Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Berita Bohong (Hoax) Perspektif Hukum Islam Nur Aksin; Sunan Baedowi
Jurnal Informatika Upgris Vol 6, No 1: JUNI (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiu.v6i1.6792

Abstract

Dewasa kini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi  bertumbuh sangat cepat. Layaknya jamur di musim hujan, informasi tentang segala macam hal sangatlah mudah dijumpai. Alur komunikasi yang lancar pada saat ini, sangatlah mendukung dalam penyebaran informasi. Hampir di seluruh aspek kehidupan, sangat bergantung pada penyebaran informasi. Hal tersebut bisa dikaitkan dalam berbagai macam bidang, seperti halnya bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga politik serta unsur kenegaraan. Seiring berkembangnya zaman, media informasi juga mengalami berbagai macam perkembangan. Tidak hanya melalui koran, televisi maupun radio, kini informasi juga dapat diperoleh melalui jaringan yang lebih luas. Berbagai macam artikel, jurnal, berita maupun bentuk-bentuk media informasi lainnya sangat mudah didapatkan dan juga sangat mudah untuk disebarkan. Selain itu, berbagai informasi tersebut juga dapat kita ubah, baik dari segi redaksi maupun ilustrasi pendukungnya. Sehingga jika kita telaah kembali, terdapat beberapa hal yang patut kita garisbawahi. Hal tersebut adalah, bahwasanya informasi yang ada pada saat ini tidak seluruhnya merupakan informasi yang bersifat aktual. Tidak dapat dipungkiri, informasi tersebut dapat mengandung berbagai hal yang tidak berdasarkan fakta yang ada dan tidak jarang pula berisi suatu hal yang berlebihan. informasi yang tidak berdasarkan fakta tersebut, kini kita kenal sebagai berita palsu (hoax). Hoax yang telah tersebar pada masyarakat dalam bentuk informasi, nantinya akan sangat mudah untuk dijadikan konsumsi umum serta bahan referensi. Isinya yang sangat tidak dapat dipertanggungjawabkan akan menimbulkan beberapa efek negatif. Negara sudah tentu memiliki beberapa kebijakan untuk menanggulangi serta menanggapi fenomena hoax tersebut, melalui peraturan perundang-undangan maupun kebijakan lainnya. Adapun perihal hoax dalam agama Islam, sudah tentu merupakan perbuatan yang dilarang. Ajaran di dalam Islam, selalu berlandaskan pada nilai-nilai kejujuran serta keadilan, membawa hal yang haq serta menghindarkan dari berbagai macam hal yang bathil. Islam juga telah memiliki beberapa aturan dan cara dalam bertukar informasi. Melalui media dakwah, umat Islam dapat memperoleh berbagai macam informasi dan ilmu. Selain itu, juga terdapat media musyawarah dimana di dalam kegiatan tersebut umat Islam dapat saling bertukar informasi. Seluruh kegiatan tersebut sudah tentu harus berlandaskan pada etika yang baik, sehingga hoax akan dapat dihindari. Senantiasa memilih serta mencermati sebuah ilmu maupun informasi yang diterima, juga merupakan bagian dari tata cara bertukar ilmu maupun informasi dalam Islam.
PANDANGAN ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL Nur Aksin
Jurnal Informatika Upgris Vol 2, No 2: Desember (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiu.v2i2.1262

Abstract

There are many examples based on the modernity of technology however, which affects the life (and especially thoughts and views) community and Muslims in this age is social media. If at some previous period, social media use newspapers, radio, television, wire, and other simple equipment, so today has been converted into a more easily with the technology. The most feared consequence is that social media would be more likely as a tool to launch a variety of ideas that will be largely irrelevant, and destructive to the lives according to the law, religious teachings and norms that berlaku.Oleh therefore, we should know more restrictions -batasan that 'should' in the air-the social media, the community and our people will not fall more deeply to the things that are provocative, ambiguous, confusing, and all the things that lead to moral decay and the mindset of the people.
Pelatihan Pengolahan Produk Bakeri Berbasis Tepung Umbi Lokal di Pondok Pesantren Sultan Fatah Semarang Arief R. Affandi; M. Khoiron Ferdiansyah; Nur Aksin
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.66 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.2.40-44.2018

Abstract

ABSTRAK: Pengolahan bahan pangan lokal merupakan salah satu strategi dalam menciptakan kestabilan kondisi ketahanan pangan di negara Indonesia ini. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya minat masyarakat untuk mengolah bahan pangan lokal ini menjadi beberapa produk yang bermutu tinggi. Pemanfaatan bahan pangan lokal, seperti umbi-umbian dan jenis serealia nonberas dapat mengurangi tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bahan baku terigu yang notabenenya termasuk barang nonlokal (impor). Kegiatan pengabdian bertujuan untuk sosialisasi program diversifikasi pangan ini kepada para pengelola dan anak asuh Pondok Pesantren Sultan Fatah yang berlokasi di Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang melalui pengolahan produk bakeri berbahan dasar tepung umbi lokal. Luaran yang dihasilkan dari pengabdian ini antara lain modul kewirausahaan, produk rerotian dari tepung lokal, pengenalan beberapa aspek yang terkait dengan pemasaran produk, dan pemahaman mengenai kualitas gizi produk yang dihasilkan. Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan sosialisasi, pelatihan pengolahan tepung bahan lokal menjadi produk roti. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa peserta telah memiliki kemampuan mengenai proses pembuatan roti. Penggunaan bahan baku tepung umbi lokal dalam formula pembuatan produk roti memang belum menghasilkan karakteristik yang sama persis dengan produk yang dibuat dari tepung terigu.Kata kunci: Bakeri, Tepung Umbi Lokal, Pondok Pesantren Sultan Fatah Semarang ABSTRACT: The processing of local food ingredients is one of the strategies in creating a stable condition of food security in Indonesia. The problem faced is the low interest of the community to process these local food ingredients into several high quality products. Utilization of local foodstuffs, such as tubers and non-rice cereals, can reduce the level of community dependence on wheat flour which is not included in non-local (imported) goods. Devotion activities aim to socialize this food diversification program to managers and foster children of Sultan Fatah Islamic Boarding School located in Wonosari Village, Ngaliyan District, Semarang by processing bakery products made from local tuber flour. Outcomes generated from this service include entrepreneurship modules, local products from local flour, introduction to several aspects related to product marketing, and understanding of the nutritional quality of the products produced. This activity was carried out through the stages of socialization, training in processing local flour ingredients into bread products. The results of the implementation of the activity indicate that the participant has the ability to process the bread. The use of local tuber ingredients in the formula for making bread products does not produce the exact same characteristics of products made from wheat flour.Keywords: Bakery, Local Tuber Flour, Boarding School Sultan Fatah Semarang
Sistem Pakar Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Nur Aksin; Rahmat Robi Waliyansyah; Nugroho Dwi Saputro
Walisongo Journal of Information Technology Vol 2, No 2 (2020): Walisongo Journal of Information Technology
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjit.2020.2.2.5984

Abstract

In general, Muslims regarding the distribution of inheritance and calculation procedures lack understanding and the difficulty of also getting experts in the field of inheritance distribution according to Islamic law (faraidh), this is an issue for the Muslim community, especially for heirs who want to divide inheritance according to law Islam. The author uses backward chaining methods in designing expert systems. The result of this research is the design of an expert system for dividing inheritance that can be used by the general public to help Islam solve the problem of calculation inheritance.