Udin Sabarudin
STIKes Dharma Husada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kombinasi Akupresur Pada Titik Sp6 (San Yin Ciau) Dan Gb21 (Jian Jing) Terhadap Pemendekan Kala I Fase Laten Pada Primigravida Muayah Muayah; Leri Septiani; Udin Sabarudin; Hidayat Wijayanegara; Herri Sastramihardja; Tania Novy
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 6, No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1 September 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v6i1.35635

Abstract

Akupresur titik SP6 dan GB21 merangsang produksi hormon endorfin yang dapat mengelola nyeri persalinan dan merangsang peningkatan hormon oksitosin dalam tubuh secara alami sehingga dapat mempersingkat waktu persalinan. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh kombinasi akupresur titik SP6 dan GB21 terhadap pemendekan kala I fase laten pada primigravida. Metode rancangan penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan posttest only design with nonequivalent groups. Tehnik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel 62 primigravida, kontrol (n=31) dan intervensi (n=31). Penelitian dilaksanakan Juni - Juli 2019 di wilayah kerja Puskesmas Kronjo dan Puskesmas Mekar Baru Kabupaten Tangerang. Penekanan Akupresur dimulai dari SP6 kemudian GB21 masing-masing 15 kali selama 15 menit dengan cara pemberian 30 detik kemudian jeda 30 detik (1 kali). Cara pengukuran lama kala I fase laten menggunakan lembar observasi. Analisis statistik menggunakan Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata durasi kala I fase laten kelompok kontrol dan intervensi (403,03 dan 337,9 menit) dengan nilai p 0,016, sehingga kelompok intervensi lebih singkat 66,13 menit (1 jam 1 menit) dibanding kelompok kontrol. Simpulan terdapat pengaruh kombinasi akupresur titik SP6 dan GB21 terhadap pemendekan kala I fase laten pada primigravida.Kata kunci: Akupresur, kala I fase laten, primigravida, titik SP6, titik GB21.
Peningkatan Pengeluaran ASI Dilihat Dari Indikator Kenaikan Berat Badan Bayi Pada Ibu Nifas Dengan Menggunakan Baju Pijat Oksitosin di Bidan Praktik Mandiri Hj. Siti Aisyah SG., M.Tr.Keb., CHE Delvira Andini; Udin Sabarudin; Leri Septiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v6i2.48526

Abstract

Beratnya keluhan, ketidak percayaan diri, dan perasaan khawatir mengakibatkan hormon oksitosin terhambat. Upaya yang dilakukan untuk melancarkan pengeluaran ASI di antaranya adalah metode Pijat Oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengeluaran ASI dilihat dari indikator kenaikan berat badan bayi dengan melakukan pijat oksitosin pada ibu nifas yang menggunakan baju pijat oksitosin. Metode penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Jumlah sampel 30 ibu nifas primipara. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 Juni sampai 03 Juli 2020 di Bidan Praktik Mandiri Hj. Siti Aisyah SG.,M.Tr.Keb., CHE Jakarta Timur. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Variabel pengeluaran ASI dilihat dari indikator kenaikan berat badan bayi. Analisis perubahan dan selisih berat badan bayi terhadap peningkatan pengeluaran ASI menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan berat badan bayi pada hari ke-4 sebesar 2,23% dan mengalami kenaikan pada hari ke-7 sebesar 2,61% dari berat badan hari ke-1. Selisih rerata perubahan berat badan bayi hari ke-1 dengan hari ke-7 sebesar 98,667g dengan standar deviasi 58,689g, hasil uji statistik didapat p 0,00. Pijat oksitosin dengan baju pijat oksitosin menunjukkan t hit sebesar 9,224 g dan ttab sebesar 1,699 g (thit > ttab). Simpulan, penggunaan baju pijat oksitosin pada ibu nifas dapat mengakibatkan pengeluaran ASI lebih banyak dilihat dari indikator kenaikan berat badan bayi pada hari ke-7.Kata Kunci : Baju pijat oksitosin, Berat badan bayi, Pengeluaran ASI