Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Morphometric, meristic and growth pattern of Osphrenemus gouramy Lac. from the Pinang Luar Oxbow Lake, Buluhcina Village, Kampar Regency, Riau Mirnawati Dewi; Deni Efizon; Eddiwan '
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2017): Wisuda Oktober Tahun 2017
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osphrenemus gouramy or gurami fish is freshwater fish that live in thePinang Luar Lake. Population of that fish in the lake, however, is low andinformation on its biological aspect such as morphometric, meristic, and growthpattern is rare. A study aims to determine those aspects had been conducted inMarch 2017. There were 102 fishes, with 63.87-193.72 mm TL and 3.49-129.98gr BW. There were 25 morphometrical characteristics measured and 11 meristicalcharacteristics counted. The meristical characteristic of this fish as as follow :D.10-14, P.9-13, V.1-6, A.19-20, C.15-16, and the number of scales in the predorsalfin was 21-80, around the body was 37-76, in the caudal penducle was 8-31and in the lateral line was 20-42. The length-weight relationship shown thatgrowth pattern of the fish is positif allometric, b=3.070 in male, and b=3.032 infemale. The water quality parameters shown that temperature 27-29 oC,transparancy 36-42 cm, pH 5, DO 2-2.5 mg/L, CO2 6.9-7 mg/L and depth 150-520cm. Data on water quality parameters indicate that water quality in the PinangLuar Lake is able to support the life of gurami fish.Keywords: growth patterns, meristic, morphometric, Osphrenemus gouramy,Pinang Luar Oxbow Lake.
Studi mikrostruktur dan sifat mekanik Aluminium 6061 melalui proses canai dingin dan aging Mirnawati Dewi
Jurnal Furnace Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Metalurgi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.382 KB)

Abstract

Al 6061 memiliki sifat mekanik yang unggul antara lain bobot ringan, mampu las baik, ketahanan korosi baik serta harga yang murah, tetapi memiliki kelemahan dalam hal kekuatannya. Untuk dapat memenuhi kriteria sebagai komponen pesawat terbang, Al 6061 harus ditingkatkan kekuatannya. Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kekuatan adalah dengan canai dingin dan aging, sehingga memenuhi kriteria sebagai komponen pesawat, dalam hal ini bagian yang cocok adalah skin sayap pesawat terbang. Al 6061 dilakukan proses canai dingin dengan reduksi 50%, 60%, dan 70% kemudian dilanjutkan dengan aging pada temperatur 2000C selama 1800, 3600, 5400, 7200 dan 10.800 detik. Sifat mekanik dan mikrostruktur setelah proses canai dingin dan aging dipelajari. Perubahan morfologi mikrostruktur terjadi pada Al 6061, dari mulai as-received, setelah proses canai dingin dan setelah aging. Aluminium 6061 setelah proses canai dingin menghasilkan elongated grains, semakin pipih pada reduksi tertinggi 70%, dan mikrostruktur berubah menjadi equaxial setelah proses aging. Pengujian X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan peak fasa Mg2Si dan Al2FeSi pada Al 6061 hasil canai dingin dan aging. Fasa Mg2Si dan Al2FeSi merupakan fasa kedua (presipitat) pada Al 6061. Sifat mekanik diukur dengan uji kekerasan Brinell dan ketahanan aus. Kekerasan dan ketahanan ausnya meningkat. Nilai kekerasan tertinggi dicapai pada sampel dengan reduksi 70% dengan waktu aging 5400 detik yaitu sebesar 121 HBN dari nilai kekerasan as-received sebesar 65 HBN. Ketahanan aus meningkat dari semula 6,209951 x 10-6mm3/mm pada kondisi as-received menjadi 4,775436 x 10-6mm3/mm setelah aging. Peningkatan sifat mekanik ini disebabkan oleh strain hardening akibat proses canai dingin dan fasa kedua (presipitat) yang dihasilkan setelah aging. Di sisi lain, fasa kedua (presipitat)  berperan sebagai penghalang pergerakan dislokasi, sehingga menyebabkan meningkatnya sifat mekanik.
Keberadaan Tungau Debu Rumah (TDR) di Permukiman Manusia Mirnawati Dewi; Defilia Anogra Riani
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Juli: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v4i2.4044

Abstract

Mite is a species of arthropod of the class Arachnida, subclass Acari or Acarina, that lives in various habitats. House dust mites (TDRs) are the main source of allergens in house dust. The purpose of this study is to identify the existence and types of mites found in human dwellings. This study is an observational analysis carried out by taking samples of house dust in the house. Microscopic examination and identification were carried out in the FMIPA laboratory, UPR. The results of the study showed the presence of various types of mites, such as Dermatophagoides sp., Blomia tropicalis, Tyrophagus sp. Mite activity leads to a loss of sanitary quality. Inhalation, swallowing, or contact with mites, metabolic byproducts, and feces can cause susceptible individual sensitivities and cause asthma, allergic rhinitis, contact dermatitis, enteritis, and cause anaphylaxis. Monitoring the temperature and humidity in the home is essential for mite control, as well as better conservation and hygiene.
Peningkatan Pengetahuan Guru Biologi SMA terhadap Pediculus humanus capitis (Pengenalan, identifikasi, dan pengendaliannya) Mirnawati Dewi; Tuju, Fandi; Ngazizah, Febri Nur
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2495

Abstract

Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) merupakan jenis serangga ektoparasit obligat dan infestasi kutu kepala di rambut manusia disebut Pedikulosis kapitis. Kasus kutu kepala paling banyak ditemukan pada siswa-siswa di sekolah yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan psikologi pada penderitanya. Kegiatan ini bertujuan menawarkan solusi terhadap kasus yang dijumpai di sekolah–sekolah melalui pelatihan kepada guru SMA di Palangka Raya. MGMP Biologi Palangka Raya telah bekerjasama dengan tim pengabdian. Metode pelatihan ini meliputi penyampaian materi tentang pengenalan, identifikasi, dan pengendalian Pediculus humanus capitis. Selanjutnya dibuka sesi diskusi dan dilanjutkan pelatihan identifikasi. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pelatihan maka di awal dan di akhir pelatihan peserta diberikan pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan guru-guru dari rata-rata nilai pre-test sebesar 59,78 menjadi 80,26 pada hasil post-test. Secara umum acara pelatihan berjalan lancar yang mendapatkan partisipasi dan antusias dari peserta pelatihan.
Keberadaan Bedbug dan Potensinya terhadap Kesehatan Manusia Mirnawati Dewi; Defilia Anogra Riani
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): March : OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v2i2.654

Abstract

In the 1970s bedbug infestation was thought to have disappeared, but since the 2000s, the appearance of bedbugs has been reported worldwide. Studies on bed bugs were carried out in several residential locations in Palangka Raya. This study aims to determine the existence of bed bugs in residential areas and the biological aspects of bed bugs. Survey and collection of bedbugs are carried out in densely populated areas. The results of the study showed that out of 20 houses observed, there were 2 houses that were identified with the presence of bed bugs. The only species of bed bug found is the, Cimex lecturarius. Bed bug infestation is observed in the beds. This shows that there is a potential for bed bugs to cause itching on the skin and allergic reactions in the occupants of the house. The population of bed bugs has the opportunity to spread to other residents' settlements.