Jamalam Lumbanraja
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos dan Kombinasinya dengan Pupuk Kimia Terhadap Pertumbuhan, Serapan Hara dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata ) di Musim Tanam Ketiga pada Tanah Ultisol Gedung Meneng Eka Purnama Sari; Jamalam Lumbanraja; Henrie Buchari; Ainin Niswati
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 3 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.894 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i3.127

Abstract

Organonitrofos fertilizer is organic fertilizer derived from cow manure enriched with rock phosphate and microbial activity involves fastening N and phosphate newly developed solvent. This study aimed to determine dose combination Organonitrofos fertilizers and inorganic fertilizers are most effective against the growth, nutrient uptake, and yield of sweet corn. This research was conducted in November 2012 until March 2013 in the Integrated Field Laboratory, University of Lampung using Random Design (RBD) consisting of 6 treatments with 3 groups. Treatment A (control), B (300 kg Urea ha-1, 200 kg of SP-36 ha-1, 100 kg of KCl ha-1), C (225 kg Urea ha-1, 150 kg SP-36 ha-1, 75 kg KCl ha-1, 1000 kg Organonitrofos ha-1), D (150 kg Urea ha-1, 100 kg of SP-36 ha-1, 50 kg of KCl ha-1, 1,500 kg Organonitrofos ha-1), E (Urea 75 kg ha-1, SP-36 50 kg ha-1, 25 kg ha-1 KCl, Organonitrofos 2000 kg ha-1), F (3,000 Organonitrofos kg ha-1). The results showed that treatment at a dose of 150 kg of urea ha-1, SP-36 100 kg ha-1, 50 kg ha-1 KCl, Organonitrofos 1500 kg ha-1 is able to increase the growth, production and sweet corn crop nutrient uptake. This treatment was also the most effective treatment of the total biomass of sweet corn plants based on calculations Relative Agronomic Effectivenes (RAE) that is equal to 108.573%. Economical test results showed that treatment at a dose of 300 kg of urea ha-1, SP-36 200 kg ha-1, 100 kg ha-1 KCl most economical compared to other treatments. Keywords: sweet corn, the combination of fertilizer, organonitrofos, nutrient uptake
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG PADA TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG Harris Oktaviansyah; Jamalam Lumbanraja; Sunyoto Sunyoto; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.294 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i3.1968

Abstract

Teknik persiapan lahan pada percobaan ini dikelompokkan ke dalam sistem olah tanah sempurna (OTS) dan olah tanah minimum (OTM). Olah tanah sempurna yang umumnya menggunakan alat-alat sederhana hingga alat-alat berat pada dasarnya bertujuan mengendalikan gulma dan menggemburkan tanah sehingga aerasi dan kapasitas infiltrasi tanah meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh olah tanah dan herbisida terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman jagung serta nilai ekonomisnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 hingga Mei 2014. Plot percobaan disusun dalamRancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu A (olah tanah minimum), B (olah tanah minimum + herbisida), C (olah tanah sempurna), D (olah tanah sempurna + herbisida) dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan olah tanah minimum + herbisida secara nyata lebih tinggi menghasilkan bobot pipilan basah, bobot pipilan kering oven, bobot pipilan KA 14%, dan bobot kering total tanaman dibandingkan dibandingkan perlakuan lainnya. Olah tanah minimum + herbisida secara nyata lebih tinggi menghasilkan serapan hara total tanaman N, P, dan K dibandingkan olah tanah minimum, olah tanah sempurna, dan olah tanah sempurna + herbisida. Serapan hara N P K berkorelasi positif terhadap jumlah daun, bobot pipilan, bobot bonggol, dan bobot brangkasan tanaman jagung. Dalam hal R (nisbah penerimaan terhadap pengeluaran), olah tanah minimum + herbisida menghasilkan nilai ekonomis tertinggi dibandingkan olah tanah minimum, olah tanah sempurna, dan olah tanah sempurna + herbisida.
UJI EFEKTIFITAS KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN SERAPAN HARA TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA MUSIM TANAM KETIGA DI GEDUNG MENENG Dwika Putri Suri; Jamalam Lumbanraja; Hery Novpriansyah; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.152 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3553

