Articles
Pemberitaan di Media Online untuk Pengurangan Risiko Bencana Gunung Sinabung
Lestari, Puji;
Ramadhaniyanto, Berliyan;
Wardyaningrum, Damayanti
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 1 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (538.721 KB)
|
DOI: 10.24198/jkk.v6i1.15168
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara memiliki risiko bencana alam yang tinggi. Selama lima tahun terakhir aktivitas erupsi yang terjadi membuat masyarakat senantiasa waspada serta memerlukan informasi yang komprehensif dan cepat dari media termasuk media online. Pemberitaan bencana Gunung Sinabung diperlukan oleh masyarakat di wilayah lain yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam yang sama maupun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran media online dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Sinabung dengan teori dan konsep tanggung jawab sosial media, peran media, serta pengurangan risiko bencana. Metode yang digunakan yaitu analisis isi media online, objek penelitian dua media online Kompas.com dan Hariansib.com. Fokus analisis isi media online pada unsur waktu tayang, penempatan, narasumber, dan tema berita. Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tayang berita di kedua media lebih dominan berita pada periode pasca bencana dibandingkan periode bencana lainnya seperti periode pra bencana dan periode tanggap darurat. Pada unsur penempatan berita terdapat pembagian jenis berita regional dan nasional. Untuk narasumber berita terdapat dua kategori yaitu narasumber pemerintah dan narasumber lainnya. Narasumber yang lebih banyak dipilih adalah pemerintah dibanding narasumber lain seperti masyarakat lokal atau korban bencana. Tema berita terbanyak diangkat tema keamanan dan berbagai peristiwa pada periode pasca bencana. Kontribusi penelitian ini memberi masukan kepada kedua media online agar lebih memberikan keseimbangan pemberitaan pada unsur waktu tayang berita, penempatan berita, narasumber berita, dan tema berita. Selain itu, berita juga meliputi saat pra bencana, saat tanggap darurat bencana maupun pasca bencana. Berita juga perlu diperoleh dari berbagai sumber yang lebih beragam termasuk korban bencana.
Relations in the Communication Networks Centrality for Disaster Risk Reduction
Wardyaningrum, Damayanti
Komunikator Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jkm.111016
The purpose of the research is for capturing communications network of the people in the natural disaster area of mount Merapi in Central Java. Dusun Kalitengah kudul is one of the worst vilages when merapi erupstion in 2010. This location has been acknowledgeed as the red zone but the local people dicided to stay since the historical and economic reason. Focus of the research is to identify the centralisation of communication network regarding the evacuation exercise as preventive action in disaster moment. The research use post positivist method with data survey and interview for data collecting. The research found that the a network is low centralized in which relations are focused on some actors. In this decentralized network, conversely, are those in which power and control of information and resources are diffuse and spread over a number of actor. The actors in central positions are consist of common local people, people in social structure, local government, people from university and volunteers. The messages flow in communication network are the relation of people regarding the evacuation process, the location for evacuation, and the need of accommodation during disaster. The spread centralization to many actors is very potential for capacity community building in disaster moment.
Perubahan Komunikasi Masyarakat dalam Inovasi Mitigasi Bencana (Studi pada Masyarakat di Wilayah Rawan Bencana Gunung Merapi sebelum dan setelah erupsi tahun 2010)
Damayanti Wardyaningrum
Jurnal Komunikasi Vol. 10 No. 2 (2016): Volume 10, Nomor 2, April 2016
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20885/komunikasi.vol10.iss2.art3
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan komunikasi dalam inovasi mitigasi bencana. Dengan wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung berapi aktif dan terletak di wilayah padat penduduk, penelitian mengenai mitigasi bencana dari perspektif ilmu komunikasi sangat penting dilakukan. Inovasi dalam komunikasi dilakukan pada masyarakat di wilayah rawan bencana dengan adanya peristiwa erupsi gunung Merapi pada tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pengumpulan data penelitian melalui observasi wilayah dan wawancara dengan masyarakat di dukuh Kalitengah Kidul, Desa Glagaharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Konsep yang digunakan adalah difusi inovasi, informasi dan mitigasi bencana. Hasil penelitian menunjukkan terdapat adopsi terhadap inovasi mitigasi bencana terkait dengan komunikasi masyarakat. Perubahan komunikasi terjadi pada alat komunikasi yang digunakan, sumber informasi untuk menentukan mengambil keputusan evakuasi, komunikasi kelompok masyarakat menentukan prosedur mitigasi bencana, sumber informasi tentang aktivitas gunung dan prioritas yang harus dilakukan pada saat tanggap darurat maupun masa pemulihan pasca bencana. Ditemukan dari hasil penelitian setelah erupsi tahun 2010 muncul sikap warga diwilayah rawan bencana yang lebih mandiri dan memiliki inisiatif dalam mengadopsi inovasi mitigasi bencana khususnya dalam hal komunikasi diantara masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang akan timbul.
Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi bagi Anggota Keluarga
Damayanti Wardyaningrum
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 3 (2010)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31315/jik.v8i3.137
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga dalam memenuhi konsumsi nutrisi bagi anggota keluarga. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif menganalisis pola komunikasi internal dan eksternal. Objek penelitian ini adalah keluarga peternak sapi perah di Lembang Jawa Barat. Penelitian ini menemukan pola komunikasi dalam menentukan konsumsi nutrisi pada anggota keluarga didominasi oleh ibu. Faktor internal yang menentukan pola komunikasi keluarga adalah waktu yang digunakan anggota keluarga untuk saling berkomunikasi, rendahnya pengetahuan ayah dan ibu tentang konsumsi nutrisi, serta keterbatasan ekonomi. Sedangkan faktor eksternal yang menentukan pola komunikasi keluarga dalam menentukan konsumsi nutrisi adalah lingkungan sosial tempat tinggal keluarga peternak yang cenderung kurang berinteraksi dengan masyarakat dari wilayah lain, dan kurangnya peran organisasi masyarakat dalam memberikan pengetahuan tentang nutrisi seperti koperasi,organisasi PKK dan sekolah. Peningkatan pengetahuan anggota keluarga tentang konsumsi nutrisi melalui peran organisasi masyarakat atau lembaga dapat mengoptimalkan pola komunikasi keluarga menjadi lebih seimbang.
Relations in the Communication Networks Centrality for Disaster Risk Reduction
Damayanti Wardyaningrum
Komunikator Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jkm.111016
The purpose of the research is for capturing communications network of the people in the natural disaster area of mount Merapi in Central Java. Dusun Kalitengah kudul is one of the worst vilages when merapi erupstion in 2010. This location has been acknowledgeed as the red zone but the local people dicided to stay since the historical and economic reason. Focus of the research is to identify the centralisation of communication network regarding the evacuation exercise as preventive action in disaster moment. The research use post positivist method with data survey and interview for data collecting. The research found that the a network is low centralized in which relations are focused on some actors. In this decentralized network, conversely, are those in which power and control of information and resources are diffuse and spread over a number of actor. The actors in central positions are consist of common local people, people in social structure, local government, people from university and volunteers. The messages flow in communication network are the relation of people regarding the evacuation process, the location for evacuation, and the need of accommodation during disaster. The spread centralization to many actors is very potential for capacity community building in disaster moment.
Pemberitaan di Media Online untuk Pengurangan Risiko Bencana Gunung Sinabung
Puji Lestari;
Berliyan Ramadhaniyanto;
Damayanti Wardyaningrum
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (538.721 KB)
|
DOI: 10.24198/jkk.v6i1.15168
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara memiliki risiko bencana alam yang tinggi. Selama lima tahun terakhir aktivitas erupsi yang terjadi membuat masyarakat senantiasa waspada serta memerlukan informasi yang komprehensif dan cepat dari media termasuk media online. Pemberitaan bencana Gunung Sinabung diperlukan oleh masyarakat di wilayah lain yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam yang sama maupun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran media online dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Sinabung dengan teori dan konsep tanggung jawab sosial media, peran media, serta pengurangan risiko bencana. Metode yang digunakan yaitu analisis isi media online, objek penelitian dua media online Kompas.com dan Hariansib.com. Fokus analisis isi media online pada unsur waktu tayang, penempatan, narasumber, dan tema berita. Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tayang berita di kedua media lebih dominan berita pada periode pasca bencana dibandingkan periode bencana lainnya seperti periode pra bencana dan periode tanggap darurat. Pada unsur penempatan berita terdapat pembagian jenis berita regional dan nasional. Untuk narasumber berita terdapat dua kategori yaitu narasumber pemerintah dan narasumber lainnya. Narasumber yang lebih banyak dipilih adalah pemerintah dibanding narasumber lain seperti masyarakat lokal atau korban bencana. Tema berita terbanyak diangkat tema keamanan dan berbagai peristiwa pada periode pasca bencana. Kontribusi penelitian ini memberi masukan kepada kedua media online agar lebih memberikan keseimbangan pemberitaan pada unsur waktu tayang berita, penempatan berita, narasumber berita, dan tema berita. Selain itu, berita juga meliputi saat pra bencana, saat tanggap darurat bencana maupun pasca bencana. Berita juga perlu diperoleh dari berbagai sumber yang lebih beragam termasuk korban bencana.
