Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

THE ENHANCEMENTS OF NUMERACY THROUGH THE FLAVELL’S PRINCIPAL IN THE COGNITIVE ‘S DEVELOPMENT FOR THE CHILDREN IN TK B SRIJAYA KM 5,5 PALEMBANG SYAFDANINGSIH SYAFDANINGSIH
Sriwijaya University Learning and Education International Conference Vol 2, No 1 (2016): 2nd SULE-IC
Publisher : Sriwijaya University Learning and Education International Conference

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research of class’ action is occurred in TK Srijaya Km 5,5 Palembang with the participants of 25 children. With a problem formulation: “Is it possible for the use of Flavell’s Principal in numeracy: 1) could increasing the children’s motivation for studying? 2) increasing the numeracy of the children?”. This research is aimed for increasing the motivation of studying and the numeracy for the cognitive development of children in TK B Srijaya Palembang. The data collecting are the observation and test for each cycle. At the first cycle, achieved for 60 score, and the average ability of children’s numeracy is 50 with the deficient category, for eleven children or 44%. The weaknesses of first cycle are: the lack of children’s motivation for studying, the lack of curiosity and confidence. In numeracy, there was a child who repeated the specific number and skip the other numbers, so he couldn’t able to say the numbers of things which has been counted. Therefore, this condition is fixed in the second cycle by giving the verbal or non verbal enhancements and the various playing activities and more motivations, so it could reached for the good category for 18 children (72%) with average score 70 or the numeracy is 66 with good category for 16 children or 64%. The weakness of this cycle is “The abstraction principle and The Order Irrelevance Principle” where the children were still not confident for doing the task. So, the children couldn’t differ the countable things and uncountable things like water, sand, flour. And, the children couldn’t represent the things that has been counted as the ordinal symbol of numbers which has been said. This thing is fixed in the third cycle as by giving the maximum motivation and giving the various playing facilities, so the children are motivated for doing the task. It has been proved in the 3rd cycle, as 21 children (87,5%) who are in the good minimum category (score >= 70) and the average numeracy in the good minimum category (score>= 60) as 20 children (83,33%). Therefore, in TK Srijaya Palembang is suggested for apply the Flavell principal for counting learninf of cognitive development.
IMPROVEMENT ABILITY TO KNOWING NUMBER CONCEPTS THROUGH INTERACTIVE VIDEO MEDIA FOR CHILDREN AGED 5-6 YEARS IN PUBLIC KINDERGARTEN PEMBINA 1 PALEMBANG Syafdaningsih Syafdaningsih
Sriwijaya University Learning and Education International Conference Vol 3, No 1 (2018): 3rd-SULE-IC
Publisher : Sriwijaya University Learning and Education International Conference

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to improve the ability to knowing number concepts through interactive video media for children aged 5-6 years in Public Kindergarten Pembina 1 Palembang. The method used is a classroom action research method developed by Kemmis and Taggart. The action is carried out in two cycles. Each cycle consists of stages of planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques are observation, documentation, and tests. The subject of this study consisted of 20 students aged 5-6 years. Research data analysis was obtained based on increasing the ability to recognize the concept of student numbers from pre-action to cycle II. There are a number of students who get a score with minimum criteria of developing according to expectations (BSH) in the pre cycle of 5 students (25%), the first cycle as many as 9 students (45%), and in the second cycle as many as 16 students (80%). This is evidenced by the achievement of indicators by students in sorting numbers 1-20 and calculating the number of numbers, so that an increase of 35% occurs. The results show that the use of interactive video media can improve the ability to recognize the concept of student numbers
Pelatihan Pembuatan Alat Permainan Edukatif Berbasis Pendekatan Saintifik bagi Guru PAUD di Kota Palembang Hasmalena Lena; Rukiyah Rukiyah; Syafdaningsih Syafdaningsih; Mahyumi Rantina; Febriyanti Utami; Anggun Karnita; Atthoyibah Munawaroh
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i4.2480

