Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Karet (Havea brasiliensis) di Desa Tubang Raeng Kecamatan Jelimpo Kanbupaten Landak. AET AET; Joni gunawan; rossie widya nusantara
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i2.15869

Abstract

Sumber daya Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia karena sumber daya alam diperlukan dalam setiap kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat atau kelas kesesuaian lahan dan faktor pembatas pengembangan tanaman karet (Havea brasiliensis) serta cara pengelolaan yang sesuai dengan kondisi lahan yang ada di lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah survey langsung di lapangan dengan parameter penelitian meliputi; keadaan lingkungan, sifat fisika dan sifat kimia tanah. Keadaan lingkungan yang dapat diamati di lapangan meliputi iklim, bentuk wilayah dan topografi, batuan permukaan dan singkapan, tata guna lahan dan vegetasi, drainase dan tipe luapan air, dan erosi dan bahaya banjir. Sifat fisika tanah yang diamati meliputi warna tanah, tekstur, struktur, konsistensi, kedalaman air tanah, kedalaman efektif. Sifat kimia tanah di analisis di laboratorium, meliputi C-Organik, N-total, P, K, KTK, Na-dd, Tekstur, Ca2+, Mg2+, pH, KB, dan Al-dd. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada lokasi penelitian terdapat 1 satuan peta tanah (SPT) yaitu Typic Kandiudults yang  mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual S2-wa,rc,nr dan kelas kesesuaian lahan potensial S2-wal, dengan luas lahan 100 ha dari luas keseluruhan lokasi penelitian. Rekomendasi pengelolaan terdiri dari rekomendasi pengapuran dan rekomendasi pemupukan. Tanah pada lokasi penelitian termasuk kedalam kriteria masam dengan pH 4,83, sehingga perlu dilakukan pengapuran. Perhitungan dilakukan berdasarkan atas kadar Al-dd pada tanah. Kapur yang digunakan adalah kapur dolomit [CaMg(CO3)2]. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan N, P dan K pada lokasi penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman karet menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (2009) dapat diketahui bahwa pada lokasi penelitian ketersediaan unsur hara N, P dan K tergolong rendah atau belum mencukupi kebutuhan tanaman karet.   Kata Kunci : Karet, Evaluasi Kesesuaian Lahan.
EVALUASI KESUBURAN TANAH UNTUK REPLANTING KELAPA SAWIT DI AFDELING I (SATU) PTPN XIII KABUPATEN LANDAK Adil Saut Parulian; Joni Gunawan; Feira Budiarsyah Arief
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2465

Abstract

Replanting tanaman kelapa sawit merupakan salah satu upaya alternatif untuk mempertahankan kelangsungan perkebunan kelapa sawit. Akan tetapi, penggunaan lahan replanting untuk penanaman sawit dengan bibit baru memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah tingkat produktivitas lahan serta adanya kemungkinan perubahan struktur tanah akibat penanaman kelapa sawit pada masa sebelumnya. Produktivitas lahan dipengaruhi oleh status hara serta tingkat kesuburan tanah. Oleh karena itu, sebelum dilakukan penanaman kembali pada lahan replanting, perlu diketahui kandungan pH tanah, Nitrogen, Fospor, Kalium, kandungan C-Organik, Kapasitas Tukar Kation dan tingkat Kejenuhan Basa sehingga dapat diketahui status kesuburan tanah pada lahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode survey lapangan yang dilakukan pada areal perkebunan kelapa sawit Afdeling I PTPN XIII Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak. Sampel diambil dengan metode pengambilan sampel secara zig-zag pada titik yang telah ditentukan pada tiap blok, pengambilan sampel dilakukan pada dua kedalaman yaitu kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm. Pengambilan sampel juga dilakukan terhadap dua lahan pembanding yaitu lahan perkebunan pribadi dan kawasan hutan, masing-masing sebanyak 10 titik pada dua kedalaman yang sama. Sampel tanah dari tiap lokasi dikompositkan dan kemudian dianalisa. Analisa tanah dilakukan di laboratorium kimia dan ditentukan statusnya berdasarkan PPT tahun 1983. Dari hasil penelitian diketahui status hara dan tingkat kesuburan tanah pada lokasi penelitian tergolong rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya guna meningkatkan status hara dan kesuburan tanah pada lahan tersebut agar dapat digunakan secara maksimal untuk penanaman tanaman kelapa sawit. Kata Kunci : Replanting, Kelapa Sawit, PTPN XIII
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN BAWANG MERAH (Alium ascalonicum L) DI KELURAHAN SUNGAI SELAMAT KECAMATAN PONTIANAK UTARA GUSWINDI GUSWINDI; ARI KRISNOHADI; JONI GUNAWAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.24051

