Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ISOLASI BAKTERI ENDOFIT DARI TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm) Bedd). Oksal, Efriyana; Ngazizah, Febri Nur; chuchita; Irawan, Ahmad; Pereiz, Zimon
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 3 (2024): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/8x82wj94

Abstract

Kelakai (Stenochlaena palustris) is a type of medicinal fern used by the Dayak ethnic community in traditional medicine. The diverse bioactivity of kelakai is closely related to its high antioxidant content. The phytochemical compounds found in kelakai, such as phenols, flavonoids, anthocyanins, hydroxycinnamic acid, proanthocyanidins, tannins, alkaloids, saponins, carotenoids, and terpenoids, are believed to be produced by the endophytic microbes present in kelakai. Endophytic bacteria can be isolated from the plant, such as leaves, stems, bark, and roots. This research aims to isolate and identify endophytic bacteria from S. palustris. The method used is direct planting. The samples used are the leaves and stems of S. palustris. The results of the research conducted revealed six isolates of endophytic bacteria found in the leaves and stems, namely D1, D2, B1, B2, B3, and B4, which exhibit different colony morphology on the surface and color, while having similar shapes and edges. The results of the Gram staining test on the endophytic bacteria showed negative results and they are rod-shaped. In this study, endophytic bacteria S. palustris were successfully obtained from leaves and stems, which can be further analyzed for their activity.
THE EFFECT OF ORGANIC BIOFERTILIZER FROM BSF LARVAE (Hermetia illucens) AND LOCAL MICROORGANISM ON THE GROWTH OF CAISIM MUSTARD PLANTS Neneng, Liswara; Ngazizah, Febri Nur; Oksal, Efriyana; Pereiz, Zimon; Sari, Nopita Tamara; Aprilia, Indri; Chuchita
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol. 11 No. 2 (2025): Biolink February
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v11i2.13289

Abstract

One of the solutions developed for utilizing organic materials in agriculture is the use of biological fertilizer. This research is different from previous fertilizer research, where the biofertilizer in this study came from empty palm oil bunches, animal waste by using maggots (BSF larvae, Hermetia illucens) and local microorganisms to degrade them. The aim of this research is to obtain the composition of organic biofertilizer from three wastes that have been processed using maggots and local microorganisms. This research method uses RAL with 12 treatments with 3 repetitions. The results of a study of organic biofertilizer from BSF larvae and a consortium of local microorganisms on white mustard plants (Brasica chinensis) showed that treatment with a combination of animal waste, microbes and BSF larvae showed good results on the growth of white mustard plants. This is proven by the results of measuring soil pH, the highest height of chicory plants and the highest number of leaves compared to other organic biological fertilizer treatments, which were produced at the end of the measurement on day 30, the pH in the treatment with that combination is 4, plant height is 33 cm, and the number of leaves is 20.
Pengelolaan Sampah Organik di Desa Wisata Air Hitam sebagai Upaya Implementasi Green Economy, Kelurahan Kereng Bangkirai: Management of Organic Waste in the Air Hitam Tourism Village as an Effort to Implement a Green Economy, Kereng Bangkirai District Wulandari, Meyta; Kurniati, Ety; Samudra, Agung; Ngazizah, Febri Nur; Hasanah, Rizka; Tuju, Fandi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i1.8392

Abstract

Ecosystems in Central Kalimantan are generally dominated by peat swamps, including Kereng Bangkirai Village, Sebangau District. Ecotourism is responsible for improving community welfare but still prioritizing the environmental preservation of natural areas found in tourist locations. Education on waste management in the community is still lacking, reflected in the lack of sorting when disposing of household waste to the landfill and residents' habit of burning environmental waste in the form of leaves or dry grass. The Riswandi Farm farmer group uses the results of cutting grass in the Kereng Bangkirai area to be used as compost. However, the limitations of the grass-cutting tools used are an obstacle in producing compost. So it is necessary to apply shredding machine technology to overcome the problem of the amount of organic compost production and produce derivative fertilizer products in other forms.
Hubungan Lama Dan Frekuensi Meroko Pada Perokok Aktif Terhadap Jumlah Eritrosit Di Desa Karang Anyar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Karleman, Agus; Romaidha, Iqlila; Ngazizah, Febri Nur; Hidayati, Larantika
Jurnal Borneo Cendekia Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i2.561

