This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Mardjanis Said
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan antara Kadar High Density Lipoprotein dengan Derajat Sepsis Berdasarkan Skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction Emi Yulianti; Antonius H. Pudjiadi; Mardjanis Said; E.M. Dady Suyoko; Hindra Irawan Satari; Pramita Gayatri
Sari Pediatri Vol 15, No 2 (2013)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.041 KB) | DOI: 10.14238/sp15.2.2013.116-21

Abstract

Latar belakang. Sepsis masih merupakan penyebab kematian terbesar di Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Peran high density lipoprotein(HDL) pada keadaan sepsis mengikat dan menetralisir lipopolisakarida (LPS), menghambat adhesi molekul dalam kaskade inflamasi, dan sebagai antioksidan.Tujuan. Mengetahui profil HDL pada anak sepsis serta mengetahui hubungan kadar HDL dengan derajat sepsis berdasarkan skor pediatric logistic organ dysfunction (PELOD). Metode.Studi potong lintang pada anak sepsis di PICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usia 1 bulan- 18 tahun antara April-Agustus 2011.Hasil. Didapatkan 34 subjek, dengan sebaran terbanyak pada kelompok usia <2 tahun (19/34). Terdapat hubungan antara kematian dengan skor PELOD >20 (p=0,000). Lima dari 7 pasien dengan skor PELOD >20 ditemukan mempunyai kadar HDL rendah (p=1). Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara kematian dengan kadar HDL (p=0,248). Terdapat korelasi lemah berbanding terbalik antara kadar HDL dengan skoring PELOD tetapi tidak bermakna secara statistik (r =-0,304, p = 0,080)Kesimpulan. Pasien sepsis dengan skor PELOD tinggi cenderung memiliki kadar HDL rendah.
Angka Kejadian Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Pneumonia Marissa Tania Stephanie Pudjiadi; Mardjanis Said; Irawan Mangunatmadja; Hidra Irawan Satari; H F Wulandari; Murti Andriastuti
Sari Pediatri Vol 14, No 1 (2012)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.752 KB) | DOI: 10.14238/sp14.1.2012.52-6

Abstract

Latar belakang. Pneumonia merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita di negara berkembang. Sitokin pada pneumonia yang diproduksi akibat inflamasi paru secara berlebihan. Sehingga menyebabkan kaskade koagulasi sistemik teraktivasi yang berakhir pada trombosis sistemik yang akan menyebabkan keadaan kritis dan seringkali berakhir dengan kematian. Tujuan.Mengetahui profil koagulasi dan prevalensi koagulasi intravaskular diseminata (KID) pada pasien pneumonia yang dirawat inap.Metode. Studi deskriptif analitik dengan desain potong lintang dilakukan di ruang rawat Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM antara 1 Februari 2010 sampai 28 Februari 2011.Hasil. Tiga puluh enam persen subjek penelitian mengalami trombositopenia, 13,4% mengalami pemanjangan protombine time (PT), dan 19,6% mengalami penurunan kadar fibrinogen. Didapatkan 83,5% subjek penelitian memiliki kadar D-dimer yang tinggi dan 64,9% di antaranya meningkat sangat tinggi. Kejadian KID 17,5% subjek dan seluruhnya mengalami perdarahan. Pada 88,2% pasien KID mengalami trombositopenia dengan rasio prevalens 32,5 (95% IK 6,70-157,57).Kesimpulan. Profil koagulasi pasien pneumonia yang dirawat di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM 36% mengalami trombositopenia, pemanjangan PT 13,4%, penurunan kadar fibrinogen 19,6%, dan peningkatan kadar D-dimer 83,5% . Koagulasi intravaskular diseminata terjadi 17,5% (17/97) pasien pneumonia yang dirawat.