Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 KABEKELAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Megawati, Retno
KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN Vol 3, No 1 (2015): KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN
Publisher : KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Retno Megawati. PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA  PADA SISWA KELAS IV SDN 1 KABEKELAN TAHUN AJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. April 2013. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan (2) meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD 1 Kabekelan dengan penerapan metode inkuiri terbimbing. Penelitian  ini berupa Penelitian  Tindakan  Kelas (PTK)  Kolaboratif yang  dilaksanakan  dalam  tiga  siklus yang terdiri dari 2 pertemuan,  masing-masing  siklus mencakup  tahap  perencanaan,  pelaksanaan,  observasi  dan  refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Kabekelan yang berjumlah 17 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa, teman sejawat dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, observasi, angket, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA di SDN 1 Kabekelan. Hasil tersebut terbukti dari adanya peningkatan keaktifan belajar IPA siswa dari setiap siklus. Berdasarkan hasil lembar observasi keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing diperoleh rata-rata siklus I yaitu 60% yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 75,8% dan meningkat lagi pada siklus III yaitu 90,3%. Peningkatan keaktifan belajar IPA siswa, berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar. Hasil belajar siswa pada pratindakan, persentase ketuntasan hasil belajar siswa baru mencapai 25%, setelah dilaksanakan tindakan siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 59%, pada siklus II meningkat menjadi 73,6% dan siklus III meningkat menjadi 88,3%. Simpulan penelitian ini adalah (1) langkah-langkah penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan meliputi menyajikan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan, (2) penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan.   Kata Kunci: metode inkuiri terbimbing, keaktifan belajar   ABSTRACT Retno Megawati. APPLICATION OF GUIDED INQUIRI METHOD TO INCREASING ACTIVENESS LEARN SCIENCE IN THE FOURTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL 1 KABEKELAN 2012/2013 IN ACADEMIC YEAR. Scription, Faculty of Teaching and Education Science Sebelas Maret University. April 2013. The  purpose  of  this research  were (1) describe steps of guided inquiry method  to fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan, (2) increase the activity of learing science fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan with the application of guided inquiry method. This research is a Collaborative Classroom Action  Research conducted  in  three cycles,  each  cycle consisted of two meeting, includes  the  planning, implementation,  observation  and  reflection. The subject of the research was of fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan 2012/2013 in the academic year which the amount were seventeen students. The source data came from teacher, students, colleagues and document. The data collection techniques were test, observation, questionnaire and documentation. The validation of data by using triangulation technique which were triangulation of source and data collection. The data analysis used technique analysis statistic descriptive comparative. The procedure of this research was spiral model that was interrelated. The results showed that the application of guided inquiry method can increase the activity of studying science at Elementary School 1 Kabekelan. The result is evidenced by an increase in active learning science students from each cycle. Based on the results of the observation sheet active students in the implementation of the method of guided inquiry learning gained an average of the first cycle of 60% and then increased in the second cycle to 75.8% and increased again in the third cycle is 90.3%. Increased activity students learn science, affect the improvement of learning outcomes. Student learning outcomes in pre-action, completeness percentage of student learning outcomes has only reached 25% after the first cycle of action implemented, the percentage of mastery learning outcomes of students increased to 59%, in the second cycle increased to 73.6% and the third cycle increased to 88.3%. The conclusions of this research was (1) steps application of guided inquiry method on fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan include presenting problems, formulating hypotheses, collecting data, analyzing data, and making inferences, (2) the application of guided inquiry method can improve the learning activity science fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan. Keywords: method of guided inquiry, active learning
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Konten Pada Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas IV Sekolah Dasar Megawati, Retno; Fajar Setyorini, Wulan; Markamah; Harsono
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 12 No. 1 (2025): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/esjurnal.v12i1.4393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pembelajaran berdiferensiasi konten sebagai pendekatan inovatif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila pada Pelajaran Pendidikan Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan ini dipilih untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi konten dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila di kelas 4 SD. Temuan menunjukkan bahwa model pembelajaran berdiferensiasi konten mampu menghadirkan pengalaman belajar yang lebih personal, responsif, dan bermakna. Pendekatan ini tidak sekadar mengubah metode pengajaran, melainkan mentransformasi filosofi pendidikan nilai dengan memposisikan keunikan individual peserta didik sebagai episentrum proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi konten pada pelajaran Pendidikan Pancasila di kelas 4 SD memberikan dampak yang sangat positif terhadap kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa ini memungkinkan setiap siswa untuk mengakses materi yang relevan dan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih aktif dan percaya diri dalam mengikuti pembelajaran.