Abstract

Merokok menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia. Rokok merupakan faktor resiko utama yang dapat menyebabkan peningkatan penyakit kardiovaskuler melalui pengaruhnya kadar profil lipid. Rokok memiliki kandungan nikotin, tar, gas karbonoksida, dan timah hitam. Tujuan penelitian adalah : untuk mengetahui hubungan lama dan frekuensi merokok pada perokok aktif terhadap jumlah eritrosit di Desa Karang Anyar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Metode penelitian ini adalah : penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan sampel sebanyak 55 responden. Metode pemeriksaan jumlah eritrosit menggunakan metode automatic menggunakan alat hematology analyzer dan metode manual menggunakan bilik hitung. Data yang diperoleh dianalisis dengan software SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang mengkonsumsi rokok dengan frekuensi ? 12 batang per hari dengan lama merokok ? 40 tahun memiliki kadar eritrosit yang rendah sebanyak 4 responden, sebagian yang mengkonsumsi rokok dengan frekuensi ? 28 batang per hari dengan lama merokok ? 30 tahun memiliki kadar eritrosit yang tinggi sebanyak 6 responden, sedangkan sebagian besar responden yang mengkonsumsi rokok dengan frekuensi ? 16 batang perhari dengan lama merokok ? 30 tahun memiliki kadar eritrosit yang normal sebanyak 45 responden. Hasil uji normalitas lama dan frekuensi merokok menggunakan uji kolmogorov smirnov didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.062 (>0.05) data dapat dikatakan berdistribusi normal makan dapat dilanjutkan dengan uji kolerasi pearson. Hasil uji korelasi pearson lama dan frekuensi merokok diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 (<0.05) sehingga hasilnya adalah signifikan, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : bahwa terdapat hubungan positif antara lama dan frekuensi merokok terhadap kadar eritrosit, dimana semakin lama merokok dan frekuensi merokok yang semakin sering dapat mempengaruhi kadar eritrosit. Kata kunci : Lama Rokok, Frekuensi Rokok , Jumlah Eritrosit, Perokok Aktif
Identifikasi Spesies Candida Sp. Pada Urine Penderita Diabetes Mellitus: Literatur Riview Ngazizah, Febri Nur; Sobirin, Miftachul
Journal of Biotropical Research and Nature Technology Vol. 2 No. 1 (2023): Borneo
Publisher : Prodi Biologi FMIPA Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/borneo.v2i1.9000

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang diderita secar global. Penyakit ini ditandai dengan insulin tidak diproduksi atau insulin rendah sehingga menyebabkan glukosa yang meninggi ketingkat dimana jumlah glukosa yang difiltrasi melebihi kapasitas sel-sel tubulus melakukan reabsorpsi sehingga mengakibatkan glukosa muncul pada urine. Adanya glukosa pada urine ini menjadi habitat yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Jamur yang umum ditemukan pada urine adalah Candida albicans. Selain C. albican juga ditemukan spesies candida yang lainnya dari genus candida. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data yang diperoleh dari studi literatur. Hasil studi litertur ini diketahui bahwa ada banyak kasus dibeberapa tempat terkait candida yang ditemukan pada sampel urine penderita DM yaitu sekitar 13-70% sampel positif mengandung candida. Spesies candida yang ditemukan pada sampel urine pasien yang menderita DM antara lain: C . albicans, C. glabrata, C. tropical, C. parapsilosis, C. kefir, C. lusitanae, C. guilhermondi, C. dubliniensis. C. kruseo dan C. auris. Cara identifikasi spesies candida yaitu: Pengamatan secara mikroskopis, kultur pada media CHROM agar, uji produksi chlamydospora, uji germ tube, uji gula-gula, test fermentasi karbohidrat, amplifikasi internal transcribed spacer regional (ITS), DNA squencing of internal transcriber space regional, PCR-RFLP, pemeriksaan  Magnetic Resonance Imaging (MRI).
INITIATING NANOBUBBLE TECHNOLOGY FOR IMPROVING FRESHWATER FISH FARMING QUALITY Rahman, Sudarman; Suprayogi, Thathit; Ngazizah, Febri Nur; Citrariana, Shesanthi; Haq, Muhammad Hasanul; Gerung, Jenny Blessia; Rahman, Ansori; Fatiqin, Awalul; Alfanaar, Rokiy; Febrianto, Yahya; Arsana, Mu'afa Purwa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25685

