Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Produk Bakery Berbasis Steaming Di Panti Asuhan Lksa Darul Hadlonah 2 Boyolali Hasbullah, Umar Hafidz Asy’ari; Ferdiansyah, Moh Khoiron; Affandi, Arief Rakhman; Nurdyansyah, Fafa
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v6i2.878

Abstract

ABSTRAKPantia Asuhan LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali mengasuh anak-anak putri yang rata-rata berusia remaja. Kegiatan yang berkaitan dengan kewirausahaan belum tergarap dengan baik sehingga perlu banyak pelatihan dan keterampilan berwirausaha. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada anggota Panti Asuhan LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali melalui introduksi produk bakery berbasis steaming. Luaran yang dihasilkan meliputi panduan cara pembuatan produk bakery berbasis steaming, produk-produk bakery berbasis steaming, dan publikasi jurnal. Metode kegiatan pada saat pelaksanaan yang dilakukan antara lain dengan presentasi, praktik, diskusi tanya jawab, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta belum mengetahui dan belum bisa melakukan pengolahan bakery dengan steaming sebelum pelatihan diberikan yang terlihat dari data evaluasi pretes. Keberhasilan kegiatan pengabdian ini dibuktikan dengan hasil posttest yang menunjukkan sebagian besar peserta menjadi meningkat pengetahuannya dan bisa melakukan pengolahan bakery dengan steaming. Antusiasme peserta sangat tinggi yang dibuktikan dengan aktif bertanya dan mengikuti praktik. Hasil monitoring tim pengabdi menunjukkan bahwa khalayak sasaran sudah berhasil memproduksi dan menjual produk bakery yang dihasilkannya. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Produk Bakery, Panti Asuhan
Sifat Fisik Pati Ganyong Hasil Modifikasi Cross Linking Menggunakan Natrium Asetat Khikmah, Nur; Muflihati, Iffah; Affandi, Arief Rakhman; Nurdyansyah, Fafa
METANA Vol 17, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v17i1.38851

Abstract

Ganyong adalah salah satu jenis umbi yang memiliki kadar pati sebanyak 90% dengan kadar gula hanya 10%. Pati ganyong miliki kandungan amilosa sebanyak 24% dengan amilopektin 76%. Pemanfaatan pati ganyong secara alami masih terbatas, dimana memiliki ukuran granula yang besar, swelling power yang rendah, tidak tahan terhadap pH tinggi serta tekanan tinggi. Modifikasi pati bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik ataupun kimia pati secara alami. Modifikasi pati dapat dilakukan dengan 3 cara yakni fisik, kimia serta enzimatik. Modfikasi kimia dapat dilakukan dengan cara esterifikasi, enterifikasi, oksidasi, hidrolisis serta cross linking. Modifikasi cross linking dapat memperbaiki sifat dari pati ganyong menjadi tahan terhadap tekanan mekanis dan asam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi cross linking pati ganyong dengan menggunakan natrium asetat terhadap sifat fisik dan kemampuan dalam menyerap air dan minyak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yakni konsentrasi dan lama pencampuran natrium asetat. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yakni sineresis, OBC, WBC, densitas kamba serta pH. Modifikasi cross linking pati ganyong berpegaruh terhadap parameter yang diukur, dimana semakin tingginya konsentrasi natrium asetat maka pH pati modifikasi meningkat. Begitupula parameter WBC, OBC, sineresis serta  densitas kamba. Selain itu, perlakuan terbaik dari modifikasi cross linking didapatkan oleh konsentrasi natrium asetat sebanyak 23,5% dan lama waktu 20 menit dengan nilai OBC 10,9 dan pH 11,81. Peningkatan nilai OBC pada pati modifikasi menunjukan adanya komponen penyusun yang bersifat lipofilik pada komponen penyusunya. Sementara itu, peningkatan nilai pH tidak berdampak pada sifat gelatinisasi pada pati modifikasi.  Canna is one type of tuber that has a starch content of 90% with a sugar content of only 10%. Canna starch contains amylose as much as 24% with amylopectin 76%. The utilization of natural canna starch is still limited, which has a large granule size, low swelling power, is not resistant to high pH and high pressure. Modification of starch aims to improve the physical or chemical properties of starch naturally. Modification of starch can be done in 3 ways, namely physical, chemical and enzymatic. Chemical modification can be done by esterification, enterification, oxidation, hydrolysis and cross linking. Modification of cross linking can improve the properties of canna starch to be resistant to mechanical stress and acid. The purpose of this study was to determine the effect of modifying the cross linking of canna starch using sodium acetate on the physical properties and the ability to absorb water and oil. This study used a completely randomized design with 2 factors, namely the concentration and duration of mixing sodium acetate. The analyzes carried out in this study were syneresis, OBC, WBC, kamba density and pH. Modification of cross linking canna starch has an effect on the measured parameters, where the higher the concentration of sodium acetate, the pH of the modified starch increases. Likewise parameters WBC, OBC, syneresis and density of kamba. In addition, the best treatment of modified cross linking was obtained by sodium acetate concentration of 23.5% and a duration of 20 minutes with an OBC value of 10.9 and a pH of 11.81. The increase in OBC value in modified starch indicated the presence of lipophilic constituents in the constituent components. Meanwhile, increasing the pH value did not affect the gelatinization properties of modified starch.
PENGARUH WAKTU DAN SUHU GLISEROLISIS TERHADAP SIFAT KIMIA MONO-DIASILGLISEROL PADA SKALA PILOT PLANT Arief R. Affandi; Nuri Andarwulan; Purwiyatno Hariyadi
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 28 No. 2 (2017): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12539.619 KB) | DOI: 10.6066/jtip.2017.28.2.159

