Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Konsep Penamaan, Makna Kultural, serta Pandangan Masyarakat terhadap “Bhuju’ Pongkeng” di Desa Pongkeng Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep (Kajian Etnolinguistik) Siti Arifah; Hodairiyah Hodairiyah; Abd. Azis
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i1.11271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep makna penamaan kultural, makna budaya, dan makna kepercayaan masyarakat pada “Bhuju’ Pongkeng” di Pongkeng, Bluto, Sumenep, Jawa Timur. Secara teoretis, penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penghimpunan, menelisik, dan sesuai kapabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) konsep penamaan atau sejarah nama “Bhuju’ Pongkeng” yang ada di Pongkeng, Bluto, Sumenep, serta (2) makna budaya dan kepercayaan masyarakat terhadap “Bhuju’ Pongkeng”. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada semua pihak dari aspek agama, pendidikan, budaya, terutama generasi muda khususnya di Sumenep dapat memahami penamaan dan makna budaya “Bhuju’ Pongkeng” yang ada di Pongkeng. Dengan demikian, generasi muda dapat melestarikan salah satu budaya yang ada di Sumenep.
Kesantunan Berbahasa Indonesia Guru Dan Siswa Madrasah Diniyah Al-Akbar Bungbungan Bluto Sumenep (Dalam Perspektif Pragmatik) Siti Arifah
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v1i1.5

Abstract

Kesantunan tuturan imperatif merupakan kesantunan tuturan yang berupa perintah dari penutur kepada mitra tutur untuk melakukan sesuatu sesuai dengan perintah penutur. Dalam ilmu pragmatik terdapat tujuh belas wujud kesantunan pragmatik imperatif dari ketujuh belas wujud tersebut dalam penelitian ini hanya ditemukan enam wujud kesantunan pragmatik imperatif yaitu wujud kesantunan pragmatik imperatif yang mengandung makna permintaan, suruhan, ajakan, permintaan izin, larangan, dan pemberian ucapan selamat. Tuturan tersebut merupakan tuturan antara guru dan siswa yang dianalisis dari kesantunan tuturan imperatif bahasa Indonesia
The Figurative Meaning of Madurese Language: A Semantic Study of Madurese Proverbs Rifa Efawati; Siti Arifah
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 2 (2020): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 4 Nomor 2, Desember
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.040219

Abstract

This semantic-based research study investigates the figurative language of Madura proverbs. The objectives of this study were to describe the types of figurative language contained in Madura proverbs. Describe the meaning and function of figurative language in Madura proverbs. And also describe the relationship of culture inside Madura proverbs. Research result indicates that in the style of figurative language metaphor based on Haley’s hierarchy in nine metaphors, the metaphors in Madura’s proverbs are energy, terrestrial, cosmos, object, animate, living, and human. Simile in this research includes cosmos, plants, animals, object, and terrestrial. And personifications in this research are animate personification and non-human personification.
Pemertahanan Dan Pelestarian Bahasa Madura Melalui Nyanyian Samman Mainan Di Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep: Perspektif Sosiolinguistik Hodairiyah Hodairiyah; Nurul Fadhilah; Siti Arifah; Abd. Azis
Kode : Jurnal Bahasa Vol 10, No 3 (2021): Kode: Edisi September 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.44 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v10i3.28312

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang masyarakat Madura dalam mempertahankan dan melestarikan Bahasa Madura melalui nyanyian samman mainan di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Penelitian ini secara teoretis menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini berupa metode simak, libat, dan cakap. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pemertahanan serta pelestarian Bahasa Madura di era globalisasi masih mampu dipertahankan serta dilestarikan melalui sebuah nyanyian dalam Bahasa Madura. (2) Ciri-ciri Bahasa dan kendala dalam nyanyian samman mainan. Ciri-ciri Bahasa dalam nyanyian samman adalah menggunakan tingkatan Bahasa halus dan engghi bhunten, sedangkan kendala yang (3) upaya pemertahanan dan pelestarian dapat diimplementasikan melalui sebuah perkumpulan yang bertujuan untuk menjalin tali silaturrahmi serta menjaga rasa persaudaraan antarsesama.Kata kunci: Sosiolinguistik, Pemertahanan dan Pelestarian, Bahasa Madura, Samman mainan
Kesantunan Berbahasa Indonesia Guru dan Siswa Madrasah Diniyah Al-Akbar Bungbungan Bluto Sumenep (dalam Perspektif Pragmatik) Siti Arifah
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 3 No. 2 (2019): Al Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.217 KB)

