.  
Rural Urban Disparity in and around Surabaya Region, Indonesia Vely Kukinul Siswanto; Jayant K. Routray; Rima Dewi
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v25i2.468

Abstract

A shift in development towards the outskirts of urban areas changes the characteristics of the region and can ultimately lead to urban disparities in economic and social terms. The current study has tried to divide the study area covers the areas of surrounding Surabaya as urban, peri urban and rural areas with reference to three time periods (2008, 2009 and 2010) and shows that the typology in the study area changes each year. Furthermore, based on the theil index analysis, using a number of pre-prosperous household for social disparity and per capita GDP (Gross Domestic Product) for economic disparity shows that urban and peri urban areas have medium and high level of social and economic disparity compare with rural area which have low levels of disparity. Through multivariate correlation analysis can be seen that the health center distance, electricity and water users effecting the social disparity. Moreover, the financial, industrial, electricity, trade, construction, transportation, agriculture, and mining sector's productivity have a significant relationship with the economic disparity. Health facilities, water and electricity improvement strategies to be followed for reducing the social disparity. Electricity improvement, water, services sector, transportation infrastructure, and industrial development to reduce the economic disparity.
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KERENTANAN BENCAA BANJIR DI PANTAI UTARA SURABAYA Adjie Pamungkas; Vely Kukinul Siswanto
Jurnal Penataan Ruang Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Penataan Ruang 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v9i1.2171

Abstract

Kawasan Pantai Utara Surabaya merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap bencana banjir rob. Banjir Laju kenaikan air laut pesisir Kota Surabaya setinggi 5,47 mm per tahun dalam periode waktu 64 tahun (1925-1989). Sebagian besar kawasan ini dimanfaatkan untuk kegiatan industri dan pergudangan, pertanian lading garam, permukiman, militer, dan pelabuhan. Hal ini menyebabkan dampak negatif dari benacana bajinjir rob yang semakin besar. Oleh karena itu, penelitian terkait kerentanan bencana banjir tersebut sangatlah diperlukan.Penentuan faktor kerentanan sebagai langkah strategis dalam penilaian kerentanan menjadi fokus utama dalam paper ini.            Penelitian menggunakan metode Content Analysis untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh terhadap kerentanan bencana banjir rob. Metode content analysis dilakukan pada hasil wawancara yang mendalam (in-depth interview) kepada tujuh stakeholders melalui purposive sampling. Keenam stakeholders tersebut merepresentasikan pemerintah, masyarakat (civil society) dan swasta.Berdasarkan hasil analisa, ada delapan faktor yang mempengaruhi tingkat kerentanan dari total 27 variabel hasil kajian literatur.Faktor-faktor tersebut adalah tingkat kepadatan pendudukyang tinggi, kawasan topografi yang rendah, dan prasarana penting, buruknya kondisi drainase, dekatnya dengan wilayah sungai dan kawasan terbangun berada di lahan rawa.
Analisa Peluangan Investasi dalam Pemanfaatan Aset Daerah Eks Puskesmas Oro-Oro Ombo di Kota Madiun Eko Budi Santoso; Vely Kukinul Siswanto; Utari Sulistyandari; Chichik Ilmi Annisa
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v5i2.14500

Abstract

Ketersediaan Aset Pemerintah Kota Madiun merupakan suatu potensi yang dapat dioptimalkan untuk menumbuhkan perekonomian apabila dikembangkan dengan baik. Lahan Bekas Puskesmas Oro-Oro Ombo milik Pemerintah Kota Madiun terletak di lokasi yang strategis, dan apabila dimanfaatkan dengan tepat dapat menjadi penggerak kegiatan ekonomi. Kajian ini untuk mengetahui peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada investor dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Payback Period (PP), dan Return on Investment (ROI). Berdasarkan perhitungan dua alternatif yang diberikan yaitu alternatif satu (Madiun Creative Hub) dan alternatif dua (Madiun Creative Hub dan Parkir Bawah Tanah) disimpulkan kedua alternatif tersebut layak investasi secara finansial. Namun demikian pilihan alternatif satu (Madiun Creative Hub).
The Use of Lumbricus Rubellus Earthworm Effect in Composting Process of Musa Paradisiaca L. Peel Waste Vely Kukinul Siswanto; Vivin Setiani; Ayu Nindyapuspa; Ummi Fadlilah Kurniawati; Mutiara Mayang Kamilah
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 18, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.896 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v18i3.423-432