Abstract

Mono and Diacylglycerol (MDAG) is one of the food additives that can be used for stabilizing food emulsion system. MDAG is commercially manufactured through glycerolysis reaction at high temperatures and catalyzed by inorganic alkaline such as NaOH. This process results in an equilibrium mixture containing partial glycerol esters and excess of glycerol. The present study describes the effect of reaction temperature and time in a 50 kg-pilot plant production on the chemical properties of the resulting MDAG emulsifier. Fully hydrogenated palm stearin (FHPS) and NaOH were used as the substrate and catalyst, respectively. The production was conducted following a factorial experiment in a completely randomized design with two variable combinations, i.e. temperatures at 170, 180, and 185°C; and times of 120 and 180 min. Each experiment combination was conducted in two replications. The glycerolysis reaction at 180°C for 180 min produced the highest yield of MDAG, i.e. 87.2±1.41%, which comprised of 48.78±2.28% monoacylglycerol (MAG), 30.92±1.23% diacylglycerol (DAG), 4.79±0.61% triacylglycerol (TAG), 1.97±0.04% free fatty acid (FFA), and 2.35±0.05% free glycerol.
Karakteristik Sensoris Mi Instan Tersubstitusi Tepung Ganyong Termodifikasi Secara Fisik Eva Elysa Oktaviya; Iffah Muflihati; Arief Rakhman Affandi; Rini Umiyati
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 7, No 2 (2021): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v7i2.1085

Abstract

Mi instan merupakan salah satu produk pangan yang sangat banyak ditemui di Indonesia. Tepung ganyong merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mi instan. Bahan utama yang digunakan yaitu umbi ganyong yang berumur 6-8 bulan. Perlakuan modifikasi bertujuan untuk memperbaiki sifat fungsional tepung ganyong. Penggunaan modifikasi heat moisture treatment dan autoclaving-cooling bertujuan untuk memperbaiki sifat fungsional tepung sehingga berpengaruh terhadap karakteristik mi instan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sinsoris mi instan yang disubstitusi tepung ganyong termodifikasi secara fisik. Rancangan yang digunakan yaitu metode faktorial dengan desain Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan mi instan tepung ganyong termodifikasi memiliki kadar air sebesar 3,67%-7,26%, L* sebesar 10,91-62,32, a* sebesar (-1,25)-6.91, b* sebesar 2.20-18.09. Perlakuan dengan tingkat preferensi panelis tertinggi yaitu mi instan dengan formulasi tepung terigu : tepung ganyong termodifikasi heat moisture treatment ( 95%:5%).
Pemberdayaan Masyarakat Desa Jungsemi di Masa Pandemi Covid 19 Melalui Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Pelindung Wajah Rosalina Ginting; Maftukin Huda; Valdyan Drifanda; Arief Rakhman Affandi
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i1.780

