Indah Sriwahyuni
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknik, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SELAI KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI BUAH NANAS (Ananas comosus L.) Pratiwi Jati Palupi; Retno Prasetia; Muh. Doddy Pratama; Indah Sriwahyuni
JURNAL AGROTEKNOLOGI Vol 15 No 01 (2021)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/j-agt.v15i01.20644

Abstract

Dragon fruit peels (Hylocereus polyrhizus) are generally only considered trash by the public because they are considered useless, even though dragon fruit peels still contain useful nutrients. Dragon fruit skin can be used as food, one of which is a jam. The addition of pineapple fruit variations to dragon fruit peel jam as a flavor enhancer and natural fragrance to reduce the use of sugar in jam and the aroma of pineapple fruit can mask the distinctive aroma of dragon fruit which is less desirable. The purpose of this study was to determine the appropriate concentration variations in the manufacture of dragon fruit peel jam with the addition of pineapple, which consumers liked. This study used a completely randomized design with six (6) treatments and two (2) replications. Dragon fruit peel jams analyzed by chemical tests included moisture content, sugar level, and pH, while organoleptic test included color, texture, taste, aroma, and a total of 30 untrained panelists. Observation data were processed using ANOVA (α = 5%) and further tested using the honest significant difference test (BNJ) (α = 5%). The results showed that the pineapple’s addition to dragon fruit peel jam had a very significant effect on the panelists' preference for aroma and taste, but not significantly different from the color, texture, and chemical characteristics of jam. The N6 treatment (dragon fruit peel 250 g: pineapple fruit 250 g) was the best jam, based on chemical characteristics (pH content of 3.52, moisture content of 18.65%, sugar level of 53.30%) and preferable in organoleptic characteristics (2.97 of color, 2.97 of texture, 2.97 of flavor, 3.00 of taste). Keywords: agricultural waste, dragon fruit peel, jam, pineapple
Identifikasi Jenis Tanaman Pewarna Alam Di Sentra Tenun Ulap Doyo Di Kabupaten Kutai Kartanegara Alaydrus, Ali Zainal Abidin; Sriwahyuni, Indah; Diniaty, Rossa; Prasetyo, Rahadian Adi
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.17839.25-29

Abstract

Industri tenun ulap doyo di Kabupaten Kutai Kartanegara tidak hanya menjadi bagian dari sektor ekonomi lokal, tetapi juga merupakan komponen penting dalam warisan budaya Kalimantan Timur yang sarat nilai sejarah dan tradisi. Pada proses produksi tenun ulap doyo, penggunaan tanaman pewarna alami memainkan peran esensial, memberikan karakteristik unik dan autentik pada hasil akhir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian mengenai jenis tanaman pewarna alami yang digunakan dalam industri tenun ulap doyo di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei, pengumpulan data sekunder, serta identifikasi tanaman pewarna. Analisis data dilakukan secara deskriptif, dengan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan pengamatan langsung terhadap tanaman pewarna yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 spesies tanaman yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam industri tenun ulap doyo di Kelurahan Loa Ipuh, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tanaman tersebut meliputi Bayur (Pterospermum javanicum), Mahoni (Swietenia macrophylla), Bungur (Lagerstroemia speciosa), Mangga (Mangifera indica), Ketapang (Terminalia catappa), Kesumba Keling (Bixa orellana), Indigo (Indigofera tinctoria), Durian (Durio spp.), Bengkal (Nauclea orientalis L.), Kunyit Hutan (Curcuma longa), Rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan Secang (Biancaea sappan L.). Organ tanaman yang dimanfaatkan meliputi daun, batang, buah, dan akar, dengan variasi warna yang dihasilkan antara lain coklat, merah, ungu, hijau muda, jingga, biru, hitam, dan kuning. Studi ini berhasil mendokumentasikan keanekaragaman tanaman pewarna alami serta mengidentifikasi kontribusi potensial dari setiap bagian tanaman dalam menghasilkan spektrum warna tertentu. Hasil penelitian ini diharapkan mendukung pelestarian sumber daya hayati lokal serta kelestarian budaya.
Aktivitas Perangkap Radikal Bebas dan Penghambat α -Glucosidase pada Tanaman Obat: Free Radical Scavenging and α -Glucosidase inhibitory Activities of Selected Medicinal Plants Sriwahyuni, Indah; Hariadi, Untung Slamet; Prasetyo, Rahadian Adi
JURNAL AGRIMENT Vol. 8 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v8i2.2960