Abstract

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN BAWANG MERAH (Alium ascalonicum L) DI KELURAHAN SUNGAI SELAMAT KECAMATAN PONTIANAK UTARA Guswindi 1), Ari Krisnohadi 2) Joni Gunawan 2)1) Mahasiswa 2) Dosen Jurusan Ilmu Tanah Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura                                         Abstrak Bawang merah (Alium ascalonicum L) merupakan komoditas hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan, untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Pengembangan lahan gambut untuk tanaman bawang merah menghadapi beberapa kendala karena sifat karakteristik yang dimiliki tanah gambut. Sebagian besar gambut tropik bersifat sangat masam dengan pH antara 3,5-4 dan drainase yang buruk/jelek. Tanah gambut juga memiliki kandungan unsur hara N, P, dan K yang relatif rendah, kejenuhan basa rendah dan kahat (deficiency) unsur-unsur mikro seperti Cu, Bo, Mn dan Zn. Tanah gambut juga mempunyai daya tahan (bearing capacity) yang rendah dan sifat kering tak balik (irreversible) yang menyebabkan daya retensi air menurun dan menjadikannya peka erosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan di lokasi penelitian untuk pengembangan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) beserta kendala dan rekomendasi perbaikannya. Berdasarkan hasil interpretasi data dilapangan dan analisis di laboratorium menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian terdapat 2 satuan peta tanah (SPT). SPT 1 (Hemic Haplofibrists) mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual Nw,r dan kelas kesesuaian lahan potensial S3 dengan luas lahan 31,40 ha atau 52,33 % dari luas keseluruhan lokasi penelitian. SPT 2 (Fibric haplohemists) mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual Nw,r dan kelas kesesuaian lahan potensial S3 dengan luas lahan 28,60 ha atau 47,67 % dari luas keseluruhan lokasi penelitian. Tanah  pada lokasi penelitian termasuk kedalam kriteria sangat masam, dengan kisaran pH 3,37 - 3,44  sehingga untuk mengatasi keadaan  tanah yang bereaksi masam tersebut perlu dilakukan  pengapuran. Penghitungan dilakukan berdasarkan percobaan penambahan CaCO3 dengan dosis berkisar 0 - 100 % dengan asumsi peningkatan pH menjadi 6. Kapur yang digunakan adalah kapur dolomit [CaMg(CO3)2]. Kapur yang dibutuhkan pada SPT 1 adalah 21,34 ton [CaMg(CO3)2]/ha, sedangkan kebutuhan kapur pada SPT 2 adalah 22,28 ton [CaMg(CO3)2]/ha.  Kata kunci : Bawang merah, kelas kesesuaian lahan, Pengapuran.
Kajian Hubungan Kadar Unsur Hara pada Daun Dengan Lingkar Batang dan Berat lateks di Perkebunan Karet Rakyat Desa Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Edo Saputra; Riduansyah Riduansyah; Joni Gunawan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.17930

