Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Keamanan Kemasan Plastik kepada Pedagang Makanan di Lingkungan Sekolah dan Perkantoran Damayanti Wardyaningrum; Dina Widiawati; Analekta Tiara Perdana; Syariful Syariful
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 2 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i2.4836

Abstract

Keamanan kemasan plastik yang digunakan pada makanan jajanan seringkali tidak disadari baik oleh penjual maupun konsumen. Konsumen seringkali tidak memiliki pilihan untuk menggunakan plastik sebagai kemasan makanan atau minuman yang dibeli. Oleh karenanya perlu dilakukan edukasi tentang penggunaan bahan plastik untuk berbagai jenis makanan dan minuman yang aman bagi konsumen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui komunikasi pemasaran sosial ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang keamanan kemasan berbahan plastik untuk makanan. Target penerima program pengabdian masyarakat ini adalah para pedagang UKM makanan dan minuman di wilayah jalan Raden Patah Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang konsumennya adalah pelajar sekolah dan pegawai. Pedagang jajanan memperoleh informasi tentang berbagai jenis-jenis kemasan plastik, penggunaannya dan risiko kontaminasinya serta tambahan pengetahuan tentang kandungan gizi makanan. Selama ini para pedagang belum memahami tentang penggunaan kemasan berbahan plastik untuk proses produksi dan kemasan makanan yang dijual. Edukasi diperoleh pedagang selama ini hanya tentang masalah sanitasi. Komunikasi kepada pedagang tentang keamanan kemasan plastic disampaikan dalam bentuk ceramah, demo produk, diskusi serta media promosi poster dan kaos. Terdapat perubahan respon dari pedagang setelah menerima kegiatan dalam bentuk pengetahuan maupun sikap yang proposional terhadap penggunaan kemasan plastik.
Formulasi dan Karakterisasi Mi Kering Substitusi Tepung Kacang Merah Tinggi Serat Dina Widiawati; Sarah Giovani; Sefira Putri Liana
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v7i2.1114

Abstract

Making dry noodles from red bean flour substitution is one way to reduce the consumption of wheat flour in Indonesia and this dry noodle can be a functional food product. This study aims to determine the best substitution formula of red bean flour favored by panelists and to determine the results of physicochemical testing of the resulting dry noodles. The ratio of flour used between wheat flour and red bean flour is 90%:10%, 80%:20%, and 70%:30%. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with Duncan's further test. The results of the analysis of variance based on physical and chemical tests on dry noodles were not significantly different for each treatment at the 5% level. Meanwhile, the organoleptic test showed a significant difference in color (before and after the presence), but no significantly different in texture, aroma, and taste. The 10% red bean flour substitution treatment resulted in dry noodles which were favored by the panelists. This noodle has 86,07%±1,90 water absorption, 4,95%±0,12 cooking loss, 9,16%±0,45 water content, 2,15%±0,89 ash content, 7,62%±0,87 protein, 1,01%±1,14 fat, 80,04%±1,01 carbohydrates, and 3,88%±1,05 dietary fiber. Panelists on color before launching (somewhat like); color after (rather like); texture (rather like); aroma (slightly like), and taste (slightly like). Dry noodles with the addition of 10% red bean flour can be said to be a functional food source of fiber because the dietary fiber is 3.88%. This also shows that the fiber content of dry noodles substituted with red bean flour can be a source of functional food.Keywords – Physicochemistry, Characterization, Dried Noodles, Dietary Fiber, Red Bean Flour
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Limbah Cair Produksi Tempe di Kampung Tempe Kota Tangerang Analekta Tiara Perdana; Dina Widiawati
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i1.935

Abstract

Perkembangan industri tempe di Kota Tangerang didukung oleh salah satu sentra industri tempe yaitu Kampung Tempe, Koang Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten. Industri tempe pada dasarnya akan menghasilkan limbah, baik berupa limbah cair maupun limbah padat yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah padat hasil produksi tempe dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair hasil produksi tempe langsung dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair hasil produksi tempe di Kampung Tempe Kota Tangerang diperkirakan mencapai 500-2000 L per hari. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan limbah cair hasil produksi tempe, salah satunya menjadi pupuk organik cair (POC). Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat terkait pengolahan limbah cair hasil produksi tempe menjadi POC. Tahapan pemberdayaan masyarakat meliputi persiapan serta pelaksanaan kegiatan melalui sosialisasi dan edukasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah cair hasil produksi tempe menjadi POC sejumlah 90 %, serta pengurangan jumlah limbah cair hasil produksi tempe yang diolah menjadi POC sejumlah 5 %. Pengolahan limbah cair hasil produksi tempe diharapkan dapat dilakukan terus menerus untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Kata kunci: Industri, Kampung Tempe, Limbah Cair, POC, Tempe.
Tingkat Kepatuhan Pedagang Pangan Jajanan terhadap Cara Produksi Pangan yang Baik Ema Komalasari; Dina Widiawati
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v5i3.375