Abstract

Ubi kayu dikenal sebagai tanaman yang memiliki daya adaptasi yang kuat sehingga sangat potensial dibudidayakan di lahan marginal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia, serta menetapkan dosis terbaik dari kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia terhadap pertumbuhan, serapan hara, dan produksi tanaman ubikayu pada musim tanam ketiga. Penelitian lapang dilaksanakan di Laboratorium LapangT erpadu Universitas Lampung pada bulan November 2014 hingga Agustus 2015. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu T1 (kontrol), T2 (urea 200 kg ha -1 , SP36 300 kg ha -1 , KCl 400 kg ha -1 ), T3 (urea 150 kg ha -1 , SP36 100kg ha -1 , KCl 300 kg ha -1 , Organonitrofos 500 kg ha -1 ), T4 (urea 100 kg ha -1 , SP36 100 kg ha -1 , KCl 200 kg ha -1 , Organonitrofos 1.000 kg ha -1 ), T5 (urea 50 kg ha -1 , SP36 50 kg ha -1 , KCl 200 kg ha -1 , Organonitrofos 2.000 kg ha -1 ), dan T6 (Organonitrofos 5.000 kg ha -1 ) dengan 3 ulangan.Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan urea 100 kg ha -1 , SP36 100 kg ha -1 , KCl 200 kg ha -1 , Organonitrofos 1.000 kg ha -1 menghasilkan produksi (bobot umbi), dan panen hara N, P, K, dan C-organik tanaman ubikayu lebih tinggi dibandingkan perlakuan kombinasi lainnya. Sedangkan pupuk anorganik dengan dosis urea 200 kg ha -1 , SP36 300 kg ha -1 , KCl 400 kg ha -1 menghasilkan tinggi tanaman tertinggi dibandingkan perlakuan kombinasi lainnya.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP NITROGEN TOTAL SELAMA PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (Zea Mays saccharata) DI TANAH ULTISOL Gaby Chintya; Dermiyati Dermiyati; Sarno Sarno; Jamalam Lumbanraja
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.053 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i1.2992

Abstract

Ketersediaan nitrogen di dalam tanah cukup rendah, karenanya dalam budidaya jagung manis perlu dilakukan kombinasi pemupukan yaitu dengan pupuk oganik dan pupuk anorganik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk Organonitrofos dan pupuk anorganik terhadap nitrogen total tanah selama pertumbuhan jagung manis (Zea Mays saccharata) di tanah Ultisol Taman Bogo, Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan Maret 2017 bertempat di kebun percobaan Taman Bogo, Lampung Timur yang terdiri dari 11 perlakuan dengan 3 ulangan yang diacak dengan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan terdiri dari P0 (0% Organonitrofos + 0% NPK), P1 (0% Organonitrofos + 100% NPK), P2 (100%Organonitrofos + 0% NPK), P3 (100% Organonitrofos +25% NPK), P4 (100% Organonitrofos + 50% NPK), P5 (100% Organonitrofos + 75% NPK), P6 (100% Organonitrofos +100% NPK), P7 (25%Organonitrofos + 75% NPK), P8 (50% Organonitrofos + 75% NPK), P9 (75% Organonitrofos + 75% NPK), P10 (50% Organonitrofos + 50% NPK). Analisis data diuji dengan ANOVA dan selanjutnya diuji dengan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 100% Organonitrofos dan 50% NPK dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap nitrogen total tanah pada 78 HST (panen) dan tidak berbeda nyata dengan kombinasi 100% Organonitrofos dan 0% NPK. Selanjutnya, terdapat korelasi yang nyata antara C- organik terhadap N-total tanah 78 HST.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN KOMBINASI PUPUK MAJEMUK NPK DENGAN KOMPOS TERHADAPPERTUMBUHAN DANBIOMASA GULMAPADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) Sirot Julaili; Jamalam Lumbanraja; Hidayat Pujisiswanto; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.977 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3549

Abstract

Keberadaan gulma pada lahan budidaya kacang hijau dapat menyebabkan terjadinya persaingan sarana tumbuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan gulma adalah pengolahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap pertumbuhan gulma dan produksi tanaman.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan april 2016 sampai dengan Januari 2017. Analisis gulma dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor, sistem olah tanah yang terdiri dari: olah tanah minimum dan olah tanah sempurna, dan pemupukan yang terdiri dari: kombinasi pupuk majemuk NPK 200 kg ha -1 dengan 1 Mg ha -1 kompos dan tanpa pemupukan. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam. Homogenitas ragam diujidengan Uji Bartlet, jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam menggunakan Uji F, perbedaan antar nilai tengah perlakuan diuji dengan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwaJenis gulma yang dominan pada pengamatan 3 MST adalah gulma Rottboellia exaltata dan 6 MST adalah Synedrella nodiflora pada semua perlakuan. Perlakuan olah tanah minimum memberikan bobot kering gulma daun lebar dan Asystasia gangetica yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya di 3 MST, sedangkan pada 6 MST perlakuan olah tanah minimum memberikan bobot kering gulma Asystasia gangetica lebih tinggi di bandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan pemupukan pupuk majemuk NPK 200 kg ha -1 dan kompos 1 Mg ha -1 berpengaruh terhadap bobotkering gulma total, daun lebar, rumput, gulma Rottboellia exaltata dan gulma Synedrella nodiflora yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya di 3 MST. Terdapat interaksi antara pengolahan tanah dan pemupukan terhadap tinggi tanaman kacang hijau, dimana interaksi antara perlakuan olah tanah minimum + pemupukan menunjukan tanaman kacang hijau paling tinggi dibandingkan dengan 3 interaksi perlakuan lainnya.