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada perkebunan karet rakyat Desa Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak dimana penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kadar unsur hara di daun tanaman karet ( N, P, K, dan Ca ) terhadap pertumbuhan lingkar batang dan produksi lateks yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Mei pada dua areal pertama perkebunan karet rakyat Desa Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak untuk mengambil sampel daun tanaman dan tanah dengan luas lahan 0,5 ha selama 3 minggu. Sedangkan kedua analisis sampel daun tanaman dan tanah dilakukan di laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura selama 5 minggu dan dilanjutkan dengan pengolahan data. Metode penelitian dengan metode survei, berdasarkan hasil analisis varian hubungan diameter batang dengan kadar unsur hara dalam daun karet. Pada uji hipotesis dengan taraf  nyata 0,05% dan 0,01% diperoleh F hitung 26,206 yang ternyata lebih besar dari pada F tabel yang bernilai 6,39 (0,05%) dan 15,98 (0,01%). Sehingga dapat dikatakan secara keseluruhan variabel ( unsur hara N, P, K dan Ca ) berpengaruh sangat nyata dan hasil analisis varian hubungan antara berat lateks dengan kadar unsur hara pada jaringan daun karet hasil uji hipotesis dengan F hitung sebesar 23,430 ternyata lebih besar dibandingkan dengan F tabel pada taraf nyata 0,05% (6,39) dan 0,01% (15,98), dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima dan dapat dibuat kesimpulan bahwa koefisien korelasi ganda kadar unsur hara N, P, K dan Ca daun karet berpengaruh terhadap besar kecilnya berat lateks dan diameter batang tanaman karet.     Kata Kunci : Unsur hara, Daun Karet, Produksi Lateks.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Gambut untuk Pengembangan Tanaman Jagung di Desa Sungai Pelang Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang Toni Hermawan; Joni Gunawan; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.10331

Abstract

Evaluasi lahan adalah suatu proses pendugaan potensi dari sebidang lahan untuk suatu macam penggunaan yang telah dipertimbangkan dan untuk menerapkan alternatif penggunaan lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan gambut serta mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jagung di Desa Sungai Pelang Kecamantan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang serta meberikan rekomendasi untuk perbaikannya. Penelitian dimulai dari Desember 2014 sampai dengan Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian lahan untuk tanaman jagung  menunjukkan bahwa lahan tersebut memiliki kesesuaian lahan actual tidak sesuai permanen (N2) dengan faktor penghambat retensi hara dan media perakaran (N2-fr). Upaya evaluasi kesesuaian lahan perlu didukung dengan pemberian rekomendasi pengelolaan antara lain rekomendasi pembuatan dan perbaikan drainase, rekomendasi pengapuran dan rekomendasi pemupukan.   Kata kunci :evaluasi kesesuaian lahan gambut, jagung, desa sungai pelang.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PASANG SURUT UNTUK TANAMAN PADI DI DESA SUNGAI PELANG KECAMATAN MATAN HILIR SELATAN KABUPATEN KETAPANG Taruna Negara Sitepu; Ari Krisnohadi; Joni Gunawan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 3: DESEMBER 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i3.11904