Abstract

Abstrak -  Makanan jajanan dikonsumsi oleh sekitar 2,5 miliar orang diseluruh dunia setiap harinya. Namun, pengetahuan pedagang tentang keamanan makanan masih rendah dan memberikan risiko keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepatuhan pedagang makanan pada cara produksi pangan yang baik (CPPB). Survei dirancang untuk 50 pedagang kaki lima berdasarkan 7 elemen, yaitu lokasi, peralatan, penggunaan air, perilaku pedagang, proses, sistem penyimpanan, dan pengelolaan limbah. Sebanyak 62% pedagang menjual makanan ringan atau makanan tradisional, 32% pedagang menjual minuman, dan 6% menjual produk non-makanan. Semua penjual minuman berstatus cukup patuh terhadap CPPB. Sebanyak 33,33% dari penjual makanan ringan atau makanan tradisional tidak mematuhi CPPB, dengan 17,64% dari pedagang tidak mematuhi CPPB meskipun mereka telah mengikuti pelatihan keamanan makanan sebelumnya. Sebagian besar titik kritis disebabkan oleh sistem penyimpanan yang buruk, peralatan kotor, perilaku penjual yang buruk, dan proses pengolahan yang buruk.Abstract - Street foods are consumed by around 2,5billion people around the world every day. However, the vendor’s knowledge about food safety is still low and givefood safety risk. The study was aimed to determine the level of compliance food vendors on the implementation of good manufacturing practices. A survey was designed to 50 street vendors based on 7 elements, which were location, equipment, water usage, vendors’ behavior, process, storage system, and waste management. The vendors were 62% selling a snack or traditional food, 32% selling beverages, and 6% selling non-food products. All beverages vendors had the status of quite obedient to GMP. As many as 33,33% of snack or traditional food vendors were not compliant with GMP, with 17,64% of vendors having not compliant withGMP even though they had attended food safety training before. Most of the critical missing points were caused by the poor storage system, dirty equipment, poor vendors' behavior, and poor processing process.Keywords- Compliance, Food safety, GMP, Street food.
Gambaran Tingkat Kepatuhan Membaca Label Pangan pada Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al Azhar Indonesia Dina Widiawati; Ema Komalasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v5i3.378

Abstract

Abstrak-Kesadaran konsumen dalam membaca label pangan dan untuk memahami isi label pangan masih sangat rendah. Diperlukan analisis mengenai tingkat kepatuhan mahasiswa dalam membaca label pangan, sehingga mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap label pangan. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al Azhar Indonesia angkatan 2015-2018. Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah melalui kuisioner. Responden akan mengisi sendiri kuisioner yang diberikan dengan mengikuti instruksi yang akan dijelaskan sebelum pengisian kuisioner oleh tim pengambil data. Responden pada penelitian ini berjumlah 90 orang dengan jumlah perempuan 53,33% dan laki-laki 46,67%. Pengetahuan responden mengenai label pangan ada pada kategori baik yaitu 82,22% dan kategori cukup 17,78%. Sedangkan untuk tingkat kepatuhan, responden yang memiliki tingkat kepatuhan tertinggi berada pada kategori cukup yaitu 61,11%, kategori baik 36,67%, dan kategori kurang 2,22%. Data pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden mengenai label pangan ada pada kategori baik dan tingkat kepatuhan dalam membaca label pangan ada pada kategori cukup.Abstract- Consumer awareness in reading food labels and understanding the contents of food labels are still very low. An analysis is needed on the level of student compliance in reading food labels, so students have a better understanding of food labels. Respondents in this study were students from the Faculty of Science and Technology of Al Azhar University Indonesia class of 2015-2018. The data collection method in this study was through a questionnaire. Respondent’s will fill in the questionnaire given themselves by following the instructions that will be explained before filling out the questionnaire by the data collection team. Respondents in this study numbered 90 people with 53,33% women and 46,67% men. Respondents knowledge about food labels is in the good category that is 82,22% and 17,78% enough category. As for the level of adherence, respondents who had the highest level of adherence were in the sufficient category, namely 61,11%, the good category 36,67%, and the less 2,22% category. The data in this study indicate that respondents' knowledge about food labels is in the good category and the level of compliance in reading food labels is in the sufficient category.Keywords–Food Label, Food Label Knowledge, Decision-Making,Level of Compliance
Pendampingan Pengurusan P-IRT UMKM Pangan di Desa Cikidang, Sukabumi Ema Komalasari; Dina Widiawati; Nafisah Eka Puteri
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v3i1.476

Abstract

Rumah Tahfidz atau Yayasan Al Amaliyah Cikidang merupakan mitra binaan Universitas Al Azhar Indonesia. Yayasan diketahui memiliki UMKM pangan, berupa produk keripik. Namun, produk keripik UMKM Yayasan Al Amaliyah Desa Cikidang ditemukan belum memiliki izin edar (nomor P-IRT) dan masih dipasarkan secara terbatas. Banyak permasalahan yang ditemui masyarakat dalam pengurusan P-IRT dan pengembangan produk UMKM keripik, diantaranya adalah: (1) kurangnya pemahaman SDM mengenai produksi keripik yang baik sebagai salah satu syarat pengajuan izin edar, (2) kurangnya pemahaman mengenai manajemen tata kelola P-IRT, (3) belum berkembangnya pemasaran produk yang berkaitan karena tidak memiliki izin edar. Pelaksanaan abdimas pendampingan pengurusan P-IRT di Desa Cikidang dilakukan dalam 2 tahap utama, yaitu (1) Pengembangan kualitas dan wawasan SDM anggota UMKM mengenai sistem dan standar produk UMKM yang baik, (2) pelatihan keamanan pangan dan izin produk. Hasil pelaksanaan kegiatan Abdimas pendampingan pengurusan P-IRT bagi UMKM Pangan di Desa Binaan Cikidang memberikan sejumlah perubahan kepada para pelaku usaha keripik di bawah yayasan. Standarisasi produk keripik saat ini menjadi lebih baik dengan penggunaan label kemasan yang telah memenuhi kriteria label serta hasil pemeriksaan sarana produksi yang telah memenuhi standar persyaratan yang ditetapkan.Kata kunci: Cikidang, Izin edar, Keipik, P-IRT, UMKM