Abstract

Imperative imperative politeness is speech politeness in the form of an order from the speaker to the spoken partner to do something in accordance with the instructions of the speaker. In pragmatics, there are seventeen forms of pragmatic imperative modesty from the seventeen forms in this study. Only in this study are six forms of pragmatic imperative politeness, namely the form of politeness of imperative pragmatics which implies requests, orders, invitations, requests for permission, prohibitions, and congratulations. The speech is a speech between the teacher and students which is analyzed from the Indonesian imperative politeness Kesantunan tuturan imperatif merupakan kesantunan tuturan yang berupa perintah dari penutur kepada mitra tutur untuk melakukan sesuatu sesuai dengan perintah penutur.Dalam ilmu pragmatik terdapat tujuh belas wujud kesantunan pragmatik imperatif dari ketujuh belas wujud tersebut dalam penelitian ini hanya ditemukan enam wujud kesantunan pragmatik imperatif yaitu wujud kesantunan pragmatik imperatif yang mengandung makna permintaan, suruhan, ajakan, permintaan izin, larangan, dan pemberian ucapan selamat. Tuturan tersebut merupakan tuturan antara guru dan siswa yang dianalisis dari kesantunan tuturan imperatif bahasa Indonesia
Pendampingan Evaluasi Diri Jurnal Estetika Menuju Jurnal Terakreditasi Nasional Masodi Masodi; Suhartatik; Mufti Syafiuddin; Hodairiyah Hodairiyah; Siti Arifah; Abd Azis
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 2 No 3 (2022): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2022)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.115 KB) | DOI: 10.33379/icom.v2i3.1935

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat untuk membangun persepsi positif masyarakat terhadap pengembangan jurnal ilmiah bagi para akdemisi untuk meningkatkan kreadibiltas jurnal sehingga pendampingan evaluasi diri terhadap jurnal Estetika menjadi bagian penting untuk peningkatan mutu yang lebih baik. Hal ini untuk mengubah sudut pandang masyarakat terhadap kreadibilitas jurnal Estetika. Evaluasi jurnal estetika terdiri dari penamaan terbitan berkala ilmiah, kelembagaan penerbit, managemen pengelolaan, substansi artikel, gaya penulisan, penilaian terbitan berkala, keberkalaan, penyebarluasan. Evaluasi ini memberikan dampak positif bagi pengelola jurnal Estetika untuk terus maju memperbaiki nilai-nilai standarisasi nasional yang lebih baik. Para pengelola jurnal estetika mengadakan peningkatan mutu penilaian dalam setiap poin akreditasi untuk mencapai angka maksimal. Adapun hasil evaluasi yang dilakukan oleh TIM Estetika menunjukkan bahwa jurnal Estetika berdasarkan standarisasi nasional mendapatkan peringkat 4 dengan jumlah nilai 52,5. Dengan demikian, evaluasi diri jurnal estetika dapat menjadi koreksi diri sebelum melakukan pengajuan akreditasi dengan tujuan meningkatkan jumlah peneliti untuk menerbitkan artikelnya di Jurnal Estetika.  
Lambang Sufistik Manuskrip Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Joko Damono Abd Azis; Vinsca Sabrina Claudia; Siti Arifah; Hodairiyah Hodairiyah
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 4 (2022): Kode: Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v11i4.42428