Pengaruh Lingkungan Kelas Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDIT Iqro’ Nogosari Hidayati Zahro, Nurul; Megawati, Retno; Suparti, Sri; Murtiyasa, Budi; Setyaningsih, Nining
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 12 No. 1 (2025): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/esjurnal.v12i1.4395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lingkungan kelas terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa di SDIT Iqro' Nogosari, dengan membandingkan dua kondisi kelas yang berbeda, yaitu kelas yang memiliki lingkungan kondusif dan kelas dengan lingkungan yang kurang kondusif. Lingkungan kelas yang kondusif meliputi fasilitas yang cukup memadai, suasana yang positif, selain itu terciptanya hubungan yang harmonis antara siswa dan guru, sedangkan kelas yang kurang kondusif menghadapi masalah kebisingan, keterbatasan fasilitas, dan interaksi sosial yang kurang mendukung. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan eksperimen komparatif dan uji t untuk menguji perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas dengan lingkungan kondusif (kelas IIb) memiliki rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi yakni sebesar 89,45 dibandingkan dengan kelas yang tidak kondusif (kelas IIc) yang memiliki rata-rata hasil belajar sebesar 79,50. Uji t mengindikasikan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelas dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kelas yang kondusif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami pentingnya menciptakan lingkungan kelas yang mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PACELATHON BAHASA JAWA DAN IMPLIKASI PEDAGOGI BERDASARKAN PERSPEKTIVE JEAN PIAGET Suparti, Sri; Zahro, Nurul Hidayati; Megawati, Retno; Fuziati, Endang; Sumarjoko, Bambang
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i1.2828

Abstract

Abstract: This study examines the implementation of the Pacelathon method in Javanese language learning, which proves to be relevant to Piaget's stages of cognitive development. The method is adapted to the cognitive stages of students—preoperational, concrete operational, and formal operational—to create an interactive and contextual learning environment. The results show that Pacelathon helps students understand and apply the Javanese language in everyday conversations as well as in broader cultural contexts. Adapting the method to the cognitive development stages enhances the effectiveness of regional language learning, while also enriching students' cultural experiences. The implications of this study are significant for educators in designing approaches that align with students' cognitive development, while strengthening their cultural identity in the era of globalization. Further research is recommended to explore the application of Piaget’s theory in the teaching of other regional languages and the development of technology-based learning methods. Keywords: Pacelathon Method; Javanese Language Learning; Piaget's Cognitive                  Development; Cultural Identity. Abstrak: Penelitian ini mengkaji implementasi metode Pacelathon dalam pembelajaran bahasa Jawa, yang terbukti relevan dengan tahapan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget. Metode ini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan kognitif siswa—praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal—untuk menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan kontekstual. Hasilnya menunjukkan bahwa Pacelathon membantu siswa memahami dan mengaplikasikan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari serta konteks budaya. Penyesuaian metode dengan tahap perkembangan kognitif meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa daerah, sekaligus memperkaya pengalaman budaya siswa. Implikasi penelitian ini penting bagi pendidik dalam merancang pendekatan yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, serta memperkuat identitas budaya mereka di era globalisasi. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi penerapan teori Piaget dalam pembelajaran bahasa daerah lainnya serta pengembangan metode pembelajaran berbasis teknologi. Kata kunci: Metode Pacelathon; Pembelajaran Bahasa Jawa, Perkembangan Kognitif Piaget, Identitas Budaya