Abstract

The leaf of five selected medicinal plants namely Mangifera indica, Muntingia calabura, Phaleria macrocarpa, Morinda citrifolia and Garcinia mangostana were investigated to determine their therapeutic potential to inhibit key enzymes in carbohydrate metabolism, which has relevance to the management of hyperglycemia and type 2 diabetes. The free radical scavenging activity was also assessed using DPPH assay. The studied plants exhibited varied free radical scavenging and α-glucosidase inhibition activities. The most potent antioxidant activity was demonstrated by M. indica extracted using 50 % ethanol with an IC50 value of 15.79±1.79 μg/mL. Both 50 and 100 % ethanol extracts of G. mangostana and 50% ethanol extract of M. calabura also showed strong antioxidant activity with IC50 values of 21.77 ± 6.97, 25.99± 1.37 and 36.90 ± 6.89 μg/mL, respectively. Of all the plants examined for α-glucosidase inhibition activity, M. calabura extracted with 50 % ethanol exhibited higher activity with IC50 value of 0.48±0.12 μg/mL. The results obtained in this study showed that M. indica leaves as the most potent antioxidant and could be suggested as a potential natural source of antioxidant compound. Meanwhile, M. calabura leaves have good potential for the management of hyperglycemia, diabetes and the related condition of oxidative stress.
Analisis Faktor Unsur Cuaca terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2021 dengan Metode Principal Component Analysis Sunarmi, Nani; Kumailia, Elok Nurul; Nurfaiza, Nanin; Nikmah, Afifatul Khoirun; Aisyah, Hani Nur; Sriwahyuni, Indah; Lailly, Shella Nur
Newton-Maxwell Journal of Physics Vol. 3 No. 2: Oktober 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.585 KB) | DOI: 10.33369/nmj.v3i2.23380

Abstract

Cuaca menjadi  indikator perubahan iklim di bumi yang mempengaruhi berbagai aspek  kehidupan.  Peran dan pengaruh cuaca sangat bergatung pada unsur-unsur yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor unsur cuaca yang berpengaruh terhadap perubahan iklim yang terjadi kabupaten Pasuruan Jawa timur.  Unsur-unsur cuaca  yang dianalisis meliputi  kelembaban,  curah hujan,  suhu, arah angin, kecepatan angin dan radiasi sinar matahari.  Analisis yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deksriptif dan analisis faktor menggunakan metode Principal Component Analysis dengan bantuan aplikasi spss. Data yang digunakan merupakan data sekuder atau data yang sudah ada, data sekunder ini diperoleh dari informasi pada laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia. Data yang dikumpulkan merupakan data unsur cuaca untuk kabupaten Pasuruan dalam kurun waktu satu tahun yakni periode  Januari – Desember Tahun 2021. Hasilnya, diperoleh bahwa terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perubahan iklim yang ada di kabupaten Pasuruan tahun 2021. Faktor 1 yaitu  Kelembapan udara, Curah hujan, Lamanya sinar matahari. Faktor 2 yaitu  suhu, arah angin, kecepatan angin. Yang paling dominan berpengaruh pada perubahan iklim ada di faktor 1 variabel paling dominan pengaruhnya yaitu pada variabel  kelembaban dan lamanya sinar matahari  karena memiliki nilai korelasi 0.960  yang paling tinggi.