Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI STATUS HARA N, P DAN K TANAH ALUVIAL UNTUK TANAMAN PADI DUSUN MU’MIN KECAMATAN SELAKAU TIMUR KABUPATEN SAMBAS Gita Aprianti; Denah Suswati; Ari Krisnohadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 3: Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i3.8044

Abstract

Studi status hara merupakan proses untuk mengetahui kandungan unsur hara yang ada di dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman. Status hara diperoleh melalui survey lapangan dan analisis unsur hara di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara N, P dan K serta merekomendasi penggunaan hara N, P dan K pada tanah alluvial untuk meningkatkan produksi padi. Hasil rekomendasi menunjukkan bahwa status hara N, P dan K pada masing-masing petak sawah A, B, C, D dan E adalah rendah sampai sangat rendah. Pada masing-masing petak di lokasi penelitian unsur hara yang tersedia rendah sehingga perlu dilakukan pemupukan N, P dan K untuk petak sawah A (287,22 kg urea ha-1, 164,72 kg SP36 ha-1 dan 144 kg KCl ha-1). Petak sawah B (288,78 kg urea ha-1, 164,89 kg SP36 ha-1 dan142,7 kg KCl ha-1). Petak sawah C (287,74 kg urea ha-1, 164,89 kg SP36 dan ha-1 97 kg KCl ha-1. Petak sawah D (288,26 kg urea ha-1, 164,89 kg SP36 ha-1 dan 112,7 kg KCl ha-1). Petak sawah E (288,26 kg urea ha-1, 163,5 kg SP36 ha-1 dan 97 kg KCl ha-1 ). Dosis rekomendasi digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman padi di Dusun Mu’min. Kata Kunci : Status Hara, Tanah Aluvial, Padi, Sawah, Rekomendasi Pemupukan.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN BAWANG MERAH (Alium ascalonicum L) DI KELURAHAN SUNGAI SELAMAT KECAMATAN PONTIANAK UTARA GUSWINDI GUSWINDI; ARI KRISNOHADI; JONI GUNAWAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.24051

Abstract

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN BAWANG MERAH (Alium ascalonicum L) DI KELURAHAN SUNGAI SELAMAT KECAMATAN PONTIANAK UTARA Guswindi 1), Ari Krisnohadi 2) Joni Gunawan 2)1) Mahasiswa 2) Dosen Jurusan Ilmu Tanah Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura                                         Abstrak Bawang merah (Alium ascalonicum L) merupakan komoditas hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan, untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Pengembangan lahan gambut untuk tanaman bawang merah menghadapi beberapa kendala karena sifat karakteristik yang dimiliki tanah gambut. Sebagian besar gambut tropik bersifat sangat masam dengan pH antara 3,5-4 dan drainase yang buruk/jelek. Tanah gambut juga memiliki kandungan unsur hara N, P, dan K yang relatif rendah, kejenuhan basa rendah dan kahat (deficiency) unsur-unsur mikro seperti Cu, Bo, Mn dan Zn. Tanah gambut juga mempunyai daya tahan (bearing capacity) yang rendah dan sifat kering tak balik (irreversible) yang menyebabkan daya retensi air menurun dan menjadikannya peka erosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan di lokasi penelitian untuk pengembangan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) beserta kendala dan rekomendasi perbaikannya. Berdasarkan hasil interpretasi data dilapangan dan analisis di laboratorium menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian terdapat 2 satuan peta tanah (SPT). SPT 1 (Hemic Haplofibrists) mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual Nw,r dan kelas kesesuaian lahan potensial S3 dengan luas lahan 31,40 ha atau 52,33 % dari luas keseluruhan lokasi penelitian. SPT 2 (Fibric haplohemists) mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual Nw,r dan kelas kesesuaian lahan potensial S3 dengan luas lahan 28,60 ha atau 47,67 % dari luas keseluruhan lokasi penelitian. Tanah  pada lokasi penelitian termasuk kedalam kriteria sangat masam, dengan kisaran pH 3,37 - 3,44  sehingga untuk mengatasi keadaan  tanah yang bereaksi masam tersebut perlu dilakukan  pengapuran. Penghitungan dilakukan berdasarkan percobaan penambahan CaCO3 dengan dosis berkisar 0 - 100 % dengan asumsi peningkatan pH menjadi 6. Kapur yang digunakan adalah kapur dolomit [CaMg(CO3)2]. Kapur yang dibutuhkan pada SPT 1 adalah 21,34 ton [CaMg(CO3)2]/ha, sedangkan kebutuhan kapur pada SPT 2 adalah 22,28 ton [CaMg(CO3)2]/ha.  Kata kunci : Bawang merah, kelas kesesuaian lahan, Pengapuran.
STUDI STATUS UNSUR HARA NITROGEN (N), FOSFOR (P) DAN KALIUM (K) TERHADAP TANAMAN LADA PADA TANAH FLUVAQUENTS DI KECAMATAN GALING KABUPATEN SAMBAS erlia erlia erlia; Denah Suswati; Ari Krisnohadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 3: Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i3.7608

