Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Determinants of Child Marriage Using Ecological Theory: A Literature Review Putri, Nike Dwi; Achmad, Harun; Pulubuhu, Dwia Aries Tina
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2774

Abstract

Indonesia is one of the ten countries with the highest prevalence of child marriage in the world. Efforts to prevent the practice of child marriage can be done through intervention on the determinants of child marriage. This article aims to examine and explain the factors that influence child marriage referring to ecological theory. The research method used is a literature review. Article searches were conducted on online journal databases found in Pubmed, Proquest, ScienceDirect, and Willey Online Library with the keyword "determinants of child marriage" and published in 2017-2021. The search results of articles discussing the determinants of child marriage found 13 articles that matched the inclusion criteria. The results of the article examination found that individual education and knowledge factors were part of the microsystem, household welfare factors and the attachment of children's relationships with parents were part of the mesosystem, rural living environment factors, social, cultural, and religious norms as an exosystem, and security factors. state, and regulations or laws as part of the macrosystem. The conclusion obtained is that the problem of child marriage is a multidimensional problem including individual, family, community, and state factors.
KEGIATAN PR PT DONGGI SENORO LNG KABUPATEN BANGGAI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK SOSIAL PADA MASYARAKAT SEKITAR Siska Mahmud; Hafied Cangara; Dwia Aries Tina Pulubuhu
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.7 No.1 Januari - Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/kareba.v7i1.5308

Abstract

Konflik Sosial merupakan suatu kegiatan yang berlangsung  dengan  melibatkan  orang atau kelompok yang saling menentang. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui dan menganalisis (1) bentuk dan penyelesaian konflik sosial. (2) bentuk kebijakan. (3) Aktivitas komunikasi yang digunakan public relations PT Donggi Senoro Liquefied Natural Gas (DSLNG) dalam menyelesaikan konflik sosial pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan di Kabupaten Luwuk Banggai Propinsi Sulawesi Tengah. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan informan sebanyak 20 orang yang mengetahui dan terkait dengan masalah kegiatan Public Relations dalam penyelesaian konflik Sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian konflik sosial dikabupaten luwuk banggai di lakukan langkah-langkah Community Relations dalam melaksanakan program CSR (Corporate Social Respobility) misalnya, melalui rumah pendampingan dalam bentuk pemberian bantuan sumbangan pendidikan kepada anak berprestasi, bimbingan enterpreneuship (kewirausahaan) pada masyarakat sekitar sehingga di nilai belum optimal dan belum merata. Untuk itu penelitian ini menyarankan perlunya ditingkatkan peran PT DSLNG dalam mengatasi kesenjangan sosial pada masyarakat sekitar yang menjadi salah satu pemicu konflik, serta pemberdayaan potensi tenaga kerja lokal.
STUDI FENOMENOLOGI PADA PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA DI KOTA MAKASSAR Dwia Aries Tina Pulubuhu; Mansyur Radjab; Nufida RAF; Arsyad Genda; Suryanto Arifin; Meigi Marulina Patading
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 2, ISSUE 2, 2020
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v2i2.12861

Abstract

The purpose of the study was to reveal the phenomenon of students' sexual experiences, to analyze the process of relationships in sexual behavior and to identify and analyze the forms of sexual activity / behavior of students in the city of Makassar. This study uses a qualitative approach, with a phenomenological strategy / design. The subjects of this study were 5 (five) informants who were students or had just finished their education and were still in sexual activity / behavior. The results of this study show 3 findings namely; (1). All informants considered that they did not violate social norms. Because their sexual activity always refers to the standard "social norms" that they make themselves based on the principle of exchange and their definition; (2) the process of sexual behavior in social exchange includes internal and external factors of each individual which also influences the sexual behavior of the informants. These internal factors include; biological needs, relieving stress or feeling depressed and is also considered a form of seriousness towards a partner; and (3) external factors originating from outside the individual person include; a free and weak social control from parents or family, lack of sexual knowledge, and economic motives or meeting economic needs. Forms of social exchange in sexual behavior among students include cost (sacrifice) and reward (rewards or rewards) as a factor in the continuity of a relationship and their sexual activity. On the one hand, sexual activity is said to be successful and enduring if interpreted equally about satisfaction between the two parties and sexual exchange is defined equally, and on the other hand, social relations or sexual activity will end if what happens is the opposite. The informants revealed their reasons for engaging in sexual activity because they wanted to get attention, love, want to get money, and even to make the script easier. ABSTRAK Tujuan penelitian, mengungkapkan fenomena pengalaman seksual mahasiswa, menganalisis proses hubungan dalam perilaku seksual dan untuk mengidentifikasi serta menganalisis bentuk aktivitas/perilaku seksual mahasiswa di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi/desain fenomenologi. Subjek penelitian ini ada 5 (lima) orang informan yang berstatus sebagai mahasiwa atau yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dan masih aktivitas / perilaku seksual. Hasil penelitian ini menujukkan 3 temuan yaitu; (1). Semua informan menganggap bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran terhadap norma sosial. Karena aktivitas seksual yang mereka lakukan selalu mengacu pada standar “norma sosial” yang mereka buat sendiri berdasarkan prinsip pertukaran dan pendefinisian mereka; (2) proses perilaku seksual dalam pertukaran sosial mencakup faktor internal dan eksternal dari setiap individu yang juga berpengaruh dalam perilaku seksual para informan. Faktor internal tersebut meliputi; kebutuhan biologis, menghilangkan rasa stres atau perasaan tertekan dan juga dianggap sebagai bentuk keseriusan terhadap pasangan; dan ( 3) faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu tersebut meliputi; lingkungan sosial yang bebas dan lemahnya kontrol dari orang tua atau pun keluarga, kurangnya pengetahuan seksual, dan motif ekonomi atau pemenuhan kebutuhan ekonomi. Bentuk pertukaran sosial dalam perilaku seksual dikalangan mahasiswa mencakup cost (pengorbanan) dan reward (imbalan atau penghargaan) sebagai faktor keberlangsungan sebuah hubungan dan aktivitas seks mereka. Di satu sisi, aktivitas seksual dikatakan berhasil dan bertahan apabila ditafsirkan secara sama tentang kepuasan diantara kedua belah pihak dan pertukaran seksual didefinisikan secara berimbang, dan disisi lain, hubungan sosial atau aktivitas seksual akan berakhir jika yang terjadi adalah sebaliknya. Para informan mengungkapkan alasan mereka melakukan aktivitas seks karena ingin mendapatkan perhatian, kasih sayang, ingin mendapatkan uang, dan bahkan untuk mempermudah pengerjaan skripsinya.
Konflik Kewenangan Antar Kabupaten Pada Pengelolaan Pulau Kakabia Nurul Sholeha; Dwia Aries Tina Pulubuhu; Muhammad Muhammad
Jurnal Sosio Sains Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Sosia Sains
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37541/sosiosains.v7i1.576