Abstract

Alat Peraga/Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini memegang peranan penting sebagai media stimulasi, pembelajaran dan permainan, sedangkan bagi guru merupakan sarana yang membantu dalam penyampaian pembelajaran. Pelatihan ini bertujuan agar guru PAUD dapat membuat APE serta untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan guru dalam membuat inovasi dalam pembuatan APE untuk anak usia dini. Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 8 Agustus 2020 secara online melalui aplikasi Zoom Meeting. Materi yang disampaikan meliputi, (1) Hakikat alat permainan edukatif, (2) Jenis-jenis APE, (3) Keterampilan pembuatan APE, (4) Langkah-langkah pembuatan APE, dan (5) Praktik pembuatan APE dalam proses pembelajaran sesuai karakteristik anak. Kegiatan pelatihan dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting dengan jumlah 36 orang peserta guru PAUD. Model kegiatan yaitu pendampingan dan metode kegiatan yang digunakan presentasi dan peragaan serta unjuk kerja. Berdasarkan hasil evaluasi terjadi peningkatanan pengetahuan guru-guru PAUD setelah pelatihan, hal ini ditunjukkan dengan hasil bahwa guru mampu membuat rancangan alat permainan edukatif, , guru mempu menerapkan alat permainan edukatif walapun dilakukan secara daring dan guru mampu mengimplementasikan kepada anak tentang alat permainan edukatif berbasis pendekatan saintifik. Teaching aids/educational games (APE) for early childhood play an important role as a medium of stimulation, learning and games, while for teachers, it is a tool that helps in learning delivery. This training aims to make PAUD teachers make APE and develop teaching skills in making innovations in making APE for early childhood. This activity was carried out on Saturday, August 8, 2020, online through the Zoom Meeting application. The materials presented include (1) The nature of educational game tools, (2) Types of APE, (3) Skills for making APE, (4) Steps for making APE, and (5) Practice of making APE in the learning process according to children's characteristics. . The training activities were carried out through the Zoom Meeting application with a total of 36 PAUD teacher participants. The activity model is mentoring and activity methods used by presentations and demonstrations as well as performance. Based on the evaluation results, there was an increase in the knowledge of PAUD teachers after training, and this was shown by the results that teachers were able to design educational game tools, teachers were able to apply educational game tools even though they were done online. Teachers were able to implement to children about scientific approach-based educational game tools.
Pelatihan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-6 Tahun Melalui Aplikasi “Sidetik” Selama Pandemi Covid-19 Mahyumi Rantina; Hasmalena Hasmalena; Syafdaningsih Syafdaningsih; Nabila Bilqis Adilla Rahma; Chaterine Nuzzahara Shakiila; Ita Loka; Mei First Veronica; Dian Ayu Lestari
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i1.2770

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat perlu untuk diperhatikan, agar sesuai dengan tahap perkembangannya. Hal ini sangat bergantung pada peran orang tua dan guru dalam menstimulasi serta memperhatikan proses perkembangan anak dalam jangka waktu sedini mungkin. Sehingga, gangguan atau kelainan pada anak dapat dideteksi dan diatasi sedini mungkin melalui rangsangan stimulasi dan pelayanan kesehatan di lingkungan sekitar. Berdasarkan observasi di lapangan, orang tua dan guru telah melaksanakan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak, namun belum sesuai dengan perkembangan usia anak dan karakteristik anak seusianya. Selain itu tidak adanya intervensi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan. Kebanyakan orang tua membawa anak ke posyandu, ke tempat pelayanan kesehatan saat sakit saja, dan di masa pandemi covid-19 orang tua dan guru sangat kesulitan untuk menstimulasi perkembangan anak. Tujuan pelatihan ini adalah untuk melakukan kegiatan pendampingan dan Pelatihan Stimulasi perkembangan Anak Usia 0-6 Tahun Melalui Aplikasi “Sidetik” Selama Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Lempuing Jaya Ogan Komering Ilir. Sasaran dari pelatihan ini adalah orang tua dan guru. Model kegiatan yaitu pendampingan metode kegiatan yang digunakan presentasi dan peragaan serta unjuk kerja. Hasil pengabdian ini diperoleh bahwa Peserta guru dan orang tua sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan memiliki pengetahuan dan wawasan baru setelah mengikuti pelatihan dibuktikan dengan keseluruhan orang tua dan guru dapat menggunakan apliaksi sidetik sebagai aplikasi untuk mendeteksi dan menstimulasi perkembangan anak khususnya pada masa pandemi covid-19. The growth and development of children are very important to pay attention to so that they are following the stage of development. This is very dependent on the role of parents and teachers in stimulating and paying attention to the child's development process at the earliest possible time. Thus, disorders or abnormalities in children can be detected and overcome as early as possible through stimulation and health services in the surrounding environment. Based on field observations, parents and teachers have carried out stimulation and early detection of child growth and development. Still, it is not following the development of the child's age and the characteristics of children his age. In addition, there is no intervention against deviations that occur in the field. Most parents take their children to Posyandu, for health services when they are sick, and during the COVID-19 pandemic, parents and teachers find it very difficult to stimulate children's development. This training aims to conduct mentoring and developmental stimulation training for children aged 0-6 years through the "Sidetik" application during the Covid-19 pandemic in Ogan Komering Ilir, Lemembu Jaya District. This training targets parents and teachers to continue carrying out and stimulating children's development according to age during the pandemic, detect deviations that occur, and follow up on the detection of child growth and development. The activity model is mentoring activity methods used by presentations and demonstrations, and performances. The results of this dedication show that teacher and parent participants are very enthusiastic about participating in this activity and have new knowledge and insights after participating in the training as evidenced by 100% of parents and teachers being able to use sidetic applications as applications to detect and stimulate children's development, especially during the COVID-19 pandemic. 
Pengembangan LKPD Tema Tanah Airku Sub Tema Kota Palembang untuk Anak Kelompok B Gustiana Yuantini; Hasmalena Hasmalena; Syafdaningsih Syafdaningsih
JECED : Journal of Early Childhood Education and Development Vol. 1 No. 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.421 KB) | DOI: 10.15642/jeced.v1i2.480

