Sunoto Sunoto
Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fungsi Tuturan Motivatif Guru dalam Pembelajaran di SMA Fransisca Dike Desintya Dipta Sasmaya; Imam Suyitno; Sunoto Sunoto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 1: JANUARI 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.483 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v4i1.11839

Abstract

Abstract: This research was aimed to describe the function of teacher’s motivation speech in SMA Katolik Diponegoro Blitar. The function of speech is divided into three categories, those are the function of fact information exchange, function f emotion exchange, and function of convicing of affecting. These three functions appear when the teacher gives the motivation speech in learning process, especially on Bahasa subject. The existence of those functions in the teacher’s motivation speech shows that in the learning process is not only focus on the material delivery, but also giving motivation from the teacher to students with purposed function.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang fungsi tuturan motivatif guru dalam pembelajaran di SMA Katolik Diponegoro Blitar. Fungsi tuturan ini terbagi menjadi tiga kategori, yakni fungsi tukar-menukar informasi faktual, fungsi tukar-menukar emosi, dan fungsi meyakinkan atau memengaruhi. Ketiga fungsi tersebut muncul pada saat guru tengah memberikan tuturan motivasi dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Terdapatnya fungsi-fungsi dalam tuturan motivatif guru tersebut menandakan bahwa dalam pembelajaran guru tidak hanya berfokus pada pemberian materi saja, melainkan guru juga memberikan motivasi kepada peserta didik dengan fungsi atau tujuan tersendiri sesuai dengan apa yang dikehendaki guru tersebut.
Pemertahanan Kebudayaan Tionghoa Bangka Melalui Ritual Lok Thung Dalam Cerpen Karya Sunlie Thomas Alexander Diyah Dariyatul Nafsichah; Djoko Saryono; Sunoto Sunoto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 10: OKTOBER 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i10.15069

Abstract

Abstract:  Sunlie Thomas Alexander is one of the writers of Chinese descent who raised the world of Chinese Bangka. One of his interesting short story is "Jelaga hio". In the short story, Alexander illustrates clearly how people of Chinese descent in Bangka maintain culture through a lok thung rite. With literary anthropology, the short story can be seen how the preservation of Bangka Chinese community culture through lok thung rituals. Referring to this approach, the research data is in the form of idiographic data in the form of text excerpts. The Lok Thung ritual is the identity of the Chinese community in Bangka originating from ancestral lands. With the lokthung ritual still held, the preservation of Bangka Chinese culture is maintained. In addition, through the lokthung ritual, cultural inheritance also occurs with the successors of the descendants of lok thung.Abstrak: Sunlie Thomas Alexander merupakan salah satu seorang penulis keturunan Tionghoa yang mengangkat dunia Tionghoa Bangka. Salah satu cerpennya yang menarik adalah “Jelaga Hio”. Dalam cerpen tersebut, Alexander menggambarkan dengan jelas bagaimana orang-orang keturunan Tionghoa di Bangka mempertahankan kebudayaan melalui sebuah ritus lok thung. Dengan antropologi sastra, dalam cerpen tersebut dapat diketahui bagaimana pemertahanan kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka melalui ritual lok thung. Merujuk pada pendekatan tersebut, maka data penelitian ini berupa data idiografis yang berupa kutipan teks. Ritual lok thung merupakan identitas komunitas Tionghoa di Bangka yang berasal dari tanah leluhur. Dengan masih diadakannya ritual lokthung, maka pemertahanan kebudayaan Tionghoa Bangka tetap terjaga. Selain itu, melalui ritual lokthung, pewarisan kebudayaan juga terjadi dengan adanya penerus-penerus keturunan lok thung.
Unsur Puitika dalam Bahan Ajar Puisi Berpola KTSP dan Kurikulum 2013 Much. Nuril Huda; Wahyudi Siswanto; Sunoto Sunoto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 3: MARET 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.579 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i3.10643

Abstract

This research aims to inspect poetic’s elements of poetry in KTSP and 2013’s curriculum along with education appropriate. This research use research design literature study. The research data is poetry text in KTSP and curiculum 2013 textbooks. The result indicate that rhyme and rhythm aspect is priority of old poetry. The typography more priority by contemporary poetry. This study give of new poetry and modern poetry which more focusing poetics based of imagery.Penelitian ini bertujuan mengkaji unsur puitika dalam teks puisi buku teks pelajaran KTSP dan kurikulum 2013 serta kesesuaian pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kajian pustaka. Data penelitian berupa teks puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur rima irama ditonjolkan oleh puisi lama. Unsur puitika berupa unsur tipografi ditonjolkan oleh puisi kontemporer serta puisi baru dan puisi modern menonjolkan puitika berdasarkan unsur imaji.