Abstract

Abstrak: Komunitas KKSS Palangka Raya menghadapi tantangan dalam budidaya ikan air tawar, termasuk kualitas air yang buruk dan pertumbuhan ikan yang tidak optimal, yang menghambat produktivitas perikanan. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan 18 anggota komunitas dalam menerapkan teknologi nano bubble sebagai solusi inovatif. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, penyuluhan, diskusi kelompok terarah (FGD), dan praktik langsung penerapan teknologi di kolam ikan mitra. Evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi untuk mengukur perubahan keterampilan dan hasil budidaya pasca penerapan teknologi. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi nano bubble secara signifikan meningkatkan kualitas air dan mempercepat pertumbuhan ikan, serta meningkatkan keterampilan peserta dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem sebesar 80%. Peningkatan keterampilan ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas perikanan di kawasan tersebut, sekaligus menjadi model untuk pengelolaan perikanan air tawar di wilayah Palangka Raya.Abstract: The KKSS Palangka Raya Community faces challenges in freshwater fish farming, including poor water quality and suboptimal fish growth, which hinder aquaculture productivity. This community service program aimed to enhance the skills of 18 community members in applying nanobubble technology as an innovative solution. The methods employed included socialization, counseling, focus group discussions (FGD), and hands-on practice in applying the technology in the community's fishponds. Evaluation was conducted through interviews and observations to measure changes in skills and farming outcomes after the technology's implementation. The results indicated that nanobubble technology significantly improved water quality and accelerated fish growth, while also enhancing participants' skills in operating and maintaining the system by 80%. This skill enhancement contributed to increased aquaculture productivity in the area and serves as a model for freshwater fishery management in the Palangka Raya region.
Peningkatan Pengetahuan Guru Biologi SMA terhadap Pediculus humanus capitis (Pengenalan, identifikasi, dan pengendaliannya) Mirnawati Dewi; Tuju, Fandi; Ngazizah, Febri Nur
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2495

Abstract

Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) merupakan jenis serangga ektoparasit obligat dan infestasi kutu kepala di rambut manusia disebut Pedikulosis kapitis. Kasus kutu kepala paling banyak ditemukan pada siswa-siswa di sekolah yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan psikologi pada penderitanya. Kegiatan ini bertujuan menawarkan solusi terhadap kasus yang dijumpai di sekolah–sekolah melalui pelatihan kepada guru SMA di Palangka Raya. MGMP Biologi Palangka Raya telah bekerjasama dengan tim pengabdian. Metode pelatihan ini meliputi penyampaian materi tentang pengenalan, identifikasi, dan pengendalian Pediculus humanus capitis. Selanjutnya dibuka sesi diskusi dan dilanjutkan pelatihan identifikasi. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pelatihan maka di awal dan di akhir pelatihan peserta diberikan pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan guru-guru dari rata-rata nilai pre-test sebesar 59,78 menjadi 80,26 pada hasil post-test. Secara umum acara pelatihan berjalan lancar yang mendapatkan partisipasi dan antusias dari peserta pelatihan.