Abstract

Tujuan penelitian menganalisis dinamika konflik dan upaya resolusi konflik antar pemerintah kabupaten Kepulauan Selayar dengan Kabupaten Buton Selatan pada pengelolaan Pulau Kakabia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adapun terkait dengan letak wilayah Pulau Kakabia/Kawi-kawia apakah berada di daerah Kabupaten Kepulauan Selayar ataukah berada dalam daerah Kabupaten Buton Selatan bukanlah merupakan permasalahan antar kabupaten/kota melainkan merupakan permasalahan antar daerah provinsi yaitu Provinsi Sulawesi selatan dan Sulawesi Tenggara, karena letak wilayah Pulau Kakabia/Kawi-kawia diklaim berada diantara dua Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Selatan sehingga berdasarkan Pasal 21 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 141 tahun 2017 penyelesaiannya merupakan kewenangan Menteri, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri. The purpose of the study was to analyze the dynamics of conflict and conflict resolution efforts between the government of the Selayar Islands Regency and South Buton Regency in the management of Kakabia Island. This research is a type of qualitative descriptive research. The results of the study indicate that in relation to the location of the Kakabia/Kawi-kawia Island region, whether it is in the Selayar Islands Regency or in the South Buton Regency area, it is not a problem between regencies/cities but is an inter-provincial problem, namely the Provinces of South Sulawesi and Southeast Sulawesi. because the location of the Kakabia/Kawi-kawia Island area is claimed to be between the two Southeast Sulawesi Provinces and the South Sulawesi Province, so based on Article 21 of the Minister of Home Affairs Regulation number 141 of 2017 the settlement is the authority of the Minister, in this case the Minister of Home Affairs.
Hubungan Sosial Pasca Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Maros Tahun 2020 Lukman Rais; Dwia Aries Tina Pulubuhu; M Ramli AT
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 7 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v7i2.1549

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sosial pasca pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Maros tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian fenemonologi. Penentuan informan penelitian dengan purposive sampling dimana informan penelitian sebanyak 10 (sepuluh). Selain itu dilakukan observasi dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pemilihan kepala daerah membuat disharmonisasi dalam hubungan sosial yang menciptakan hancurnya kesatuan kelompok bahkan sampai di dalam keluarga. Hancurnya jejaring keluarga menjadi masalah baru dalam masyarakat bahkan memunculkan stigma negative antara sesama. Pasca pemilihan kepala daerah bentuk hubungan sosial bervariatif dimana hubungan yang mudah dipulihkan pada level elit yaitu antara sesama partai politik bahkan terjalin kerja sama dan perpindahan keanggotaan sehingga terjadi kaloborasi antara partai. Dalam kolaborasi dan kerja sama ini terbentuk atas dasar status dan pekerjaan. Sedangkan pada level elit seperti antara kontestan belum terjadi kerja sama dan sebatas perbaikan komunikasi. Selain itu yang menjadi perhatian adalah pada level bawah yang memiliki fanatisme tinggi sehingga hubungan sosial belum mampu dipulihkan, bahkan program perbaikan hubungan lintas komunitas belum tercapai sehingga menciptakan konflik laten dalam masyarakat. Konflik ini akhirnya melahirkan segregasi dengan pola komunikasi berdasarkan arah dukungan serta menciptakan oposisi dalam pemerintahan.