Abstract

This research aims to develop valid and practical student worksheet. Subjects in this research were B2 and B3 groups in state kindergarten of Pembina 2 Palembang. The model developed in this development was Rowntree consisting of One to one evaluation and small group evaluation. It was aimed to see the practicality and it used the Tessmer evaluation stage which consisted of self evaluation, expert review. Data collection techniques used in this research were interview, walkthrough and observation methods. According to the results of the research, it showed that the validity of the material and design obtained an average value of 3.77 in very valid categories. Student worksheet practicality test in terms of observations with a mean value of 95% in very practical category. The small group evaluation stage obtained an average score of 92% in the very practical category. Questionnaire result was 97% in valid category. From the result, it can be concluded that student worksheet theme of my homeland and sub-theme of Palembang city for group B children is valid and practical. It is also worth to use as learning student worksheet with Theme of my homeland
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PENGENALAN KATA BERMAKNA PADA ANAK Nuri Cahyati; Syafdaningsih Syafdaningsih; Rukiyah Rukiyah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 9, No 2 (2018): November 2018
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1433.353 KB) | DOI: 10.17509/cd.v9i2.11339

Abstract

Abstract:. The purpose of this study is to produce a interactive media in meaningful word recognition. The development of interactive media in meaningful word recognition using a combination of ADDIE development model and Tessmer evaluation. The ADDIE development model consists of five stages, namely the analysis, design, development, implementation and evaluation phase. At the evaluation stage, the formative evaluation proposed by Tessmer consists of stages, namely self evaluation stage, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation. grade collection techniques used interviews, vadidation sheets, and observations. Experimental results obtained the average score of the results of the assessment of interactive media in meaningful word recognition experts obtained 3.56% results and material experts of  3.81% to obtain an average of 3.68% (very valid category). The one to one evaluation stage was conducted by three students who used picture book of animals with a favorite theme obtained average 75% (practical) children observation result. The small group evaluaion stage was carried out by nine students who used the favorite animal-themed picture books obtained by an average 79.16% (practical) children's observation result, the field test stage was not performed because it only tested the validity and practicability level, not the potential effects of the use illustrated Interactive media products. Of all the stages that have been done then it can be concluded that the interactive media in meaningful word recognition declared valid and practical for the child. Keyword: Development Interactive media, meaningful word recognition, 5-6  years old . Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media interaktif dalam pengenalan kata bermakna. Pengembangan media interaktif dalam pengenalan kata bermaknaini menggunakan kombinasi model pengembangan ADDIE dan evaluasi Tessmer. Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahap, yaitu tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan evaluasi formatif yang dikemukakan oleh Tessmer terdiri dari  tahap, yaitu tahap self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, lembar validasi, dan observasi. Hasil expert review diperoleh nilai rata-rata hasil penilaian dari media interaktif dalam pengenalan kata bermakna oleh ahli media didapatkan hasil 3,56 % dan ahli materi sebesar 3.81% sehingga diperoleh  rata-rata sebesar 3,68 % (kategori sangat valid). Tahap one to one evaluation dilakukan oleh tiga orang siswa yang menggunakan media interaktif dalam pengenalan kata bermakna didapatkan rata-rata hasil observasi anak 75% (praktis). Tahap small group evaluaion dilakukan oleh sembilan orang siswa yang menggunakan media interaktif dalam pengenalan kata bermakna didapatkan rata-rata hasil observasi anak 79.16% (praktis), tahap field test tidak dilaksanakan dikarenakan hanya menguji tingkat kevalidan dan kepraktisan, tidak sampai pada efek potensial dari penggunaan produk media interaktif. Dari semua tahap yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa media interaktif dalam pengenalan kata bermakna dinyatakan valid dan praktis bagi anakKata Kunci: Pengembangan Media Interaktif, pengenalan kata bermakna, usia 5-6 tahun
