Inno Cahyaning Tyas
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PUISI RAKYAT SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI ERA GLOBAL Inno Cahyaning Tyas
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan karakter adalah salah satu pendidikan dasar yang harus dimiliki oleh setiap insan sebagai bentuk perwujudan dari nilai moral dan budi pekerti. Pendidikan karakter mengajarkan tentang karakter cinta kepada Tuhan YME, kejujuran, sopan santun, baik, rendah hati, dan sikap lainnya yang merupakan nilai-nilai luhur yang universal. Pada Era Global ini pendidikan karakter sudah mulai hilang. Apabila perkembangan di era ini tidak disertai dengan pendidikan karakter maka dampak negatiflah yang akan muncul di segala bidang, salah satunya bidang pendidikan. Untuk mencegah hal tersebut, maka pendidikan karakter itu dapat disisipkan dalam materi pembelajaran di sekolah. Pendidikan karakter ini dapat juga diberikan melalui budaya daerah yang disisipkan dalam matei pembelajan. Salah satu materi pembelajaran tersebut adalah materi pembelajaran puisi rakyat. Puisi rakyat adalah salah satu bentuk sastra lama dan sastra lisan yang didalamnya memuat pendidikan karakter dengan mempertahankan budaya. Contoh materi puisi rakyat yang berisi pendidikan karakter adalah matei pantun. Materi ini sangat sesuai digunakan sebagai pendidikan karakter karena didalamnya memuat nilai-nilai luhur yang merupakan warisan budaya yang meliputi nila moral, nilai agama, dan nila budi pekerti. Melalui materi ini diharapkan dapat mengenal budaya dan belajar nilai-nila luhur melalui makna tersirat dala puisi rakyat sebagai salah satu media pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Kata-kata Kunci: puisi rakyat, pendidikan karakter, PBSI K1
Imagery and Typography in The Collection of Poems Hurufkecil.Substack.Com by Aan Mansyur Nisa Aulia; Tyas Dwi Cahyani; Ika Maylafaiza; Inno Cahyaning Tyas; Furoidatul Husniah
Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 01 (2025):
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/tabasa.v6i01.9108

Abstract

Literary works have aesthetic value that is reflected through the use of distinctive and imaginative language. One of its forms can be seen in a poem by Aan Mansyur published in hurufkecil.substack.com. These poems show the power of language that not only conveys meaning, but also builds an atmosphere and aesthetic experience for the reader. This study aims to describe the types of imagery and typography forms used in the collection of poems. This study uses a stylistic approach with a qualitative descriptive method. Data was collected through documentation, reading, and recording techniques, then analyzed using qualitative descriptive techniques with stages of data identification, classification, analysis, and interpretation. The results showed that there were 22 imaging data consisting of vision (9 data), hearing (4 data), touch (2 data), motion (5 data), and smell (2 data). Visual imagery is the most dominant image used by Aan Mansyur to build a visual image of the world and life. In addition, 3 forms of typography were found, namely the use of a lot of spacing between lines, random sentence arrangement, and numbering between stanzas. The typography serves to strengthen the aesthetic value of poetry and is a characteristic of Aan Mansyur's poetry. Based on the findings, it can be concluded that the use of imagery and typography in Aan Mansyur's poetry collection not only enriches the aesthetic value of poetry, but also shows a distinctive poetic style. The results of this research are expected to be a reference in the study of modern literature and learning of literary appreciation at various levels of education.   Karya sastra memiliki nilai estetika yang tercermin melalui penggunaan bahasa yang khas dan imajinatif. Salah satu bentuknya tampak dalam puisi karya Aan Mansyur yang dipublikasikan di hurufkecil.substack.com. Puisi-puisi tersebut memperlihatkan kekuatan bahasa yang tidak hanya menyampaikan makna, tetapi juga membangun suasana dan pengalaman estetik bagi pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis citraan dan bentuk tipografi yang digunakan dalam kumpulan puisi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika dengan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, baca, dan catat, kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan tahapan identifikasi data, klasifikasi, analisis, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 data citraan yang terdiri atas citraan penglihatan (9 data), pendengaran (4 data), perabaan (2 data), gerak (5 data), dan penciuman (2 data). Citraan penglihatan menjadi citraan yang paling dominan digunakan oleh Aan Mansyur untuk membangun gambaran visual tentang dunia dan kehidupan. Selain itu, ditemukan 3 bentuk tipografi, yaitu penggunaan banyak jarak antar baris, penataan kalimat secara acak, dan penomoran antar bait. Tipografi tersebut berfungsi untuk memperkuat nilai estetika puisi serta menjadi ciri khas kepenyairan Aan Mansyur. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa penggunaan citraan dan tipografi dalam kumpulan puisi Aan Mansyur tidak hanya memperkaya nilai estetik puisi, tetapi juga memperlihatkan gaya kepenyairan yang khas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam kajian sastra modern dan pembelajaran apresiasi sastra di berbagai jenjang pendidikan.
Magical Realism in The Novel “Langgam Nyi Bagelen” by Yusuf Mahessa Dewo Pasiro and its Utilization as Learning Materials in Highschool Anissa Julia Restanty; Furoidatul Husniah; Inno Cahyaning Tyas
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v7i2.9927

Abstract

This study examines magical realism in the novel Langgam Nyi Bagelen by Yusuf Mahessa Dewo Pasiro. The purpose of the study is to explain that magical and sacred things are not something new and considered unusual, but have different thoughts. The magical world and reality are two elements side by side. This type of research is qualitative. The research design used is a sociological literary approach with theory magical realism from Wendy B. Faris. Data acculumation techniques used documentation and data analysis with descriptive analysis. The Langgam Nyi Bagelen novel leads to the flow of magical realism literature by containing the legend of Nyi Bagelen and the Bagelen culture. The results and discussion of the study show that the novel contains characteristics from Wendy B. Faris consisting of illogical elements (irreducible elements), real world elements (phenomenal world), disturbing doubt elements (unsettling doubt), mixed elements of the real and magical worlds (merging realism), and elements of disruptions to time, space, and identity (disruptions of time, space, and identity). The five characteristics of magical realism in the Langgam Nyi Bagelen novel can be used as a means of cultural expression. This study provides knowledge about the magical elements found in novels that can reflect the social life of society and authors who use magical realism narratives to highlights social and political issues.