Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Pengeluaran ASI Dilihat Dari Indikator Kenaikan Berat Badan Bayi Pada Ibu Nifas Dengan Menggunakan Baju Pijat Oksitosin di Bidan Praktik Mandiri Hj. Siti Aisyah SG., M.Tr.Keb., CHE Delvira Andini; Udin Sabarudin; Leri Septiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v6i2.48526

Abstract

Beratnya keluhan, ketidak percayaan diri, dan perasaan khawatir mengakibatkan hormon oksitosin terhambat. Upaya yang dilakukan untuk melancarkan pengeluaran ASI di antaranya adalah metode Pijat Oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengeluaran ASI dilihat dari indikator kenaikan berat badan bayi dengan melakukan pijat oksitosin pada ibu nifas yang menggunakan baju pijat oksitosin. Metode penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Jumlah sampel 30 ibu nifas primipara. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 Juni sampai 03 Juli 2020 di Bidan Praktik Mandiri Hj. Siti Aisyah SG.,M.Tr.Keb., CHE Jakarta Timur. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Variabel pengeluaran ASI dilihat dari indikator kenaikan berat badan bayi. Analisis perubahan dan selisih berat badan bayi terhadap peningkatan pengeluaran ASI menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan berat badan bayi pada hari ke-4 sebesar 2,23% dan mengalami kenaikan pada hari ke-7 sebesar 2,61% dari berat badan hari ke-1. Selisih rerata perubahan berat badan bayi hari ke-1 dengan hari ke-7 sebesar 98,667g dengan standar deviasi 58,689g, hasil uji statistik didapat p 0,00. Pijat oksitosin dengan baju pijat oksitosin menunjukkan t hit sebesar 9,224 g dan ttab sebesar 1,699 g (thit > ttab). Simpulan, penggunaan baju pijat oksitosin pada ibu nifas dapat mengakibatkan pengeluaran ASI lebih banyak dilihat dari indikator kenaikan berat badan bayi pada hari ke-7.Kata Kunci : Baju pijat oksitosin, Berat badan bayi, Pengeluaran ASI
Hubungan Posisi Menyusui, Perlekatan dan Perawatan Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Menyusui Andini, Delvira; Indrawati, Dewi; Situmeang, Irene Florensia
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v15i1.354

Abstract

Bendungan ASI merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat tiap tahunnya. Bendungan ASI merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan gagalnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi. Dengan tehnik menyusui yang benar, perawatan payudara yang benar dan motivasi ya ng baik maka ASI akan keluar dengan lancar sehingga bayi mendapatkan ASI secara eksklusif sesuai kebutuhannya. Dengan tehnik menyusui yang benar, perawatan payudara yang benar dan motivasi ya ng baik maka ASI akan keluar dengan lancar sehingga bayi mendapatkan ASI secara eksklusif sesuai kebutuhannya. Tujuan Mengetahui Hubungan Posisi Menyusui, Perlekatan dan Perawatan Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu Menyusui Di Klinik Pratama Auditya Medika Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survei dengan penelitian deskriptif dan analitik. Dimana variabel yang diteliti diukur dalam waktu yang sama dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Hasil penelitian berdasar atas hasil Uji Chi Square variabel posisi menyusui diperoleh nilai p-value (0,021) < α (0,05), variabel perlekatan diperoleh nilai p-value (0,000) < α (0,05) dan variabel perawatan payudara diperoleh nilai p-value (0,039) < α (0,05). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara posisi menyusui, perlekatan menyusu dan perawatan payudara terhadap bendungan ASI pada ibu menyusui.
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Peran Bidan Terhadap Pemeriksaan Triple Eliminasi di TPMB C Delvira Andini; Miranda Putri Yunita; Irene Florensia Situmeang
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.332

