Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Masalah Psikososial pada Remaja dengan Thalassemia Mayor dan Diabetes Mellitus Tipe-1 Bernie Endyarni Medise; Naela Fadhila; Tjhin Wiguna; Zakiudin Munasir; Jose R.L Batubara; Pustika Amalia Wahidiyat; H.F. Wulandari; Rosalina Dewi Roeslani
Sari Pediatri Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp22.2.2020.83-91

Abstract

Latar belakang. Thalassemia dan diabetes mellitus tipe-1 (DM tipe-1) merupakan penyakit kronik yang banyak didapatkan pada anak dan remaja di Indonesia. Adanya penyakit kronik pada remaja dapat berisiko meningkatkan terjadinya masalah psikososial 2-6 kali dibandingkan populasi sehat. Masalah psikososial pada remaja sulit dikenali sehingga perlu dilakukan evaluasi secara rutin. The strengths and difficulties questionnaire (SDQ) adalah instrumen yang praktis dan mudah digunakan untuk mendeteksi masalah tersebut. Tujuan. Mengetahui besaran masalah psikososial pada remaja dengan penyakit kronik di RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Metode. Desain potong lintang pada 140 remaja (100 thalassemia mayor dan 40 DM tipe-1), usia 10-18 tahun. Subyek diminta untuk mengisi kuesioner SDQ (laporan mandiri). Hasil. Prevalensi total skor abnormal pada remaja thalassemia mayor adalah 8%, dan DM tipe-1 adalah 15%. Tidak ada skor abnormal pada aspek perilaku pro-sosial kedua penyakit, dan aspek hubungan dengan teman sebaya DM tipe-1. Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara diagnosis penyakit, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan subyek pasien DM terhadap luaran hasil SDQ. Kesimpulan. Masalah psikososial lebih banyak didapatkan pada remaja DM tipe-1 dibandingkan thalassemia mayor.
Efektivitas Pelatihan Kecakapan Hidup Menggunakan Modul Pengelolaan Emosi pada Remaja Perempuan dengan Lupus Eritematosus Sistemik Safira A Tjandrasari; Fransiska Kaligis; Tjhin Wiguna; Raden Irawati Ismail; Dina Muktiarti
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 9, No. 2 - Agustus 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.18 KB) | DOI: 10.23886/ejki.9.52.80

Abstract

Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan penyakit kronik yang dapat menyebabkan masalah emosi pada remaja, khususnya perempuan sehingga fokus perawatan pada remaja dengan LES adalah mengatasi gangguan yang dialami secara keseluruhan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui masalah emosi pada remaja perempuan dengan LES dan efektivitas pelatihan kecakapan hidup-modul pengelolaan emosi (PKH-MPE) dalam mengatasi masalah emosi. Studi ini menggunakan desain uji klinis teracak dalam 2 grup di RSUPN dr. Cipto Mangungkusumo pada bulan Januari hingga Desember 2019. Subjek adalah 30 remaja perempuan dengan LES yang sudah mendapat terapi dan memiliki skor Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index (SLEDAI) 0-5. Masalah emosi dinilai dengan Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) pada awal dan 4 minggu pasca perlakuan. Sebanyak 6/30 remaja perempuan memiliki nilai SDQ abnormal pada awal studi. PKH-MPE efektif menurunkan masalah emosi pada kelompok perlakuan dibandingkan kontrol (uji Wilcoxon, p=0,002). Pada kelompok perlakuan terdapat perbaikan total skor SDQ (p=0,001), masalah emosi (p = 0,002), masalah perilaku (p=0,027) dan perilaku hiperaktif (p=0,040) dibandingkan awal studi. PKH-MPE secara bermakna mengurangi keluhan nyeri, kecemasan dan perasaan gugup pada kelompok perlakuan. Disimpulkan PKH-MPE efektif memperbaiki masalah emosi pada remaja perempuan dengan LES, terutama keluhan nyeri, cemas, dan perasaan gugup. Kata kunci: lupus, penyakit kronis, masalah emosi, pelatihan kecakapan hidup, SDQ.   Effectiveness of Life SkillsTraining-Emotional Management Module in Female Adolescent with Systemic Lupus Erythematosus Abstract Systemic lupus erythematosus (SLE) is a chronic disease that can cause emotional problems in adolescents, predominantly female thus, the focus of care in adolescents with SLE is to treat the patients holistic. The study aims to assess the emotional problems in female adolescents with SLE and the effect of life skills training-emotional management module in female adolescents with SLE. This study is a randomized clinical trial with no blinding which located in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. Thirty female adolescents with treated SLE and had Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index (SLEDAI) score 0-5 were included. Emotional problems were assessed at the beginning of the study and four weeks after intervention. It was found that there were 6/30 subjects with abnormal SDQ at the beginning of the study. Life skills training was found effective in treating emotional problems, compared to control with (Wilcoxon test, p=0.002). Life skill straining was also found effective in improving SDQ score (p=0.001), emotional problem (p=0.002), conduct problems (p=0.027),and hyperactivity (p=0.040) in the intervention group compared to baseline. Life skill straining reduced physical pain, worries, and nervousness in the intervention group. In conclusion, the life skill straining-emotional management module was effective in improving emotional problems in a female adolescent with SLE, especially physical pain, worries, and nervousness. Keywords: SLE, chronic disease, emotional problems, life skills training, SDQ.