Kurnisar Kurnisar
PPKn FKIP UNSRI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATAPELAJARAN PKN Andini Malinda; Alfiandra Alfiandra; Kurnisar Kurnisar
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 7, No 1 (2020): Bhineka Tunggal Ika : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v7i1.8727

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to investigate the comparison between student’s activity in studying civic through inside-outside circle and bamboo dancing method of SMP Srijaya Negara Palembang. Qualitative approach method was used. The samples were 54 students, selected by using a purposive sampling method in nonprobably sampling of 267 students as population. The obtained data were analysed by using paired sample t-test. Document and observation were used to collect the data. The result showed that there were significant differences in both inside-outside circle class (average = 75.07) and bamboo dancing class (average = 71.44). furthermore, it was also proved through t-test that Sig = .015 < .05 means that Ha was excepted Ho was rejected. In conclusion, there were significant differeces in students activity through inside-outside circle cooperative learning method.  Key Word : Student Activity, Inside-Outside Circle, Bamboo Dancing.  Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan keaktifan belajar siswa antara menggunakan model pembelajaran inside-outside circle dengan tari bambu pada mata pelajaran PKn di SMP Srijaya Negara Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini 267 siswa dengan jumlah sampel 54 siswa yang ditentukan menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data melalui dokumentasi dan observasi. Pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test dua sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan keaktifan belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe inside-outside circle  dan model pembelajaran kooperatif tipr tari bambu. Dimana dibuktikan melalui hasil uji hipotesis bahwa sig = .015 < .05 sehingga Ha diterima Ho ditolak. Kemudian diketahui bahwa nilai rata-rata pada kedua kelas memiliki nilai yang berbeda. Pada kelas inside-outside circle memiliki nilai rata-rata sebesar 75.07 sedangkan nilai rata-rata pada kelas tari bambu adalah sebesar 71.44. Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Inside-Outside Circle, Tari Bambu 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PJBL SEBAGAI PEMBELAJARAN BERMAKNA Kurnisar Kurnisar; Sri Artati Waluyati; Sulkipani Sulkipani; Mariyani Mariyani
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 2 (2022): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i2.18880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengembangan bahan ajar berbasis PjBL sebagai pembelajaran bermakna. metode penelitian ini jenis penelitian dan pengembangan (Reaserch and Development) yang mengacu pada R & D Cycle Borg and Gall yang telah di modifikasi menjadi tiga tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan produk dan uji coba produk. Adapun responden dari penelitian ini ialah dosen ahli Bahasa yang merupakan dosen pengampuh mata kuliah Bahasa Indonesia  dan  juga 48 mahasiswa dalam tahap uji coba baik one to one, small group dan field evaluation. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Angket yang berkaitan dengan validitas produk juga dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil diperoleh bahwa setelah 2 kali dilakukan uji validasi dan revisi sesuai saran dari validator maka bahan ajar berbasis PjBL ini diperoleh rata-rata 87,5 yang berarti valid tanpa dilakukan lagi revisi. Pada tahap uji coba juga diperoleh hasil tahap perorangan (one to one)  diperoleh 70% dalam kategori baik. Kedua uji kelompok kecil (small group) yaitu sebesar 78% dan jika dikonversikan juga menjadi baik. Ketiga Uji Lapangan (field evaluation) mendapatkan hasil 86% dengan sangat baik.