Edukasi Keamanan Kemasan Plastik kepada Pedagang Makanan di Lingkungan Sekolah dan Perkantoran
Damayanti Wardyaningrum;
Dina Widiawati;
Analekta Tiara Perdana;
Syariful Syariful
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 2 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/e-dimas.v12i2.4836
Keamanan kemasan plastik yang digunakan pada makanan jajanan seringkali tidak disadari baik oleh penjual maupun konsumen. Konsumen seringkali tidak memiliki pilihan untuk menggunakan plastik sebagai kemasan makanan atau minuman yang dibeli. Oleh karenanya perlu dilakukan edukasi tentang penggunaan bahan plastik untuk berbagai jenis makanan dan minuman yang aman bagi konsumen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui komunikasi pemasaran sosial ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang keamanan kemasan berbahan plastik untuk makanan. Target penerima program pengabdian masyarakat ini adalah para pedagang UKM makanan dan minuman di wilayah jalan Raden Patah Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang konsumennya adalah pelajar sekolah dan pegawai. Pedagang jajanan memperoleh informasi tentang berbagai jenis-jenis kemasan plastik, penggunaannya dan risiko kontaminasinya serta tambahan pengetahuan tentang kandungan gizi makanan. Selama ini para pedagang belum memahami tentang penggunaan kemasan berbahan plastik untuk proses produksi dan kemasan makanan yang dijual. Edukasi diperoleh pedagang selama ini hanya tentang masalah sanitasi. Komunikasi kepada pedagang tentang keamanan kemasan plastic disampaikan dalam bentuk ceramah, demo produk, diskusi serta media promosi poster dan kaos. Terdapat perubahan respon dari pedagang setelah menerima kegiatan dalam bentuk pengetahuan maupun sikap yang proposional terhadap penggunaan kemasan plastik.
Sosialisasi pada Ibu tentang Pengenalan Aneka Varian Pangan Berbahan Dasar Susu untuk Anak Usia Dini melalui Komunikasi Interaktif
Mas Roro Diah Wahyulestari;
Damayanti Wardyaningrum
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (241.788 KB)
|
DOI: 10.36722/sh.v1i4.81
Sosialisasi aneka pangan berbahan susu kepada anak-anak dan ibu dilatarbelakangi karena rendahnya konsumsi susu di lingkungan peternak sapi perah di wilayah Lembang Jawa Barat. Sosialisasi untuk kelompok anak dilakukan dengan melakukan aktivitas mengenalkan berbagai macam jenis pangan berbahan dasar susu, mengenalkan istilah pangan dan gizi yang terkait dengan susu melalui aktivitas menggambar, bernyanyi, dan aneka permainan. Sosialisasi untuk kelompok ibu dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang gizi secara umum, demo mengolah aneka varian pangan berbahan dasar susu dan pembagian menu makanan berbahan dasar susu, serta tanya jawab tentang gizi keluarga.AbstractThe socialization of varians of meals from dairy base on the lack of consumption in dairy product. Especially in family member of dairy farmer in Lembang West Java. Some activities in socialization for the children are building awarnes from some kind of dairy meals. Recognizing some knowledge regarding the dairy and nutrition for the children with doing some activities like reading, singing and drawing. For mother some activities in socializations are sharing information of nutrition and cooking demonstration of some kind of meals made from dairy product. At the end of activities, mother received dairy meals receipt book that they could use for preparing some meals for their family member.
News Framing about Physical Construction in Jakarta Flood Management
Damayanti Wardyaningrum
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24329/aspikom.v7i1.1046
The 2020 flood in Jakarta has brought people’s attention as it paralyzed the city’s activities. Different than other kinds of natural disaster like earthquake, tsunami, and mountain eruption, flood in Jakarta is a predictable event that could have been anticipated. In natural disasters, there should be a study to acquire the description of media coverage tendency toward the issue. The objects of this research are news published by Kompas (print media) during and post-flood disaster by using the framing method with four elements syntaxis, script, thematic, and rhetoric. The result suggested that news framing focuses no longer on the victims’ misery but on the comprehensive review with highlighted the rational argumentation flood handling from physical construction and resulted in meaningful information on mitigation effort so that natural events would not transform into disaster.
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP INFORMASI TRADISIONAL DAN MODERN PADA PERISTIWA BENCANA ALAM
Damayanti Wardyaningrum
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 4 (2018): Januari 2018
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (302.193 KB)
|
DOI: 10.24329/aspikom.v3i4.264
The purpose of the research is to identify the local people believe in current information or traditional information of the natural disaster of Merapi mountain in Central Java as one of the mostactive volcanoes in the world. Concept use is information and natural disaster. The research uses post-positivist paradigm with the survey, interview, and observation for data gathering regarding the big eruption in 2010. The results show more than half of local people believe in traditional information than modern information regarding the natural disaster. The differences of local people believe are base on the level of education, age and the role in public. Local citizen believes to traditional information mostly are old people their education background from the elementary level, and has no role in public.On the other hand for the local citizen that believe to modern information are young people, from middle-level education and some of them has a role in public.The perception of traditional information occurs since the old people have some experiences of last volcanic eruption, and more listen to the people they closed and less of literation regarding disaster mitigation. The differences of belief to both traditional and modern information are not statistically significant is an opportunity for integrating traditional and modern information for disaster risk reduction. This research contributes to give insight of the difference of traditional and modern information on disaster events.