Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Durasi Pembekuan Menggunakan Metode ABF (Air Blast Freezer) Terhadap Karakteristik Fisikokimia Takoyaki Frozen Yanuari, Salsabila Aziza Putri; Siskawardani, Devi Dwi; Sukardi, Sukardi
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.35952

Abstract

Takoyaki merupakan makanan ringan yang berasal dari Jepang dan terbuat dari adonan tepung terigu, telur, air dan kaldu daishi kemudian diisi dengan potongan gurita (tako), bubuk tempura (tenkasu) dan daun bawang (negi). Takoyaki segar umumnya memiliki umur simpan yang singkat sehingga akan mempengaruhi perubahan mutu dengan cepat setelah diproduksi. Dengan demikian, pembekuan ABF (air blast freezer) bisa menjadi solusi untuk proses takoyaki frozen karena mampu menghasilkan kristal es yang lebih halus dan dapat memastikan suhu di dalam ruangan tetap stabil sehingga dapat menjaga integritas mutu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi pembekuan terhadap karakteristik fisikokimia takoyaki frozen dan mengetahui perlakuan durasi pembekuan terbaik. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 level taraf durasi pembekuan (6 jam, 12 jam dan 18 jam) dengan suhu (-28°C) – (-30°C) dan 6 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi analisa kimia (kadar air, kadar protein dan TPC), analisa fisik (susut bobot, intensitas warna dan tekstur) dan uji organoleptik. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan 1 yaitu 6 jam berdasarkan analisis kimia nilai kadar air (63,85%), kadar protein (4,41%), TPC (5 x 104 CFU/g), analisis fisik susut bobot (2,67%), intensitas warna lightness (58,08%), chroma (22,84%), hue (63,25, tekstur hardness (5,21 N) dan analisa organoleptik kenampakan 3,68 (cerah), aroma 3,24 (sedikit harum), rasa 3,48 (gurih), tekstur 3,32 (sedikit lembut), dan kesukaan 3,92 (suka).
Karakteristik Fisikokimia Snack Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu dan Tepung Kacang Merah Arifanti, Ananta Pitaloka; Damat, Damat; Siskawardani, Devi Dwi
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.35955

Abstract

Snack bar merupakan makanan berbentuk batangan yang terbuat dari gabungan berbagai bahan makanan, seperti buah-buahan, serealia, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran. Snack bar merupakan produk sehat mengandung gizi seimbang yang didesain sebagai camilan yang dapat dikonsumsi setiap saat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik fisikokimia snack bar dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang merah. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Formulasi tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang merah meliputi P1(90:10), P2(80:20), P3(70:30), P4(60:40), P5(50:50). Analisis fisikokimia yang dihasilkan dari snack bar tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang merah pada analisis fisik snack bar yaitu intensitas warna dengan nilai L sebesar 43,20 – 49,16, nilai a sebesar 8,46 – 10,26, nilai b sebesar 5,16 – 9,83 dan tekstur sebesar 14,69 N – 25,66 N. Analisis kimia pada Snack bar yaitu, kadar air sebesar 3,99% – 4,28%, kadar lemak sebesar 12,9%– 13,52%, kadar protein sebesar 4,59% – 7,52%, kadar serat sebesar 15,34% – 17,1%, dan aktivitas antioksidan sebesar 86,67% – 88,67%. Formulasi terbaik yang didapatkan dari penelitian ini adalah perlakuan tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang merah P1 (90:10) dengan kadar air sebesar 4,28% kadar lemak sebesar 12.93%, kadar protein sebesar 4,59%, kadar serat pangan sebesar 17,1%, aktivitas antioksidan sebesar 88,67%, intensitas warna nilai L sebesar 43,20, nilai a sebesar 8,46, nilai b sebesar 5,16, dan tekstur sebesar 14,69 N.
Analisis Sifat Fisikokimia Minuman Fungsional Daun Beluntas (Pluchea indica (L). Less) Dengan Penambahan Bunga Telang dan Lemon Azizah, Sabila Asmi Nur; Anggriani, Rista; Siskawardani, Devi Dwi
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v8i1.37592