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk lambang atau simbol sufistik yang terdapat pada manuskrip puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga belas puisi yang mengandung lambang aspek sufistik sastra transendental yang memiliki peranan sebagai puisi sufistik. Manuskrip karya Sapardi ini bisa disebut sebagai sastra transendental, karena berisi pengalaman yang dipaparkan penyair tentang pengalaman transendental seperti perjalanan, kerinduan, dan persatuan terhadap Tuhannya.
Konsep Penamaan, Makna Kultural, serta Pandangan Masyarakat terhadap “Bhuju’ Pongkeng” di Desa Pongkeng Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep (Kajian Etnolinguistik) Siti Arifah; Hodairiyah Hodairiyah; Abd. Azis
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v10i1.11271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep makna penamaan kultural, makna budaya, dan makna kepercayaan masyarakat pada “Bhuju’ Pongkeng” di Pongkeng, Bluto, Sumenep, Jawa Timur. Secara teoretis, penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penghimpunan, menelisik, dan sesuai kapabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) konsep penamaan atau sejarah nama “Bhuju’ Pongkeng” yang ada di Pongkeng, Bluto, Sumenep, serta (2) makna budaya dan kepercayaan masyarakat terhadap “Bhuju’ Pongkeng”. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada semua pihak dari aspek agama, pendidikan, budaya, terutama generasi muda khususnya di Sumenep dapat memahami penamaan dan makna budaya “Bhuju’ Pongkeng” yang ada di Pongkeng. Dengan demikian, generasi muda dapat melestarikan salah satu budaya yang ada di Sumenep.
Analisis Struktur Teks Negosiasi dalam Aplikasi Tiktok Shop sebagai Bentuk Alternatif Bahan Ajar Siswa SMA Kelas X: The Analysis of Negotiation Text Structure in the Tiktok Shop Application as an Alternative Form of Teaching Material for Grade X High School Students Arifah, Siti; Afifah, Siti
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 5 No. 01 (2025): Artikel Riset Periode Mei 2025
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v5i01.5906

Abstract

Negotiation is not only closely related to activities in the market between sellers and buyers, but negotiation activities can occur in the form of visual content on social media, especially TikTok social media, which will be the object of this study. Thus, the purpose of this study is to provide a detailed description of the structure of negotiation texts in TikTok social media content as an alternative form of teaching materials for high school students in grade X. This study uses a qualitative research approach with a descriptive type of research because the results of the data that have been obtained are in the form of narratives or expressions that are conveyed verbally between speakers and TikTok shop social media interlocutors so that this study produces a finding about the structure of the negotiation text. This study went through three stages in data collection techniques: documentation techniques by downloading some content on TikTok social media, continued with listening techniques, and note-taking techniques. The results of this study relate to the structure of the negotiation text, including three criteria elements: opening, content, and closing. Negotiation texts have advantages and disadvantages. Not all forms of social interaction related to negotiation meet the completeness of the negotiation text structure. Thus, this study is expected to open comparable studies with different objects to contribute to the advancement of education in Indonesia.
PELANGGARAN MAKSIM TUTUR KUALITAS DAN KUANTITAS DALAM PROGRAM KICK KONTROVERSI (GANJAR-MAHFUD MULAI NGEBUT) DI METRO TV: PERSPEKTIF PRAGMATIK Arifah, Siti
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 3 No. 1 (2023): OKTOBER-NOVEMBER TAHUN 2023
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v3i1.1077

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pelanggaran maksim kualitas dan kuantitas dalam program kick kontroversi (Ganjar-Mahfud mulai ngebut) di Metro TV. Secara pendekatan teoretis penelitian ini menggunakan pendekatan atau perspektif pragmatik kajian teori Grice. Sedangkan metode atau tahapan pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dalam penelitian ini mencakup tiga tahapan yaitu teknik simak dilanjutkan dengan teknik catat, dan yang terakhir teknik dokumentasi. Ketiga teknik tersebut digunakan untuk memperoleh data yang akurat tentang pelanggaran maksim tutur yang dilakukan dalam acara tersebut, baik pelanggaran maksim tutur yang dilakukan oleh bintang tamu atau pun pelanggaran maksim tutur yang dilakukan oleh pembawa acara. Adapun bentuk data yaitu semua bentuk tuturan yang terdapat sebuah pelanggaran maksim tutur khususnya maksim kualitas dan kuantitas yang telah dilakukan oleh bintang tamu dan pembawa acara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat dua pelanggaran maksim tutur atau maksim kerja sama (1) pelanggaran aturan dalam prinsip tutur atau prinsip kerja sama dalam lingkup maksim kualitas dan (2) pelanggaran maksim tutur atau maksim kerja sama dalam lingkup maksim kuantitas. Penelitian ini akan memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi prinsip kerja sama dalam sebuah pertuturan sehingga akan ada kerja sama yang baik antara penutur dan mitra tutur, khususnya dalam penelitian ini antara narasumber dan pembawa acara.