Abstract

Pada masa pandemi virus corona terjadi beberapa perubahan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Pembatasan sosial pada beberapa kegiatan perlu dilakukan untuk mencegah menyebarnya virus corona ini. Pola adaptasi baru dengan melakukan perilaku sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan massa, atau menggunakan masker atau pelindung wajah, merupakan cara yang cukup efektif untuk  mencegah penularan virus corona. Penggunaan hand sanitizer diharapkan dapat meminimalisasi penularan virus kepada orang lain Ketika tidak tersedia fasilitas cuci tangan pada suatu tempat. Selain itu, produk hand sanitizer juga bisa dikatakan cukup praktis dalam penggunaannya karena dapat dibawa dengan mudah. Berdasarkan alasan tersebut, tim PPDM bekerja sama dengan Satuan Tugas Covid 19 dan Laboratorium pendiikan Biologi Universitas PGRI Semarang untuk memberikan pelatiha pembuatan hand sanitizer an pelindung wajah bagi warga Desa Jungsemi. Pelatihan pembuatan hand sanitizer dan pelindung wajah ini bertujuan melatih warga desa agar dapat memanfaatkan potensi usaha ini di masa pandemi. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perilaku sehat yang nantinya menjadi pola adaptasi baru di masa pandemi ini.
Karakterisasi Sifat Fisiko-Kimia dan Organoleptik Produk Cookies Tersubstitusi Tepung Suweg (Amorphophallus campanulatus BI) Arief Rakhman Affandi; M. Khoiron Ferdiansyah
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 7, No 1 (2017): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.7.1.2017.9-16

Abstract

The adding of stabilizer substance into the formula will make some effect on physicochemical characteristic of suweg’s substitute cookies. The aims of this research was to know the influence of suweg’s flour that used as substitute for the wheat four in cookies production and the effect of using different stabilizer substance on physicochemical and organoleptic characteristic of cookies. The experiment design of this research was using completely randomized design with 2 variable combinations,  kind of stabilizer (CMC and Arabic gum) and concentration of suweg flour (based on mass of whole flour that were used). The suweg flour concentration that used on cookies formula are 10%, 20%, and 30%.  Each experiment combination was conducted in 2 replication. Based on ANOVA analysis, the result indicated a significant effect of suweg flour’s concentration for some characteristic. High concentration of suweg flour will increase the water content (2,75 – 7.71%) and texture quality (3677 – 5054 gram force). The organoleptic characteristic showed that increased the concentration of suweg flour will lead to a decrease of the acceptability of some characteristic like taste, odor, and colour. The use of different kind of stabilizer also influencing the organoleptic characteristic but not really significant.Keywords : cookies, suweg, substitution, characteristic
PENINGKATAN DERAJAT PUTIH TEPUNG UMBI SUWEG (Amorpophalus oncophilus) DENGAN KOMBINASI PROSES BLANCHING DAN BLEACHING MENGGUNAKAN LARUTAN SODIUM METABISULFIT M. Khoiron Ferdiansyah; Endang Is Retnowati; Iffah Muflihati; Arief R. Affandi
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 5, No 1 (2015): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.5.1.2015.%p

Abstract

Suweg is one of carbohydrate source that has low glycemic index. This kind of tuber can be made into a flour that has some specific physicochemical characteristic and used in bakery, cake, and bread product. The Suweg flour has a darker colour than other flour. Such a disadvantage for some food processing because it can altered the quality of food product. The aim of this research was to analyze the influence (effect) of blanching and bleaching process on the degree of whiteness of Suweg flour. The experiment design on this research was using factorial design with 3 combination variable, there are with/without blanching, sodium metabisulphite concentration, and length of soaking. The result indicated a significant effect of bleaching with sodium metabisulphite but not using blanching process. Blanching process made the flour colour became darker than raw Suweg flour. The biggest value of whiteness index, L 84.23 was found at flour that processed with sodium metabisulphite 4% and 3 hours of soaking.Keywords : suweg, whiteness index, blanching, bleaching
Karakteristik Sifat Kimia dan Organoleptik Churros Tersubtitusi Tepung Beras dengan Tepung Ubi, Chemical Characteristic and Organoleptic Churros Substituted with Rice Flour with Sweet Potato Flour Mulidavi Mutya Rochmah; Anggun Desiana Sofa; Eva Elysa Oktaviys; Iffah Muflihati; Arief Rakhman Affandi
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 9, No 1 (2019): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.9.1.2019.74-82