DEVELOPMENT OF MATHEMATHICS STORYBOOK FOR CHILD GROUP B IN TK NEGERI PEMBINA SOUTH INDRALAYA Syafdaningsih Syafdaningsih; Ria Rosidah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 9, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.673 KB) | DOI: 10.17509/cd.v9i1.11348

Abstract

Abstract: Research development has a view to produce story books mathematics. The development of story books mathematics it uses combination model of rowntree and evaluation tessmer. Model of rowntree consists of three stages, in the planning, developmental stage and the evaluation. At the evaluation an evaluation formative presented by tessmer consisting of five stage, in the self evaluation, experts review, one-to-one evaluation, small group evaluation and field test. Using techniques data collection observation. From the experts review obtained the average score the assessment of the experts on the Book 1 of 3,90% (category very valid), Book 2 of 3,90% (category very valid), Book 3 of 3,90% (category very valid), Book 4 of 3,90% (category very valid). Phase one-to-one evaluation obtained the average observations children with Book 1 of 85% (category very good), Book 2 of 86% (category very good), Book 3 of 87% (category very good), and Book 4 of 86% (category very good). The small group evaluaion obtained the average observation on the Book 1 of 88% (category very good), Books 2 of 90% (category very good), Book 3 of 91% (category very good), and Book 4 of 92% (category very good). At the field for observation test scores on the Book 1 of 95% (category very good), Books 2 of 95% (category very good), Book 3 of 91% (category very good), Books 4 of 95% (category very good). Of all stages already done so it can be concluded that story books mathematics expressed valid, practical, and have an effect potential for children.Keyword: story books, mathematics Abstrak: Pengembangan penelitian ini memiliki pandangan untuk menghasilkan buku-buku cerita matematika. Pengembangan buku cerita matematika menggunakan kombinasi model rowntree dan evaluasi tessmer. Model rowntree terdiri dari tiga tahap, dalam tahap perencanaan, tahap pengembangan dan evaluasi. Pada evaluasi evaluasi formatif yang disajikan oleh tessmer yang terdiri dari lima tahap, dalam evaluasi diri, ulasan ahli, evaluasi satu-ke-satu, evaluasi kelompok kecil dan uji lapangan. Menggunakan teknik observasi pengumpulan data. Dari tinjauan ahli diperoleh skor rata-rata penilaian ahli pada Buku 1 sebesar 3,90% (kategori sangat berlaku), Buku 2 dari 3,90% (kategori sangat valid), Buku 3 dari 3,90% (kategori sangat valid), Buku 4 dari 3,90% (kategori sangat valid). Tahap satu-ke-satu evaluasi diperoleh rata-rata pengamatan anak-anak dengan Buku 1 dari 85% (kategori sangat baik), Buku 2 dari 86% (kategori sangat baik), Buku 3 dari 87% (kategori sangat baik), dan Buku 4 dari 86% (kategori sangat bagus). Evaluasi kelompok kecil memperoleh rata-rata pengamatan pada Buku 1 88% (kategori sangat baik), Buku 2 dari 90% (kategori sangat baik), Buku 3 dari 91% (kategori sangat baik), dan Buku 4 dari 92% ( kategori sangat bagus). Di lapangan untuk skor tes observasi pada Buku 1 dari 95% (kategori sangat baik), Buku 2 dari 95% (kategori sangat baik), Buku 3 dari 91% (kategori sangat baik), Buku 4 dari 95% (kategori sangat baik). Dari semua tahapan yang sudah dilakukan sehingga dapat disimpulkan bahwa buku cerita matematika dinyatakan valid, praktis, dan memiliki potensi efek bagi anak.Kata Kunci: buku cerita, matematika
PENINGKATAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK Mega Seftyana; Syafdaningsih Syafdaningsih; Rukiyah Rukiyah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 9, No 2 (2018): November 2018
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1376.626 KB) | DOI: 10.17509/cd.v9i2.10980