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan merupakan hal yang sangat dinanti oleh setiap pasangan. Salah satu penyakit yang harus dideteksi pada ibu selama kehamilannya antara lain adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus), Sifilis dan Hepatitis B. Tujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Pengetahuan, Sikap dan Peran Bidan dengean pemeriksaan Triple Eliminasi pada ibu hamil di TPMB Chrisna Trirestuti, S.ST., Bdn., M. Kes Kota Depok Tahun 2024. Metode: Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survei dengan penelitian deskriptif dan analitik. Dimana variabel yang diteliti diukur dalam waktu yang sama dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang datang melakukan pemeriksaan di TPMB Chrisna Trirestuti, S.ST., Bdn., M. Kes Kota Depok Tahun 2024. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 responden. Hasil: Hasil penelitian bivariat hubungan pengetahuan, sikap dan peran bidan dengan pemeriksaan triple eliminasi berdasarkan hasil uji statistik chi square pengetahuan p-value 0,000 kurang dari 0,05; Sikap p-value 0,667 lebih dari 0,05; dan Peran bidan p-value 0,000 kurang dari 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan Peran bidan dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil. Tidak adanya hubungan antara sikap dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil.
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON ATTITUDES IN PREVENTING HIV/AIDS TRANSMISSION IN ADOLESCENTS Sri, Nina; Andini, Delvira
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v13i01.6431

Abstract

These days, pre-sexual conduct stemming from promiscuity has become the norm for youths. Teens are more likely to be infected with HIV/AIDS and other STDs due to their lack of awareness of potential risks associated with sexual activity. The purpose of this study is to determine how health education affects teenagers' perspectives on stopping the spread of HIV/AIDS. This study was carried out at SMAS Riyadlul Jannah using a quasi-experimental one-group pre-post test design with quantitative research. In total, 74 persons were selected utilizing proportionate stratified random sampling and probability sampling procedures, with the study's population consisting of 286 students at SMAS Riyadlul Jannah. The Paired T Test is used to examine the primary data for the study, which was gathered through a questionnaire. The results of the research indicated that teens' excitement for stopping the spread of HIV/AIDS was influenced by health education (Pvalue=0.000). Teenagers' attitudes ranged from 59.51 to 78.24 on average before receiving health education to after receiving it. The goal of health education is to help people maintain and improve their own health by giving them the knowledge, attitudes, and practices they need Key words: HIV/AIDS, Education, Health, Adolescents
Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI Pada WUS di Sukmajaya Kota Depok Andini, Delvira; Handayani, Nur; Bangaran, Agnomelsya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5472

Abstract

Kanker payudara merupakan hal yang menakutan bagi kaum wanita karena kanker payudara ini diidentikkan dengan sebuah keganasan yang dapat berakibat pada kematian. Kanker payudara dapat dideteksi sejak dini dengan cara SADARI. Rendahnya pemahawan wanita yang melakukan SADARI dengan benar menjadi faktor penyebab tidak tercapaiknya skrining kanker payudara dengan metode SADARI di Kota Depok. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah di Kelurahan Abdijaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok yaitu dengan penyuluhan tentang Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI. Materi penyuluhan definisi SADARI, Tujuan SADARI, Cara melakukan SADARI yang benar, Perubahan yang perlu dikenali saat SADARI, Keunggulan SADARI, Keterbatasan SADARI. Hasil dari penyuluhan Kesehatan yaitu meningkatnya pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan indikator nilai rata-rata WUS sebelum penyuluhan yaitu 60,6 menjadi 96,9 setelah dilakukan penyuluhan. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini yaitu menjadikan RW setempat RW Binaan dengan melakukan koordinasi dengan kelurahan Abdijaya sehingga program ini dapat berkelanjutan
Peningkatan Pengetahuan Dalam Upaya Pencegahan Kanker Serviks Melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Sri, Nina; Ningsih, Nurul Syuhfal; Andini, Delvira
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks semakin tahun jumlahnya terus meningkat. Fakor ketidaktahuan tentang bahaya kanker dan cara deteksi dini kanker serviks menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kejadian kanker serviks di Kota Depok. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah di Kelurahan Pasir Gunung Selatan Kecamatan Cimanggis Kota Depok-Jawa Barat yaitu dengan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya berkaitan dengan kanker serviks dengan materi pengertian kanker, anatomi organ reproduksi wanita, pengertian kanker serviks, faktor penyebab kanker serviks, pencegahan kanker serviks, dan deteksi dini kanker serviks dan pemeriksaan serviks. Hasil dari penyuluhan kesehatan yaitu meningkatnya pengetahuan dengan indikator nilai rata-rata wanita usia subur sebelum penyuluhan yaitu 52,8 menjadi77,5 setelah penyuluhan. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu menjadikan RW setempat sebagai RW binaan dengan melakukan koordinasi dengan kelurahan Pasir Gunung Selatan sehingga program ini dapat berkelanjutan.