Abstract

Tanaman lada adalah tanaman perkebunan yang memiliki peluang dan potensi untuk dikembangkan sebagai suatu komoditas unggulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status unsur hara N, P dan K di lokasi penelitian untuk pengembangan tanaman lada beserta rekomendasi perbaikannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa status unsur hara N tergolong sedang sampai tinggi yaitu 0,21-0,68%, P tergolong sangat tinggi yaitu >35 ppm dan kalium tergolong rendah sampai tinggi yaitu antara  0,19-0,62 (cmol (+) kg-1. Rekomendasi pemupukan pada masing-masing lokasi yaitu L1A ( Urea 485,39, SP36 1030,3 kg/ha, KCL 958,3 kg/ha), L1B (Urea 489,04, SP36 1071,77, KCL 1053), L1B (Urea 480,78, SP36 973,22, KCL 528,76) dan L1D (Urea 464,62, SP36 977,66, KCL 1270,71). Kata Kunci : Fluvaquents, Lada, Status Unsur Hara, Pemupukan berimbang, Sambas
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PASANG SURUT UNTUK TANAMAN PADI DI DESA SUNGAI PELANG KECAMATAN MATAN HILIR SELATAN KABUPATEN KETAPANG Taruna Negara Sitepu; Ari Krisnohadi; Joni Gunawan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 3: DESEMBER 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i3.11904

Abstract

Evaluasi lahan adalah suatu proses pendugaan potensi dari sebidang lahan untuk suatu macam penggunaan yang telah dipertimbangkan dan untuk menerapkan alternatif penggunaan lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan pasang surut serta mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman padi di Desa Sungai Pelang Kecamantan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang serta memberikan rekomendasi untuk perbaikannya. Penelitian dimulai dari Maret sampai dengan Mei 2015. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terhadap minipit sebagai perwakilan dan hasil analisis sifat kimia tanah di laboratorium diketahui bahwa jenis-jenis tanah dikelompokan kedalam ordo Inceptisols dan digolongkan kedalam sub-group Sulfic Endoaquepts dan Typic Sulfaquepts. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian lahan untuk tanaman padi  menunjukkan bahwa lahan tersebut memiliki kesesuaian lahan aktual (S3fx) dengan faktor penghambat retensi hara dan toksisitas pada SPT 1 dan (N2f) dengan faktor penghambat retensi hara pada SPT 2. Upaya evaluasi kesesuaian lahan perlu didukung dengan pemberian rekomendasi pengelolaan antara lain rekomendasi pembuatan dan perbaikan drainase, rekomendasi pengapuran dan rekomendasi pemupukan. 
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK TANAMAN JAGUNG DI DESA GALANG KECAMATAN SUANGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH ANJI CANDRA; Rini Hazriani; Ari Krisnohadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.18081

Abstract

Potensi hasil panen tanaman jagung pada lahan gambut Desa Galang perlu di identifikasi melalui evaluasi kesesuaian lahan, karena pada tahun 1999 pernah di tanam, namun tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor menghambat tanaman jagung, untuk menentukan kelas kesesuaian lahan gambut aktual dan potensial dan merekomendasikan pemupukan tanaman jagung di desa Galang, kabupaten Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. Penelitian dimulai dari bulan Maret 2016 sampai Juni 2016 dengan luas area ± 50 Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian untuk tanaman jagung sesuai marginal (S3) dengan faktor penghambat yaitu retensi hara dan media perakaran (N2-rf). Kesesuaian lahan gambut perlu diberikan rekomendasi pengelolaan lahan termasuk pengelolaan saluran dan drainase, pemadatan tanah gambut, rekomendasi pengapuran maupun pemberian amelioran dengan lumpur laut dan rekomendasi pemupukan. Unsur hara tanah dapat ditingkatkan di mana N dan K, pada tanah gambut dilakukan pemupukan yaitu untuk Urea (193,82 kg / ha) dan KCL (163,22 kg / ha) dan  SPT 2: Urea (194,67 kg/ha), KCL (119,86 kg/ha). Kata kunci : Evaluasi Kesesuaian Lahan Gambut, Jagung, Desa Galang.
Status Bobot Isi tanah dan Derajat Kemasaman Tanah Pada Lahan Gambut di Kelurahan Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak Arif Elfri Yanda; Riduansyah Riduansyah; Ari Krisnohadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19796

