Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DAN SABUT KELAPA TERHADAP BOBOT DAN DAYA SERAP AIR BATAKO Agung Kristiawan; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 1, No 1/Nov (2015): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.712 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v1i1/November.835

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang rmemiliki banyak kekayaan hayati. Salah satu kekayaan hayati tersebut adalah bukitbukit kapur dan pohon kelapa yang tumbuh di seluruh pelosok Indonesia. Sabut kelapa banyak dimanfaatkan untukmembuat perkakas rumah tangga. Sabut kelapa memiliki bobot ringan dan merupakan serat alami yang dapat digunakansebagai pengganti serat sintetis. Selain sabut kelapa, ketersediaan kapur di Indonesia sangat melimpah. Kapur juga ringan dandapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisika adukan beton dalam jumlah tertentu. Maksud dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh penambahan sabut kelapa dan kapur dalam campuran batako. Tujuannya adalah untukmembandingkan daya serap air dan bobot batako yang dicampur kapur dan sabut kelapa dengan batako biasa Penelitian inimenggunakan komposisi campuran dengan perbandingan bagian/volume bahan susun batako yang terdiri dari semenportland pozzolan, kapur, sabut kelapa dan pasir. Penelitian ini dibatasi pada komposisi campuran semen:pasir:kapur 1:5:5dengan penambahan sabut kelapa sebanyak 25gr, 50gr dan 75gr. Hasil penelitian ini adalah dengan adanya penambahansabut kelapa dan kapur, berat udara batako akan menjadi lebih ringan tetapi daya serap airnya masih cukup tinggidibandingkan dengan batako biasa.
Ibm Kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Ibnu Toto Husodo; Agung Kristiawan; Agustina Wardani; Baju Arie Wibawa; Putri Anggi Permata
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2016): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v7i1.1041

Abstract

Gapura bukan semata-mata bangunan fisik yang diartikan sebagai pintu gerbang, tanda batas kota, kabupaten, desa atau kampung. Menurut tradisi, gapura merupakan wujud ungkapan selamat datang yang familiar, semanak, welcome. ?é?áGapura?é?á mewakili?é?á keramahan ?é?ádan ?é?árasa ?é?áhormat?é?á tuan ?é?árumah ?é?ákepada setiap orang atau tamu yang datang.Umumnya gapura dibangun?é?á ?é?áuntuk memperingati Hari Kemerdekaan. Gapura telah menjadi simbol gotong royong, keakraban dan kebersamaan warga masyarakat. Yang menumbuhkan kerinduan setiap tahunnya khususnya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan. Dengan ?é?ámembangun?é?á atau ?é?ámerenovasi ?é?ágapura,?é?á nilai-nilai ?é?ákebersamaan dan semangat gotong royong , diperbaharui dalam hati setiap warga. Kegiatan merenovasi, mengecat ulang, membuat atau membangun gapura menjadi lebih menarik ketika pihak-pihak swasta ikut terlibat dengan cara mengadakan lomba mempercantik gapura. Dalam rangka untuk menyambut hari Kemerdekaan ke-70, maka perlu diadakan perbaikan bando GAPURA di wilayah kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari?é?á ?é?áKota Semarang. Oleh sebab itu kami selaku Akademisi dari Universitas PGRI Semarang melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan bentuk Pengabdian Masyarakat untuk program Perbaikan Bando Gapura di Jl. Plewan II Kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang, beserta masyarakat setempat sepakat melakukan kegiatan bersama guna merenovasi gapura. ?é?á Kata kunci : gapura , pintu gerbang gapura.
PELATIHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN BAGI PELAKU UMKM Iffah Qonitah; Ratna Nugraheni; Agung Kristiawan; Titik Mildawati
Jurnal Kreativitas dan Inovasi (Jurnal Kreanova) Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.765 KB) | DOI: 10.24034/kreanova.v1i1.4858

Abstract

Tax is the prima source of the country's income. Therefore, it is an obligation for every taxpayer to perform the fulfillment of the proper tax is to pay the tax in time. One of the taxpayer society is the perpetrators of micro, small and medium enterprises (MSMES) countries. The role of MSMES is very large against state revenues. This can be seen from the number of SMES actors in Indonesia. More and more MSMES, state income from tax sector, especially income tax will be increased. But in fact, there are still many MSME actors who do not understand the tax obligations in accordance with existing tax regulations. The amount of income tax paid does not match the amount of gross income obtained. To improve tax knowledge on income tax article 21, PP 23 year 2018 and tax obligation, it is necessary to provide education to SMES. This form of education can be socialization, training and mentoring. With this education, SMES are expected to make calculations, deposits and reporting of taxation obligations correctly.