Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI PENGELOLAAN KELAS Rian Nurizka; Abdul Rahim
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 6, No 2 (2019): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v6i2.10079

Abstract

ABSTRACT: This study aims to determine the formation of student character through classroom management. The extent to which schools implement classroom management in support of the formation of student character. This type of research is a descriptive qualitative research. This research can be classified in the field research category. The subjects of this study are the Principal, Teachers, and Students. Data collection used in this study uses observation, interview, and documentation techniques. Data analysis in this research is data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that in shaping student character through classroom management consisting of 1) Creation of a conducive classroom physical environment by involving students in class structuring, 2) Management of student learning activities with innovations by applying varied learning models, class as a learning structure applying goodness outside, installing national figures that can be used as learning for students, creating a learning atmosphere created by teachers in the classroom, 3) Application of learning strategies. Implementation of learning strategies by means of student learning resources obtained from the school environment to cultivate love of the environment, discipline and responsibility in terms of completing assignments, honestly not cheating on tests, instilling obedience to religion by always praying at the beginning and end of learning and through religious practice, and care for friends.Keywords: Character, Classroom Management, Principal's leadership 
Meta-Analisis Quasi Eksperimental Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Akhwani Akhwani; Rian Nurizka
Jurnal Basicedu Vol 5, No 2 (2021): April Pages 446-1111
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i2.706

Abstract

Tidak ada model pembelajaran yang paling baik dan paling buruk. Model pembelajaran memiliki karakteristik sesuai dengan konten tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penelitian ini berujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran VCT terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah meta-analisis. Penelitian didesain dengan mengganalisis beberapa hasil penelitian quasi eksperimental terkait model pembelajaran VCT terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat selisih antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar. Rata-rata nilai siswa pada model pembelajaran VCT sebesar 75,02, sementara kelas konvensional adalah 67,06, terdapat selisih 7,96. Dengan kata lain terdapat kenaikan rata-rata 10,61 persen. Model pembelajaran VCT cenderung digunakan dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan materi yang berbasis nilai, sementara VCT merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan nilai. VCT dapat dipadukan dengan media video untuk menyampaikan stimulus cerita. Model pembelajaran VCT dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar.
UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER MAHASISWA MELALUI KEBIJAKAN PENDIDIKAN Rian Nurizka; Beny Dwi Lukitoaji
Jurnal Civic Hukum Vol. 4 No. 2 (2019): November 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i2.8871

Abstract

This study aims to determine efforts to improve student character through education policy. This type of research is descriptive qualitative research. This research can be classified in the category of field research. Data collection used in this study uses observation, interview, and documentation techniques. Data analysis in this study is data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study show that the PGSD study program policy in its efforts to improve student character is by character education strategy, namely the development of an educational unit culture through a policy of using uniform and point cards. Co-curricular character education strategy through the activities of the learning media competition festival and the PGSD Award. Extracurricular character education strategy through Scouting and Kepalangmerahan activities. Character values obtained include discipline in dress, culture, love for the homeland, a spirit of national responsibility, active in activities, creative
Meta-Analisis Quasi Eksperimental Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Akhwani Akhwani; Rian Nurizka
Jurnal Basicedu Vol 5, No 2 (2021): April Pages 446-1111
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i2.706

Abstract

Tidak ada model pembelajaran yang paling baik dan paling buruk. Model pembelajaran memiliki karakteristik sesuai dengan konten tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penelitian ini berujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran VCT terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah meta-analisis. Penelitian didesain dengan mengganalisis beberapa hasil penelitian quasi eksperimental terkait model pembelajaran VCT terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat selisih antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar. Rata-rata nilai siswa pada model pembelajaran VCT sebesar 75,02, sementara kelas konvensional adalah 67,06, terdapat selisih 7,96. Dengan kata lain terdapat kenaikan rata-rata 10,61 persen. Model pembelajaran VCT cenderung digunakan dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan materi yang berbasis nilai, sementara VCT merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan nilai. VCT dapat dipadukan dengan media video untuk menyampaikan stimulus cerita. Model pembelajaran VCT dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar.
Pengembangan Media Puzzle Berbasis Make a Match Untuk Pembelajaran PKn di Kelas IV Sekolah Dasar Rian Nurizka; Lintang Manik M.
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.203 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.3795

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media puzzle berbasis make a match layak menjadi produk pengembangan pada pembelajaran PKn untuk siswa kelas IV di SD Muhammadiyah Ambarketawang I pada materi perilaku yang mencerminkan dan tidak mencerminkan Pancasila sila 1-3. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman observasi dan angket ahli materi, ahli media, respon siswa, respon guru. Analisis data menggunakan Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah kelayakan media puzzle berbasis make a match yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli materi yang ditinjau dari kesesuaian kurikulum, kebenaran isi dan cara penyajian aspek isi. Hal tersebut didukung dengan perolehan total skor 39 dari aspek yang dinilai dengan kategori “baik”. Kelayakan media puzzle berbasis make a match yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli media yang ditinjau dari aspek isi dan desain. Hal tersebut didukung dengan perolehan total skor 61 dari aspek yang dinilai pada kategori “sangat baik”. Sedangkan berdasarkan angket respon siswa mendapatkan nilai 92,7% dengan kategori sangat baik dan hasil angket respon guru skor total yang diperoleh adalah 57 dikategorikan “ Sangat Baik”.Kata Kunci: Media Puzzle, Metode cooperative make a match, PKn AbstractThis study aims to determine the use of make a match-based puzzle media that is feasible to be a development product in Civics learning for fourth-grade students at SD Muhammadiyah Ambarketawang I on behavioral material that reflects and does not reflect the Pancasila precepts 1-3. The type of research used is research and development. The data collection instrument used observation guidelines and questionnaires from material experts, media experts, student responses, and teacher responses. Data analysis using qualitative and quantitative data analysis techniques. The results of this study are the feasibility of make a match-based puzzle media which was developed based on the assessment of material experts in terms of curriculum suitability, content truth and how to present content aspects. This is supported by the acquisition of a total score of 39 from the aspects assessed in the "good" category. The feasibility of make a match-based puzzle media developed based on the assessment of media experts in terms of content and design aspects. This is supported by the acquisition of a total score of 61 from the aspects assessed in the "very good" category. Meanwhile, based on the student response questionnaire, the score was 92.7% in the very good category and the results of the teacher response questionnaire the total score obtained was 57 categorized as "Very Good".Keywords: Puzzle Media, Cooperative method make a match, PKn