Abstract

Bobot isi tanah merupakan salah satu parameter dalam pengamatan sifat fisika tanah yang paling sering dianalisis, karena bisa dijadikan gambaran awal dari sifat fisik tanah lainnya seperti porositas, bearing capacity, dan potensi daya menyimpan air. Derajat kemasaman merupakan salah satu parameter untuk melihat reaksi kimia dalam tanah yang digunakan untuk melihat kesuburan tanah dan ketersediaan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status sebaran bobot isi dan derajat kemasaman tanah pada tanah gambut dan membuat peta sebarannya sebagai acuan untuk memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah, penelitian ini berlangsung tanggal 24 Agustus 2016 sampai dengan 30 September 2016. Data penelitian diperoleh dari sebanyak 20 titik pengamatan, setiap titik diambil 2 sampel tanah tidak terganggu dengan dua kedalaman berbeda dalam satu titik pengamatan. Sampel penelitian diambil pada kedalaman 0 – 30 cm dan kedalaman 30-60 cm. Parameter pengamatan terdiri dari nilai bobot isi, nilai derajat kemasaman, ketebalan gambut, tingkat kematangan gambut, kedalaman muka air tanah, dan drainase. Hasil rekomendasi analisis dan perhitungan ini memperlihatkan bahwa nilai bobot isi tanah gambut berkisar pada 0,19, menyatakan bahwa status bobot isi tanah pada lokasi penelitian ini sangat rendah, nilai pH berkisar pada 3,6 dan menunjukkan bahwa kondisinya masam, ketebalan gambut berkisar pada kedalaman 506 cm menunjukkan bahwa ketebalan gambut sangat dalam.   Kata kunci: Status bobot isi, derajat kemasaman, Bansir Darat
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH DI DESA PELANG KECAMATAN MATAN HILIR SELATAN KABUPATEN KETAPANG TRI SUMARDI WIJAYA; RIDUANSYAH ANIS; ari krisnohadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23734

Abstract

Lahan Gambut Di Desa Pelang  merupaka salah satu lahan yang marginal yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap social ekonomi masyarakatnya. Namun dalam pemanfaatannya belum berdasarkan kemampuannya. Permasalahan yang ada seperti pH yang rendah, Kapasitas Tukar Kation (KTK) gambut yang tinggi dan Kejenuhan Basa (KB) relatif rendah, ketersediaan hara makro dan mikro sangat rendah  Selain itu, sifat fisika tanah gambut seperti penurunan muka gambut (subsidence), kadar abu, ketebalan dan kematangan gambut juga menjadi salah satu kendala. Oleh sebab itu, diperlukan suatu kegiatan evaluasi kesesuaian lahan yang memberikan informasi tentang kondisi lahan.Metode penelitian yang digunakan seperti pengumpulan data-data sekunder, penyusunan peta rencana kerja, pengambilan sample tanah di lapangan dengan system grid, analisis dan kompilasi data serta penyusunan laporan akhir penelitian. Hasil analisis di laboratorium dan pengamatan di lapangan dipadukan dengan syarat tumbuh tanaman bawang merah, sehingga diperoleh kelas kesesuaian lahan. Pada SPT 1 kelas kesesuaian lahan untuk tanaman bawang merah. Hal ini menunjukkan bahwa factor pembatas terberat adalah ketebalan gambut, ketersediaan hara K2O, dan retensi hara yaitu pH. Pada SPT 2  kelas kesesuaian lahan untuk tanaman bawang merah. Hal ini menunjukkan bahwa factor pembatas terberat adalah ketebalan dan kematangan gambut, ketersediaan hara K2O, dan retensi hara yaitu pH. Dengan teknologi masukan berupa perbaikan drainase, peupukan dan pengapuran menjadikan daerah studi memiliki kelas kesesuaian lahan potensial Sesuai (S) tanpa factor pembatas untuk tanaman bawang merah.  Kata Kunci:  Bawang Merah, Evaluasi Kesesuaian Lahan.
Analisis Pengembangan Lahan Gambut untuk Tanaman Kelapa Sawit Kabupaten Kubu Raya ari krisnohadi
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.644 KB) | DOI: 10.26418/plt.v1i1.24

Abstract

Pengembangan kelapa sawit di lahan gambut Kubu Raya memiliki tantangan sehubungan dengan kondisi fisiografisnya yang memiliki kendala sifat fisik, kimia dan biologis. Dengan diberlakukannya Permentan no. 14/2009 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Budidaya Kelapa Sawit, pemanfaatan lahan gambut menjadi urgen sehubungan dengan fungsi lahan gambut untuk aspek konservasi. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan dipetakan melalui analisis overlay, skoring, krigging dan buffer pada peta tematik kontur, jenis tanah, dan kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas total lahan gambut Kabupaten Kubu Raya adalah 342.984, yang terdiri dari gambut dangkal seluas 171.376 ha, gambut sedang seluas 38.954 ha, gambut dalam seluas 49.621 ha, dan gambut sangat dalam seluas 83.013 ha. Lahan gambut yang potensial untuk dikembangkan tanaman kelapa sawit adalah 102.934 ha, yakni dari kedalaman gambut dangkal, dan gambut sedang. Dari luas tersebut, yang termasuk kelas kesesuaian lahan aktual S2d dengan faktor pembatas drainase terhambat, seluas 10.668 ha, S3 f,n,d dengan faktor penghambat pH tanah sangat masam, kesuburan tanah rendah, dan drainase tanah buruk, seluas 92.218 ha, dan kelas N dengan faktor pembatas drainase tanah sangat buruk seluas 49 ha. Untuk meningkatkan kelas kesesuaian potensial lahan gambut tersebut dilakukan dengan pengelolaan spesifik antara lain pengaturan saluran drainase, sistem penanaman, dan pemeliharaan tinggi muka air tanah.