Abstract

Penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Karakter Tanggung Jawab melalui Metode Proyek pada Anak Kelompok B TK Marfu’ah Palembang, bertujuan untuk meningkatkan karakter tanggung jawab melalui metode proyek. Subjek penelitian ini adalah anak berusia (5-6) tahun yang berjumlah 16 anak terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan pada tahun ajaran 2016-2017. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan tes. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan karakter tanggung jawab  dari Siklus I, Siklus II, Siklus III dan Siklus IV secara berturut-turut sebagai berikut: pada Siklus I terdapat 5 anak (31%) yang mendapatkan nilai minimal dengan kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Pada siklus II  terdapat 9 anak (56%) yang mendapatkan nilai minimal dengan kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Pada Siklus III terdapat 11 anak (69%) yang mendapatkan nilai minimal dengan kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Dan pada siklus IV terdapat 13 anak (82%) yang mendapatkan nilai minimal dengan kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan yaitu minimal 75% anak dalam kelas mendapatkan nilai minimal berkembang sesuai harapan.  Untuk itu pada  siklus IV penelitian di hentikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan indikator yang dominan muncul  dari siklus I sampai siklus IV yang sering muncul adalah anak mengerjakan tugas dan menyelesaikan tugas, sedangkan indikator yang belum banyak muncul adalah menerima konsekuensi, dan indikator yang kurang muncul pada setiap siklus adalah mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu perlu di sarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan karakter tanggung jawab dalam indikator  mendapatkan hasil yang maksimal
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Konsep Sains dan Matematika Menggunakan Barang Bekas bagi Guru PAUD di Kabupaten Musi Rawas Utara Syafdaningsih Syafdaningsih; Hasmalena Hasmalena; Mahyumi Rantina; Febriyanti Utami; Lia Dwi Ayu Pagarwati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 4 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i4.13567

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi guru Taman Kanak-Kanak dan PAUD tentang media pembelajaran konsep sains dan matematika anak usia dini dengan menggunakan barang bekas dan memberikan pelatihan serta pendampingan bagi guru untuk membuat media pembelajaran konsep sains dan matematika menggunakan barang bekas agar dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Kegiatan ini menggunakan metode in house training. Adapun yang menjadi sasaran dalam pelatihan dan pendampingan ini adalah guru-guru Taman Kanak-kanak dan PAUD yang tersebar pada kecamatan di kabupaten Musi Rawas Utara diantaranya kecamatan Nibung, Sungai Jauh, Muara Rupit, Sungai Baung, Karang Jaya, Rawas Ulu dan Rawas Ilir. Pelatihan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan, tahap ini peneliti mempersiapkan bahan dan alat sedangkan pada tahap pelaksanaan yaitu pembuatan media pembelajaran, presentasi, dan demonstrasi baik secara mandiri maupun berkelompok. Mahasiswa juga ikut berkontribusi dalam membantu tahap persiapan dan juga pelaksanaan. Evaluasi dari kegiatan pengabdian yang dilakukan nantinya adalah dapat menyediakan bahan yang lebih bervariasi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berjalan dengan efektif yang menunjukkan persentase 85% yang terdiri dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan antusias dalam mengikuti selama pelatihan berlangsung.