Abstract

Evaluasi lahan adalah suatu proses pendugaan potensi dari sebidang lahan untuk suatu macam penggunaan yang telah dipertimbangkan dan untuk menerapkan alternatif penggunaan lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan pasang surut serta mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman padi di Desa Sungai Pelang Kecamantan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang serta memberikan rekomendasi untuk perbaikannya. Penelitian dimulai dari Maret sampai dengan Mei 2015. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terhadap minipit sebagai perwakilan dan hasil analisis sifat kimia tanah di laboratorium diketahui bahwa jenis-jenis tanah dikelompokan kedalam ordo Inceptisols dan digolongkan kedalam sub-group Sulfic Endoaquepts dan Typic Sulfaquepts. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian lahan untuk tanaman padi  menunjukkan bahwa lahan tersebut memiliki kesesuaian lahan aktual (S3fx) dengan faktor penghambat retensi hara dan toksisitas pada SPT 1 dan (N2f) dengan faktor penghambat retensi hara pada SPT 2. Upaya evaluasi kesesuaian lahan perlu didukung dengan pemberian rekomendasi pengelolaan antara lain rekomendasi pembuatan dan perbaikan drainase, rekomendasi pengapuran dan rekomendasi pemupukan. 
STATUS KESUBURAN TANAH GAMBUT BEKAS TERBAKAR PADA PENGGUNAAN LAHAN NANAS DAN SEMAK BELUKAR DI DESA GALANG KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH EMANUEL TEODUTUS IVO; ASRIFIN ASPAN; JONI GUNAWAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kimia tanah dan status kesuburan tanah gambut bekas terbakar pada penggunaan lahan nanas dan semak belukar. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Galang Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah. Metode yang digunakan dengan mengambil sampel langsung di lapangan dan wawancara dengan petani, Penelitian telah dilaksanakan pada penggunaan lahan yang terdiri dari tanaman nanas dan semak selukar. Setiap titik sampel (penggunaan lahan) memiliki luas 3 ha,dengan masing-masing titik memiliki luas 1 ha dari luasan lahan ini di ambil 5 titik sub sampel secara diagonal. Tanah yang didapat dari 5 titik sub sampel lalu dikompositkan. Parameter pengamatan terdiri dari Reaksi Tanah (pH), C-organik, Nitrogen (N-total), Fosfor (P-total), Fosfat (P-tersedia), Kalium (K-total), Kalium (K-dd), Kapasitas Tukar Kation, Kejenuhan Basa, dan Kadar Abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pada dua penggunaan lahan SB dan N yang diteliti memiliki Nilai reaksi tanah (pH) yaitu antara 3,61–3,66 tergolong sangat masam, Nilai C-Organik yaitu antara 54,46–56,71 % tergolong sangattinggi, Nitrogen (N-total) yaitu antara 1,89–1,93 % tergolong sangat tinggi, Nilai Fosfor (Ptotal) yaitu antara 3,37–3,91 mg/100 tergolong sangat rendah, Nilai Fosfot (P-tersedia) yaitu antara 14,70–17,14 ppm tergolong sedang, Nilai Kalium (K-total) yaitu antara 13,42–15,88 mg/100g tergolong rendah, Nilai Kalium (K-dd) yaitu antara 0,20–0,22 cmol/kg tergolong rendah, Nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yaitu antara 112,46–117,39 cmol/kg yang tergolong sangat tinggi, Nilai Kejenuhan Basa yaitu antara 4,11–4,32 % tergolong sangat rendah, dan Nilai Kadar Abu yaitu antara 2,22–6,34 % tergolong rendah. Akhir daripenelitian ini adalah status kesuburan tanah pada penggunaan lahan SB pasca kebakaran tergolong rendah dan pada penggunaan lahan N pasca kebakaran tergolong rendah.Kata kunci : Status Kesuburan, Penggunaan Lahan, Nanas dan Semak Belukar.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Karet Di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Erpiani Erpiani; Asmahan Akhmad; Joni Gunawan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.4039

Abstract

Evaluasi lahan merupakan bagian bentang alam yang mencakup pengertian lingkungan termasuk iklim, topografi, bahkan keadaan vegetasi alam. Adapun evaluasi kesesuaian lahan pada hakekatnya berhubungan dengan evaluasi untuk budidaya perkebunan dan pertanian. Lahan yang di evaluasi adalah lahan yang terletak di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas seluas 60 Ha. Lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada aspek kesesuian lahan untuk tanaman karet, Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan hasil analisis sifat kimia tanah dilaboratorium di ketahui bahwa tempat penelitian memiliki 2 jenis tanah yaitu tanah mineral dan tanah gambut. Pada SPT 1 memiliki kelas kesesuaian lahan aktual tidak sesuai pada saat ini (N1fx) dengan faktor pembatas pH tanah dan kedalaman sulfidik. Sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya (S3) sesuai marginal. Pada SPT 2 memiliki kelas kesesuaian lahan aktual ( N1fb) tidak sesuai pada saat ini dengan faktor pembatas pH tanah, bahaya banjir sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya (S3) sesuai marginal. Kata Kunci: Evaluasi Kesesuaian Lahan tanaman karet.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA TANAH ALUVIAL TERHADAP SERAPAN N, P, DAN K TANAMAN MELON Catur Rizky Rahman; Asrifin Aspan; Joni Gunawan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i4.36374