Abstract

This study aims to determine the effect of making churros from rice flour and sweet potato flour. This study uses a completely randomized factorial pattern with 2 factors, namely the comparison of the composition of rice flour and sweet potato flour. While the second factor is the type of flour used, namely purple sweet potato flour and Cilembu sweet potato flour. The resulting churros will be observed for quality including water content, fat content, and organoleptic test (preference and descriptive). The results of this study indicate that panelists prefer churros made of 30 TB: 70 TU. The lowest value of fat content is 30TB: 70TC which is 16,715%. Water content value of 30TB: 70TU with a value of 19.13%.
Karakteristik Minuman Ready to Drink dengan Variasi Konsentrasi CMC dan Rasio Kacang Tunggak dan Kacang Hijau Tala Desicha Amalia Mukmina; Ratih Lido Prameswari; Relita Indar Hapsari; Iffah Muflihati; Arief Rakhman Affandi
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 9, No 1 (2019): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.9.1.2019.53-64

Abstract

Indonesia is a country that is rich in natural resources and has the potential of local food from various types of beans that have the potential to add nutrients to the diet or daily menu. One of them is cowpea, which is still a lot of people have not processed the beans optimally. So as to increase the economic value and increase the variation of processed cowpea made by cowpea juice mixed with green beans (1: 3; 2: 2; 3: 1) with the addition of CMC (0.1%, 0.2%, 0.3 %) as stabilizer. The effect of CMC on green bean juice drinks and cowpea juice resulted in a descriptive test not significantly different while the preference test was found in the 1: 3 treatment with 0.1% CMC concentration. The highest total sugar is 1: 3 treatment with the addition of 0.2% CMC concentration of 10.6% while the lowest total sugar is in treatment 3: 1 addition of 0.3% CMC concentration of 4.89%. Protein levels in the treatment of 1: 3 added 0.1% CMC concentration which was equal to 5.74%.
Efektivitas Penambahan Kitosan dan Ekstrak Jeruk Nipis dalam Pembuatan Antimicrobial Edible Coating dan Aplikasinya pada Fresh-Cut Jambu Biji Kristal Jami'atul Maghfiroh; Anggun Desiana Sofa; anis aprillia; Arief Rakhman Affandi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi kitosan dan ekstrak jeruk nipis terhadap kualitas edible coating yang dapat berperan sebagai antimikroba sehingga dapat memperpanjang masa simpan fresh-cut product buah jambu biji kristal (Psidium guajava L). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Faktorial dengan pola RAL dengan menggunakan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi kitosan dengan 4 taraf yaitu 4%, 5%, 6%, dan 7%. Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak jeruk nipis 42.86% dan 50%. Analisis terdiri dari nilai susut bobot selama penyimpanan, kadar air, uji sensoris warna dan tekstur serta pengujian antimicrobial edible coating (peran edible coating dalam menghambat pertumbuhan mikroba dengan menggunkan bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan nilai susut bobot terendah pada konsentrasi kitosan 6% dengan ekstrak jeruk nipis 42.86% dan 50% (K6J42.86 dan K6J50). Kadar air tertinggi didapatkan pada konsentrasi kitosan 6% dengan ekstrak jeruk nipis  42,86% (K6J42.86)yaitu kadar air 86,75%. Sedangkan pengujian sensoris warna dan tekstur oleh panelis dengan skala 1-5, dimana skala rendah yang menunjukkan warna masih cerah dan tekstur masih keras yaitu  konsentrasi kitosan 6% dan ekstrak jeruk nipis 42,86%. Sedangkan pembentukan zona bening terbesar yaitu pada konsentrasi kitosan 6% dan ekstrak jeruk nipis 50% (K6J50) dengan zona bening 6.75 mm.