Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh penggunaan media Webgis Inarisk terhadap kemampuan berpikir spasial siswa pada materi mitigasi dan adaptasi bencana Agus Dwi Febrianto; Purwanto Purwanto; Listyo Yudha Irawan
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i22021p073

Abstract

Spatial thinking skills is needed in geography learning. Geography learning learns about the geosphere, which need to be studied from the perspective of spatial, environment, and regional complex. This is consistent with the concept of spatial thinking, which involves complex thinking processes from multiple perspectives to study various phenomena. This research aims to determine the effect and effectiveness of using webgis inarisk media towards spatial thinking skills. This research was conducted through a quantitative method with data analysis using T-Test (Independent Sample T-Test) and the effectiveness test using (N-Gain Score Test). The results showed the Sig. (2-tailed) value in the analysis of the Independent Sample T-Test was 0.001 or more than 0.05. The average score of spatial thinking ability also showed that the experiment group (XI IPS 2) has a score of 70.3 which is higher than the control group (XI IPS 1) that is 64.2. Based on this, it is concluded that the webgis inarisk as a learning media has an effect on students' spatial thinking abilities. The results of the N-Gain Score test showed that webgis inarsik media used in experiment group (XI IPS 2) has better effectiveness in the achievement of spatial thinking skills, which is 43.7 percent, compared to map media used in control group (XI IPS 1) with an effectiveness of 32.09 percent.Kemampuan berpikir spasial diperlukan dalam pembelajaran geografi. Pembelajaran geografi mempelajari tentang fenomena geosfer, dimana perlu dikaji melalui melalui sudut pandang keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah. Hal tersebut sesuai dengan konsep berpikir spasial, yang melibatkan proses berpikir yang kompleks dari berbagai perspektif untuk mempelajari berbagai fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas penggunaan media webgis inarisk terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, dengan analisis analisis data melalui Uji-T (Independent Sample T-Test) dan uji efektivitas (Uji N-Gain Score). Hasil nilai Sig (2-tailed) pada analisis Independent Sample T-Test menunjukkan skor 0,001 atau lebih dari 0,05. Rata-rata skor kemampuan berpikir spasial juga menunjukkan pada kelas eksperimen yaitu (XI IPS 2) memiliki nilai 70,3 yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (XI IPS 1) yaitu 64,2. Disimpulkan bahwa webgis inarisk sebagai media pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Hasil Uji nilai N-Gain Score juga menunjukkan bahwa media webgis yang digunakan di kelas eksperimen (XI IPS 2) memiliki efektivitas yang lebih baik dalam pencapaian kemampuan berpikir spasial yaitu sebesar 43,7 persen, dibandingkan media peta yang digunakan di kelas kontrol (XI IPS 1) dengan efektivitas 32,09 persen.
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi Beserta Dampaknya Terhadap Keberlangsungan Pariwisata Pantai (Studi Kasus Pantai Dlodo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur) Agus Dwi Febrianto; Listyo Yudha Irawan; Abdul Barid; Ana Yulina; Binti Robita
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.306 KB)

Abstract

Pengembangan potensi objek wisata pantai, terdapat berbagai masalah terutama masalah lingkungan yang dapat menghambat proses pengembangan objek wisata. Pantai Dlodo memiliki limbah dan bekas penambangan pasir besi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan deskripsi tentang kondisi penambangan pasir besi yang bertempat dengan lokasi objek wisata Pantai Dlodo.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan beberapa dampak ekologi dari aktivitas penambangan pasir besi di kawasan pesisir Pantai Dlodo dengan dipadukan dengan potensi pariwisata pantai. Hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas penambangan pasir besi meninggalkan bekas- bekas di beberapa titik lokasi sepanjang garis pantai. Kondisi ini berpengaruh terhadap perubahan daerah pasang surut air laut serta mempercepat laju abrasi pantai. Sementara di sisi lain, bekas dan limbah penambangan yang ada merusak pemandangan di objek wisata Pantai Dlodo sehingga perlu usaha revitalisasi untuk memulihkan fungsi wilayah pesisir Pantai Dlodo sebagai kawasan budidaya pariwisata.
Construct of anti-corruption character using exploratory factor analysis (EFA) Salimah, Zahrotun; Istiyono, Edi; Widihastuti, Widihastuti; Febrianto, Agus Dwi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol. 28 No. 2 (2024)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v28i2.70730

Abstract

Corruption is a highly complex problem in the current global era. One of the government's innovations in the battle against corruption is anti-corruption education. Along with the implementation of anti-corruption education, tools are needed to measure the success of implementing anti-corruption education programs through anti-corruption instruments. This study uses a quantitative research method with the Exploratory Factor Analysis (EFA) data analysis technique to show the validity of the construction of anti-corruption character assessment tools. The anti-corruption values consist of nine values: courage, justice, caring, simplicity and independence, hard work, responsibility, honesty, and discipline. This study uses the SPSS application to process EFA construct validity data. The questionnaire has been tested on 72 junior high school students. The study's findings show that the character evaluation tool satisfies a number of EFA requirements: 1) The criteria for adequacy of the sample with a KMO-MSA value of > 0.5 (0.681) and sig. 0.000 on Bartlett's Test. 2) All items can be carried out by factor analysis because they have an anti-image correlation value > 0.5. 3) There are eight factors formed from the eigenvalues of factor 1 (6.080), factor 2 (2.066), factor 3 (1.636), factor 4 (1.510), factor 6 (1.360), factor 7 (1.257), and factor 8 (1.085).