Abstract

ABSTRACT      Utilization of Alluvial soil as a growth medium, often faced with various limiting factors such as varying levels of fertility, diverse soil acidity, low organic matter content and availability of nutrients, especially nitrogen, phosphorus, and potassium.The is research was conducted in the Faculty of agriculture experiments station, Tanjungpura University. The Method used in the study was field experiment with complete design of stacaments of oil palm empty fruit bunces compost application. The compost application consists of p1 = 0 g/polybags, p2 = 105 g/polybags, p3 = 155 g/polybags, p4 = 205 g/ polybags, p5 = 255 g/polybags. Each treatment is repeated 4 times and each unit ansist of one melon plant per polybag thus thare was 20 plant for field experiment. The results showed that the compost of palm oil blanks is real effect on the soil pH observation variable, but has no noticeable effect on the absorption of nitrogen, phosphorus, and potassium plant and dry weight of plants. Based on the results of the analysis, it can be seen that soil pH before treatment is 4.15 (very sour), after given the average treatment of soil pH increases range from 6.10 (somewhat sour)-6.86 (Neutral). Nitogen-Total soil before treatment is 0.72 % (high), after treatment increased to 0.79 %-0.96 % (very high). -Available soil before treatment is 9.67 ppm (very low), after treatment increased to 33.99 ppm (height)–43.17 ppm (very high). Potassium can be exchanged before the treatment of 0.33 cmol (+) kg-1 (medium), after which the treatment is increased to 0.48 cmol (+) kg-1 (medium)–0.81 Cmol (+) kg-1 (high). Based on the results of the research of the average-the highest rate of compost is the effect of oil palm waste for nitrogen absorption, phosphorus, potassium and dry weight of plants in the treatment of P4 (205 g tkks). This has been optimized for the optimal compost delivery of palm oil to the alluvial soil. Key words: Palm Oil, Composting, Alluvial Soil
Identifikasi Sifat Kimia Tanah Pada Lahan Sawah Pasang Surut di Kelurahan Setapuk Besar Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang deby avriady; Joni Gunawan; ismahan umran
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.18087

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi sifat kimia tanah dan merekomendasikan pemupukan N, P dan K di lahan sawah pasang surut pada tanaman padi. Pengambilan sampel penelitian dilaksanakan di Kelurahan Setapuk Besar Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang.  Parameter dalam penelitian ini adalah N-Total, P (tersedia), K tersedia, Ca-dd, Mg-dd tanah, Reaksi tanah (pH), C-organik, Al-dd, Salinitas, Uji Pirit dan Bobot isi Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan N-Total antara 0,21% - 0,38%, dengan rata-rata 0,31% termasuk dalam kriteria sedang. P-Tersedia antara 9,46 - 21,74 ppm, dengan nilai rata- rata 13,34 ppm dengan kriteria rendah. K-Tersedia antara 0,37 - 0,59 cmol (+)kg1 dengan rata -rata 0,51 cmol (+)kg1 dengan kriteria sedang.  Ca antara 4,18 - 7,44 cmol (+)kg1 dengan rata-rata 5,91 cmol (+)kg1 dengan kriteria sedang. Mg antara 1,41 - 2,68 cmol (+)kg1 dengan rata – rata = 2,36 cmol (+)kg1 termasuk dalam kriteria tinggi. Reaksi Tanah antara 4,63 – 5,95 dengan rata - rata 5,21 termasuk dalam kriteria masam. C-Organik antara 1,66 – 3,37 % dengan rata-rata 2,62 termasuk dalam kriteria sedang. Kejenuhan Al yang ada dilokasi penelitian menunjukkan kriteria sangat rendah. Salinitas antara 555 – 644 ppm dengan rata-rata 585 ppm termasuk dalam kriteria sangat rendah. Uji Pirit menunjukan bahwa tidak ditemukan kandungan Pirit pada kedalaman 0-20 cm. Bobot isi tanah antara 0,77 – 0,95 gr/cm3 dengan rata-rata 0,87 gr/cm3. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kebutuhan pupuk dilokasi penelitian, kebutuhan N 128,45 kg/ha (279,25 kg/ha Urea), P2O5 113,92 kg/ha (316,43 kg/ha Sp-36) dan K2O 36 kg/ha (60 kg/ha KCl).   Kata kunci : Sifat kimia tanah, lahan sawah pasang surut dan rekomendasi pemupukan