Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA TRADISI PERLOMBAAN PACUAN KUDA DI ACEH TENGAH Muhammad Yunus; Erna Hayati
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 2, No 2 (2015): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v2i2.4577

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realisasi nilai-nilai pendidikan pada tradisi perlombaan pacuan kuda di kabupaten Aceh Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah adalah 9 orang terdiri dari3 orang panitia, 3 orang pelatih dan 3 orang tokoh masyarakat (sarak opat) yang terlibat langsung dalam kegiatan pelaksanaan tradisi pacuan kuda di Aceh Tengah. Teknik pengumpulan data utama adalah wawancara dan menggunakan teknik observasi sebagai teknik pengumpulan data penunjang. Teknik analisis data menggunakan analisis naratif dengan menganalisis semua transkrip wawancara dan mencocokkan dengan catatan hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi perlombaan pacuan kuda di kabupaten Aceh Tengah secara umum memperlihatkan realisasi nilai-nilai pendidikan. Realisasi nilainilai pendidikan yang terwujud terlihat pada nilai-niai pendidikan agama (relegius), nilai-nilai pendidikan moral, nilai pendidikan adat istiadat dan nilai pendidikan hukum. Keempat aspek tersebut berupa: penanaman kesadaran atas kebesaran Tuhan, penanaman nilai kebaikan, kejujuran, dan sportifitas,  menghargai setiap orang, sikap santun dan ketaatan terhadap aturan.  Realisasi nilai-nilai pendidikan ini secara umum dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, namun secara khusus adalah diupayakan oleh panitia, pelatih tokoh masyarakat dan orang  orang tua anak yang mengikuti pacuan kuda.
TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI TAKENGON) Muhammad Yunus; Mohd Din
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Pidana Vol 7, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Pasal 27 ayat (3) Jo pasal 45 ayat (3) UU ITE berisi tentang semua orang dengan sengaja serta tidak dengan hak menyalurkan serta ataupun mengirimkan serta ataupun surat elektronik yang mempunyai muatan penghinaan serta ataupun pencemaran kehormatan dihukum dengan pidana penjara maksimal empat tahun serta ataupun denda maksimum Rp 750.000.000.00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Idealnya putusan pengadilan itu tidaklah jauh berbeda, meskipun tidak harus sama Namun pada kenyataanya Ketetapan Nomor 54 Pid.Sus/2020/PN Tkn serta Ketetapan Nomor 106/Pid.Sus.2019 memiliki perbedaan yang relatif jauh, yaitu yang satu (9) bulan (Ketetapan Nomor 54 Pid.Sus/2020/PN Tkn) sedang yang lainnya (2) tahun (Putusan Nomor 106/Pid.Sus.2019). Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah perbedaan ini dapat dikatakan disparitas dengan membandingkan kedua putusan tersebut. Tata cara yang dipakai pada penelitian ini ialah teknik normative, yakni dengan mengkaji penerapan asas-asas hukum ke dalam putusan pengadilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa apabila dibandingkan kedua putusan ini termasuk disparitas, karena di dalam pertimbangan hakim tidak terdapat pertimbangan yang rinci dalam kedua putusan tersebut sehingga berbeda, baik dalam hal meringankan ataupun yang memberatkan.Kata Kunci : Pencemaran Nama Baik, Delik Aduan dan Pertimbangan Hakim.  Abstrack -Article 27 paragraph (3) in conjunction with Article 45 paragraph (3) of the ITE Law states that any person who intentionally and without rights distributes and or transmits electronic documents containing insults and or defamation shall be subject to imprisonment for a maximum of four years and or a maximum fine of Rp. 750,000,000.00 (seven hundred and fifty million rupiah). Ideally, the court's decision is not much different, although it doesn't have to be the same. Decision Number 54 Pid.Sus/2020/PN Tkn) while the others (2) years (Decision Number 106/Pid.Sus.2019). So this study aims to describe whether this difference can be said to be a disparity by comparing the two decisions. The method used in this study is the normative method, namely by examining the application of legal principles to court decisions. The results of the study show that when compared to these two decisions, there is a disparity, because in the judge's consideration there are no detailed considerations in the two decisions so that they are different, both in terms of mitigating or aggravating.Keywords: Defamation, Complaint Offense and Judge Consideration. 
Assessing the Effectiveness of Geography-based Online Learning During the Covid-19 Pandemic in Higher Education Abdul Wahab Abdi; Syahrul Ridha; Muhammad Yunus; Puspita Annaba Kamil; Intan Safiah; Ahmad Nubli Gadeng
Geosfera Indonesia Vol. 6 No. 3 (2021): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v6i3.25811

Abstract

The Covid-19 pandemic almost stalled the face-to-face learning method in all institutions across the globe. Consequently, for learning to continue uninterrupted, there was a need to change teaching mode to online using social media and other platforms. This research aimed to examine the effectiveness of online learning during the Covid-19 pandemic and the challenges geography students faced in implementing this type of study. The research used a descriptive qualitative approach involving questionnaires designed to determine the implementation of online learning and the challenges encountered. The questions were structured through synthesizing various components of learning. Random selection was used to select 305 participants from various higher education institutions in the Aceh Region, Indonesia. The results indicated that online learning during the Covid-19 pandemic was effectively implemented. However, some challenges were encountered, including students who could not fully participate since they could not log in to the provided learning platforms. Furthermore, students from rural areas had poor internet connectivity besides the inability to buy internet quota. There were many instances of reported power supply failures, and this hindered online learning. Overall, learning geography during the pandemic was effective, though it had a fair share of challenges. The research also identified the need to develop an online learning model, teaching material, and multimedia in supporting geography-based online learning. Keywords: Assessing; Effectiveness; Geography-based online learning; Covid-19; Higher education Copyright (c) 2021 Geosfera Indonesia and Department of Geography Education, University of Jember This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License