Abstract

Minuman fungsional merupakan minuman yang mengandung nutrisi dan dapat meningkatakan status Kesehatan. Daun beluntas merupakan salah satu tanaman yang mengandung tinggi antioksidan. Daun beluntas memiiki aroma yang khas dan rasa yang getir, sehingga dilakukan penambahan bunga telang dan lemon. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bunga telang dan lemon terhadap kandungan fisikokimia dan organoeptik minuman fungsional. Penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 1 faktor. Hasil pengujian dianalis menggunakan (ANOVA) taraf signifikansi (α) 5% apabila data signifikan dianjutkan ui Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil peneitian menunjukkan penambahan bunga telang dan lemon berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, total feno, pH, intensitas warna dan organoleptic (warna dan overall), serta tidak berengaruh nyata terhadap vitamin C dan organoleptic (rasa dan aroma). Kata Kunci: antioksidan, fenol, vitamin C
Peningkatan Keterampilan Batik Organik dengan Pewarna Alami Lokal Plus Ekstrak Rumput Laut, di Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Saati, Elfi Anis; Siskawardani, Devi Dwi; jamroji, Jamroji
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2025): EDISI JUNI 2025
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v9i1.6815

Abstract

Pasuruan Regency has become a tourist destination due to its high natural potential and the inspiration for its distinctive Batik motifs. KUBA (Komunitas Berkaidah Amanah) artisans are among the artisans who have persisted in developing Batik. The Segiri motif is a type of selected flora, becoming a specialty of their product, Segiri Batik. Currently, KUBA-Batik Segiri is engaged in its business in Pasuruan and already has an extensive marketing network, is passing on its branding experience to Tosarian Batik in Tosari Village and District, which is also trying to utilize local natural pigments (datto flowers, strawberry leaves) as its batik dyes. This is hampered by weak color pigments and a relatively long process, because it is a natural dye. The use of pigments results in a higher price. So, it is necessary to modify the mordanting to help improve the stability of its natural color, namely by using seaweed extract as a coloring adhesive. Tosarian batik makers develop typical Tengger/Bromo motifs and udeng. Community service is carried out by socializing the understanding of Pigments Alginates, and their functions. Then, there was a socialization session on "The Importance of Product Branding" and training on proper organic batik production methods using seaweed extract. This activity added various natural colors from locally extracted materials to enhance creativity in batik design.ABSTRAKKabupaten Pasuruan menjadi satu tujuan wisata karena potensi alam yang tinggi dan menjadi inspirasi motif Batik yang Khas. Pengrajin KUBA (Komunitas Berkaidah Amanah) merupakan salah satu pengerajin yang masih bertahan dalam mengembangkan Batik. Motif Segiri adalah jenis flora yang dipilih, menjadi spesialisasi produknya yaitu Batik Segiri. Saat ini KUBA-Batik Segiri menggeluti usahanya di Pasuruan dan sudah memiliki banyak jaringan pemasaran, sedang menularkan pengalaman brandingnya kepada batik Tosarian di Desa dan Kecamatan Tosari, yang juga berupaya memanfaatkan pigmen alam lokal (bunga kecubung, daun strawberry) sebagai pewarna  batiknya. Hal ini terkendala pigmen warna yang masih lemah dan proses yang cenderung lama, karena merupakan pewarna alami. Penggunaan pigmen mengakibatkan harga lebih mahal. Sehingga perlu modifikasi mordanting membantu meningkatkan stabilitas warna alaminya, yaitu penggunaan ekstrak rumput laut sebagai perekat pewarnaan. Pebatik Tosarian mengembangkan motif dan udeng khas Tengger/Bromonya.  Pengabdian dilakukan dengan sosialisasi pemahaman tentang Pigmen Alginat, serta fungsinya. Lalu sosialisasi “Pentingnya Branding Produk” dan pelatihan cara produksi batik organik yang baik dengan menggunakan ekstrak rumput laut. Kegiatan ini dapat menambah variasi warna alami yang bisa digunakan dari ekstraksi bahan lokal untuk meningkatkan kreativitas pembuatan corak batik.