Abstract

Conventional organic waste composting is one of the processing of organic waste that produces fertilizer. However, the conventional composting process for organic waste lasts 1-3 months. Vermicomposting is composting that lasts a short time, and in addition, vermicomposting produces compost and worms with a high selling value. So, in this study, Musa Paradisiaca L (MPL) peel and sawdust waste were composted using the vermicomposting method into compost. The primary data in this study consisted of monitoring the C/N ratio, temperature, pH, moisture content, texture, the particle size of compost for 3 weeks of the composting process. Testing the analysis of the effect of using Lumbricus Rubellus (LR) earthworms in the composting process of MPL peel waste and sawdust by using LR earthworms. The study results showed that LR worms had no effect on temperature, pH, water content, and C/N ratio during the composting process of MPL peel waste but did affect the texture, particle size, and product of compost weight. pH, moisture content, and temperature of compos with adding LR earthworms and without LR worms was 7, less than 50%, 27-29 0C, respectively.  The C/N ratio of compost that uses LR earthworms was 28, while the C/N ratio of composting that uses LR earthworms was 33.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bagi Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kampung Susu Lawu Eko Budi Santoso; Arwi Yudhi Koswara; Vely Kukinul Siswanto; Inna Hidayani; Fellyta Zahrah Anggarini; Aulia Rahma; Andika Mahendra Arrianta; Mohammad Ramdan
Sewagati Vol 6 No 3 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1836.979 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i3.161

Abstract

Desa wisata merupakan pengembangan suatu desa dengan memanfaatkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat desa yang memiliki fungsi sebagai atribut produk wisata. Berdasarkan wawancara dengan kelompok sadar wisata (POKDARWIS) Kampung Susu Lawu terdapat permasalahan terkait kelembagaan dan sumber daya manusia. Maka, kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Dusun Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dimana Kampung Susu Lawu berada dilakukan melalui pelatihan dan simulasi dengan berfokus meningkatkan / memberdayakan masyarakat Kampung Susu Lawu khususnya POKDARWIS (kelompok sadar wisata) sebagai pemandu wisata di Kampung Susu Lawu. Hasil menunjukkan adanya respon positif stakeholder serta partisipasi aktif masyarakat yang cukup tinggi dalam mengikuti Pelatihan Pemandu Wisata selama 2 (dua) hari dengan 2 (dua) kegiatan yaitu pemaparan materi dan simulasi. Adapun luaran yang dihasilkan yaitu berupa Buku Saku Pemandu Wisata yang akan dibagikan kepada peserta pelatihan guna sebagai media cetak materi-materi yang praktis, tampilannya menarik, mudah dibawa kemana pun, dan mampu membuat peserta lebih mendalami materi terkait pemandu wisata.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Tuban Melalui Integrasi Program Antar OPD Eko Budi Santoso; Sutikno; Vely Kukinul Siswanto; Yuni Setyaningsih
Sewagati Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4263.905 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i1.447

Abstract

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Perangkat Daerah dalam mencapai IKU diwujudkan dalam pendampingan dan pelatihan yang disusun secara komprehensif sesuai dengan permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban. Sesuai dengan sasaran strategis RPJMD Kabupaten Tuban Tahun 2021-2026, salah satu isu strategis dalam hal urusan sosial adalah tingginya angka kemiskinan. Penanganan masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi harus terintegrasi dan sinergi antar berbagai sector. Peningkatan Kapasitas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dalam pengurangan kemiskinan di Kabupaten Tuban dilakukan melalui sinergitas program dalam RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah). Sinergitas ini diperoleh melalui analisis akar masalah dan review kebijakan dari kemiskinan dalam hal ekonomi dan sosial. Berdasarkan akar masalah dan review kebijakan, strategi pengurangan kemiskinan di Kabupaten Tuban dilakukan melalui peningkatan kapasitas ekonomi dan penjaminan sosial. Sinergitas antar OPD dalam pengurangan kemiskinan dilakukan melalui integrasi program kegiatan dan kerjasama antar OPD yang dilakukan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). Hasil kegiatan pendampingan ini diperoleh 13 program pada OPD di Kabupaten Tuban yang dapat disinergikan untuk percepatan penanganan kemiskinan dan peningkatan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Apabila sinergitas program dari OPD berhasil terlaksana maka tujuan untuk meningkatkan penjaminan sosial di Kabupaten Tuban akan dapat terwujud.